"Aku akan membiayai kuliah adikmu, membebaskan kakakmu dari penjara. Syaratnya, temani aku tidur..." bisiknya, terdengar arogan.
Hal gila, pria berwajah rupawan super kaya mengatakannya padaku. Sudah gila!! Dia pasti sudah gila!!
Jangan berharap aku ini wanita cantik bertubuh menggoda, bak gitar spanyol. Tidak, aku tidak cantik sama sekali. Aku bagaikan gajah besar yang paling dihindari pria manapun.
Namun, pria aneh ini memintaku menemaninya tidur? Mengikutinya kemanapun dirinya pergi? Bahkan harus memakan apapun yang dimakannya...
Selama dua tahun, aku mengalami penyiksaan, berat badanku turun drastis. Hingga aku sudah muak, bagaimana caranya punya pacar jika harus menjadi bantal guling baginya? Aku juga memerlukan pasangan hidup.
"Maaf, aku mengundurkan diri, adikku sudah lulus kuliah..."
"Gaji dua kali lipat, tetap ikuti aku dan temani aku tidur..." jawabnya, sembari meminum secangkir kopi hangat.
"Bukan, masalah gaji, aku tidak ingin citraku sebagai gadis baik-baik rusak. Memiliki pacar, menikah, adalah tujuan hidup semua wanita. Jika terus menerus menjadi bantal guling bagimu, bagaimana aku akan menikah nanti!!"
"It's so simpel... marry with me...!!"
Orang tidak waras ini, benar-benar menyebalkan...
💐 Warning!!🍀🍀🍀🍀
🥀 Menyebabkan baper parah tersenyum dan menangis sendiri tidak jelas.
🥀 Cover bukan milik penulis.
🥀 Dilarang plagiat.
🥀 Buatan seorang amatir yang ingin belajar menulis. Tidak menjanjikan novel sesempurna karya author pro.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KOHAPU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tidur
Aktivitas itu memang terhenti sejenak. Surya (Kakak almarhum Alwi) menatap tajam padanya,"Keluarga pembunuh yang memalukan," cibirnya, meludah di lantai hendak berjalan pergi, belum puas sebenarnya. Sebelum mendapatkan sertifikat tanah almarhum adiknya. Sertifikat tanah yang sejatinya memang sudah di jual almarhum Alwi satu tahun yang lalu tanpa sepengetahuan keluarga besarnya.
Hingga, pembela kebenaran dan keadilan datang dengan pakaian santai. Dibelakangnya berdiri seorang pengawal profesional. Kebetulan datang tepat waktu seperti di film-film? Sejatinya tidak, pemuda yang tengah tersenyum itu, mengirim orang untuk mengawasi Amel, beberapa menit setelah kepergiannya.
Datang sebagai pahlawan? Tidak, Kenzo datang bagaikan rekan bisnis.
"Hajar mereka..." ucapnya pada seorang pengawal profesional di belakangnya. Hanya satu orang? Tapi siapa yang tau kemampuannya.
Brug...
Membanting, memukuli empat lawan satu. Hingga keempat anggota keluarga almarhum Alwi terkapar tidak berdaya.
Kenzo tersenyum, melangkah bagaikan iblis, menginjak punggung Surya,"Jika ada yang menghina orang-ku, berarti dia juga menghinaku. Jilat air ludahmu sendiri, jika tidak aku pastikan kamu akan menyusul adikmu..." ucapnya.
"Kalian!! Aku akan..." kata-kata terhenti ketika melirik wajah pemuda yang menginjak tubuhnya. Bagaikan orang yang dapat mengakhiri nyawanya dengan mudah.
Surya mulai merangkak, melakukan perintah menjijikkan dari Kenzo, menjilati lantai yang sempat diludahinya.
"Patahkan tulang mereka..." perintahnya pada pengawalnya.
Surya dan tiga orang yang datang bersamanya gemetar ketakutan, masih duduk dengan tubuh babak belur di lantai. Pemuda yang begitu keji, membawa pengawal dengan kemampuan beladiri yang tidak bisa dianggap enteng.
"Ke... Kenzo mereka sudah babak belur, hentikan, tolong..." ucap Amel ketakutan, memegang lengan pakaian pemuda itu. Takut? Dirinya yang seekor tikus kini bagaikan memohon pada seekor harimau untuk melepaskan rusa yang berada di mulutnya.
Kenzo menghela napas kasar,"Pergi!! Atau kalian ingin menjilat seluruh lantai!?"
Keempat pria itu mulai bangkit, berlari pergi. Berpapasan dengan Frans, yang segera melangkah cepat, berharap Kenzo yang kesulitan mengontrol emosi akibat bipolar-nya tidak akan berbuat keterlaluan.
Namun tepat di ambang pintu langkah terhenti, majikannya terlihat tenang, duduk di kursi ruang tamu tanpa permisi.
Wina duduk di dekat Amel, sedangkan Nindy tengah mengambilkan minuman. Di dapur yang tidak memiliki sekat dengan ruang tamu.
Hanya teman Amel mungkin begitulah isi dalam fikiran adik dan ibunya. Menatap wajah rupawan seorang Kenzo, terlihat tegas, berwibawa, juga dari kalangan atas.
Mungkin keberuntungan bagi Amel memiliki kenalan dari kalangan atas, begitulah anggapan mereka. Hingga...
"Kenapa kemari!?" tanya Amel mengenyitkan keningnya, menatap sinis.
"Transaksi bisnis, bagaimana mau tidur denganku...?" tanyanya penuh senyuman.
Prang...
Wadah gula di dapur terjatuh, Nindy tertegun diam. Kakaknya yang ber-size XL diminta untuk tidur oleh pria tampan yang disekujur tubuhnya melekat pakaian bermerek? Dirinya tidak salah dengar kan?
Sedangkan Wina terdiam dengan wajah tanpa ekspresi. Syok... itulah kata yang tepat menggambarkan keadaannya saat ini.
"Sudah aku bilang, aku tidak bersedia!! Kamu buta ya!? Banyak perempuan cantik di luar sana!!" Amel kembali meninggikan intonasi suaranya.
Situasi yang benar-benar tidak kondusif, Frans mulai angkat bicara memberikan penawaran. "Begini, jika kamu bersedia, kami akan menyewakan pengacara terbaik agar kakakmu dapat lepas dari penjara. Adikmu juga, jika dia ingin melanjutkan pendidikannya di Paris, bahkan kami dapat menanggung penuh. Gaji akan masuk ke rekeningmu, 10.000 dolar Amerika Serikat setiap bulan,"
Ketika uang dalam jumlah besar bergulir, maka persaudaraan, royalitas, semua akan tandas. Begitu pula hari ini, Nindy meninggalkan dapur berjalan cepat menatap tajam ke arah Kenzo.
Nindy marah besar, dia akan membelaku ... gumam Amel dalam hati menatap kagum pada adiknya yang memang memiliki royalitas dan kecerdasan tinggi.
"Tiduri kakakku sepuas hatimu! Nikahi, jadikan selir juga lebih baik, dengan berat badannya, dia akan menjadi perawan tua seumur hidupnya..." ucapnya menggenggam jemari tangan Kenzo.
Aku terlalu banyak berfikir, adik br*ngsek... geram Amel berusaha tersenyum.
"Nindy! Aku masih punya harga diri. Ibu tidak akan senang jika..." kata-katanya kembali terhenti.
Sang ibu sambung baik hati menyela,"Terimakasih, tolong keluarkan putraku dari penjara. Amel sudah ditakdirkan tidak memiliki pasangan dia akan menemanimu, kamu tenang saja..." ucapnya dengan mata berkaca-kaca, seketika berubah menjadi ibu tiri yang keji.
Apa benar dia ibu yang merawatku? Bahkan tidak tidur ketika aku sakit saat kecil... Amel membisu sejenak, baru mengetahui kekuatan uang dapat mengalahkan royalitas keluarganya.
Gadis gemuk itu mulai bangkit, menarik jemari tangan adik dan ibunya ke dalam kamar tempat Sany tertidur saat ini.
Frans mengenyitkan keningnya,"Tidak perlukah anda menjelaskan yang dimaksud dengan tidur bersama itu seperti apa..." bisiknya.
Kenzo mulai bangkit dari tempat duduknya tanpa menjawab perkataan Frans. Matanya menelisik mengamati foto tua yang terpajang di dinding.
Seorang wanita dengan bayi dalam gendongannya,"Dia milikku dari awal, benar kan mama ..." gumamannya, mengelus pelan foto yang terpajang.
***
Diskusi alot mulai terjadi...
Amel menghela napas kasar, "Aku tidak menjual tubuh!!" tegasnya.
"Kakak, jika tidak bisa demi aku, pikirkanlah kak Glen. Jika kak Glen tidak datang maka nasib kita..." Nindy mulai mengumbar air matanya.
"Kakak tidak peduli pada kak Glen?" tanyanya, berpura-pura dalam kondisi mental emosional.
"Amel, jika kamu tidak mau berkorban tidak apa-apa. Ibu tidak akan tidur dan terus menjahit, biarlah ibu mati karena kelelahan..." ucap Wina terisak.
Sungguh, Keyla si rubah putih b*jingan kalah telak dengan ekting adik dan ibuku... Amel hanya dapat menghela napas tidak dapat berkata-kata.
Keputusan mutlak yang tidak diambilnya sendiri? Ini resmi keputusan adik dan ibu yang seolah mendorongnya menuju neraka.
"Kalian menjualku?" tanyanya ikut berekting, mengundang iba.
"Tidak lucu..." Nindy menyeka air matanya, menatap sinis pada Amel.
Wina ikut menghela napas kasar,"Jika kamu tidak bersedia, tidak apa-apa. Kita akan tetap berusaha..." wanita itu mulai berjalan keluar terlihat kelelahan, mungkin karena terlalu banyak menerima order jahit belakangan ini.
Amel mengepalkan tangannya, refleks mengatakan "Aku setuju..."
Hanya demi ibu yang membesarkannya.
***
Kontrak sudah ditandatangani, jantung Amel berdegup cepat ketakutan. Pria itu makan malam dengan tenang bersamanya di ruang rawat rumah sakit.
Daging diirisnya,"Biasakan makan satu porsi tiga kali sehari," ucapnya menyediakan banyak jenis makanan, namun mengijinkan Amel untuk mengambil dengan porsi terbatas.
Sialan!! Begitu enak, tapi aku masih lapar... jemari tangannya merayap hendak mengambil ikan bakar.
Plak...
Kenzo memukul jemari tangan gemuk itu menggunakan garpu. Menatap tajam padanya.
Amel tertunduk mencibir Kenzo dalam hati... Psikopat!! Menyebalkan, aku akan menjadi wanita mandiri yang lebih kaya darimu. Kemudian berteriak merdeka...
"Berhenti menghujat ku dalam hati..." ucapnya mulai bangkit.
"Kamu mau kemana!?" tanya Amel mengeluarkan keringat dingin.
Kenzo membaringkan tubuhnya, menepuk bagian kasur yang kosong,"Ayo kita tidur..."
"Ti... tidur...?" gadis gemuk itu benar-benar ketakutan kali ini. Menyerahkan kesuciannya? Mungkin itulah yang ada dalam fikirannya.
Bersambung
......Orang yang sangat menyayangimu akan memberikan banyak makanan padamu. Namun, hanya memperbolehkanmu makan secukupnya......
dikutip dari komik...
Wu Hwang & Ba Za Hei
Just info:
Bipolar Disorder, merupakan kelainan mental, dimana penderita memiliki perubahan suasana hati yang drastis. Bahagia jika terlalu bahagia, sedih jika terlalu sedih, cenderung dapat berubah ke arah depresi, memiliki keinginan bunuh diri yang kuat...
Terkadang kesulitan mengontrol emosinya. Terlalu sering tidur, atau bahkan kesulitan tidur pada fase tertentu. Ini dari informasi yang aku dapatkan sebelum mulai menulis novel ini...
Karakter Kenzo disini, karena pernah menjadi gelandangan ketika melewati masa kecilnya seorang diri. Jadi hanya dapat tidur dengan nyenyak di tempat tertentu...
Membutuhkan Amel sebagai obat untuk terlepas dari gangguan mentalnya. Namun dapat pula berfungsi sebaliknya, menjadi racun yang dapat mengantarnya pada kematian jika kehilangannya...
binik lu itu kenzoooo/Tongue/
udah ditolong masalah nusuk/Toasted//Skull//Skull/
thooor,pleasee😭😭
ga usah khawatir
tapi...kok aku nyesek yaaa😭😭😭
perbandingan kebahagiaan
merasa kau paling berhak bahagia diatas orang lain
kau pikir kau siapa,bisa mengatur kebahagiaan tanpa merasakan nya sendiri 😭😭😭