NovelToon NovelToon
4 YOUNG MOBSTERS

4 YOUNG MOBSTERS

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Petualangan / Mafia / Persaingan Mafia / Tamat
Popularitas:5.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Lelevil Lelesan

Vesper Next Generations
SEASON 1 : PEMBENTUKAN KARAKTER

Disarankan membaca Novel Vesper and The Bodyguards terlebih dahulu sebelum membaca novel ini. Terima kasih~

***

Lysa Herlambang, Kim Arjuna, Jonathan Benedict dan Sandara Liu adalah empat mafia muda yang terlahir dari rahim seorang Ratu mafia yang telah menikah sebanyak 5 kali.

Kehidupan mafia yang tak bisa lepas dari dirinya membuat keempat anaknya kini mengikuti jalan kegelapan itu.

Namun, di balik kekejaman dan kebrutalan dunia hitam, masih tersimpan kasih sayang, canda, tawa, haru dan kesedihan di balik kehidupan tragis mereka.

Keempat saudara bersatu untuk memecahkan misteri terbentuknya kerajaan mafia bernama 13 Demon Heads dengan musuh terbesar adalah militer pemerintah dan kelompok mafia leluhur mereka, The Circle.

Mampukah empat mafia muda menguak misteri dan selamat dari gempuran dua kubu yang ingin melenyapkan mereka?

---
WARNING!
Tanggapi kisah ini dengan bijak
Author tidak bertanggungjawab jika ketagihan dengan ceritanya
Jangan lupa like dan komentarnya
Lele Padamu💋💋💋

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lelevil Lelesan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mentor*

ILUSTRASI

SOURCE : PINTEREST

------ back to Story :

KLEK!

Terlihat Ivan menatap mereka tajam. Ternyata Ivan memiliki kunci kamar itu karena Jonathan dan Arjuna tidur sekamar.

Mereka bertiga menelan ludah. Ivan ikut masuk dan kembali mengunci pintu rapat. Jantung Lysa dan Arjuna berdebar karena mereka tahu siapa Ivan Benedict tersebut.

Ivan mulai menggunakan bahasa isyarat dan seketika, Lysa dan Arjuna menatap Jonathan seksama menunggu terjemahan dari maksud gerakan tangan Ivan itu.

"Papi bisa jaga rahasia, dia 'kan tak bisa bicara," ucap Jonathan lugu.

Lysa dan Arjuna melirik Ivan, tapi lelaki itu hanya tersenyum miring. Ivan duduk ke sebuah kursi dengan santai sembari melepaskan mantel bulunya dan menuang air mineral ke dalam gelas yang tersedia di sana. Ivan meneguknya perlahan dan semua mata kini menatapnya seksama.

Ivan kembali menggunakan bahasa isyarat dan Jonathan mengangguk mengerti.

"Kata Papi, kita jangan nekat ikut misi membahayakan ini. Dara sakit dan kita harus ada di sana untuk merawatnya, bukan meninggalkannya. Jika ingin menjalankan misi harus bersama-sama, jangan ada yang ditinggal. Dara juga harus ikut serta, tapi karena anggota kita berkurang jadi kita tak bisa pergi tanpa Dara," ucap Jonathan sembari membaca gerakan tangan Ivan.

Lysa dan Arjuna saling melirik.

"Maksudmu, kami ini satu team begitu, Paman Ivan?" tanya Lysa meliriknya tajam karena ia tak pernah menyukai Ivan Benedict yang penuh kelicikan dalam dirinya.

Ivan mengangguk.

"Kalian memulainya berempat jadi harus selalu berempat, saling menolong dan tak boleh ada yang ditinggalkan. Bukankah begitu ajaran di camp militer tentang sebuah kesetiaan dan kerjasama team?" ucap Jonathan dari gerakan Ivan.

Lysa dan Arjuna mengangguk. Entah kenapa ucapan Ivan kali ini benar dan tak ada maksud menjerumuskan.

"Sebaiknya kalian melatih diri dengan memperkuat kemampuan fisik, tempur dan strategi jika kalian ingin melanjutkan hidup sebagai seorang mafia. Jonathan tentu saja dalam asuhanku, ia akan menjadi lelaki hebat, tampan dan berkuasa sepertiku. Kalian berdua, siapa yang akan menjadi mentor dan pendukung kalian?" ucap Jonathan lagi.

Ivan menatap kedua anak Vesper dengan senyum mengejek. Lysa dan Arjuna saling memandang kebingungan.

Mereka tak tahu siapa yang bisa menjadi mentor agar bisa menjadi seperti yang Ivan katakan barusan. Ivan tiba-tiba menunjuk Lysa dan gadis itupun terkejut seketika.

"Ada apa denganku?" tanya Lysa keheranan.

"Ajaran Drake cukup bagus untukmu, kulihat kau cukup tangguh. Namun, kau masih sangat jauh dari kemampuan ibumu. Kau lincah, tapi kurang cerdas dan kuat. Aku rasa, kau cocok dengan Verda. Pemimpin SYLPH. Minta ia menjadi mentor tambahanmu, ia cukup hebat menjadi seorang petarung dan ahli senjata serta strategi. Ia dulu anak didik Komandan Zeno, sama seperti Drake. Percayalah padaku, aku tahu yang terbaik untukmu, Lysa," ucap Jonathan yang kini berbicara seperti menirukan gaya seseorang sok dewasa dan bijak.

Kening Lysa berkerut karena ia ingat dengan gaya itu, seperti Erik Benedict. Cara berbicara sok tahu dan mencoba terlihat pintar. Lysa tersenyum dan mengangguk.

Ivan tak percaya Lysa menuruti nasehatnya, senyum Ivan merekah dan merasa bangga seketika akan dirinya yang berhasil menjadi seorang motivator.

"Lalu, bagaimana denganku?" tanya Arjuna menatap Ivan dengan wajah sebal dan kedua tangan melipat di depan dadanya.

Ivan kembali melakukan bahasa isyarat dan Jonathan menyampaikannya dengan berlagak.

"Belajarlah dari One. Ia perenang handal dan ahli strategi yang cukup bagus. Mintalah dia menjadi mentormu, kau cukup bagus untuk anak seusiamu. Kau calon bibit unggul, bahkan aku rasa kau akan lebih hebat dari ayahmu nantinya."

Arjuna melongo karena tak menyangka akan hal tersebut. Namun, Lysa tersenyum padanya dan merasa jika penilaian serta saran Ivan ada benarnya.

"Baiklah, aku akan menemui paman One. Selain dia, siapa lagi? Bagaimana dengan Paman James dan Seif? Aku cukup dekat dengan mereka juga," tanya Arjuna masih bertampang dingin.

Ivan hanya mengacungkan jempol sambil mengangguk. Arjuna senang karena Ivan sepemikiran dengannya.

Lysa dan Arjuna tersenyum. Jonathan bertepuk tangan dengan gaya ala pangerannya. Ivan tersenyum sembari mengelus kepala keponakannya itu sampai rambutnya berantakan.

"Jangan merusak rambutku, Papi! Kau lupa? Ketampanan itu nomor satu! Nomor satu!" pekik Jonathan lantang dan Ivan hanya terkekeh tanpa suara mengangguk membenarkan.

Akhirnya, Lysa keluar ruangan bersama Ivan. Arjuna dan Jonathan diminta untuk segera beristirahat karena esok pagi mereka akan meninggalkan Islandia.

Saat Ivan akan beranjak pergi kembali ke kamarnya, Lysa menghentikan langkahnya.

"Paman Ivan. Terima kasih. Kau tak seburuk yang kubayangkan," ucap Lysa gugup dengan pandangan tertunduk.

Ivan yang memunggungi anak Vesper itu tersenyum tanpa terlihat oleh Lysa. Ia hanya menunjukkan jempolnya tanda ia menerima pujian tersebut. Lysa tersenyum dan Ivan kembali melangkah menuju ke kamarnya.

Saat Lysa membalik badannya ia terkejut, melihat Kai berdiri di depannya menatap tajam. Lysa menelan ludah.

"Apa yang kalian bicarakan? Kenapa kau bisa berterima kasih pada lelaki itu?" tanya Kai menguci pandangannya pada Lysa seorang.

Lysa makin gugup. Ia tahu jika Ayah angkatnya ini sedang dalam situasi hati yang buruk.

"Oh. Paman Ivan mengatakan agar aku dan ketiga adikku jangan lengah. Ia menyarankan agar kami tetap berlatih. Jadi, Papa, bolehkah aku kembali ke camp militer? Aku akan menyelesaikan kuliahku dengan cepat dan cumlaude. Semoga saja, mama sudah kembali saat aku di wisuda nanti. Aku ingin berfoto dengan mama," ucap Lysa terlihat sedih.

Kai menatap Lysa seksama. Tiba-tiba, ia memeluk Lysa dan anak gadis Vesper itu bisa mendengar detak jantung Kai beritme cepat. Lysa diam saja.

"Maaf, jika aku tak bisa melindungi ibu kalian. Entah kenapa hal buruk kembali terjadi pada keluarga kita, Lysa. Namun, aku berjanji akan terus mencari Nona Lily sampai ketemu meski harus kehilangan nyawa," ucap Kai sedih.

Lysa langsung melepaskan pelukannya. Ia tahu Kai galak pada mereka karena ia sangat peduli dan menyayangi mereka.

"Kau tak boleh mati. Kau sudah berjanji pada mama dan Han untuk menjaga kami. Aku juga akan berusaha untuk menjaga ketiga adikku. Oleh karena itu, izinkan aku kembali berlatih, Papa Kai," pinta Lysa memohon dengan sangat memegang tangan Kai yang terasa dingin.

Kai mengangguk dan tersenyum tipis. Ia mengelus kepala Lysa dan Lysa tersenyum lebar.

Ia kembali memeluk Kai dan berterima kasih padanya. Kai lalu meminta pada Lysa untuk segera beristirahat dimana Yuki sudah menunggunya di kamar.

Kai kembali ke kamar dimana Liu masih terbaring lemah dengan kompres di dahinya. Pustakawan Tom masih dengan setia menemani anak termuda Vesper itu.

"Ia akan baik-baik saja. Semua hal buruk sudah dibawa oleh Nyonya Vesper. Maaf, mungkin ucapanku terdengar kejam, tapi memang seperti itulah yang kulihat. Ia merelakan dirinya dibawa oleh Tobias. Aku tak tahu apa yang Nyonya Vesper rencanakan, tapi aku yakin jika ia sudah memikirkan sesuatu meski beresiko pada nyawanya sendiri," ucap Pustakawan Tom menatap Kai tajam.

Kai mengangguk dan menghela nafas panjang.

"Kau harus kuat untuk anak-anakmu, Tuan Kai."

Kai mengangguk dan Pustakawan Tom beranjak dari dudukkannya. Ia membiarkan Liu bersama ayahnya.

Kai menatap Liu seksama dimana wajahnya ini mengingatkan dia akan rupa Lily saat masih berwajah Asia dulu.

Begitu cantik, polos bagaikan malaikat. Meski ia sering marah-marah dan perilakunya menyimpang saat hal buruk menimpanya, tapi hal itulah yang membuat Vesper berbeda. Membuat Kai jatuh cinta pada nonanya.

"Cepatlah sembuh, Dara. Lalu kita akan mencari ibu agar bisa berkumpul lagi bersama kita. Papa merindukan makiannya," ucap Kai sembari mengelus kepala anak gadisnya itu sambil terkekeh karena teringat akan sosok isterinya yang garang.

----

lunas ya udah 2 eps. horeee🥳🥳 kl mau dobel eps kuy kuy. kalo bsk lele liat 4YM masuk 20 besar lele ksh dobel eps. tengkiuuu😘😘

1
Iamtvr
It's me Jordan
Iamtvr
benar lagi
BAYU.❤️⃟Wᵃf
astaga naga, kalau bisa 4 kenapa memilih 3
Ayay Nya Yuda
Akhirnya,walaau ada badai tp mereka sanggup ngelewatin bersama2,loveyou kalian,othor lele💋💋💋
Ayay Nya Yuda
setres ku rasa si tobias ini
Ayay Nya Yuda
baik juga tobias kasih surban anak javier,biar gak hilang jejak keturunan arab yee wkwk
Ayay Nya Yuda
HAHAHAHA SALAHIN OM IVAN TUH JO, DIA YG KASIH SARAN,EH MAK MU JUGA JD IKUTAN JUGA🤣🤣🤣
Ayay Nya Yuda
haahaha bisa2nya nanya anak bolos sekolah 🤣🤣🤣
Ayay Nya Yuda
bisa2nyaaa yee Jo hahahahaahhahaha
Ayay Nya Yuda
aaaaaaaaaa sllu akan ada kehilangan dan aku merasa sedih bngett 😭😭😭😭
Ayay Nya Yuda
emg kalau udh vesper ambil alih alu berasa keren bangett wkwkw
Ayay Nya Yuda
aku merasa kehilangan yg sangat2 untuk keluarga lily yaitu ayahnya dan ibunya😭😭😭
Ayay Nya Yuda
aaarrggghh dara knp jd gtu sihh,cinta ya cinta tp make otak juga daraa😫😫😫
Ayay Nya Yuda
uhhh bikin mewekkk
Ayay Nya Yuda
NGAKAK 😭
Ayay Nya Yuda
waduhh cari gara2 si javier hahahah
Ayay Nya Yuda
Haahahaha jiwa vesper banget kalau ngancam dan buat drama
Ayay Nya Yuda
dara lagi2 debessss
Ayay Nya Yuda
wuhuhuhuuuu daraaa debeessss
Ayay Nya Yuda
hebat lho Nathan bisa berpikir lg tegang2nya diaa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!