NovelToon NovelToon
Terjerat Pesona CEO Dingin

Terjerat Pesona CEO Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: ella ayu aprillia

Ayunda Anindita, seorang gadis yatim piatu yang hidup menderita di kota Bandung. ia memiliki bibi dan sepupu yang jahat kepadanya. suatu saat ia bertemy dengan pria tampan yang kaya raya. mampu kah Ayunda hidup bahagia dengan seorang pria kaya atau justru ia hanya di jadikan asisten?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ella ayu aprillia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13

Sampainya dilantai bawah Taufik memanggil semua karyawannya untuk berkumpul sebentar.

"Teman - teman kita hari ini akan mendapatkan teman baru. Dan ia akan mulai bekerja besok. Silahkan kamu kenalkan diri kamu dengan teman - teman yang lain."

"Baik mas.."

"Hai semua perkenalkan nama aku Ayunda dari bandung. Salam kenal semuanya dan mohon bantuan dan bimbingannya semoga aku bisa bekerja dengan baik dan cepat bisa beradaptasi."

Semua menyambut hangat kedatangan Ayunda tapi tidak dengan dua orang yang tampak tak senang melihat Ayunda apalagi terlihat jelas jika taufik tertarik dengan gadis kampung tersebut.

"Baiklah kalian bisa kembali bekerja dan Ayunda apa kamu sudah mempunyai tempat tinggal disini?"Tanya Taufik.

"Belum ada mas, mungkin sekarang aku mau cari kost dulu di deket sini."

"Bentar coba aku tanya sama Tika ya. Dia juga ngekost di daerah sini siapa tahu ada yang masih kosong."

Taufik kembali memanggil Tika dan menanyakan apa kah masih ada kamar kosong.

"Tika.." panggilnya.

"Iya mas Taufik, ada yang bisa aku bantu?"

"Ini kamu kan kost didaerah deket sini juga, apa masih ada kamar kosong untuk tinggal Ayunda."

"Oh kamu cari kost Yun, kamu tinggal aja sama aku di kontrakan di sebrang cafe ini. Aku ngontrak juga sama Putri. Putri juga sebenarnya kerja disini tapi dia masuk malem."

"Hmm.. Boleh deh Tik kalau gak ngrepotin juga."

"Oke nanti kamu pulang bareng sama aku sekalian aja ya, 2 jam lagi aku selesai kok. Kamu mau kan nunggu dulu."

"Iya Tik, gak apa - apa aku bisa nunggu di mushola yang ada di cafe ini."

Setelah itu Tika melanjutkan pekerjaannya selesai pukul 4 sore.

Tika pun menghampiri Ayunda yang tengah membaca buku sambil rebahan di mushola. Cafe tersebut memang menyediakan mushola untuk pembelinya yang ingin menunaikan ibadah sholat. "Yunda yuk kita pulang, kamu pasti udah capek seharian ini, nanti aku kenalin sama Putri, pasti dia juga udah pulang."

"Hmm Tik, apa kamu juga kuliah sambil kerja?"

"Iya.."jawabnya ceria.

Ayunda hanya diam dan tak berkata apa - apa lagi. Ia juga ingin seperti mereka yang bisa kuliah dan punya banyak teman. Tapi mau bagaimana lagi, takdir tidaklah sesuai dengan keinginannya.

"Yun, kamu kenapa jadi diam aja gitu."

"Eh gak kok Tik, aku cuma lagi mikir aja. Kalian pasti seneng bisa kuliah dan banyak teman. Dari dulu aku juga pengen bisa kuliah. Tapi aku belum cukup punya biaya untuk bayar tiap semester nya."

"Kamu yang sabar ya Yun, aku yakin kok suatu saat nanti kamu bisa menggapainya semua cita cita kamu. Kamu harus tetep semangat ya.."

Ayunda tersenyum sambil menganggukan kepalanya..

"Nah gitu dong, kamu cantik banget tahu kalau lagi senyum gitu. Kayanya juga mas Taufik tertarik deh sama kamu."

"Ih apa sih kamu tuh Tik, ya gak mungkin lah mas Taufik suka sama aku."

"Eh ngomong - ngomong, kamu harus hati - hati sama Melisa dan Yuni. Mereka itu orang yang sok cantik dan gak mau lihat ada orang yang lebih cantik darinya. Karena mereka akan merasa tersaingi kalau mau deketin mas Taufik."

"Melisa itu suka banget sama mas Taufik, tapi mas Taufik selalu cuek sama dia. Nah Yuni itu teman yang tunduk sama Melisa."tambahnya.

"Oh.. Iya aku bakal hati - hati kok. Lagian kan belum tentu juga mas Taufik suka sama aku."

"Aku yakin banget kalau mas Taufik pasti suka sama kamu."

Tak terasa setelah 15 menit jalan kaki akhirnya mereka sampai dikontrakan yang tidak terlalu besar tapi cukup nyaman. Di depan kontrakan juga terdapat taman kecil yang dihiasi dengan warna warni bunga.

***

Ayunda dan Tika masuk ke dalam rumah sederhana tersebut, di dalam sudah ada Putri yang sedang menyiapkan makan malam untuk mereka. Saat tahu pintu terbuka Putri langsung ke depan dan melihat siapa yang datang. Setelah melihat kedatangan Tika dan Ayunda, Putri langsung tersenyum ceria.

"Hai, kalian sudah datang."sapa Putri ramah.

"Kamu bisa lihat sendiri kan."ketus Tika bercanda.

"Apa sih kamu mah selalu aja jutek."sahut Putri lagi. Lalu dia menoleh ke samping Tika.

"Hai kamu pasti Ayunda ya, tadi Tika udah kirim pesen kalau akan ada temen baru yang cantik, aku pikir dia akan bohong ternyata benar. Kamu cantik banget Ayunda."

Ayunda hanya tersenyum menanggapi hal tersebut, "terima kasih Putri."

"Ya udah kalian istirahat saja dulu atau mau mandi. Aku sedang memasak. Nanti kalau udah siap aku panggil kalian."

Tika yang memang tidak terlalu pintar memasak pun langsung menuju kamar untuk mandi.

"Biar aku bantu ya."kata Ayunda.

"Nooo.. Kamu istirahat aja kamu pasti capek. Ini tinggal dikit lagi kok."

"Ya udah kalau gitu aku masuk ke kamar dulu ya. Besok biar aku yang masak."

Setelah beberapa saat akhirnya Putri menyelesaikan tugasnya kemudian ia masuk ke kamar untuk memanggil teman - temannya.

Mereka pun makan malam dengan dipenuhi canda tawa. Dulu yang cuma ada Tika dan Putri kini ditambah dengan kehadiran Ayunda membuat ruang makan semakin ramai dan penuh tawa dan cerita.

Sedangkan di Bandung, bi Yati dan Eka mendatangi rumah Ayunda. Namun setelah beberpa kali mengetuk pintu tidak ada sahutan apapun dari rumah. Sehingga tetangga samping rumahnya tampak keluar karena mendengar keributan di luar.

"Kamu kenapa teriak - teriak malam malam begitu, ganggu orang istirahat saja."tanya sang tetangga.

"Saya mau cari Ayunda, kamu tahu dimana dia. Kenapa rumahnya sepi sekali saya ketuk juga tidak keluar."

"Oh.. Ayunda tadi pagi pergi dengan Siska. Aku juga gak tahu mereka mau kemana tapi yang jelas Ayunda membawa koper yang cukup besar."

Mendengar hal itu sontak bi Yati dan Eka melongo..

"APA..."ucap mereka bersamaan.

***

Mereka memutuskan untuk mendatangi rumah Siska malam itu juga. Bi Yati tidak habis pikir bagaimana bisa Yunda pergi tanpa pamit seperti ini. Kalau Ayunda pergi bagaimana hidup kita ma? Siapa yang ngasih uang kita? Tar aku gimana jajan sama shopping nya?"Rentetan pertanyaan Eka lontarkan dengan penuh emosi.

"Mana mama tahu, mama juga bingung Eka. Gimana mama bisa bayar hutang mama sama rentenir kalau begini?"

"Kacau ma, semua kacau kalau kita tidak dapat menemukan dimana Ayunda."

Setelah beberapa saat mereka akhirnya sampai di depan rumah Siska. Mereka buru - buru keluar dari taksi dan menggedor - gedor pintu rumah Siska dengan keras.

Setelah pintu dibuka bi Yati langsung berteriak menanyakan kemana Ayunda pergi.

"Kamu bawa kemana Ayunda haa?"

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!