Dalam distrik ini, dunia kriminal berlaku sangat bebas meskipun masih banyak orang normal yang tinggal di apartemen.
Para kriminal ini lah yang paling di utamakan dalam pengejaran, apalagi nama dari perampok "Topeng Buas" Akan langsung mengundang banyak perhatian. Anggota kriminal satu ini hanya berisikan 3 orang saja yang selalu menggunakan topeng penutup wajah mereka. Tubuh mereka dominan tinggi dan kuat.
Tapi bagaimana jika topeng macan itu selalu ingin tidur di paha lembut milik seorang gadis manis yang agak polos ini. Ini adalah kisah romantis dari seorang penjahat dan kisah aksi untuk seorang gadis.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khara-Chikara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 13
Beast Mask: Macan yang Tertidur Chapter 13
Sesampainya di sebuah apartemen, Leandra terdiam bingung lalu kebetulan melihat Jouris keluar dari bagian samping rumah. “Hei, sebelah sini, ada di bagian belakang,” panggil nya lalu Leandra berjalan mendekat.
“Mana yang harus aku bantu?”
“Kenapa mau? Bukan nya tadi gak mau?”
“Hemm... Aku hanya ingin mencari buku, siapa tahu buku itu bisa aku baca...”
“Kau suka buku seperti ini?” Jouris menunjukan salah satu yang dia bawa, rupanya buku Alkitab membuat Leandra terkejut kaku.
“Apa maksudmu!!” dia menatap kesal.
“Bukankah tadi kau habis dari gereja?”
“Ck, terserah, aku tak mau,” Leandra menggeleng.
“Bagaimana jika ini,” Jouris menunjukan buku novel bergenre aksi.
“Waw... Aku mau!” Leandra langsung mengambil buku itu dari tangan Jouris.
“Sebagai balasan, kau harus membantu ku mengangkut yang lain,” tatap Jouris.
“Memang nya teman-teman mu itu kemana?”
“Mereka sibuk, bekerja dan kuliah, aku jadi tak punya pilihan lain...” kata Jouris lalu Leandra mengangguk dan mengikutinya.
Tak lama kemudian, mereka memindahkan beberapa kardus kecil di bagasi mobil yang terparkir di bagian pintu belakang.
“Bukankah mobil mu rusak?” Leandra menatap.
“Ini bukan mobil ku, aku meminjamnya, karena kau, mobil ku yang saat itu jadi hancur...”
“Eh, aku? Bukan aku! Tapi Pria gede itu.”
“Yah, sama saja, jika kau tidak lari saat itu, Tora mungkin tak akan jatuh di mobil ku.”
“Oh, jadi kau mengharapkan dia jatuh di tanah?” tatap Leandra.
“Eh, benar juga... Jika dia jatuh di tanah, pasti langsung mati...” tatap Jouris dengan panik.
Tapi Leandra terkejut. “Tunggu!! Kenapa kau dari dulu tidak melakukan itu saja! Karena aku ingin dia jatuh di tanah sekalian!” tatapnya dengan kesal.
“E... Memang nya kenapa?” Jouris menatap heran.
“Hmp... Dia benar-benar menjengkelkan, dia seperti selalu menempel padaku, apalagi setelah kejadian beberapa hari itu, aku benar-benar tak mau bertemu dengan nya lagi, dan karena kamu, dia mungkin menjadikan ku sebagai sasaran empuk... Dia bahkan tidur di kamar ku!!” Leandra menatap kesal.
“Apa?!!!” Jouris terkejut tak percaya. “Astaga... Kau benar-benar bisa melakukan itu...”
“Apanya yang harus di kagumi! Kenapa dia tidak tidur di rumah mu saja sih!”
“Eh, rumah ku, ya gak papa sih... tapi pastinya Tora gak bakal mau.”
“Haa... Terserah... Ini menjengkelkan...”
“Tapi, jika dia tidur di tempat mu, itu berarti dia bisa tidur dengan sangat nyaman...”
“Yah, karena pill tidur...”
“. . . Huh? Tidak, maksudku dia mungkin bisa tidur dengan tenang tanpa ada apapun yang memburunya, karena topeng buas tak pernah melepas topeng mereka bahkan menyamar jadi orang biasa, mereka rasanya tak mau ada yang curiga, jadi mereka selalu membuka mata untuk mencari mangsa di malam hari maupun siang hari... Merampok dengan sesukanya dan tak takut polisi datang karena setiap polisi datang selalu saja terlambat, dan topeng buas bisa mengatasi nya dengan tenang-tenang saja,” kata Jouris.
Hal itu membuat Leandra terdiam, dia lalu mengingat saat Tora mengambil pill tidurnya. “Apa maksudnya, itu tetap menjengkelkan...”
“(Hm, tapi jika aku bisa mendapatkan mu, lalu aku menculik mu kemudian menyerahkan nya pada Tora, dia pasti akan memasukan ku ke dalam geng nya!)” Jouris punya rencana licik membuat Leandra terdiam polos menatap nya.
“Ada apa? Kenapa tatapan mu sama seperti saat pertama kali kita bertemu?”
“Hehe, tak ada, lanjutkan ini,” Jouris menatap dengan tidak nyaman.
“Ngomong-ngomong apa kamu suka membaca buku seperti ini?” tatap Leandra.
“Aku bermimpi untuk bergabung dengan topeng buas, mereka bilang jika aku ingin bergabung, aku harus bisa menguasai kalimat religius, karena mereka begitu religius, tak hanya itu, mereka tertarik dengan cerita sebelum tidur...”
“Aneh banget... seperti anak kecil saja, jadi mereka ingin ada seorang pendongeng. Eh, tapi... Mereka religius? Bukankah mereka perampok.... Uh... Lupakan itu, aku tak peduli...” Leandra berubah pikirkan setelah terlintas Tora di pikiran nya. “Lupakan, aku tak mau tahu...” dia menjadi fokus membantu. Tapi ia menjadi berpikir dan mengingat ketika Tora mengambil tulisan tangan nya dan membacanya. “(Dia tak bisa begitu memahami kalimat yang aku tulis, dia hanya memuji tulisan ku, apakah dia juga suka cerita? Kebetulan aku harus membuat cerita baru, tapi tetap saja.... Aku tidak suka dia.... Sangat menjengkelkan...)” Leandra tampak khawatir dan kesal.
Tapi Jouris terdiam ketika melihat ekspresi Leandra yang tampak nya sedang berpikir sesuatu dan di saat itu juga, Jouris tersenyum kecil. “Hei, baru-baru ini kau dan Tora tampak dekat bukan?” tatap Jouris dengan tatapan licik.
“Eh... Ke-kenapa memang nya?” Leandra menatap takut ketika Jouris mendekat dan memojok Leandra di dekat bagasi mobil yang masih terbuka.
“Oh, tak apa... Hanya saja, bisa tolong ambilkan sesuatu di dalam bagasi mobil itu, aku yakin ada buku yang tertinggal di sana, masukan ke kardus nya,” tatap Jouris dengan wajah modus yang tak di sadari Leandra.
“Oh, mana?” Leandra langsung masuk ke dalam bagasi dan mencari cari, ia melihat di setiap celah sementara Jouris menatap nya dengan senyuman licik.
Hingga Leandra melihat ada buku terselip membuat nya harus mengambilnya dan di saat itu juga, Jouris menutup pintu bagasi mobil membuat Leandra terkejut.
BLAM!!
“Ah!! Apa yang kau lakukan Jo!! Bukalah, di sini gelap!! Hei!!” Leandra terkejut dan sangat panik.
“Diamlah!! Dan tutup mulutmu, semuanya tidak akan terjadi jika aku tidak melepaskan mu saat itu, mendapatkan mu adalah rencanaku dari awal untuk bergabung di topeng buas, aku akan menculik mu dan menunjukan pada mereka bahwa aku bisa melakukan kejahatan!”
“. . . Tunggu, kejahatan? Jadi kau hanya menunjukan kejahatan dengan menculik gadis lemah?” kata Leandra dari dalam bagasi.
“Apa?! Kau pikir ini mudah! Aku telah menunggu berminggu minggu hanya untuk menunjukkan pada topeng buas bahwa aku bisa mengancam mu."
"Lalu kenapa harus aku, Bajingan! Ada banyak gadis di sini kan?!"
"Hei, kau tidak mengerti, siapa yang bilang di sini banyak gadis. Di distrik ini hanya di isi oleh wanita tua, tidak banyak dari mereka yang ingin punya seorang gadis, jika ada pun, dia pasti sudah mati menjadi sasaran empuk perampok..." kata Jouris menakuti Leandra.
"Sayang sekali, kau salah, aku tidak berasal dari sini..." kata Leandra meremehkan.
Itu membuat Jouris kesal. "Aku tidak peduli itu, aku melakukan ini padamu karena pastinya Tora yang akan membela mu kan, dengan begitu aku meminta di gabungkan dengan topeng buas setelah itu terserah kau mau apa dengan Tora.”
“Kenapa kau jadi mengaitkan dengan si brengsek itu!! Kupikir kau sudah bersalah atas apa yang terjadi kemarin!! Begitulah kau membenciku!!” Leandra terdengar kesal.
“Haha... Aku tidak membenci mu, hanya saja aku meminjam mu saja untuk di jadikan sebagai sandra karena yang gadis paling menarik itu hanya kau di sini...”
“Lihat saja, aku akan memukul mu setelah aku keluar...”
“Oh, itu jika kau bisa keluar, gadis!” Jouris sepertinya memang berencana melakukan itu.
“Eh, tunggu dulu, dimana HP ku, hei, aku menemukan buku yang terselip... Oh, apakah ibumu tahu kau punya majalah aneh, wanita ini memakai pakaian tipis sekali?” kata Leandra. Dia menggunakan sikap polosnya lagi dan sepertinya dia menemukan majalah dewasa. "Apa ini punyamu?"
Seketika mendengar itu membuat Jouris terkejut. “Tu-tutup mulut mu itu!! Aku tak peduli…”
“Hm... Aku baru tahu ada yang begini... Kenapa terlihat tidak memalukan?” Leandra seperti nya membaca itu.
“(Jangan pedulikan dia Jo, lakukan apa yang harus kau lakukan... Aku akan menyerahkan ini, aku akan mengasingkan gadis ini...)” Jouris tampak gugup, tapi ia tetap ingin bergabung dengan topeng buas.
Tapi ia terkejut ketika menoleh ke belakang secara kebetulan, ada seorang pria besar berdiri di belakang nya tepat.
Memakai celana hitam tebal, kaos hitam yang memperlihatkan tubuh bugarnya, juga yang paling aneh, dia memakai helmet speed hitam yang menutupi seluruh kepalanya. Di sana juga ada yang berbeda sendiri warnanya dari banyak nya hitam. Kalung putih berliontin bundar.
“Akh!!!” Jouris terkejut sampai hampir menjatuhkan diri ke mobil nya itu. “Kau menakutkan nakuti ku bung, apa masalah mu! Minggirlah, siapa kau!?” Jouris menatap kesal.
Tapi Pria itu tampak mengangkat kaca helmet nya sehingga terlihat mata miliknya saja tapi Jouris langsung terkejut tahu. “To-tora!!”
Rupanya itu Tora dengan membawa tas ransel hitam di punggung nya, dia benar-benar berdiri disana, mungkin baru saja datang ketika Jouris menoleh tadi.
“Huf sial, maafkan aku, aku tidak mengenali mu, seharusnya aku mengenal mu, seharusnya aku menatap tangan mu itu,” Jouris menatap tangan Tora yang tampak berisi itu bahkan dia langsung memegang bahu Tora. “Aku ingat ketika kau dulu tampak lebih besar, sekarang tampak agak kurusan—
“Hentikan itu Jo, siapa yang ada di dalam bagasi?” Tora menatap, dia menggunakan helmet nya sebagai penutup wajahnya tanpa topeng.
“Oh itu, aku berhasil, aku berhasil dapat gadis itu! gadis itu yang akan aku serahkan ke polisi, aku akan mengadu semuanya kecuali kau mengakui bahwa aku bisa melakukan kejahatan seperti topeng buas--
“Buka bagasi nya,” Tora menyela.
“Apa kau gila, gadis ini benar-benar sangat nakal dan berbahaya—
“Kau tidak mau aku menggunakan tangan berisi ku?” Tora menyiapkan pukulan tangan membuat Jouris ketakutan. Bahkan mendadak Tora melayangkan pukulan nya membuat Jouris berteriak.
“Ahh!” lebih tepatnya berteriak ketakutan.
BAK!!
Rupanya pukulan itu malah mengenai bagasi mobil milik Jouris yang sekarang menjadi gemetar, sepertinya Tora sengaja melakukan itu.
“Mo-mobil itu?!” dia menatap bagasi mobil nya yang rusak dan langsung bisa di buka, Tora langsung membukanya.
Terlihat Leandra terbaring tengkurap menatap majalah yang ia lihat menggunakan senter HP nya dan dia sedang melihat wanita seksi di majalah itu. “Apa itu Neko Girl? Apa itu sungguhan? Baju yang mereka pakai, lebih dari kurang bahan... Mereka juga cosplay jadi kucing hitam,” dia tampak asik sendiri.
Seketika Tora menatap ke arah Jouris yang terkejut malu.
Lalu Tora langsung mengambil majalah itu dari tangan Leandra yang menatap nya, seketika dia melemparkan nya pada Jouris yang terkena sambil mengatakan sesuatu. “Jangan biarkan dia baca majalah porno mu, bajingan!!”
“Akh!” Jouris terkejut dengan lemparan itu membuat Leandra terdiam menatap.
"Apa itu majalah porno?" tatap Leandra sambil bergumam sendiri tapi ia bingung melihat pria itu, ia tidak mengenalinya karena mengunakan helmet hitam itu. Dia tidak tahu bahwa itu Tora.
Tapi Tora langsung menatap ke arah Jouris dengan helmetnya. "Sialan!!" ia mengepal tangannya akan memukul Jouris yang ketakutan panik. "Akh!!! Aku tidak melakukan apapun!! Dia yang menemukan nya sendiri...!"
"Hei! Siapa kau! Jangan memukul orang di depan ku!" Leandra menatap kesal. Hal itu membuat Tora terdiam, ia berjalan ke arah Leandra dan dengan sengaja menginjak majalah porno tadi. Leandra terdiam melihat pria itu yang perlahan mendekat. Bayangan nya menelan tubuh kecil Leandra.