Queen Li tumbuh dalam kekacauan—dikejar rentenir, hidup dari perkelahian, dan dikenal sebagai gadis barbar yang tidak takut siapa pun. Tapi di balik keberaniannya, tersimpan rahasia masa kecil yang bisa menghancurkan segalanya.
Jason Shu, CEO dingin yang menyelesaikan masalah dengan kekerasan, diam-diam telah mengawasinya sejak lama. Ia satu-satunya yang tahu sisi rapuh Queen… dan lelaki yang paling ingin memilikinya.
Ketika rahasia itu terungkap, hidup Queen terancam.
Dan hanya Jason yang berdiri di sisinya—siap menghancurkan dunia demi gadis barbar tersebut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linda huang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
Pria misterius itu melirik ke kanan dan kiri, matanya mencari keberadaan Queen dengan gelisah. Nafasnya terdengar berat di balik masker.
"Ke mana dia? Mana mungkin bisa hilang begitu saja?" gumamnya frustrasi sambil mengusap tengkuk.
Tiba-tiba—
"Woi, kau siapa, ha?"
Suara Queen terdengar keras dari belakang tumpukan kardus. Pria itu terkejut setengah mati, tubuhnya refleks berputar menghadap sumber suara.
Queen berdiri di sana dengan tatapan tajam, satu alis terangkat sinis.
"Malam-malam mengikutiku, siapa yang menyuruhmu?" tanya Queen.
Pria itu tidak menjawab. Matanya berubah liar.
"Wanita sialan, mati saja!" teriaknya sambil mengeluarkan pisau dan langsung menyerang.
Queen sigap menghindar. Ia menendang kuat bagian betis pria itu hingga membuatnya terhuyung. Dalam gerakan cepat, ia menangkap tangan pria tersebut dan membantingnya keras ke aspal.
Bruk!
"Aaargh!" jerit pria itu kesakitan, tubuhnya meringkuk.
Di sisi lain, sebuah mobil mewah berhenti di seberang gang yang gelap itu. Lampu mobil dimatikan, hanya siluet dua orang terlihat di dalamnya.
Jason Shu duduk bersandar dengan tangan terlipat, matanya tidak berkedip menatap Queen dari dalam mobil.
Rey, asistennya, menatap bosnya lewat kaca spion tengah.
"Bos, apakah kita perlu turun tangan?"
Jason menghela napas pelan, bibirnya terangkat tipis.
"Tidak perlu. Queen sudah dewasa dan semakin tangguh. Hanya seorang pria lemah, tidak bisa membuatnya kesulitan."
Rey mengangguk, walau ekspresinya menunjukkan kekhawatiran yang masih tersisa.
Queen menatap pria yang sudah tergeletak itu dengan tajam. Luka kecil di tangan kiri pria itu terlihat jelas.
"Katakan! Siapa yang mengirimmu ke sini dan apa maumu?" tuntut Queen.
Pria itu menggigil ketakutan.
"Aku… hanya ingin merampok."
Queen mendecak keras.
"Merampok? Apa kau buta? Aku bukan orang kaya, tapi jadi sasaranmu?"
Ia tak menunggu jawaban, langsung melayangkan satu pukulan keras ke wajah pria itu.
Bruk!
Pria itu pun tak sadarkan diri.
Queen mengibaskan tangannya yang sempat kesakitan akibat memukul.
"Pingsan juga akhirnya. Diserahkan ke polisi saja biar tahu siapa kau sebenarnya. Aku tidak percaya kau cuma perampok."
Beberapa saat kemudian, suara sirene polisi terdengar perlahan mendekat. Kapten Yu turun bersama rekannya, menghampiri Queen yang sedang duduk di samping pelaku.
Mereka menangani pria yang pingsan itu dan memasukkannya ke mobil patroli.
Kapten Yu menatap Queen dengan wajah khawatir tercampur kesal.
"Queen, kali ini tindakanmu paling benar. Tapi apa kau sadar, perbuatanmu bisa membahayakanmu?"
Queen mengangkat bahu.
"Paman, kalau aku tidak menyerangnya dan menunggu kalian datang, aku bisa dalam bahaya. Karena aku yakin bisa mengalahkan dia, makanya aku berhadapan dengannya."
Kapten Yu menghela napas panjang.
"Lalu, kenapa keluar malam-malam?"
Queen menjawab santai.
"Aku lapar! Dan sekarang aku sudah kenyang. Paman, tolong selidiki siapa dalangnya. Aku tidak percaya dia hanya ingin merampokku."
Ia menunjuk pria yang sudah tak berdaya.
"Penampilanku jelas tidak seperti orang kaya. Lagi pula, merampok seseorang dengan senjata tumpul seperti itu? Niatan dia tidak polos."
Kapten Yu hanya bisa mengangguk, wajahnya semakin serius…
karena dalam hatinya, ia juga merasa hal ini jauh dari sekadar perampokan biasa.
"Serahkan saja pada kami, biar kami mengantarmu pulang," kata Kapten Yu sambil menepuk bahu Queen.
Queen hanya mengangguk lalu masuk ke mobil polisi, sementara pikirannya masih memutar kejadian barusan. Ia tak bisa menghilangkan firasat buruk bahwa penyerangan itu bukan sekadar kebetulan.
Keesokan harinya
Pagi itu, di kantor Jason Shu yang penuh aura dingin dan berkuasa, cahaya matahari memantul pada deretan senjata yang tersusun rapi. Jason duduk di kursinya dengan tenang, mengelap sebilah pisau panjang yang berkilau tajam, tangannya bergerak lambat dan presisi seperti sedang membersihkan perhiasan.
Pintu diketuk sekali sebelum terbuka.
Rey masuk dengan langkah cepat.
Wajahnya serius.
"Bos, sudah dapat. Pria yang menyerang nona adalah utusan dari Roy Chen," lapornya.
"Sepertinya dia sudah tahu latar belakang nona."
Jason menghentikan gerakan mengelap pisau. Mata gelapnya menajam.
"Identitas Queen disembunyikan dengan rapi. Kenapa dia bisa tahu?" suaranya rendah namun tegas.
Rey menggeleng.
"Selain Zoanna, tidak ada pihak lain yang tahu. Dan wanita itu tidak mungkin memberitahu orang luar."
Jason mengetukkan ujung pisau ke meja sekali—pelan.
"Awasi setiap gerak-gerik Roy Chen. Kalau dia mengirim orang lagi, bunuh saja," perintah Jason.
Tatapannya kembali pada bilah pisau yang ia angkat tepat di depan mata.
"Jangan sampai Queen menyadari hal ini."
"Baik, Bos. Tapi… saat ini utusannya ditahan oleh polisi. Apakah dia akan mengaku?" tanya Rey hati-hati.
Jason tersenyum tipis, tapi bukan senyum yang nyaman dilihat.
"Cara kerja Roy kita sudah tahu. Anak buahnya tidak akan membuka mulutnya, bahkan kalau kau bunuh sekalipun."
Ia meletakkan pisaunya dengan tenang, lalu bersandar.
"Mereka sudah diancam sejak awal oleh Roy Chen. Sekarang yang paling penting…"
Mata Jason menyipit tajam.
"Lindungi gadis itu."
hai teman teman .... ayo ramaikan karya ini dgn follow tiap hari dan juga like, komen dan jangan ketinggalan beri hadiah yaaaaaaa
sungguh, kalian gak bakalan menyesal, membaca karya ini.
bagus banget👍👍👍👍
top markotop pokoknya
hapus donh🤭🤭
kau jangan pernah meragukan dia, queen
👍👍👌 Jason lindungi terus Queen jangan biarkan orang2 jahat mengincar Queen
.
ayoooooo tambah up nya.
jangan bikin reader setiamu ini penasaran menunggu kelanjutan ceritanya
ayo thor, up yg banyak dan kalau bisa up nya pagi, siang, sore dan malam😅❤️❤️❤️❤️❤️❤️💪💪💪💪💪🙏🙏🙏🙏🙏
kereeeeennn.......💪
di tunggu update nya....💪