NovelToon NovelToon
Marcelline Hart

Marcelline Hart

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Wanita Karir / Keluarga / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Putri asli/palsu
Popularitas:595
Nilai: 5
Nama Author: S.Lintang

Dia.. anak, Kakak, saudara dan kekasih yang keras, tegas dengan tatapannya yang menusuk. Perubahan ekspresi dapat ia mainkan dengan lihai. Marcelline.. pengendali segalanya!

Dan.. terlalu banyak benang merah yang saling menyatu di sini.
Happy reading 🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon S.Lintang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

12. -

Delano sedang berkutat dengan laptopnya, mengerjakan apa yang di minta oleh Marcelline untuk kepentingan perusahaan. Tapi ponselnya mengganggu konsentrasinya, membuat ia mengambil dan melihat siapa si penelpon.

Saat melihat itu adalah adik yang selama 3 hari ini tidak ada kabar, langsung saja Delano menjawabnya. Meninggalkan sebentar pekerjaannya.

"Halo Bang."

"Kamu dari mana aja, Za? Apa yang kamu lakukan selama 3 hari ini tanpa kasih kabar ke Abang? Kamu gapapa kan?" tanya Delano khawatir.

"Maaf buat Abang khawatir, tapi Adek gapapa kok, Adek aman," kata Azalea menenangkan.

"Kamu sengaja non-aktifkan nomor? Marah sama Abang karena Abang udah nunda keinginan kamu yang mau pulang?" tanya Delano lembut, nada khawatir sedikit mereda.

"Hm.. sedikit," jawab Azalea.

"Maaf, tapi kemarin Abang beneran belum bisa."

"Gapapa kok."

"Lain kali kalo marah langsung aja ya, jangan malah ngilang yang buat Abang khawatir dan nggak tenang. Nggak ada yang bisa Abang hubungi di sana untuk tanya gimana keadaan kamu," ujar Delano memberi pengertian dengan sangat lembut.

"Iya maaf."

Delano diam, ia merasa ada yang aneh dengan sang adik. "Kamu di mana?"

"Di luar," jawab Azalea seadanya.

"Kamu masih mau pulang ke sini?" tanya Delano hati-hati.

"Abang udah punya waktu? Pasti belum kan? Masih banyak kerjaan yang nggak bisa di tinggal kan? Nggak perlu basa basi nanya kayak gitu Bang, Aza tau jawabannya apa," kata Azalea sedikit nadanya yang meninggi tapi tidak yang keterlaluan.

"Maaf," ujar Delano bingung harus bereaksi seperti apa.

"Lupain aja. Aza cuma mau ngasih kabar aja kalo Aza baik-baik aja. Jaga diri Abang baik-baik, kesehatannya di jaga juga. See you, Aza kangen."

Sambungan telepon selesai. Delano hanya menatap kosong ponselnya. "Abang juga kangen kamu, tapi mungkin Abang belum bisa pulang dalam beberapa waktu ini. Nona masih terlihat kacau dengan hubungannya bersama Tuan Muda," gumamnya.

Delano kembali pada pekerjaannya. Sedangkan Azalea di sana hanya bisa menghela napas merasa bersalah.

"Maaf Bang karena Aza belum bisa jujur untuk sekarang," ujarnya lirih.

"Bohong demi kebaikan.. seharusnya nggak masalah," celetuk seseorang menyahut, yang membuat Azalea terkejut dan berbalik.

"Eh.. sejak kapan Kakak di situ?" tanya Azalea.

"Dari tadi," jawab Azri. Ya, itu dia.

"Berarti nguping dong dari tadi?"

"Bukan nguping tapi denger!"

"Sama aja nggak sih?" Azalea tampak berpikir sejenak, lalu ia menggeleng pelan dan menatap Azri lagi.

"Di larang dengerin tanpa izin, Kak," kata Azalea mendengus dan cemberut.

"Lo yang datang tanpa liat ada orang nggak di sini. Gue sejak awal udah di sini," papar Azri terlihat acuh dan kembali merebahkan tubuh di atas kursi yang sudah di susun memanjang. Memejamkan mata seolah tidak tertarik melihat Azalea terlalu lama.

"Itu artinya Kakak bolos kalau dari tadi di sini?" tanya Azalea cerewet sekali.

"Hm," dehem Azri dingin.

"Sepinter apa sampe berani bolos dari jam pelajaran?"

"Lo liat semua piala yang terpajang di ruang kepsek tadi?" tanya Azri tanpa membuka matanya.

Azalea mengangguk. "Liat. Kenapa emangnya?" tanyanya polos.

"Itu semua punya gue," ucap Azri lugas. Sombong.

"Kok sombong?" protes Azalea.

"Bukan sombong, lo yang tanya tadi!"

"Iya tapi nggak harus langsung pamer gitu dong?!"

Azri diam saja tidak ingin menanggapi lagi.

"Tapi...."

"Berisik. Keluar lo," cetus Azri menyela dan langsung mengusir.

Azalea mendengus, menghentakkan kakinya jengkel dan melangkah pergi dari sana.

1
Carlos Vazquez Hernandez
Cocok di hati nih.
Anrai Dela Cruz
Keren deh ceritanya, thor mesti terus bikin cerita seru kayak gini!
Asher_Sanou3u
Duh, hati jadi bahagia setelah selesai baca karya ini!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!