NovelToon NovelToon
Azur Lane The New World

Azur Lane The New World

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Anime
Popularitas:663
Nilai: 5
Nama Author: Tirpitz von Eugene

Cerita ini sepenuhnya adalah fiksi ilmiah berdasarkan serial anime dan game Azur Lane dengan sedikit taburan sejarah sesuai yang kita semua ketahui.

Semua yang terkandung didalam cerita ini sepenuhnya hasil karya imajinasi saya pribadi. Jadi, selamat menikmati dunia imajinasi saya😉

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tirpitz von Eugene, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7

"Sekarang, apa yang harus ku lakukan?" tanya Tirpitz kepada wanita yang sedang membimbingnya lewat bisikan di telinganya.

"Letakkan lah kubus ditangan mu pada lantai geladak kapal. Lalu biarlah kekuatan kubus itu membangkitkan kami dalam wujud yang kau inginkan."

Ucapan barusan hampir saja membuat tawa Tirpitz meledak sambil melontarkan sebuah lelucon. Beruntung ia masih bisa menguasai dirinya, ia memilih untuk tersenyum karna hanya itu satu-satunya jalan aman daripada berurusan dengan suara gadis yang tidak ada wujudnya!

"Oke," jawabnya sambil meletakkan kubus itu di lantai geladak kapal, tepat di depan antara kedua laras baterai kaliber 15 inci jika di lihat dari atas.

Tak perlu waktu lama bagi kubus itu bereaksi, sinar kebiruan nya mulai muncul dan merayap ke sekelilingnya. Beberapa detik kemudian, seluruh bagian kapal sudah diselimuti oleh cahaya kebiruan itu.

"Apa hanya kapal ini yang kau kehendaki?"

Bisik gadis dengan nada dingin.

"Sejujurnya, iya," jawab Tirpitz singkat. Ia lalu melanjutkan, "tapi jika satu kubus saja bisa mencakup semua kapal yang ada disini, ku rasa bukan ide yang buruk."

Gadis bersuara lembut tertawa geli, ia tak menyangka bahwa manusia yang menjadi tuannya itu begitu polos.

"Kau ini bisa bercanda juga, shikikan-sama. Tentu saja itu bisa! Asalkan kau bisa mengurus kami sebaik mungkin."

Seketika cahaya yang menyelimuti kapal Madjapahit merembet lewat permukaan laut, sampai akhirnya kapal-kapal yang berada di sekitarnya, tak terkecuali Yamato dan adiknya, Musashi, ikut diselimuti oleh cahaya kebiruan itu.

"Sebaiknya kau menjauh, shikikan-sama."

Tanpa di suruh dua kali, Tirpitz segera mundur menjauh dari pusat cahaya. Kubus itu perlahan terangkat ke udara, mengambang seolah bertolakan dengan gaya gravitasi sebelum akhirnya meledak menjadi kubus-kubus dengan ukuran yang sama. Kubus-kubus itu melayang terbang menuju ke setiap kapal, melayang di atasnya selama beberapa saat.

"Apa yang terjadi?! Mengapa banyak sekali kubus yang muncul setelah kubus pertama meledak?" tanya Tirpitz penuh rasa ingin tahu.

Jawaban yang ia dapatkan bukan hanya dari dua suara yang ia kenal, melainkan hampir persis seperti jumlah kapal yang ada disana!

"Itulah kekuatan kubus pengetahuan."

Pada detik terakhir, semua kubus itu meledak secara bersamaan, menciptakan ledakan cahaya yang membuat Tirpitz harus menutup kedua matanya dengan telapak tangannya. Setelah itu semuanya hening, keadaan sekitar kembali gelap.

Tirpitz menoleh kesana kemari mencari keberadaan kubus kristal yang ia letakkan di depan turret pertama kapal Madjapahit. Namun sekeras apapun ia mencoba mencarinya, ia tak dapat menemukannya dimanapun matanya menatap.

"Ahoi manusia lemah!" sapa suara gadis bernada dingin. Kali ini suaranya bukan lagi berbisik, tapi terdengar seperti suara manusia sungguhan!

Tirpitz segera menoleh ke arah sumber suara, dan mendapati seorang gadis berambut hitam kecoklatan dengan seragam perwira angkatan laut yang sama seperti yang ia kenakan sedang berdiri di atas kubah meriam itu.

"Siapa kau?!!" tanya Tirpitz waspada. Tangannya segera meraih gagang pistol Luger yang tersemat di balik mantelnya, sedangkan kedua kakinya segera memasang kuda-kuda seolah hendak bergelut dengan gadis itu.

"Dasar pria tak tahu diri!" ujar gadis itu mengomentari, "kau yang membangkitkan kami, tapi kau justru menganggap kami orang asing, PAYAH!!!"

Gadis itu segera melompat turun dan tanpa ragu sedikitpun berjalan mendekati Tirpitz. Hanya dengan satu gerakan secepat kilat, kedua tangannya sudah memegang kedua pundak Tirpitz. Tirpitz terkunci di posisinya, seluruh tubuhnya tak bisa ia gerakan akibat sentuhan tangan gadis itu.

Ketegangan itu segera sirna setelah suara seorang gadis lain meminta mereka untuk berhenti. Keduanya menoleh ke arah gadis itu.

Di hadapan mereka, seorang gadis berkulit putih mengenakan kimono khas Jepang berwarna merah dengan motif bunga sakura, lengkap dengan kipas layar berwarna merah muda ditangan kanannya dan riasan khas wanita adat Jepang era Shogun. Tapi penampilan terkesan aneh dengan sepasang telinga rubah di atas kepalanya, sembilan buah ekor rubah berwarna oranye yang sama seperti warna telinga rubahnya bergoyang-goyang seolah ekor-ekor rubah itu menyatu dengan pinggangnya.

"Inilah wujud kami, shikikan-sama," ungkap gadis itu menjelaskan, "aku adalah Yamato, kapal tempur kebanggaan faksi Sakura Empire."

"Dan aku adalah adiknya, Musashi, kapal tempur kedua di kelas Yamato." sahut suara gadis lain dari arah berlawanan.

Tirpitz segera menoleh ke arah suara barusan dan mendapati gadis yang nampak sama sedang duduk santai di atas pagar pembatas geladak kapal Madjapahit. Hanya warna kimono dan telinga serta ekor rubah nya yang berbeda warna.

Gadis yang mengaku bernama Musashi itu mengenakan gaun pendek bermodel kimono setinggi paha berwarna ungu gelap dengan riasan yang terlihat lebih natural, sedang telinga serta ekor rubah nya berwarna ungu gelap kebiruan dengan ujungnya berwarna putih salju. Di pinggangnya tersemat sebuah katana lengkap dengan sarungnya. Gaun itu nampaknya sudah tidak muat di tubuhnya, sampai-sampai bagian pundak dan bagian atas dadanya di biarkan terbuka.

"Hei-hei, jangan menatapku dengan tatapan mesum seperti itu," ujar gadis itu menceramahi, "atau kecantikan ku akan ternodai oleh tatapan berdosa mu."

Musashi segera melompat dari pagar pembatas lalu berjalan menghampiri Tirpitz. Ia segera menepis tangan gadis yang menyentuh pundak pria itu sehingga Tirpitz jatuh terduduk seolah-olah kedua lututnya sudah tak kuat menahan beban tubuhnya.

"Bukankah sebaiknya kau juga memperkenalkan dirimu," ujar Musahi merayu gadis berseragam perwira yang masih berdiri di hadapan Tirpitz. Nampak didepan mata Tirpitz bahwa gadis dihadapannya terlihat lebih kerdil daripada tinggi Musashi.

"Terserah katamu!" jawab gadis itu sambil menahan kekesalannya, "namaku Madjapahit, kapal pertama dari kelas Kerajaan satu. Sudah cukupkah itu?!"

Mendengar nama gadis itu, kali ini tawa Tirpitz benar-benar meledak. Ia tertawa sampai berguling-guling di atas lantai geladak, membuat ketiga gadis didepannya sedikit tersinggung.

"Ahahaha, lucu sekali!" ujar Tirpitz sambil tertawa terbahak-bahak, "masa iya gadis seperti kalian memiliki nama seperti kapal-kapal ini, ahahaha."

Seolah mendengar sebuah hujatan, amarah Madjapahit segera meletus. Ia menunjuk Tirpitz dengan jari telunjuk dan jari tengah tangan kirinya. Seketika kubah meriam kaliber 15 inci bergerak berputar dan mengarahkan kedua moncong meriamnya, tepat ke arah Tirpitz!

Melihat kejadian itu, tawa Tirpitz mulai reda. Kengerian segera menjalar di sekujur tubuh pria itu, membuatnya diam tak bisa berkutik.

"Jika aku menghendaki agar baterai lima belas inci ini meletus, maka kau akan menyadari kesungguhan ucapan kami." ancam Madjapahit dengan nada dingin sedingin salju Siberia.

Ketegangan itu segera sirna setelah Yamato memukul lembut tengkuk leher Madjapahit, yang membuat konsentrasi gadis itu berantakan.

"Jangan lupa kalau aku dan adikku juga ada disini," ujar Yamato mengingatkan, "jika kau menembak shikikan-sama, maka kami juga akan musnah bersamanya."

1
Giuliana Antonella Gonzalez Abad
Cerita ini bikin ketagihan, thor. Cepetan update lagi ya! 🤤
Heinz Blitzkrieg: Otw brader wkwkwk
Kebetulan lgi rancang next episode sambil nyari referensi kapal nih😉
total 1 replies
Alexander
Aku udah rekomendasiin cerita ini ke temen-temen aku. Must read banget!👌🏼
Heinz Blitzkrieg: Terimakasih kak, semoga cerita karya saya dapat menghibur😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!