NovelToon NovelToon
DENDAM SANG PENDEKAR LANGIT

DENDAM SANG PENDEKAR LANGIT

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Epik Petualangan / Reinkarnasi / Balas Dendam
Popularitas:12.3k
Nilai: 5
Nama Author: wee nakk

Lin Feng, seorang Pendekar Langit yang dihormati di seluruh Dunia Langit Surgawi, berhasil mencapai pencapaian legendaris: membangkitkan Seni Pedara Naga Terbang, teknik kuno yang hilang yang mampu membuka Gerbang Surgawi. Namun, kesuksesannya justru menjadi bumerang. Kaisar Langit Xuan, penguasa dunia, diliputi keserakahan dan rasa iri, merancang konspirasi keji untuk mencuri kekuatan Lin Feng—kekuatan yang hanya bisa diambil dengan membunuh pemiliknya.

Dijebak, difitnah sebagai pengkhianat, dan disiksa di penjara paling kelam, Gua Pengasingan Langit, Lin Feng menyaksikan hidupnya hancur berantakan. Bahkan Mei Ling, istri yang dicintainya, dirampas dan dijadikan selir oleh Pangeran Ke-7. Dalam detik-detik terakhir sebelum ajal menjemput, hati Lin Feng dipenuhi amarah dan penyesalan yang mendalam.

"Jika ada kehidupan lain... aku akan membalaskan semuanya!"
Namun, kematian bukanlah akhir baginya. Roda takdir berputar dengan cara yang tak terduga. Jiwa Lin Feng yang penuh dendam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wee nakk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pengguna Metode Iblis

Sejak awal, Lin Feng sudah menduga ada sesuatu yang tidak beres dengan pria berjubah hitam yang memblokir jalannya.

Namun saat aura gelap itu meledak dari tubuh lawannya, barulah dia benar-benar merasakan betapa berbahayanya orang ini.

“Metode iblis…” gumam Lin Feng pelan, pupilnya menyempit.

Pria itu, yang disebut banyak orang sebagai **Mo Shentong**, tidak menyembunyikan sedikit pun kekuatan iblis yang mengalir dari tubuhnya. Gelombang spiritual kelam mengalir seperti asap pekat, menekan udara dan membuat seluruh pepohonan bergeming ketakutan.

Lin Feng merasakan dadanya seperti terhimpit batu besar.

*Kekuatan ini… bukan kelas Qi Dasar. Lebih tinggi, jauh lebih tinggi!*

Mo Shentong menatap Lin Feng seakan menikmati ketegangan anak muda itu. “Tidak banyak yang melihat penampilanku dan hidup cukup lama untuk menceritakannya.” Suaranya parau, namun terdengar seperti bisikan yang menembus ke kepala.

WUSSH!

Mo Shentong menghilang seketika—muncul tepat di depan Lin Feng.

BOOM!

Lin Feng menahan serangan dengan lengan berlapis Qi Murni, tubuhnya terlempar mundur hampir lima langkah. Sakit menusuk muncul dari tulangnya, tapi dia bertahan.

‘Tidak bisa! Dalam jarak dekat aku kalah telak!’ Lin Feng menggertak giginya. Jika terus seperti ini, tubuhnya pasti akan kehabisan stamina lebih dulu.

Mo Shentong menghantam lagi, kali ini tanpa jeda, seperti binatang buas yang menemukan mangsa.

Lin Feng hanya bisa mengikuti langkah mundurnya, menahan setiap pukulan—namun sesekali tinju Mo Shentong menembus pertahanannya dan menghantam bagian tubuh pentingnya.

Darah mulai menetes dari sudut bibirnya.

“Lumayan, bocah,” Mo Shentong menyeringai. “Tiga gerakan, dan kau belum roboh. Jarang ada yang bisa sampai di titik ini.”

Ucapan itu tak seperti pujian—lebih seperti penanda kematian.

‘Aku tidak bisa terus seperti ini… aku butuh celah! Bahkan teknik Auman Naga Melonjak membutuhkan waktu persiapan. Jika memaksa sekarang—aku mati.’

Tepat saat Lin Feng hampir kehilangan keseimbangannya, sebuah suara tajam memecah pertempuran.

“Mo Shentong! Menyerang anak kecil? Kau sudah serendah itu?!”

Suara itu seperti pedang yang membelah udara. Mo Shentong berhenti menyerang, menoleh dengan wajah kesal.

Sosok bersorban putih dengan pedang pendek di punggungnya melompat turun dari pucuk pohon. Wajahnya tampan, matanya tajam, jubahnya memiliki lambang teratai keperakan.

Lin Feng terkejut. “Dia… dari Paviliun Seribu Kelopak?”

Mo Shentong mendengus. “Yue Jian… kau tidak punya urusan dengan kami.”

Yue Jian mengabaikan ocehan itu. Dia bergerak mendekati Lin Feng sambil tetap mengawasi Mo Shentong. “Kau tidak apa-apa?”

Lin Feng mengangguk pelan. “Terima kasih… tapi bagaimana kau bisa ada di sini?”

Yue Jian tidak menjawab. “Lin Feng adalah orang penting Paviliun Seribu Kelopak. Tentu saja aku tidak akan tinggal diam.”

Lin Feng tertegun. *Orang penting? Dari kapan?* Jelas seseorang menyuruh Yue Jian datang. Tapi siapa?

Yue Jian mencabut pedangnya perlahan. Cahaya spiritual keperakan memancar dari bilahnya. “Mo Shentong, jika kau ingin mati, lanjutkan. Tapi jika kau ingin hidup… mundur.”

Mo Shentong terkekeh. “Kau tidak tahu apa yang baru saja kau ganggu, bocah pedang.”

KLANG! CRASSS!!

Pertarungan mereka meledak seketika.

Yue Jian mengayun pedangnya dengan kecepatan luar biasa, seolah tubuhnya berubah menjadi cahaya. Sementara Mo Shentong menangkis dengan kekuatan brutal, setiap gerakan meninggalkan retakan di udara.

Lin Feng menarik napas pelan, memulihkan Qi dan menenangkan pikirannya. Dia sadar Yue Jian bukanlah orang biasa—kecepatan, teknik, semua berada di tingkat seorang ahli.

Namun…

‘Dia tidak akan mampu menghadapi dua orang sekaligus.’

Dan benar saja—dari balik pepohonan, sosok pria besar bermantel hitam melompat, meninju punggung Yue Jian.

DUAAAR!

Yue Jian terpental keras dan menghantam pohon, mengeluarkan seteguk darah.

Lin Feng terkejut. “Itu—orang yang berdebat dengan Mo Shentong di penginapan!”

Mo Shentong tertawa puas. “Bodoh sekali datang sendirian.”

Yue Jian bangkit dengan pedang sebagai tumpuan, tubuhnya bergetar menahan sakit. “Sial… dua pengguna metode kelam sekaligus.”

Lin Feng menatap Yue Jian, lalu menunduk mendekat. “Aku punya cara.”

Yue Jian memicingkan mata. “Serius?”

Lin Feng mengangguk tegas. “Tapi saat aku melancarkannya… kau harus menjauh dari area serangan ku.”

Yue Jian menatap mata Lin Feng beberapa detik, lalu tersenyum tipis. “Baik. Tunjukkan apa yang bisa kau lakukan.”

Dia berdiri kembali, posisinya kokoh, pandangannya pada dua musuh di hadapan mereka.

Mo Shentong melangkah maju. “Dua lawan satu? Selesai sebentar lagi.”

Pria besar di belakangnya mengepalkan tinju. “Penghabisan.”

Yue Jian bergerak duluan—pedangnya melesat cepat, menciptakan badai tebasan yang memaksa dua pengguna metode iblis itu terpisah sesaat.

Lin Feng menunggu momen itu.

Detik-detik berlalu…

Pria besar akhirnya ikut bertarung, masuk menyergap Yue Jian dari samping.

Mata Lin Feng menyala.

*Saatnya!*

Lin Feng menekuk lutut, mengerahkan seluruh Qi Sejati di dantian.

Udara bergetar keras.

Suaranya pecah.

**“TEKNIK AUMAN NAGA MELONJAK!”**

**“RAUNGAN NAGA—PEMECAH LANGIT!”**

GROOOAAARRR!!!

Gelombang suara meledak ke langit—Qi Sejati membentuk kepala naga masif, bermata emas menyala, menerjang seperti badai menghancurkan.

Mo Shentong dan pria besar itu menoleh dengan wajah pucat.

“Apa—?!”

Kepala naga menghantam mereka berdua.

BLAAR!!!

Ledakan Qi Sejati menyapu setengah hutan, mencabik pepohonan dan menciptakan kawah besar. Serangan suara berubah menjadi ribuan jarum Qi yang menusuk tubuh kedua musuh itu tanpa ampun.

Yue Jian terbelalak.

“Sialan… Wei Zun tidak pernah bilang bocah ini punya kekuatan seperti ini!” Dia mengusap keringat dingin. Jelas, seandainya dia terlambat menghindar, dia yang sudah mati duluan.

Mo Shentong dan rekannya terombang-ambing di udara, tubuh mereka penuh luka tertembus jarum Qi, tampak seperti kulit mereka dikikis oleh roh naga.

Lin Feng menahan napas—teknik itu menguras Qi lebih banyak dari perkiraannya.

Dia menatap Yue Jian. “Senior, urus mereka. Aku harus mengejar kakakku.”

Yue Jian tercekat. “Kakakmu… diculik?”

Lin Feng mengangguk. “Dia dibawa seorang pria yang kekuatannya tidak lebih lemah dari mereka.”

Dia tidak menunggu jawaban, langsung melesat menembus hutan.

“H-Hey! Jangan ceroboh!” Yue Jian berteriak, “Kalau orang yang membawanya… berarti itu Ling Jian! Pengguna racun tingkat tinggi! Bahkan aku tidak bisa menanganinya dengan mudah—!!”

Tapi Lin Feng sudah menghilang dalam kegelapan hutan.

Yue Jian meremas gagang pedangnya dengan wajah tegang.

“Sial… masalahnya makin rumit.”

1
Nanik S
Paviliun Naga Sunyi
Nanik S
Xuan Ji... jelas terkikik namanya Lin Tao dibohongi mentah mentah
Joe Maggot Curvanord
jangan pelit up thor
di sebelah udah hampir tamat kayaknya iniii
Dzul Karl
Thor nama karakter tu perbaiki .. jangan selalu salah taip...
Nanik S
kenapa Bai Yun tidak dibawa
JJ opa
semangat💪💪💪
asri_hamdani
Lin Meii atau Xin Qian🤭
asri_hamdani
Masih berantakan, wanita paruh baya, kakak? MC umur 10 thn🤭🤭🤭
Nanik S
Kenapa Bai Yun santai malah tertidur pulas
Nanik S
Lanjutkan
Nanik S
Kemana Bai Yun si Kucing Gemuk
Dian Pravita Sari
sampai trauma milih judul krn blm menemukan dr beberapa bacaan bahkan hampir dua silat gak ada yg ceritanya tamat semua mengambang tengah jalan
semoga karya ditinggal orang krn gak kompeten fan bertanggung jaeab
Nanik S
Lanjutkan Tor 🙏👍👍
Nanik S
Lin Feng ... bunga kelopak sembilan berikan saja pada Kin Tao
Dian Pravita Sari
apa gak ada satupun cerita yg tamat hy kejar kontrak gak diselesaikan
Dian Pravita Sari
otak babi dah di komen terus kl. gak niat terbitkan cerita lepaskan kontraknya jgn selalu buat pembaca metsdang
Muhidin Mumu
ceritanya bagus, hanya saja terus berulang-ulang kesalahannya dalam penyebutan di setiap karakternya.
menjadikan bingung dengan alur ceritanya
Muhidin Mumu
thor tolong perbaiki nama setiap karakternya, jangan di ganti pakai nama karakter lainnya
Intan: maaf ya author akan perbaiki di bab selanjutnya karena data cerita novel author banyak yang hilang jadi nama, cerita, dan lain-lainnya banyak yang salah. 🙏🙏🙏
total 1 replies
Nanik S
tidak takut penyamaran terbongkar
Nanik S
Kaya mendadak Lin Feng
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!