NovelToon NovelToon
Takdir Kedua

Takdir Kedua

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Murid Genius / Teen School/College / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Putri asli/palsu
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: INeeTha

Shinta Bagaskara terbangun kembali di masa lalu. Kali ini, ia tak lagi takut. Ia kembali untuk menuntut keadilan dan merebut semua yang pernah dirampas darinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon INeeTha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SB, Gelombang Kedua

Nama SB masih bergema di forum Black Empire, bagaikan hantu yang tak bisa diusir.

Malam merayap semakin larut, namun layar laptop Shinta tetap menyala terang, memancarkan cahaya biru yang kontras dengan kegelapan kamar. Di luar jendela, lampu-lampu kota Hastinapura berkelip-kelip seperti bintang jatuh yang kehilangan arah, tapi tak satu pun dari mereka berhasil menarik perhatian Shinta.

Ia duduk tenang di kursinya, rambutnya terurai panjang hingga melewati bahu, setiap helai seolah memiliki pikiran sendiri. Jari-jarinya menari-nari di atas keyboard, berhenti sesekali, seolah sedang berpikir keras sebelum kembali menekan tombol.

Notifikasi terus berdatangan, membanjiri layar dengan pesan-pesan yang berkedip cepat.

[SB mengalahkan AkuSiHitam dengan kemenangan mutlak]

Forum yang tadinya berisik mendadak hening selama beberapa detik. Lalu—seperti biasa—meledak lagi dengan komentar-komentar yang memenuhi layar.

“Kalah?! Seriusan ini?”

“Cuma dua menit lewat dikit! Tiga lapis pertahanan ancur semua kayak kerupuk!”

“Rekor tercepat aja kalah jauh, bro! Ini nggak mungkin!”

Banyak yang nggak percaya dengan apa yang baru saja mereka saksikan. Ada yang menuduh keberuntungan semata, ada juga yang sok jago dengan pura-pura melakukan analisis mendalam.

“Mungkin SB cuma lagi hoki aja.”

“Atau jangan-jangan dia pakai script auto? Siapa yang tahu?”

“Ah, palingan juga cheat. Nggak mungkin secepat itu tanpa curang.”

Shinta membaca semua komentar itu sambil menopang dagu dengan tangan kirinya. Matanya tenang, tanpa sedikit pun menunjukkan tanda-tanda tersinggung. Ia juga tidak tertarik untuk membalas atau membuktikan apa pun. Lalu, pandangannya berhenti di pojok kanan bawah layar—panel taruhan yang selalu ramai.

Ternyata di forum ini, setiap pertarungan bisa dipertaruhkan seperti duel resmi di dunia nyata. Shinta sempat mengingat pertandingan pertamanya, saat semua orang yakin bahwa dia akan kalah telak.

Kalau aja waktu itu aku ikut bertaruh… pikirnya pelan, bibirnya membentuk senyum tipis. Udah kaya mendadak sekarang.

Ia tersenyum kecil, lalu mengetik sesuatu dengan cepat di keyboard.

Kali ini, dia nggak mau cuma jadi penonton yang gigit jari. Ia akan ikut bermain.

Ia memasang taruhan baru—semua saldo yang dia punya: tiga ratus juta rupiah. Dua ratus juta dari uang ayahnya yang ditransfer ke rekeningnya, sisanya adalah tabungan hasil kerja kerasnya selama ini.

Klik.

Taruhan dikonfirmasi. Jantungnya berdegup sedikit lebih cepat dari biasanya.

Beberapa detik kemudian, notifikasi baru muncul:

[defeat menantang SB]

[SB menerima tantangan defeat]

Dua menit berlalu—

[SB menang mutlak defeat]

Empat menit kemudian—

[SB menang mutlak Heizi]

Lima menit setelah itu—

[SB menang mutlak Chicken]

Forum langsung pecah seperti balon yang ditiup terlalu besar.

“Dia nge-cheat, fix!”

“Kok bisa secepat itu, sih? Nggak masuk akal!”

“Gila, tiap tantangan disapu bersih kayak lagi nyapu halaman!”

Bahkan di ronde terakhir, Shinta cuma butuh waktu kurang dari satu menit untuk merobohkan pertahanan Chicken. Semua yang menonton hanya bisa bengong di depan layar, mulut mereka menganga lebar seperti ikan kekurangan air.

Belum sempat suasana reda sepenuhnya, layar tiba-tiba berkedip merah, menandakan adanya pengumuman penting.

Sebuah pengumuman besar muncul di tengah layar:

[SB menaklukkan sistem DY hanya dalam 40 detik, memecahkan rekor sebelumnya yaitu 50 detik!]

Forum langsung histeris, lebih heboh dari sebelumnya.

“Empat puluh detik?! Nggak mungkin! Ini pasti ada sesuatu yang salah!”

“Rekor baru! Gila, SB itu sebenarnya siapa, sih? Apa dia manusia atau alien dari planet lain?”

Banyak yang buru-buru menghapus komentar-komentar lama mereka yang meremehkan SB. Malu sendiri karena sudah meragukan kemampuan sang pendatang baru.

Setelah itu, nggak ada lagi yang berani asal menantang SB. Semua sadar bahwa levelnya sudah jauh berbeda. Tapi di dunia hacker, ada dua hal yang nggak pernah habis: ego dan gengsi. Keduanya seperti bahan bakar yang tak pernah berhenti menyala.

Beberapa orang mulai mengirim pesan pribadi ke para top 10, berharap mereka turun tangan untuk menghentikan SB.

“Hei, para master, ada bocah baru yang songong nih.”

“Dia ngalahin tiga orang dalam sepuluh menit. Nggak ada yang mau melakukan sesuatu?”

“Masa kalian diem aja? Harga diri kalian ke mana?”

Dan benar saja, umpan itu berhasil.

Di sebuah vila mewah di pinggiran kota, seorang pria berumur dua puluhan duduk di depan laptopnya. Layar memantulkan wajah tampannya yang kini terlihat tegang.

Lukman Adiprana, alias SiPalingGantengSejagat, menduduki peringkat delapan di dunia hacker. Sebuah gelar yang sangat ia banggakan.

Rekornya baru sebulan berdiri kokoh—dan sekarang sudah dipatahkan oleh seorang bocah baru yang entah datang dari mana.

Wajahnya mengeras, rahangnya mengatup rapat. Ia membuka inbox-nya, membaca pesan-pesan yang masuk dengan tatapan tajam.

“Bro, rekor lo direbut SB tuh. Nggak ada rencana buat balas dendam?”

“Katanya top delapan dunia, masa kalah sama anak bawang?”

“Waktunya nunjukin taringmu, bang ganteng! Jangan biarkan dia merajalela!”

Lukman mengetik balasan dengan cepat, ekspresi sinis terpancar jelas di wajahnya.

[SiPalingGantengSejagat: Tenang aja. Anak baru itu bakal sujud di kakiku sambil manggil aku papa.]

Komentarnya langsung disambut dengan tawa dan sorakan dari para pengikutnya.

“Wah, top delapan akhirnya turun gunung juga!”

“Akhirnya ada yang berani lawan si bocah songong itu!”

“Gaskeun, bro ganteng! Tunjukkan siapa bos sebenarnya!”

Taruhan baru dibuka. Jumlah taruhan membengkak dengan cepat dalam hitungan menit, mencapai angka yang fantastis.

Shinta membaca pesan tantangan yang baru saja masuk.

[SiPalingGantengSejagat menantang SB]

Nama itu membuatnya berhenti sejenak.

Ia ingat—di kehidupannya yang dulu, nama ini cukup terkenal. Seorang hacker jenius, tapi sombongnya minta ampun dan suka meremehkan orang lain.

Sudut bibir Shinta terangkat sedikit, membentuk senyuman misterius. Menarik, pikirnya.

Tanpa ragu, ia menekan tombol accept.

Sebelum menekan tombol accept, ia melirik saldo di layar: sudah tembus tiga miliar rupiah hasil dari kemenangan beruntunnya. Jumlah yang sangat besar untuk ukuran seorang hacker baru sepertinya.

Tanpa berpikir panjang, ia langsung all-in. Semua uangnya dipertaruhkan lagi.

Lukman melihat jumlah taruhan itu dan tertawa pendek. “Berani banget, bocah.” Tapi karena gengsi sudah terlanjur tinggi, ia ikut all-in juga—dua belas miliar rupiah.

[SiPalingGantengSejagat: Gimana kalau kita ubah cara mainnya? Pindah ke dunia nyata, berani?]

[SB: Bisa.]

[SiPalingGantengSejagat: Lokasi terserah kamu.]

Shinta berpikir sebentar, lalu mengetik balasan:

[SB: Langitjaya Group.]

Forum langsung ramai dengan komentar-komentar yang terkejut.

Langitjaya Group adalah perusahaan besar yang sering bermain kotor untuk menjatuhkan pesaing-pesaingnya. Dan bukan cuma saingan sembarangan—tapi rival utamanya adalah Pramudya Group, perusahaan milik Fajar Pramudya.

Berani banget Shinta pilih itu, pikir sebagian besar penonton.

[SiPalingGantengSejagat: Oke. Kita mulai sekarang. Cepat dan tuntas.]

Pertarungan dimulai.

Jemari Shinta langsung menari-nari di atas keyboard dengan kecepatan yang luar biasa. Baris demi baris kode muncul di layar, membentuk pola-pola rumit yang hanya bisa dipahami oleh segelintir orang. Targetnya: sistem pertahanan Langitjaya Group—lima lapisan, semuanya aktif dan ketat.

Lukman juga bergerak cepat. Ia menurunkan kacamatanya, memasang ekspresi fokus penuh. Meskipun dikenal suka pamer, ia tahu bahwa lawannya kali ini bukan seorang amatiran.

Di sisi forum, para penonton menahan napas. Jantung mereka berdegup kencang seiring dengan dimulainya pertarungan.

Taruhan sudah dibuka lebar-lebar. Obrolan semakin cepat, notifikasi masuk beruntun memenuhi layar.

“Langitjaya itu punya sistem pertahanan paling rumit di dunia! Nggak mungkin bisa ditembus!”

“Kalau SB bisa tembus sistem itu, fix dia bukan manusia. Mungkin dia adalah AI super canggih yang dikirim dari masa depan!”

“Gue taruh separuh saldo gue buat si ganteng. Tapi kalau SB menang lagi, gue pensiun dari dunia hacker.”

Shinta tetap tenang seperti air di dalam gelas.

Ia menatap layar seperti sedang membaca buku, bukan sedang berusaha untuk menyerang sistem perusahaan bernilai miliaran rupiah.

Di vilanya, Lukman mengetik dengan kecepatan tinggi.

“Lihat aja, SB,” gumamnya dengan nada penuh percaya diri. “Kali ini bukan forum kecil. Salah langkah sedikit saja, lu bakal ke-detect dan berurusan dengan polisi.”

Keduanya fokus sepenuhnya pada layar masing-masing.

Dua dunia, dua layar, satu medan tempur.

Lima lapisan pengaman mulai berguncang hebat.

Pertarungan sesungguhnya baru saja dimulai.

1
Narina Chan
ayo lanjutkan kaka
Robiirta
ayo lanjut update yg banyak kaka
Robiirta
lanjutkan kaka
Na_dhyra
2 bab gak cukup beb...hihihi
Awkarina
update yang banyak kaka
Awkarina
mam to the pus🤣🤣🤣
Awkarina
jurusnya teh hijau nih👍👍👍
Awkarina
dia jijik woy😄😄😄
Awkarina
bisa gitu🤭
Awkarina
antagonis pro nih👍
Awkarina
ini dia yang marah🤣🤣🤣
Awkarina
mati aja lo😄😄😄
Awkarina
lah dia mupeng😄😄😄
Awkarina
ko saya pengen nabok y🤣🤣🤣
Awkarina
lanjutkan 👍👍👍👍
Awkarina
lanjutkan 😍😍😍😍
Awkarina
Mantap ceritanya lanjutkan sampai tamat ya thor, aku menunggu
Robiirta
👍👍👍👍👍 LAnjutkan💪💪💪💪
Robiirta
lanjutkan💪💪💪💪
Robiirta
😍😍😍😍😍😍😍😍😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!