NovelToon NovelToon
Dokter Tampan Itu Suamiku

Dokter Tampan Itu Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Cinta setelah menikah / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Dokter
Popularitas:42.8k
Nilai: 5
Nama Author: elaretaa

Jangan lupa follow Author yaaaaa!!!!!!!

Hidup Kayla yang awalnya begitu tenang berubah ketika Ayahnya menjodohkannya dengan seorang pria yang begitu dingin, cuek dan disiplin. Baru satu hari menikah, sang suami sudah pergi karena ada pekerjaan mendesak.

Setelah dua bulan, Kayla pun harus melaksanakan koas di kota kelahirannya, ketika Kayla tengah bertugas tiba-tiba ia bertemu dengan pria yang sudah sah menjadi suaminya tengah mengobati pasien di rumah sakit tempat Kayla bertugas.

Bagaimana kelanjutannya? Bagaimana reaksi Kayla ketika melihat suaminya adalah Dokter di rumah sakit tempatnya bertugas? Apa penjelasan yang diberikan sang suami pada Kayla?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elaretaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku Gak Mau!

Langkah kaki Kayla terasa begitu berat saat menuruni taksi di depan gerbang sebuah rumah, dengan mata sembap dan sisa-sisa isak tangis yang masih tertahan, ia menekan bel rumah tersebut.

Tak lama setelah itu seorang wanita membuka pintu rumah tersebut, "Kayla? Ya ampun, kamu kenapa?" tanya wanita itu.

Kayla tidak menjawab, ia langsung menghambur ke pelukan pada wanita itu dan menangis sejadi-jadinya. Suara tangisnya mengundang seorang pria keluar dari ruang kerja dan melihat Kayla hancur seperti itu, amarah pria itu hampir meledak, namun ia mencoba menahan diri.

"Kamu kenapa?" tanya pria itu.

"Kakak!" panggil Kayla lalu beralih memeluk Kakaknya.

Ya, Kayla memilih pergi ke rumah Kakaknya Kak Adrian dan wanita tadi adalah Kak Vani, istri dari Kak Adrian.

"Kak, aku mau menginap disini ya," ucap Kayla.

"Kenapa? Kamu ada masalah sama Arthur?" tanya Kak Adrian.

"Iya, Kak tolong jangan bilang Mas Arthur ya kalau aku di sini, aku mohon, aku nggak mau ketemu dia dulu," rintih Kayla di sela tangisnya.

Adrian menghela napas panjang sambil mengusap kepala adiknya, "Tenang dulu, Kay. Kamu istirahat di dalam ya. Vani, tolong temani Kayla ke kamar," ucap Kak Adrian.

Setelah memastikan Kayla tenang di dalam kamar, Adrian duduk di ruang tamu dengan perasaan bimbang. Sebagai seorang kakak, ia merasa adiknya telah disakiti. Namun, ia juga tahu bahwa Arthur pasti sedang kebingungan mencari istrinya dan tanpa sepengetahuan Kayla, Adrian mengambil ponselnya dan mengirim pesan singkat kepada Arthur.

^^^Kayla ada di rumahku, jemput dia sekarang.^^^

Disisi lain, Arthur pulang ke Apartemennya dan ia kebingungan dan khawatir karena tidak melihat Kayla. "Kayla, kamu dimana?" teriak Arthur.

Arthur sudah mencari di setiap sudut apartemennya, namun Kayla tetap tidak terlihat hingga sebuah pesan masuk dan Arthur menghela napas panjang.

"Kenapa harus ke rumah Kakakmu sih? harusnya selesaikan masalah ini berdua, jangan melibatkan siapapun," geram Arthur lalu pergi untuk menjemput sang istri.

Kurang dari tiga puluh menit, suara deru mobil yang sangat dikenal Kayla terdengar berhenti di depan rumah Kak Adrian, Kayla yang sedang berbaring di kamar langsung terduduk tegak dengan jantung yang berdegup kencang.

"Kakak kasih tau Mas Arthur?" tanya Kayla lirih saat Kak Adrian masuk ke kamarnya.

"Masalah kalian tidak akan selesai kalau kamu lari, Kay. Arthur ada di depan," ucap Kak Adrian tegas namun tenang.

Kayla keluar dari kamar dengan langkah gemetar, di ruang tamu, Arthur sudah berdiri dengan wajah yang datar seperti biasanya. Auranya begitu dingin, bahkan Kak Adrian pun bisa merasakan ketegangan yang luar biasa dari pria itu.

"Pulang," ucap Arthur singkat saat melihat Kayla. Suaranya rendah namun penuh otoritas.

"Aku nggak mau!" teriak Kayla.

"Kayla, ikuti suami kamu," ucap Kak Adrian.

"Kak, aku gak mau," mohon Kayla.

"Kakak tidak punya hak untuk menahan kamu disini, suami kamu sudah menyuruh kamu artinya kamu harus pulang, selesaikan masalah kalian berdua," ucap kak Adrian.

"Aku gak mau Kak, hiks hiks," ucap Kayla.

"Kayla pulang," ucap Arthur lagi.

"Aku gak mau! Kamu tadi ngusir aku di depan orang-orang! Kamu bilang aku nggak kompeten!" teriak Kayla yang emosinya kembali meledak.

Arthur melangkah mendekat, mengabaikan kehadiran Kak Adrian dan Kak Vani. "Aku menjalankan tugasku sebagai dokter penanggung jawab di ruang operasi, tapi sekarang aku menjalankan tugasku sebagai suamimu. Pulang sekarang atau aku akan menggendongmu paksa dari sini," ancam Arthur.

"Arthur, tolong bicarakan baik-baik," sela Kak Adrian mencoba menengahi.

Arthur menoleh sekilas ke arah Kak Adrian, "Terima kasih sudah menjaganya, Kak. Tapi ini urusan rumah tanggaku," ucap Arthur.

Tanpa menunggu jawaban lagi, Arthur menarik lembut namun kuat pergelangan tangan Kayla. Kayla mencoba memberontak, namun kekuatan Arthur jauh lebih besar. Dengan perasaan campur aduk, marah, malu dan sedih Kayla terpaksa mengikuti langkah lebar Arthur menuju mobil.

Sepanjang perjalanan menuju apartemen, tidak ada suara selain deru mesin mobil. Arthur mencengkeram kemudi dengan sangat kuat hingga jarinya memutih. Sesampainya di apartemen, Arthur langsung mengunci pintu dan berbalik menatap Kayla yang masih berdiri gemetar di dekat sofa.

"Lari dari masalah bukanlah cara yang benar, apalagi sampai melibatkan orang lain, harusnya kita bicarakan masalah ini berdua," tegur Arthur.

"Lalu cara yang benar itu apa? Dipermalukan sampai aku ingin mati saja rasanya?" balas Kayla dengan suara serak.

"Kamu pikir aku senang melakukan itu? Kamu pikir aku tidak takut saat darah itu menyembur karena kesalahanmu? Aku menghalau pendarahan itu sambil menahan diri agar tidak hancur karena tahu orang yang hampir membunuh pasien itu adalah istriku sendiri, kamu tahu jika itu orang lain, dia sudah aku pecat secara tidak hormat hari ini juga!" ucap Arthur yang mendekat dan wajahnya kini tepat di depan Kayla dan Kayla terdiam karena ia melihat ada gurat ketakutan di balik kemarahan Arthur.

Arthur menatap Kayla dengan napas yang memburu, kemarahan yang tadinya meluap perlahan berubah menjadi ketegangan yang menyesakkan, ia melepaskan cengkeramannya pada pergelangan tangan Kayla lalu memalingkan wajah, seolah tidak sanggup melihat air mata yang terus mengalir di pipi istrinya.

​"Mas tahu nggak, di ruang operasi itu aku bukan cuma takut karena pasien pendarahan. Aku gemetar karena aku ingin membuktikan ke suamiku kalau aku bisa diandalkan, tapi kamu malah menghancurkan aku di depan semua orang. ​Aku malu, Mas. Besok aku harus pasang muka seperti apa di depan Jihan? Di depan perawat? Mereka semua lihat aku diusir seperti sampah," ucap Kayla sambil terisak.

​Arthur akhirnya berbalik, ia melangkah mendekat, mengikis jarak di antara mereka hingga Kayla bisa merasakan hawa panas dari tubuh suaminya. Secara tak terduga, Arthur menarik Kayla ke dalam pelukannya, bukan pelukan lembut yang romantis, melainkan pelukan yang sangat erat dan posesif, seolah takut Kayla akan menghilang lagi.

​"Dengarkan aku, aku tidak pernah berniat menghinamu. Tapi di meja operasi, aku tidak boleh punya perasaan, saat tanganmu gemetar, aku melihat bahaya, aku harus mengeluarkanmu agar aku bisa fokus menyelamatkan pasien dan menyelamatkan kariermu," ucap Arthur.

​Kayla mencoba mendorong dada Arthur, namun pria itu tidak bergeming. ​"Kalau aku membiarkanmu tetap di sana dalam keadaan mental yang hancur dan terjadi kesalahan kedua, aku tidak akan bisa melindungimu dari dewan etik rumah sakit, Kayla. Aku lebih memilih kamu membenciku daripada aku melihatmu kehilangan izin tugasmu di rumah sakit karena keteledoran karena nanti akan berakibat fatal untuk studimu," ucap Arthur.

​Kayla tertegun, ia berhenti memberontak, meskipun isak tangisnya belum berhenti sepenuhnya. "Tapi cara kamu, itu sakit banget, Mas," ucap Kayla.

​Arthur menghela napas panjang, ia membenamkan wajahnya di ceruk leher Kayla, menghirup aroma yang sempat membuatnya cemas setengah mati saat Kayla menghilang tadi sore.

​"Maaf, jika caraku salah," ucap Arthur lirih.

Kata maaf yang sangat mahal dan jarang keluar dari mulut seorang Arthur, Kayla bahkan sampai terdiam tidak mampu merespon perkataan Arthur.

.

.

.

Bersambung.....

1
Ariany Sudjana
puji Tuhan, keberanian Kayla terhadap Gilbert ternyata menjadi berkat bagi tenaga medis lainnya, hingga Gilbert dipecat. semangat Kayla, kamu bisa menjadi dokter yang kompeten karena perjuangan kamu, bukan karena ditolong suami kamu
Ariany Sudjana
puji Tuhan, Kayla juga berusaha menenangkan diri, supaya tidak terbawa emosi, dan Arthur juga menunjukkan meskipun dia sangat sibuk, Arthur tetap melindungi istrinya, benar-benar suami idaman 😄
Naufal Affiq
lanjut kak
Ariany Sudjana
bagus Kayla, jangan takut dengan dokter Gilbert, kamu tunjukkan kamu bukan bisa jadi koas karena koneksi atau apapun, kamu jadi koas karena kerja keras, dan kami tunjukkan kamu memang dokter yang kompeten
Rut Lamrorejeki
jalan ceritanya bagus, karna cowoknya tegas
elaretaa: Terima kasih atas dukungannya Kak🥰
total 1 replies
Ariany Sudjana
bagus Kayla, jangan biarkan gosip soal siapa istri dokter Arthur mempengaruhi kinerja kamu yang sudah bagus. tetap fokus Kayla, dan tetap tunjukkan kamu itu dokter yang kompeten dan hebat karena kerja keras, bukan karena koneksi, apalagi karena nama besar dokter Arthur
Naufal Affiq
romantis banget punya suami seperti arthur,
Ariany Sudjana
benar Kayla, tetap semangat yah untuk jadi dokter yang kompeten dan kamu pantas menjadi istri Arthur 😄💪
Nisa Naluri
akhirnya nyaaa
Naufal Affiq
gimana rasa nya karin,enak kan dimarahin dr arthur satu harian,apa gak sial hidup mu itu
Ariany Sudjana
puji Tuhan, tetap semangat Kayla, kamu sudah membuktikan kamu dokter yang kompeten dan sangat bertanggung jawab. semangat yah Kayla 💪💪
shenina
eh malu nya di usir...nah gitu dong harus tegas
Ariany Sudjana
hahaha Karin kena skak mat Arthur 🤣🤣🤭🤭 maksud hati ingin menarik perhatian Arthur, malah gagal fokus di ruang operasi 🤭🤭🤣🤣 ingat Karin, dokter itu tanggung jawabnya dengan nyawa pasien, salah sedikit saja bisa menghadap Tuhan selama-lamanya pasien kamu
mama
kmrin aj pd ngedukung dokter kariiinn,eee skrg mlh sebalik ny..hadeeeh dasar mulut pd embeer
Naufal Affiq
ehm,rasain,sudah puas dapat kejutan di pagi hari
Ariany Sudjana
hahaha mampus kamu Karin, kena skak mat dari dokter Arthur. kamu dokter lulusan luar negeri, tapi kelakuan kamu kok murahan sekali yah? mampus kamu Nadia, tugas kamu itu belajar jadi dokter yang kompeten, bukan menyebarkan gosip yang tidak benar 😂🤭
Herman Lim
bgs Arthur jgn kasih celah buat bibit pelakor
Nurminah
ah jalang kena mental seneng nih liat yg beginian
Miramira Kalapung
up banyak2 dong thor,lagi nanggung banget bacanya🤭
Naufal Affiq
berantas terus arthur hama yang ada di rumah sakit tempatmu bekerja,kalau di biar kan akan melebar kemana-mana gosip itu berkembang biak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!