NovelToon NovelToon
Sistem Mafia: Misi Menjadi Orang Baik

Sistem Mafia: Misi Menjadi Orang Baik

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Sistem
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: dina Auliya

Bima Satriya mati konyol, tapi terbangun di tubuh Dante Romano, bos mafia paling kejam di Sisilia. Saat semua orang menunggu perintah pembantaian darinya, sebuah suara asing bergema:
“Misi pertamamu: Jadilah orang baik, atau mati selamanya.”
Bisakah jiwa polos Bima mengubah dunia penuh darah menjadi jalan penebusan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dina Auliya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jejak pengkhianat

Malam di Palermo terasa lebih dingin dari biasanya. Bima—dalam tubuh Dante Romano—duduk di ruang kerjanya, ditemani segelas anggur merah yang tak disentuh. Ia menatap kosong peta jalur penyelundupan yang terbentang di meja kayu tua, namun pikirannya bukan pada bisnis.

Di kepalanya, suara sistem kembali bergema.

> [Misi Baru: Temukan pengkhianat dalam keluarga Romano sebelum dia menghancurkan reputasimu.]

[Batas waktu: 72 jam.]

[Hadiah: +400 Poin Kebaikan, Skill 'Intuisi Detektif Lv.1']

[Hukuman jika gagal: Hilangnya kepercayaan anak buah, reputasi runtuh.]

Bima mengusap wajahnya dengan frustasi. “Sial… aku baru saja bikin para bos kagum, sekarang malah ada tikus di rumah sendiri.”

Marco masuk dengan langkah hati-hati. “Boss, anak buah sudah ditempatkan di pos masing-masing. Palermo aman. Kau tampak gelisah, ada masalah?”

Bima menoleh sekilas. “Aman? Hanya tampak aman, Marco. Seseorang di antara kita sedang main dua kaki.”

Marco menegang. “Pengkhianat?”

Bima mengangguk pelan. “Ya. Dan aku harus menemukannya sebelum segalanya berantakan.”

---

Penyelidikan Pertama

Besok paginya, Bima turun langsung ke gudang utama Romano di tepi pelabuhan. Gudang itu adalah jantung bisnis keluarga, tempat keluar-masuk barang selundupan. Dari luar, semuanya tampak normal.

Namun Giovanni sudah menunggu dengan wajah tegang.

“Boss… ada masalah. Dua kontainer hilang semalam. Barang-barang di dalamnya lenyap.”

“Lenyap?!” Marco memukul tembok marah. “Itu mustahil! Semua jalur dijaga ketat.”

Giovanni mendekat, suara diturunkan. “Aku curiga ada orang dalam yang kasih kode ke pihak luar. Tidak mungkin maling bisa lolos tanpa tahu jadwal patroli kita.”

Bima memandangi mereka berdua dengan sorot tajam. Dalam hatinya, sistem membisikkan sesuatu.

> [Petunjuk: Perhatikan siapa yang paling sering ada di dekatmu tapi menyembunyikan sesuatu.]

---

Pertemuan Rahasia

Malam itu, Bima mengundang beberapa kapten ke ruang pertemuan kecil. Marco, Giovanni, Salvatore, dan dua kapten lainnya duduk melingkar.

Bima berdiri di depan mereka, matanya berkilat tajam. “Keluarga Romano sedang bocor. Ada yang memberi makan musuh. Aku tidak akan menyebut nama… tapi aku akan menemukanmu.”

Suasana tegang. Semua saling melirik.

Salvatore—kapten tua dengan bekas luka di pipi—mengangkat suara. “Boss, aku sudah tiga puluh tahun bersama keluarga ini. Aku rela mati untuk Romano. Jangan samakan aku dengan pengkhianat.”

Giovanni menyipitkan mata. “Kau terlalu defensif, Salvatore.”

“Diam kau, anak ingusan!” Salvatore membentak.

Marco berdiri menenangkan. “Cukup! Boss tidak mengumpulkan kita untuk adu mulut.”

Bima menepuk meja, membuat semua diam. “Mulai malam ini, semua jalur akan kukendalikan langsung. Kalau ada yang mencoba kabur, dia yang paling patut dicurigai.”

---

Bisikan di Malam Hari

Pukul dua dini hari, Bima tidak bisa tidur. Ia berjalan ke balkon vila Romano, menatap laut gelap. Sistem kembali bersuara.

> [Host, ada aktivitas mencurigakan di pelabuhan timur.]

[Rekomendasi: Periksa segera.]

Tanpa banyak bicara, Bima langsung memanggil Marco dan Giovanni. Mereka bertiga berangkat diam-diam dengan mobil tanpa plat.

Di pelabuhan timur, dari balik bayangan, mereka melihat sosok kapten Romano sedang menyerahkan dokumen ke pria asing berjubah gelap.

Marco mencengkeram pistol. “Boss, itu Salvatore! Aku tahu dia brengsek tua!”

Giovanni menggeleng. “Tunggu. Itu bukan Salvatore…”

Lampu mobil di kejauhan menyala sesaat, menyorot wajah si kapten. Bima terperangah. Itu bukan Salvatore, melainkan Franco, kapten muda yang selama ini dikenal paling loyal.

“Franco?!” Marco hampir berteriak.

Franco tampak gugup, menerima koper berisi uang dari pria misterius itu. Setelah transaksi selesai, ia menutup jaketnya dan berjalan pergi.

---

Konfrontasi

Begitu Franco kembali ke vila, Bima sudah menunggunya di ruang kerja. Marco dan Giovanni berdiri di sisi pintu.

Franco terkejut melihat bosnya masih terjaga. “B-boss… kau belum tidur?”

Bima menatapnya dingin. “Tidurku hilang gara-gara seekor tikus. Kau tahu sesuatu soal itu, Franco?”

Franco pucat, keringat bercucuran. “A-aku… aku tidak mengerti maksudmu.”

Bima melemparkan sebuah koper ke lantai. Isinya uang dolar—uang yang tadi Franco terima di pelabuhan.

Marco menodongkan pistol. “Brengsek! Kau menjual kita ke keluarga Barzini, ya?!”

Franco jatuh berlutut, wajahnya ketakutan. “Boss, maaf! Aku… aku terpaksa. Mereka mengancam keluargaku. Kalau aku tidak memberi informasi, mereka akan membunuh istriku dan anakku!”

Giovanni menggeram. “Pengkhianat tetap pengkhianat!”

Namun Bima menatap Franco lama, lalu menarik napas panjang. “Sial… jadi ini alasannya. Ancaman keluarga. Tipikal mafia busuk.”

---

Jalan Kebaikan

Sistem memberi pilihan di layar transparan yang hanya bisa dilihat Bima.

> [Pilihan Tindakan:]

Hukum Franco dengan cara mafia (eksekusi). → +200 Poin Dominasi

Selamatkan keluarganya, beri kesempatan kedua. → +400 Poin Kebaikan

Bima menutup mata sejenak. Hatinya berperang. Tubuh Dante Romano menuntut eksekusi, tapi jiwa Bima menolak.

Akhirnya ia menatap Marco dan Giovanni. “Bawa Franco ke ruang bawah tanah. Kita tidak akan bunuh dia. Besok kita selamatkan keluarganya dari Barzini.”

Marco melotot tak percaya. “Boss! Itu kelemahan! Kalau Dante lama hidup, Franco sudah jadi mayat!”

Bima menatapnya tajam. “Justru karena Dante lama sudah mati, maka Franco masih hidup.”

Franco menangis, berulang kali mencium tangan Bima. “Terima kasih, Boss! Aku bersumpah, nyawaku milikmu!”

---

Malam itu Bima kembali ke balkon, angin laut berhembus kencang. Sistem menampilkan notifikasi baru:

> [Misi Selesai: Pengkhianat ditemukan.]

[Hadiah diperoleh: +400 Poin Kebaikan, Skill ‘Intuisi Detektif Lv.1’.]

> [Misi Baru Terbuka: Selamatkan keluarga Franco dari tangan Barzini.]

[Batas waktu: 48 jam.]

Bima tersenyum getir. “Astaga… aku kira sudah selesai, ternyata malah tambah ribet. Tapi… beginilah jalan jadi orang baik di tubuh mafia.”

Di kejauhan, lampu-lampu Palermo berkelip. Pertarungan baru sudah menanti.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!