NovelToon NovelToon
Ipar Yang Jahat

Ipar Yang Jahat

Status: sedang berlangsung
Genre:Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:7.1k
Nilai: 5
Nama Author: Ismi Sasmi

Aluna seorang gadis manis yang terpaksa harus menerima perjodohan dengan pria pilihan keluarganya.Umurnya yang sudah memasuki 25 tahun dan masih lajang membuat keluarganya menjodohkannya.
Bukan harta bukan rupa yang membuat keluarganya menjodohkannya dengan Firman. Karena nyatanya Firman B aja dari segala sisi.
Menikah dengan pria tak dikenal dan HARUS tinggal seatap dengan ipar yang kelewat bar-bar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ismi Sasmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30 BADMOOD

Ketika aku sedang sibuk stalking akun Bang Firman, sebuah notifikasi permintaan pertemanan masuk.

aku pun melihat profilnya dulu sebelum konfirmasi. Tak di duga... Ternyata Siska yang mengirim permintaan pertemanan. Bukankah dulu dia sudah aku blokir ? kenapa dia masih bisa add aku ? Apa ini akunnya yang baru ?

Tak ingin mati penasaran, langsung ku stalking akunnya yang kebetulan profilnya tidak dikunci. ternyata memang akun baru, karena temannya baru beberapa.

Di Akun Siska juga banyak foto kebersamaan mereka bertiga. Tak ada lagi foto Haikal. Yang ada hanya foto bang firman. Apa semudah itu dia melupakan Haikal yang katanya cinta mati itu ?

Tanpa pikir panjang langsung ku konfirmasi. Jika dirasa nanti dia mulai mengganggu, akan aku blok lagi. Heheeee.

(Luna, ini aku Siska. Masih ingat gak ? Ingat dong ! Masak gak ingat sih)

Tulis Siska di chat inbox.

(Ingat. Kenapa ?) balasku

Siska : (syukur deh kalau gak lupa. kamu gak mau nanya kabar aku gitu ? Udah lama loh kita gak kontekan.)

Aku : ( penting gitu)

Siska : (Ya elahhhh, Luna. Judes amat ! Pantes ditinggalin Firman)

Aku : (Bukan dia yang ninggalin aku. Tapi aku yang NINGGALIN dia. Beda konteks ya ! Ngapain sih chat aku ?)

Siska : (Sama aja ! Aku pengen ngasih tau kamu sesuatu. Tapi aku takut kalau nanti kamu jantungan)

Aku : (Kalau gitu gak usah ngasih tau. Gak penting juga)

Siska : (Siapa bilang gak penting ? Ini penting banget. Ini tentang Firman)

Aku : (Apa urusannya sama aku ? Dia bukan siapa-siapa aku lagi)

Siska : (Tapi dia sekarang jadi SUAMI aku. SUAMI ! Pasti kamu kaget dong. Terus nangis sambil guling-guling karena firman sekarang jadi milik aku. Udah gak ada kesempatan lagi buat kamu kembali sama dia)

Aku : (Lagian yang mau balikan sama dia siapa sih ? Ogah)

Siska : (Kamu gak pengen nanya gitu, kenapa aku bisa nikah sama dia ? Atau jangan-jangan kamu gak percaya aku sudah nikah sama mantan suamimu itu. Aku beneran udah nikah sama Firman soalnya Haikal meninggal. Daripada aku jadi jandes kayak kamu, mending aku terima pinangannya. Lumayan ada yang nafkahin jadi gak usah capek banting tulang peras keringat kayak KAMU. Wkwkwkwk)

Siska : (Kok gak bales ? Sakit hati yaaa...? Pasti sekarang lagi nangis di pojokan meratapi nasib)

Siska : (Kamu gak tau, Luna ? Firman itu lebih bahagia hidup sama aku. Gak kayak waktu sama kamu ! Dia itu cuma terpaksa nikahin kamu)

Ku abaikan chat Siska yang membuat dadaku sesak dan memilih menonaktifkan ponsel untuk segera tidur.

***

Fik, nanti kamu aja ya yang cari makan siang. Mbak lagi malas keluar." titahku pada Fika yang sedang memberi topping di atas donat.

"Iya.Mbak mau makan apa ?" tanya Fika sambil tetap fokus dengan kegiatannya.

"Terserah kamu aja. Mbak ngikut". Ucapku sambil kembali ke depan.

"Fik, kok hari ini Mbak Fika kayak lesu gitu ? Lagi sakit ?" Samar terdengar suara Ika yang mengajak Fika ngobrol.

"Gak tau. Dari rumah tadi udah uring-uringan. Mau nanya takut kena semprot." kekeh Fika.

Aku menghembuskan nafas kasar. Apa iya aku terlihat semenyedihkan itu ? Padahal aku sudah berusaha agar terlihat baik-baik saja. Meskipun rasanya hatiku masih campur aduk tak karuan. Antara benci, marah, sedih bercampur baur.

Aku sudah meyakinkan hatiku agar tak terlalu memikirkan hubungan Siska dan Firman. Biar bagaimanapun, kisah antara aku dan Firman sudah usai. Jadi tak ada yang salah jika dia menjalin hubungan dengan perempuan mana pun. Termasuk dengan Siska. Tapi tetap saja rasa kesal itu bercokol dihatiku.

"Mbak aku pamit cari makan dulu." ucap Fika sambil meraih kunci motor di meja kasir.

"Hmmm". sahutku dengan gumaman. Aku benar-benar sedang tidak mood untuk bicara.

Setelah Fika pergi, pandanganku menerawang jauh. Apa aku sedang cemburu ? Tapi hatiku sudah mati rasa saat mengajukan gugatan cerai itu. Tapi kenapa sekarang pikiranku merasa terusik dengan kenyataan yang ada ?

"Mbak..." ucap Ika sambil menyentuh lenganku.

Aku pun terlonjak kaget.

"Kamu kok ngagetin sih ?" dengusku.

"Ya lagian tadi aku panggil gak di jawab. Malah ngelamun. Hati-hati kesambet lho Mbak !"

"Siapa yang ngelamun sih ?" elakku.

"Kalau gak ngelamun kenapa tadi aku panggil gak di jawab ? Lagi semedi, Mbak ?" kekeh Ika.

"Kamu kenapa manggil Mbak ?" tanyaku mengalihkan pembicaraan.

"Mau laporan bahan kue yang tinggal sedikit."

"Udah kamu catat ?" tanyaku.

"Udah, Mbak. Nih !" jawab Ika sembari menyerahkan secarik kertas.

"Nanti Mbak nyuruh Fika aja deh yang belanja." ucapku lesu.

Terlihat raut terkejut di wajah Ika kemudian dia mengangguk. Memang selama ini untuk urusan belanja, aku yang handle. Tapi entah kenapa hari ini aku benar-benar malas untuk ngapa-ngapain.

"Assalamualaikum." ucap Fika memberi salam begitu memasuki ruko.

"Waalaikumsalam." jawabku.

"Nih tadi aku beli gado-gado, Mbak. Kayaknya enak. Soalnya tadi banyak yang antri." lapor Fika sambil meletakan kantong plastik di atas meja.

"Ika...tolong ambilin piring sama sendok !" pinta Fika setengah teriak.

Ika pun muncul membawa piring dan sendok yang Fika minta. Dan langsung membuka gado-gado yang dibungkus dengan kertas nasi serta meletakkannya di atas piring. Sementara Fika beranjak ke dapur untuk mengambil air minum.

"Silahkan, Mbak". Ucapnya sambil menyodorkan piring padaku.

"Makasih". Ucapku singkat dan mulai mengaduk-aduk gado-gado di hadapanku.

Ika dan Fika terlihat lahap menikmati makan siangnya. Sementara aku sama sekali tak berselera untuk makan.

"Mbak, kok dari tadi cuma diaduk-aduk ? Mbak gak suka ?" tegur Fika.

"Suka kok, Fik. Mbak cuma masih kenyang." sanggahku sambil menyuapkan sendok gado-gado ke mulutku. Yang entah kenapa terasa pahit.

"Kenyang ?" tanya Fika dengan kening mengeryit.

"Emang makan apa sih, Mbak ? Perasaan tadi pagi juga Mbak gak habisin nasi goreng waktu sarapan."

"Ya kenyang aja, Fik. Gak tau kenapa." dustaku.

Fika pun akhirnya kembali asyik dengan makanan di hadapannya dan tak bertanya lagi. Aku menghembuskan nafas lega. Aku takut seandainya sampai keceplosan mengatakan apa yang sedang aku rasakan. Dia pasti akan marah besar.

Deru mesin motor yang memasuki halaman ruko, mengalihkan perhatian kami. Dari suara motornya aku sudah yakin itu motor Billy. Benar saja dugaanku. Dia pun memasuki ruko dengan tersenyum lebar.

"Wah lagi pada makan nih ? Pas banget dong aku datang di waktu yang tepat." selorohnya sambil mengambil kursi untuk ikut duduk bergabung bersama kami.

"Tapi belinya cuma 3 bungkus, Mas." ucap Ika tak enak hati.

Billy pun memindai isi piring kami. Isi piring mereka berdua sudah hampir habis. Sementara piringku baru berkurang beberapa sendok.

"Kok gak dimakan ?" tanyanya sambil menatapku lembut.

"Dimakan kok." ucapku sambil menyuapkan ke mulut.

"Mau di suapin ?" godanya yang sukses membuat Ika tersedak.

"Nih minum !" ucap Fika sambil menyodorkan air ke tangan Ika yang masih terbatuk-batuk.

Ika pun meneguknya hingga tandas.

Setelahnya dia memberi kode lewat mata pada Fika. Fika yang paham akhirnya membawa piringnya ke belakang.

Kini tinggallah kami berdua. Billy menatapku lekat membuatku gugup seketika.

"Kenapa lihatin aku kayak gitu sih ?" tanyaku risih.

"Kamu kenapa sih hari ini ? Ada masalah ? Kok mukanya murung gitu sih ?"

"Gak kenapa-kenapa kok. Udah capek aja nyari uang sendiri." jawabku asal.

"Makanya nikah. Biar aku nafkahi lahir batin ". Ucapnya mengulas.

"Ihh kok bahas itu". Protesku salting.

Billy pun terkekeh melihat raut kesalku.

"Ya lagian tadi kamu mancing-mancing. Bilang aja "Bill, ayo nikah ! Biar aku ada yang nafkahin" gitu aja kok repot." ucap Billy enteng.

Aku pun menggeplak lengannya yang di balasnya dengan ringisan.

"Belum nikah kamu udah main KDRT, Luna." ucapnya sambil mengusap-usap lengannya.

"Kamu sih ngomong sembarangan aja." sungutku.

"Tapi suka kan ?" godanya berusaha menghindar dari geplakan part 2.

"Udah sekarang kamu habisin makannya. Jangan mubazir. Temannya setan !" titahnya.

Aku pun berusaha menghabiskan isi piringku dengan malas.

"Mau disuapin ?" tanyanya sambil meraih sendok di piringku.

"Ehh gak usah !" cegahku panik. Berabe jika sampai Ika atau pun Fika melihat.

Billy tetap mengindahkan larangan ku. Dia menyodorkan sendok ke mulutku.

"Aa...buka mulutnya dong."desaknya.

Dengan canggung aku pun menerima suapan darinya. Ini momen pertama seorang pria menyuapiku selain bapak.

"Aku gak lihat !" seloroh Fika sambil menutup sebelah tangan. Sementara tangan satunya memegang nampan berisi aneka roti untuk ditaruh di etalase.

Kami berdua jadi kikuk tertangkap basah. Wajahku sudah merah seperti kepiting rebus saking malunya. Sementara Billy terlihat salah tingkah.

"Cepetan di halalin, Mas. Biar puas suap-suapannya." ucap Fika sambil kabur ke dapur.

1
kalea rizuky
kabar firman gmna Thor
kalea rizuky
lunn jangan main api
Agunk Setyawan
Luna juga sama aja
kalea rizuky
Billy ini egois bgt tau
kalea rizuky
kapokkk lu firman makan itu jalang hahah
kalea rizuky
lagian aneh mantan suami goblokk aja masih di inget buat dia tegas donk Thor jangan menye menye g jelas najis amat emank mau bekas Siska menjijikkan lama lama baca ini
kalea rizuky
q ksih bunga lagi nih biar nulisnya rajin
kalea rizuky
lanjut donk thor bagus lo ceritamu
kalea rizuky
gimana nasib mantan laknat thor
kalea rizuky
firman ttep. goblok biar aja dia jd duda karatan
kalea rizuky
up yg banyak thor q ksih bunga
Lala lala
pernah baca alur yg sama
Fan Compás Chivi Ans
Suka sama gaya penulisnya.
Yajaira Gaona
Gak kepikiran sama sekali kalau cerita ini bakal sekeren ini!
Kakashi Hatake
Keren thor, semoga bisa lanjut sampai ke akhir cerita!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!