Rumah Warisan Ibu Angkat

Tante Mika dan Narendra sudah berada di kamar yg di tempati Cassie.

Setelah membuka pintu kamar, Narendra buru-buru menutup nya agar tak ada yg melihat kejadian di dalam kamar nya, karena saat ini Cassie tidak menggunakan apapun hanya sebuah selimut yg menutupi tubuh nya.

"Narendra, apa kalian sudah...? " tanya Tante Mika penasaran.

"Ya Tante, maaf, tolong periksa bagaimana keadaan Stacey." Ucap Narendra memohon.

Tante mika menghela nafas pelan sambil mengangguk dan mendekat ke arah Cassie.

Cassie dengan tubuh yg di penuhi keringat dan bibir kering membuat hati Tante mika terenyuh, Tante Mika tau , bahwa fisik Cassie sangat lemah.

"Narendra tolong ambil air hangat pake baskom, kamu lap dan bersih kan dulu tubuh Cassie ya setelah itu pakai kan pakaian yg nyaman untuk nya, selimut dan spray nya di ganti juga, Tante akan ke bawah dulu untuk mengambil alat kesehatan, seperti nya Cassie kekurangan cairan." Ucap Tante Mika yg hendak berlalu dari hadapan Narendra.

"Baik Tante." Ucap Narendra.

Dengan sigap Narendra melakukan apa yg disuruh Tante Mika.

Sedangkan di depan pintu ternyata sudah ada para orang tua yg penasaran apa yg terjadi pada Cassie.

"Mika , apa yg terjadi pada Cassie, kenapa kalian tadi terlihat panik.?" Ucap mommy Tifani yg juga diangguki oleh yg lain nya .

Setelah menutup pintu kembali, Tante mika pun menjelaskan bahwa Cassie pingsan akibat kekurangan cairan dan kelelahan.

" Baiklah aku mau mengambil alat kesehatan di kamar ku , kalian bisa tunggu di luar dulu." Ucap Tante Mika yg sudah berlalu dari hadapan mereka.

"Kekurangan cairan dan kelelahan,? kok bisa,! Apa yg terjadi.?" Ucap Tante Ara penuh pertanyaan.

"Apa Narendra sudah menghabiskan malam bersama Cassie,? Wahh seperti nya tidak lama lagi aku akan memiliki cucu." Batin senang mommy Tifani berkhayal menimang cucu nya, pasti lucu pikir nya.

Berbeda dengan apa yg dipikirkan mommy Tifani, saat ini semua orang sedang di landa kepanikan dan khawatir.

Sedang kan di dalam kamar, Narendra sudah selesai dengan kegiatan nya mengganti pakaian Cassie dan spray, sesaat setelah Narendra sudah meletakkan Cassie di kasur nya, Tante mika pun datang dengan alat kesehatan milik nya guna memasang infus dan mengecek detak jantung Cassie dan sebagainya.

Setelah selesai, Tante Mika pun menaruh alat-alat nya kembali.

"Gimana Tante.?" Tanya Narendra.

"Tidak ada hal yg serius , Tante juga sudah memasang infus nya, mungkin sebentar lagi Cassie akan sadar." Ucap Tante Mika kepada Narendra.

Narendra pun menghela nafas lega dan mendekat ke arah Cassie.

"Maaf Stacey, aku bener-bener minta maaf sudah membuat mu seperti ini." Ucap Narendra dengan perasaan bersalah nya.

Melihat itu Tante Mika pun segera keluar dari kamar mereka dan langsung menemui para orang tua yg menunggu dengan cemas di ruang santai lantai atas tersebut.

"Bagaimana sayang, apa Cassie baik-baik saja.?" Ucap suami Tante mika.

"Semua nya baik-baik saja kalian tenang saja tidak ada yg perlu di khawatir kan." Ucap Tante mika.

"Bagaimana kami bisa tenang, bahkan kami belum melihat keadaan Cassie bagaimana, sebenarnya apa yg terjadi sampai Cassie seperti itu." Ucap Daddy Nathaniel.

" Huh, tanyakan saja pada putra mu itu Nathan." Ucap Tante mika menghela nafas nya.

"Baiklah ayo kita kembali ke kamar kita masing-masing, nanti setelah sarapan kita akan menemui Cassie lagi, jam baru menunjukkan pukul 04.30 dini hari." Ucap Tante mika yg melihat jam di dinding sebelah nya.

Mereka semua pun pada akhirnya lagi dan lagi hanya mengangguk, semua orang langsung membubarkan diri menuju kamar nya masing-masing.

Narendra pun saat ini sedang berbaring dan ikut memejamkan mata nya di samping Cassie.

****

Pagi hari nya di dalam kamar pasutri baru itu, Tepat pukul 07.00 wib.

Cassie pun akhirnya membuka mata nya perlahan dengan tubuh yg terasa remuk dan perih di bagian inti nya, Cassie pun mendesis pelan dan itu mampu membangun kan Narendra yg berada di samping nya.

"Sayang, kamu sudah bangun , mana yg sakit , apa aku panggil kan Tante mika untuk memeriksa nya.?" Ucap Narendra kepada Cassie sambil membelai rambut panjang Cassie.

"Aku tidak apa-apa Naren, hanya sedikit lelah dan juga perih." gumam kecil Cassie yg mampu di dengar oleh Narendra.

"Apa mau aku bantu olesin salep nya.?" Ucap Narendra.

Cassie yg mendengar itu pun seketika pipi nya memerah seperti tomat, teringat pergulatan panas mereka semalam, Cassie pun tanpa sadar menutup wajah Nya dengan selimut karena malu.

Narendra yg melihat itu hanya terkekeh, dia tau bahwa Cassie tengah malu kala mengingat itu.

"Naren, aku lapar." Ucap Cassie di balik selimutnya.

"Baiklah aku akan mengambil kan makanan untuk mu Stacey, tunggu dulu ya, aku akan bersih-bersih sebentar, aku gak akan lama kok." Ucap Narendra yg langsung ngacir menuju kamar mandi.

Cassie hanya tersenyum hangat melihat betapa perhatian nya Narendra kepada Cassie, "mungkin aku akan mulai membuka hatiku untuk mu Naren." gumam nya pelan.

Cassie yg hendak bangun dari kasur nya pun terkejut melihat selang infus Melekat ditangan nya.

"Apa yg terjadi, kenapa aku di infus.?" Gumam nya pelan.

Narendra yg baru keluar dari kamar mandi tak sengaja mendengar gumaman Cassie yg sedang bingung.

"Kamu pingsan Stacey, Tante mika yg yg memasang infus itu." Ucap Narendra yg sudah selesai berpakaian rapi.

"Apa...?"

"Aduh malu nya aku, pasti Tante Mika tau apa yg terjadi pada kami tadi malam." Batin Cassie.

Narendra seakan tau apa yg di pikirkan Cassie.

" Gak usah malu Stacey, kita kan suami istri, Kalau begitu aku ke bawah dulu ya sayang, ambil makanan kamu, kita sarapan dalam kamar saja." Ucap Narendra tersenyum dan berlalu dari hadapan Cassie.

Cassie hanya mengangguk kan kepala nya.

***

Diruang makan saat ini sudah ada semua orang yg duduk ingin menikmati sarapan mereka, dan terdengar lah langkah kaki Narendra menuruni tangga menuju ke arah mereka.

"Kak Narendra, ayo duduk di samping Lona." Ucap Lona tak tau malu.

"Hei ulat bulu, Narendra sudah punya istri kalo Lo lupa." Ucap Nina dengan nada sinis.

Lona pun mengabaikan ucapan Nina dan berniat menghampiri Narendra, Nina dengan tersenyum jahat menjulurkan kaki nya dan alhasil membuat Lona tersungkur dengan tidak elit nya.

brukk

hiks hiks

" Kak Narendra, sakit." Ucap Lona dengan tangis nya, padahal di dalam hati nya dia mengutuk perbuatan Nina yg membuat nya terjatuh.

Narendra hanya mengacuhkan nya saja dan berjalan menuju ke arah mommy nya, mommy Tifani yg melihat itu pun seakan tau tanpa banyak bertanya, mommy langsung memberikan sarapan untuk Narendra dan Cassie, setelah menerima sarapan itu, Narendra pun berlalu pergi menuju ke kamar nya kembali.

"Sampai kapan Lo duduk lesehan di situ mau cosplay jadi suster ngesot Lo." Ucap julid Nina.

Ivan yg mendengar itu tertawa terbahak-bahak, sungguh Lona sudah salah memilih lawan pikir nya.

Bersambung.