Lisa mencoba mempertahankan pernikahannya,yang sudah tidak sehat demi anak nya karena anaknya begitu dekat dengan ayahnya.Tapi seiring berjalannya waktu suami dan mertuanya semakin tidak menghargainya,dan bahkan mertuanya dengan terangan-terangan mendukung suaminya untuk selingkuh.
Apakah lisa mampu mempertahankan rumah tangganya yang sudah tidak sehat apakah dia berani bercerai dengan suaminya yang selalu mengancam anak ikut dengannya sementara dia begitu mencintai papanya.
Ikuti kisah ini jangan lupa dukuangannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penulis remahan., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 13 ~ Bersikap baiklah ~
Antoni membawa sepeda motornya dengan sangat hati-hati,dia takut kalau laju motornya kencang akan membangunkan Celin yang baru saja tertidur setelah keluar dari rumah sakit.
Lisa turun dari sepeda motor suaminya lalu segera membawa Celin ke dalam kamar,Antoni membawa barang-barang Celin sambil mengikuti Lisa.
Wajah Ratih yang masam tidak membuat Lisa takut,hal seperti itu sudah terlalu sering terjadi hingga sudah menjadi hal biasa baginya.
" Lama juga mereka kembali dari klinik,sepertinya istrimu terlalu nyaman disana sampai lupa tanggung jawabnya sebagai istri di rumah ini.lihat betapa berantakannya rumah ini saat dia tidak ada,semua pakaian bersih dilemariku hampir habis,cepat suruh istrimu bekerja jangan cuma dikamar saja kerjanya." Ratih terus mengomel saat Antoni sudah keluar dari kamar memberikan barang-barang Celin kepada ibunya.
" Sudahlah bu berisik banget,Lisa itu orangnya kompeten tanpa disuruh semua pekerjaan rumah akan beres pada waktunya,harusnya ibu bersyukur punya menantu sebaik dia.Kalau aku cerai darinya belum tentu ada wanita yang mampu seperti dia." Jawab Antoni membuat ibunya semakin kesal karena mengira sudah bucin kepada istrinya.
" Entah setan apa yang merasukimu,dari Mona kesini kamu selalu saja membelanya,ibu pusing kalau sudah begini kamu kan tau kalau ibu sudah tidak ingin dia disini lagi." Ucap ibunya.
Benar saja tidak lama kemudian Lisa keluar dari kamarnya,pergi ke dapur tempat yang sudah tiga hari tidak dia masuki alhasil tempat itu sudah seperti kapal pecah.
Sudah bisa dia pastikan selama tiga hari ini adik ipar dan mertuanya yang masih sehat dan muda tidak membersihkan piring setelah mereka makan bahkan semua koleksi wajan sudah ada di tempat kotor.
Lisa menarik napas berat,sudah tiga hari ini dia kurang tidur dan istirahat dia mengira setelah kembali ke rumah dia bisa tidur walau hanya sebentar ternyata harapannya sia-sia.Piring kotor segunung sudah menantinya begitu juga pakaian kotor di kamar mandi sudah sangat banyak.
"Entah sampai kapan aku tahan dengan keadaan ini,lama-lama badanku bisa hancur kalau begini,kok bisa Viona tahan dengan rumah berantakan seperti ini." Ucap Lisa dalam hati.
Antoni menghampirinya,pria itu juga kaget melihat banyaknya piring kotor,sampah penuh di wastafel,dan lantai becek serta bau membuatnya heran.
" Kok bisa dapur sekotor ini,sepertinya tadi malam dapur tidak sekotor inilah.!!" Ucap Antoni yang sudah ada disamping istrinya.
"Aku juga tidak tau mas,coba tanya ibu kenapa semua barang-barang bisa kotor seperti ini." Ucap lisa.Dia mulai menyusun piring ke ember yang lebih besar lalu membawanya semua ke kamar mandi belakang dan mencucinya disana karena lebih leluasa.
" Bu...!! Kenapa semua barang-barang yang ada dilemari dan di rak piring pindah ke tempat kotor? Ibu sengaja menyusahkan Lisa?" Tanya Antoni lalu duduk di sofa.
" Namanya dia sudah tiga hari tidak di rumah wajar dong semua piring jadi kotor,lagian apa susahnya membersihkan itu,dulu waktu ibu jadi menantu cuci piring itu bukan jenis pekerjaan bagiku,namanya menantu harus melakukan semuanya sendiri." Jawab ibunya santai sambil menyeruput teh yang dia buat barusan.
Antoni mengabaikan ucapan mertuanya,dia keluar dari rumah setelah ponsel yang ada disaku bajunya bergetar yang menandakan kalau ada yang menghubunginya.
Antoni menerima panggilan dari Mona,dia sengaja keluar dari rumah karena takut Lisa melihatnya sedang berbicara lewat telepon dan dia juga tidak mau ibunya mendengar pembicaraan mereka karena ibunya tidak bisa menjaga rahasia.
Lisa menghela napas lega setelah semua pekerjaannya selesai.Piring kotor yang menumpuk akhirnya tersusun rapi di lemari piring dan semua pakaian mertua dan iparnya sudah dijemur dengan rapi diluar.
Setelah semuanya beres,dia kembali ke kamar untuk memeriksa Celin yang tadi dia tinggal di kamarnya.Lisa sedikit kaget karena tidak ada Antoni dikamar,untung saja dia langsung kembali ke kamar kalau tidak Celin pasti sudah jatuh dari atas ranjang karena tidak ada penghalangnya.
"Kemana sih mas Antoni,kenapa dia tidak menemani Celin,dia memang keterlaluan sekali." Sungut Lisa.Dia keluar dari kamar mencari Antoni yang belum juga dia lihat.
Saat akan pergi ke ruang tamu,dari jendela dia melihat Antoni diluar sedang mengobrol lewat ponsel,bibirnya tampak tersenyum bahagia entah apa yang dia bicarakan.
" Mas,kamu sedang bicara dengan siapa?" Antoni tampak sangat gugup terlihat sekali kalau dia sedang menyembunyikan sesuatu makanya pria itu langsung menutup ponselnya dan memasukkannya ke dalam saku celananya.
" I_Itu dari teman kantor,mereka mengajakku liburan ke bangkok,tapi aku menolaknya,karena aku tidak punya uang,mereka membahas banci-banci tailand makanya aku tersenyum." Jawab sedikit gugup dan Lisa sepertinya percaya dengan apa yang dikatakan suaminya.
" Terus,kamu kenapa mencariku?"
" Oohh itu,kenapa kamu membiarkan Celin tidur sendiri hampir saja dia jatuh dari ranjang,kamu terlalu teledor." Ucap Lisa.
" Maaf dek aku takut suaraku mengganggu tidurnya makanya aku keluar." Jawabnya lagi.Keduanya kembali masuk ke dalam rumah,tepat pada saat itu Viona kembali dari kampusnya.
Rencananya lisa akan memasak,tapi sebelum ke dapur dia kembali ke dalam kamar untuk memeriksa Celin yang masih tertidur pulas mungkin karena pengaruh obat.
" Bu,kenapa belum ada makanan di atas meja sudah jam berapa ini? Aku sudah lapar sekali." Viona mengomel saat kembali dari dapur tapi tidak menemukan apa makanan.
" Dari tadi wanita itu ada di dapur jadi dia belum memasak?"
" Belumlah coba ibu lihat,aku sudah lapar sekali." Jawabnya lagi sembari duduk di sofa dengan wajah kesal.
"Lisa..!! Lisa?" Teriak Ratih dari ruang tamu.Lisa langsung keluar dari kamar begitu juga Antoni mereka kaget sekali mendengar suara histeris ibunya.Antoni mengira sesuatu yang buruk terjadi di ruang tamu.
" Ada apa bu? Apa yang terjadi kenapa ibu menjerit seperti itu,Celin baru kembali dari klinik tapi ibu tidak bisa menjaga sikap." Antoni tampak marah sekali.
" Makanya bilang sama istrimu untuk memasak,viona kembali dari kampus,di meja makan dia tidak mendapat makanan apa pun." Jawab Ibunya santai.
Wajah lisa memerah menahan amarah,dia merasa mertuanya semakin hari semakin tidak punya perasaan,padahal jelas-jelas dia tau dari tadi dia bekerja di dapur,dia kembali ke kamar hanya memeriksa Celin.
" Bu...Memangnya ibu tidak melihat aku sejak kembali dari klinik aku bekerja membersihkan semua kekacauan di dapur..!!" Ucap Lisa dengan nada penuh amarah.
" Itu bukan urusanku,sekarang kamu ke dapur lalu memasak,Viona sudah lapar,kamu mau dia mati kelaparan hah?"
🌹🌹🌹 bersambung🌹🌹🌹