Tak pernah terbayangkan dengan apa yang saat ini di jalani, bergerak tanpa arah, dan melangkah tanpa tujuan.
Terasa sesak di dalam dada mengingat semua kisah yang sulit untuk di lupakan, Namun terasa sakit saat mencoba untuk menerima semua yang terjadi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Selvi Noviyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 12
^^^Setiap detik, menit, jam dan bahkan setiap hari memang melelahkan. Akan tetapi lihatlah betapa hebatnya dirimu saat ini. Sampai saat ini kamu masih bisa bertahan melewati segalanya. Walaupun banyak rasa resah dan juga lelah, menarik napas seakan berat, walaupun semua bisa di ceritakan berbagi keluh kesah tapi tetap saja semua bebannya tak akan bisa di bagi. Meskipun sesulit itu, nyatanya kamu masih tetap kuat hingga saat ini...^^^
^^^So, jika suatu saat nanti kamu menghadapi beban yang lebih berat lagi, anggap saja itu adalah pertanda bahwa kamu sedang di uji kekuatan mu dan di uji kesabaran mu.^^^
^^^Bukankah dirimu juga sedang belajar bahwa yang benar-benar mendewasakan diri kita adalah karna keadaan? Terlalu lama berada di zona kenyamanan justru hanya akan membuat diri ini dengan mudah tumbang, seperti di colek sedikit saja pasti akan terjatuh. Akan tetapi lihat lah dirimu sekarang kamu bertahan karna badai yang perlahan-lahan melatih dirimu menahan hempasan badai yang akan menerpa hingga menggoyangkan dirimu sampai terjatuh.^^^
^^^Meski diri ini selalu merasa tertatih dan juga merasa letih, hampir merasa ingin tuk menyerah namun dirimu tetap memilih tuk terus melangkah. Itu semua adalah bukti bahwa dirimu dan juga hati mu jauh lebih kuat dari yang kamu pikirkan dan kamu bayangkan.^^^
^^^Kesulitan, kekurangan dan juga luka-luka adalah guru terbaik untuk menumbuhkan diri ini menjadi dewasa. Dan itu semua adalah bentuk dari bertahannya dirimu.^^^
^^^Jika waktu hanya berlalu, keadaanlah yang mengajarkan kita berlapang dada, bersabar, dan juga belajar tuk bangkit kembali.^^^
^^^Karena itu jangan pernah meremehkan diri mu sendiri, segala lelah yang kamu rasakan hari ini sedang membentuk mu menjadi pribadi yang lebih tegar. Ingatlah bahwa setiap apa yang terjadi pada diri mu adalah bentuk dari kedewasaan dan seberapa kuatnya kamu bisa melewati semuanya.^^^
...•.:°❀×═════════×❀°:.•...
Emily masih memikirkan dengan apa yang di katakan oleh Rehan, sebuah luka yang baru pada tempat yang lama. Sebuah perasaan yang berpikir bahwa diri ini kuat nyatanya tak sama dengan apa yang di alami, berpikir bahwa akan mampu dan bisa melewati semua nya nyatanya tak seperti bayangan yang ada. Luka yang di sengaja di torehkan, luka yang sengaja di abaikan nyatanya semakin lama semakin besar. Kesabaran yang ia berikan, sebuah keinginan tuk berubahnya nyatanya tak sama dengan harapan. Dan kini ia menyadari bahwa apa yang ia lakukan tak akan pernah bisa di dapatkan. Keluarganya hancur, harapan itu hanya angan-angan.
"Emily, maaf... " ucap Rehan dengan menatap Emily yang terlihat terdiam.
"Gak kok kak, semua ini memang benar jadi ga ada salahnya. " ucap Emily dengan senyuman di sudut bibirnya.
"Tapi ini sudah lewat, kamu harus maju dan yakin dengan keputusan yang kamu ambil. Jika mereka tak menghargai dirimu maka kamu harus menghargai dirimu sendiri. Kamu harus melakukan apa yang kamu inginkan, kamu harus yakin bahwa kamu akan bisa hidup tanpa mereka. " ucap Rehan dengan menatap Emily dengan tatapan hangatnya.
Rehan terlihat benar-benar begitu tulus dalam memperhatikan Emily, ia terlihat yakin dengan apa yang ada pada diri Emily. Berbeda dengan Rehan yang menatap Emily dengan tatapan hangatnya, sedangkan Aidan terlihat benar-benar gelisah dengan apa yang saat ini terjadi pada dirinya. Entah apa yang saat ini terjadi akan tetapi Aidan saat ini sibuk menatap ponselnya yang ada di meja.