NovelToon NovelToon
Bissmillah Cinta

Bissmillah Cinta

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Cinta Murni / Enemy to Lovers / Saudara palsu / Tamat
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.7
Nama Author: Andreane

Tak sekedar menambatkan hati pada seseorang, kisah cinta yang bahkan mampu menitahnya menuju jannah.

Juna, harus menerima sebuah tulah karena rasa bencinya terhadap adik angkat.

Kisah benci menjadi cinta?

Suatu keadaanlah yang berhasil memutarbalikkan perasaannya.

Bissmillah cinta, tak sekedar melabuhkan hati pada seseorang, kisah benci jadi cinta yang mampu memapahnya hingga ke surga

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Andreane, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13

Sudah beberapa hari ini Juna sering menghabiskan waktu luangnya di rumah ustad Zaki untuk memperdalam ilmu agama, dia juga di beri tugas menghafal jus amma dan harus setor hafalan satu hari satu surat.

Mendapat tuntutan dari ustad Zaki, sama sekali tak membuatnya terbebani. Tadinya ia lakukan untuk mensetarakan imannya dengan Yura, tapi ternyata niatnya itu salah.

Kini ia paham jika di lakukan dengan hati dan di niatkan karena Allah, justru efeknya lebih terasa di hati ketimbang niat karena seseorang.

Ia juga lebih bisa ikhlas apalagi jika mengingat bahwa jodoh ada di tangan Tuhan yang memang sudah di tetapkan dalam kitab lauhul Mahfudz.

Juna paham betul kalau Yura adalah jodohnya, wanita itu pasti akan jatuh ke pelukannya. Tapi jika bukan jodohnya, mau di perjuangkan sampai titik darah penghabisan pun tak akan pernah bisa bersatu.

Di sebuah serambi masjid dekat ponpes, seorang juru kebon tiba-tiba datang menghampiri dua pria yang tengah duduk bersila.

Pria itu menyerahkan sebuah map dimana dalam sampulnya tertulis di tujukan untuk Yura.

Ustad Zaki menerimanya di iringi dengan senyum tipis.

"Dari siapa, pak?" Tanya Ustad Zaki.

"Tertulis Sidiq Nugroho, ustad. Dari medan untuk mbak Azzura"

Mendengar nama Yura di sebut, mendadak jantung Juna berdetak sangat cepat. Dia sampai heran sendiri akan kesehatan jantungnya yang akhir-akhir ini detakannya tak bisa terkontrol dengan baik.

Tak hanya mendengar namanya saja, bahkan setiap kali berpapasan dengan Yura saat di rumah, ia selalu kikuk dan salah tingkah. Padahal Yura sendiri tak melakukan apapun dan malah bersikap acuh padanya.

"Makasih, pak"

"Sama-sama, ustad. Saya permisi"

"Ya, silakan"

Begitu si juru kebon pergi, Juna yang merasa penasaran langsung menyerukkan suaranya.

"Untuk adik saya, ustad?" Tanya Juna sedikit ragu.

"Iya, nak Juna. Sepertinya ini CV ta'aruf"

"Ta'aruf lagi?" Kaget Juna.

"Iya, seorang pria mengirim CV ta'aruf ke nak Yura. Bisa tolong serahkan ke adikmu, nak?"

"Bisa, ustad"

"Ini" ustadz Zaki menyodorkan map ke tangan Juna, sementara Juna menerimanya dengan jantung berdebar.

Benar kata mama, banyak pria berlomba-lomba untuk meminang Yura. Seistimewa itukah wanita sholehah? Sehingga mereka di dekati oleh pria berkualitas, yang tidak di ragukan lagi keimanannya?

Harta berlimpah, tampan, serta sholeh? Tentu saja masa depan yang cemerlang?

Juna meneguk ludah di sela-sela perseteruan batinnya.

Ia seperti menciut kala pria yang melamar Yura bukan pria sembarangan. Rata-rata dari mereka merupakan keturunan ningrat, lantas apakah Juna pantas untuk Yura? Sedangkan dia sendiri kadar imannya tak setara dengan iman Yura? Di tambah lagi Yura sama sekali tak berminat menikah dengannya?

Jangankan menikah, untuk bertegur sapa saja sepertinya Yura enggan melakukannya.

Huufff... Desis Juna, membuat ustad Zaki langsung menatapnya.

"Ada apa, nak Juna?" Tanyanya dengan sorot penuh.

"Nggak apa-apa ustad" Sahut Juna kikuk, ia menunduk menatap map berwarna coklat.

"Sudah sampai mana tadi ngajinya, nak Juna?"

"Sampai surah Al-Falaq, ustad"

"Jadi sudah hafal ya, surah Al-Falaq?"

"Sudah, tapi belum paham betul makna dari surah itu" Jawab Juna malu-malu. Jika saja Yura tahu bahwa Juna belum mengerti makna dari surat pendek itu, mungkin dia akan menertawakan Juna.

"Al-Falaq itu artinya waktu subuh, dalam surah tersebut berisi perintah agar kita sebagai orang beriman selalu berlindung kepada Allah SWT dari segala macam kejahatan"

"Tak hanya surah An-Nas, surah Al-Falaq ini juga di sebut surah mu'awizatain. Masih ingat apa artinya?"

"Masih, ustad" Balas Juna. "Artinya surah meminta perlindungan" Tambah Juna tanpa ragu.

"Bagus, nak Juna. Untuk hari ini cukup, ya. Besok kita pelajari surah Al-Lahab, An Nas'r, dan Al-Kafirun"

"Tambah satu surah lagi, ustad. Al-Kausar"

"Oh, iya"

"Kan sudah hafal, ustad. Tinggal mendalami maknanya saja"

"Baik" Balas ustad Zaki penuh semangat.

Setelah berbasa-basi sebentar, Juna pun pamit karena hendak menjemput Yura ke kampus.

Pria itu menyalami ustad Zaki, baru kemudian mencari keberadaan Khadijah untuk berpamitan.

"Salam buat mamah, Jun"

"Iya ummah. Pasti saya sampaikan"

Khadijah tersenyum. "Hati-hati, jangan kebut-kebutan"

"Baik, ummah. Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumsalam"

****

Keesokan harinya, setelah Juna mengantar Yura ke kampus, Juna yang merasa gabut, dia memberanikan diri memasuki kamar Yura.

Lancang memang, tapi tak ada maksud apapun, Juna hanya ingin tahu seperti apa kondisi kamar Yura. Dia ingin melihat benda yang mungkin menjadi koleksinya atau scincare juga parfum yang Yura pakai.

Berbeda dengan cowok, barang-barang yang dimiliki seorang wanita pasti terkesan feminim.

Tepat ketika langkahnya sampai di depan pintu kamar, pria itu sedikit ragu. Ia kembali menimbang-nimbang apakah harus mengurungkan niatnya, atau tetap akan masuk.

Tapi merasakan bagaimana dirinya begitu penasaran, Juna akhirnya memutar handle pintu, lalu sedikit mendorongnya.

Karena sang mama juga ada di butik, ia bisa lebih leluasa untuk melihat-lihat kamar adiknya itu.

Hanya ada ART di lantai bawah yang sebentar lagi juga akan pulang.

Baru saja masuk, sepasang irisnya langsung jatuh pada buku dengan sampul berwarna pink. Dari ciri khasnya seperti buku diary.

Juna termenung, menatap buku itu tanpa berkedip.

Selang satu menit, pria itu melangkah menuju tepi ranjang, lalu mengulurkan tangan dan meraihnya.

"Buku curahan hati" Lirihnya.

BERSAMBUNG

1
Anonymous
Adem denger kata2 nya😊
Ari Sawitri
ternyata Malik seorang pecundang sejati.. untung Yura mundur dr ta'aruf.
Ari Sawitri
kok aku ikutan tahan nafas ya selama mereka buka segel 😄🤭
Ari Sawitri
dari hbs nikah banyak banget gangguan nya .. honeymoon aja keluar kota biar ga ada yg ganggu 😄🤭 yg baca juga ikutan gemess
Ari Sawitri
hellow habis nikah mosok ya ga cuti .. ga masuk akal lah ..
Ari Sawitri
iya Juna jg sikapnya ga pasti gt. sdh minta Yura nikah dg nya tp sikap dia kayak gt. ditanya mamanya seakan dipaksa gt. jd ga jelas semuanya
Ari Sawitri
lama lama jengkel ma Yura .. asal nuduh aja ga mau liat niat tulus dan perubahan sikap Juna .. kesel lama lama 😕🤨
Ari Sawitri
kalau kamu milih lanjut kamu berarti tolol dan bodoh Yura .. sdh tau kelakuan Hasan spt itu masih mikir lanjut. goblok bgt kamu .. klu mau keluar sdh kost sja atau beli rumah beres kan .. kok mesti maksa nikah dg laki yg ga bermoral gt. kayak gt orang paham agama.. prettt 😡😡
Ari Sawitri
aku baca kok Kasian ya ama Yura, mencari jodoh agar segera bs keluar dr keluarga angkatnya. kesannya kok spt orang luar dia pdhal kedua orang tua angkatnya sangat sayang dg nya
Susanti Susanti
Luar biasa
Ari Sawitri
bisa bisa nya Rezki nikah dg wanita busuk hati gitu. salah milih mantu ini mama jizah .. semoga mereka segera sadar dg busuknya dini
Haryati
Kecewa
Haryati
Buruk
Anne: jangan di baca
total 1 replies
DozkyCrazy
asli ya lagi tegang jadi ngakak
DozkyCrazy
bisaaa ajj ci mamah hehe
tapi iya juga sih
DozkyCrazy
makasih author
ilmunya
DozkyCrazy
wkwkwk lucu y Jun
gpp demi kebaikan
Marlina Prasasty
bgus
Maryami
ikutan hanyut bahagia
Maryami
kok udh part, egk rela pisah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!