NovelToon NovelToon
Jodoh Kedua

Jodoh Kedua

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Janda
Popularitas:875.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: Bunda RH

Nazwa Kamila, seorang perempuan cantik yang pernah gagal dalam pernikahannya lantaran ia tidak bisa memiliki keturunan. Keluarga suaminya yang terlalu ikut campur membuat rumah tangganya hancur. Hubungan yang ia pertahankan selama tiga tahun tidak bisa dilanjutkan lagi lantaran suaminya sudah menalaknya tiga kali sekaligus.

Kehilangan seorang istri membuat hidup seorang Rayhan hancur. Ia harus kuat dan bangkit demi kedua buah hatinya yang saat itu usianya masih belum genap dua tahun. Bagaimana pun hidupnya harus tetap berjalan meski saat ini ia bagaikan mayat hidup.

Suatu hari takdir mempertemukan Nazwa dan Rayhan. Akankah mereka berjodoh?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda RH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Insiden

Oma pun meminta Nany untuk pulang agar bisa beristirahat. Gantian sekarang Oma dan Opa yang akan menjaga Anggi.

"Anggi, biarkan Nany pulang dulu ya sama Papa. Nanti malam Nany yang jaga Anggi." Bujuk Oma.

Anggi masih berpikir sejenak.

"Ya udah deh, iya. Tapi nanti beneran Nany yang jaga sama Papa ya. Sekarang Nany istirahat dulu. kasihan juga dek Anggun di rumah pasti kangen Nany sama Papa."

"Bang, pulang dulu ke rumah gih. Temui Anggun."

"Iya Mi."

Opa memberikan kunci mobil kepada Papa. Nany pun pamit kepada Anggi dan berpesan agar Anggi tetap semangat. Setelah itu, ia memberskan barang-barang yang akan dibawa pulang.

Sebenarnya Nazwa tidak mau pulang dengan Papanya si kembar. Karena melihat sikap Papa si kembar yang irit bicara, pasti nanti suasananya akan mencekam baginya. Namun Nazwa terpaksa menurut karena Nanya Salsa yang yang menyuruhnya.

"Mi, Pi, Ray pulang dulu."

"Iya."

"Bu, saya pulang dulu."

"Iya Wa, Hati-hati jalannya."

"Iya bu. Mari Pak."

Opa mengangguk.

Nazwa pun berjalan di belakang Rayhan. Mereka keluar dari kamar Anggi.

Setelah kepergian mereka, Oma dan Opa pun membicarakan putranya yang sangat kaku seperti kanebo kering. Mereka tidak habis pikir dengan sikap Rayhan yang cuek itu.

Rayhan dan Nazwa masuk ke dalam lift. Awalnya mereka masih berdua saja. Saat turun satu lantai, ada beberapa orang yang masuk dengan tergesa-gesa, sehingga salah satu dari mereka tidak sengaja menyenggol tubuh Nazwa. Nazwa pun reflek mundur. Ia hampir kehilangan keseimbangan. Namun Rayhan yang berada di sampingnya dengan sigap menahan tubuhnya dengan sebelah tangannya.

Sontak Nazwa menoleh pada Rayhan. Dan Rayhan pun lagsung melepas tangannya. Ia pura-pura tidak terjadi apa-apa.

"Maaf-maaf, mbak." Ujar Ibu yang menyenggol Nazwa.

"Eh iya bu." Sahut Nazwa masih dengan senyum manisnya.

Turun satu lantai lagi, ada yang masuk lagi ke dalam lift sehingga lift menjadi penuh. Dan terpaksa mereka berdesakan. Tak ayal tubuh Nazwa nempel ke tubuh Rayhan. Sudah dapat diprediksi suhu di dalam lift semakin panas.

Akhirnya mereka sampai di lantai bawah. Mereka keluar satu persatu. Namun saat Nazwa akan melangkah, ternyata kakinya kesemutan.

"Ya Allah... duh bagaimana ini?" Batinnya.

Rayhan baru sadar jika Nazwa masih di dalam lift.

"Kenapa tidak keluar?"

"E... itu Pak, kaki saya kesemutan."

Rayhan membantu Nazwa menahan pintu lift dengan menekan tombol tunda pintu. Beruntung tidak ada orang yang naik lagi.

Akhirnya kaki Nazwa bisa dibawa melangkah dengan pelan. Ia berpegangan ke dinding lift. Hingga akhirnya ia sampai keluar. Rayhan pun keluar dari lift.

"Kalau masih susah jalan, duduk dulu."

Nazwa berjongkok sebentar memijat jari-jari kakinya.

Sebenarnya di dalam hati Rayhan merasa kasihan kepada Nazwa karena kaki Nazwa sakit karena dirinya. Makanya ia mencoba sedikit menurunkan egonya.

"Bagaimana?"

"Su-sudah, Pak. Sudah enak."

Mereka pun melanjutkan berjalan sampai ke depan rumah sakit.

"Tunggu di sini. Aku ambil mobil dulu."

"Iya, Pak."

Rayhan pergi parkiran untuk mengambil mobil. Lalu ia masuk dan melakukan mobil. Sampai di depan pintu masuk rumah sakit, Rayhan menghentikan mobilnya. Ia menurunkan kaca mobil depan.

"Naiklah!"

Nazwa membuka pintu belakang.

"Duduk di depan!"

"I-iya Pak. "

Ia tidak mau berdebat dengan majikannya itu.

Nazwa menutup kembali pintu tersebut, lalu membuka pintu depan dan naik ke mobil. Rayhan pun melakukan mobil ke arah rumah orang tuanya.

Sudah dipastikan keadaan didalam mobil seperti kuburan. Sepi tak bersuara, karena penghuninya sama-sama diam. Rayhan tidak sengaja melirik ke samping. Ternyata Nazwa belum memakai self belt-nya. Sedangkan di depan ada polisi sedang berpatroli.

"Pakai sabuknya!"

Karena melamun, Nazwa tidak fokus dengan apa yang diucapkan Rayhan.

"Hah, apa Pak?"

"Sabuknya dipakai!"

"Oh iya Pak."

Nazwa pun memasang sabuk pengamannya.

Setelah lampu hijau, Rayhan belok kiri mencari jalan alternatif agar tidak macet. Setelah berjalan sekitar dua kilo meter, Tiba-tiba ban mobil bocor. Beruntung kecepatan mobil tidak terlalu tinggi, dan posisi mobil minggir ke kiri.

"Astagfirullah." Pekik Nazwa.

"Ah sial!" Rayhan memukul setir. Namun sedetik kemudian Rayhan pun beristigfar.

Rayhan turun dari mobil untuk memeriksa ban yang bocor. Ternyata ada aku yang menancap.

"Turun dulu, bannya bocor!"

"Iya Pak."

Nazwa pun turun dari mobil.

Kalau dipikir mulai dari kejadian di lift tadi, kemudian saat ini ban bocor, sepertinya Tuhan sedang ingin membuat mereka berdua lambat untuk sampai ke rumah.

Rayhan mengeluarkan alat dongkrak, kunci roda, kunci tinggal, dan mengeluarkan ban serep. Ada untungnya dulu ia masuk sekolah SMK jurusan teknik. Jadi urusan mengganti ban sangat mudah baginya. Untungnya mobil mereka berhenti tepat di bawah pohon yang cukup rimbun sehingga mereka tidak terlalu merasakan panasnya Jakarta.

Nazwa berdiri di samping mobil sambil memperhatikan Rayhan yang sedang fokus dengan ban. Nampak keringat Rayhan sudah bercucuran.

10 menit kemudian, Rayhan berhasil mengganti ban.

"Air." Pinta Rayhan."

Nazwa pun sontak memberikan botol air mineral kepada Rayhan.

"Tolong buka." Ujar Rayhan sambil menunjukkan kedua tangannya yang kotor.

"Oh iya, maaf Pak."

Nazwa membuka botol air mineral tersebut dan mengalirkannya ke tangan Rayhan. Setelah dirasa cukup, Nazwa menghentikannya.

"Ini tisu Pak."

Rayhan menerimanya lalu mengelap tangannya dengan tisu. Setelah itu ia juga mengelap wajahnya yang penuh keringat. Ada serpihan tisu yang tertinggal di dahi Rayhan.

"Pak itu." Nazwa menunjuk dahinya sendiri."

Rayhan yang sedang tidak fokus ternyata salah paham dengan maksud Nazwa. Ia mengira Nazwa seperti wanita yang beberapa waktu lalu sempat mendekatinya dan menggodanya. Padahal Nazwa hanya ingin memberitahu kalau ada serpihan tisu di dahinya.

Rayhan menatap Nazwa dengan tatapan tajam. Nazwa mendadak ciut, ia menundukkan wajah dan tidak berani melihat Rayhan.

"Duh salah apa nih aku? apa salah ngomong ya? " Batinnya.

"Itu Pak ada tisu yang nempel di dahinya."

"Oh... "

Rayhan meraba dahinya dan membuang serpihan tisu yang nempel.

Sebenarnya di dalam hati Rayhan merutuk dirinya sendiri karena telah berpikiran yang tidak-tidak soal Nazwa.

Akhirnya Rayhan dan Nazwa kembali naik ke mobil. Dan mereka melanjutkan perjalanan.

"Semoga setelah ini tidak ada insiden lagi." Batin Nazwa.

Untuk mengurangi kecanggungan di antara mereka, Rayhan menyetel musik

Beberapa menit kemudian, akhirnya mereka sampai di rumah.

Anggun sudah menunggu di depan rumah. Ia mendapat kabar dari Oma kalau Papanya akan pulang bersama Nany. Tentu saja Anggun sangat senang. Dari beberapa menit yang lalu ia berdiri di depan pintu menunggu kedatangan mereka.

...****************...

1
dewi rofiqoh
Wiiiiih papa pengen punya baby lagi tuh🤭🤭🤭🤭
Anggi Anggun semangat belajar ya
citra marwah
Dari rumah udah niat nnti klo mau pamit pulang mau ngomong ini itu ke anak gadis shalihah...tapi bgtu tiba waktu nya pamitan semua yg d angan2 buyar ntah kemana,tenggorokan sakit mata perih hati sedih,,,air mata gak bisa d tahan keluar sendiri...gak bisa ngomong apa2 lidah kelu itu yg aku rasakan 9 bulan lalu ketika anak gadis ku masuk pesantren,baca part ini q ikut nyesek sedih karena bgtu yg d alami seorg ibu ketika anak gadis nya pergi menuntut ilmu🥺
Bunda RH: betul sekali kak. Anak gak nangis tapi kita yang nangis
total 1 replies
dina
Oalah,sudah 7 anak masih pengen nambah anak lagi🤭😍
Bunda RH: iya kak, biar tambah rame ☺
total 1 replies
Sri Rahayu
uda punya 7 anak masih mau nambah anak lg
Bunda RH: gak papa jak, kan banyak yang 😄
total 1 replies
Rini Maryani
lanjut thoor
Bunda RH: siap kak
total 1 replies
Jenong Nong
mami Nazwa ibu sambung yg hebat kasih sayng nya tulus ... 😁😁❤❤🙏🙏🙏
Bunda RH: betul kak
total 1 replies
Tri Handayani
Kayanya nazwa dan reyhan bakalan mewarisi mami fatin dan papi zaky nich'banyak anak.
Bunda RH: kayaknya begitu kak 😁
total 1 replies
Eka
thir semoga anggi sama anggun senang ya thor jangan bikin dia sedih tjor kasihan sudah ndak ada mamanta anggi juga sakit jantungnya tjor lanjut terus thor
Bunda RH: siap kak
total 1 replies
Yaris
hbis ini cerita Anggi dan anggun jangan sampai suka sama sepupu sendiri
Bunda RH: masih cerita generasi pap Rayhan dulu kak
total 1 replies
Chusnul Zazah
OMG papa Reyhan dan mami Nazwa meski hati lagi mellow ditinggal menuntut ilmu ke pesantren sama Anggi & Anggun, mereka tetep masih ingat sunah rosul untuk beribadah menyenangkan pasangannya 😍😍 GPP papa Reyhan lupa minum pil KB nya ,ntar kalau nambah anak lagi biar makin ramai rumahnya, apalagi soal materi gak usah pusing , mereka kan keturunan sultan?? 🤭😁😁 jadi mau banyak anak mah bebas aja, malah dibolehkan?? 😂😂😂💪💪💪
Bunda RH: wkwkwk, nahkah batin tetap harus berjalan kak
total 1 replies
Teh Euis Tea
waduhhh mau nambah lg anak luar biasa deh rayhan sm nazwa, tp gaspol lah mumpung msh sangub produksi🤣
Bunda RH: iya lah 🤣
total 1 replies
secret
wihhh papa Ray dan mami Naz udh rencana mau nambah anggota lg ajaaa😂
Bunda RH: rencananya, hasilnya kita lihat 😄
total 1 replies
Sugiharti Rusli
karena bakat keluarga besar sih yah Rayhan, jadi mereka mah gaspol aja🤭🤭
Bunda RH: iya juga 😄
total 1 replies
Sugiharti Rusli
waduh bisa kebobolan lagi nih mereka yah😝😝😝
Bunda RH: bisa jadi
total 1 replies
Sugiharti Rusli
semoga Anggi dan Anggun cepat beradaptasi dan betah belajar di pesantren yah, apalagi pesantrennya masih milik keluarga sendiri jadi mudah diawasi
Bunda RH: amin 😇🙏
total 1 replies
Sugiharti Rusli
memang biasanya drama ortu sebelum anak" nya masuk pesantren yah, kalo karena keinginan sang anak sendiri biasanya mereka ga lama penyesuainnya, kalo karena ortu rada susah dan bahkan ada yang kabur
Bunda RH: iya ka
total 1 replies
7umiatun
nenek dari mendiang anggi dan anggun marah dan nuduh nazwa ga kalau anggi dan anggun dipesantren.
Bunda RH: kita lihat nanti 😁
total 1 replies
betriz mom
kalau Nazwa hamil lagi...keluarga Reyhan lah yang paling besar karena banyak anaknya...skrg saja sudah 7, kalau kembar lagi bisa mengalahkan mami Fatin deh🤗🤭😍😍😍
Bunda RH: iya kak, tambah rame
total 1 replies
Kasih Bonda
next thor semangat.
Bunda RH: siap kak
total 1 replies
Kasih Bonda
next thor semangat
Bunda RH: makasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!