NovelToon NovelToon
Tetangga Badboy

Tetangga Badboy

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Berbaikan / Playboy / Selingkuh
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Messan Reinafa

Nania, seorang wanita pekerja kantoran yang tengah merantau di Kota B, tinggal sendirian di sebuah apartemen. Meski berasal dari keluarga berada di sebuah desa di S, ia memilih hidup mandiri. Namun, kemandirian itu tak menutupi sisi lugu dan cerobohnya.
Suatu pagi, saat bersiap menuju kantor, mood Nania langsung terganggu oleh suara musik metal yang keras dari apartemen sebelah. Kesal, ia memutuskan mengetuk pintu untuk menegur tetangganya. Tapi alih-alih menemukan seseorang yang sopan, yang muncul di depannya,muncul seorang lelaki dengan telanjang dada dan hanya mengenakan boxer membuka pintu dan memandangnya dengan acuh tak acuh.
Akankah pertemuan pertama yang tak terduga ini justru menjadi awal dari sesuatu yang manis?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Messan Reinafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pengaruh

Kai membuka kaca mobil seorang security bergegas menuju kearah kaca jendela seraya memberi senyuman ramah melihat mobil yang dikenalnya

"Mas Kai, apa kabar? udah lama ga kerumah Mas"

"Baik pak, pak Yanto gimana kabarnya?, Oh ya Papa lagi didalam kan?" tanya nya ragu

" Tentu mas, silahkan" pria itu bergegas membuka gerbang besar didepannya.

Nania dari bangku samping menelan saliva nya mengatasi kegugupan sedari tadi ia coba sembunyikan.

Hari ini akan cukup menegangkan baginya bertemu langsung dengan orang tua pria yang mencintainya.

Kai menggenggam tangan kekasihnya itu seakan tahu kegugupannya.

Setir mobil ia geser ke kanan menuju parkiran rumah mewahnya, rumah lantai dan halamannya yang luas mungkin sekitar 1 hektar jika telusuri sampai kebelakang.

Ia menatap parkiran disana berjejeran beberapa mobil dari berbagai jenis kegunaan, sedan, SUV dan mobil lainnya tersusun rapi.

Kai dengan santai membukakan pintu mobil dan mengulurkan tangannya menggenggam tangan Nania yang mulai berkeringat.

ketika sampai di pintu masuk ia disambut seorang wanita paruh baya.

"Hai, tumben kamu pulang kerumah ini?" sapa nya yang tidak ramah dari kejauhan

Rona wajah Kai berubah menjadi tidak suka

" Mana papa? gue kesini mau ketemu papa" tanya nya ketus.

" Sekarang kamu berani balik kerumah ini setelah apa yang kamu perbuat kepada Mas Devon, dasar anak durhaka"

rahang Kai bergetar tak ingin terlibat percekcokan lebih jauh. Ia memandang wanita itu dengan tatapan benci

Nania yang disamping dari tadi sudah gugup malah semakin canggung atas situasi yang ia hadapi.

"Dan siapa wanita ini?" pandangan sinis kini beralih ke Nania yang dari tadi tertunduk tidak tahu harus menjawab seperti apa.

"Diam Levina, jangan ikut campur urusanku, aku hanya ingin bertemu papa".

Ia menarik tangan Nania membawa Nania menyusuri tangga ditengah ruangan

"Kai..." Nania menatap Kai yang berusaha menahan amarah nya.

baru mendekati ujung tangga terlihat seorang pemuda membuka pintu kamar dengan menarik kursi roda seorang pria tua di depannya. Ia terlihat mempersiapkan jalan untuk pria itu agar ia dapat mendorong kursi roda itu dengan mulus.

menyadari kehadiran Kai mata pria tua itu berbinar.

"Kai...! terlihat sorot rindu dari matanya.

"Pa" Kai berlari kecil memeluk pria yang tengah duduk di kursi roda itu.

Nania mematung melepaskan senyumnya di situasi canggung yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.

"Mas, lihat! ini karena kamu terlalu manjain dia, disaat udah bikin anak orang hamil pun dia menggandeng perempuan lain. Apa ini korban selanjutnya" tanya nya sinis

" Diamlah Levina! Kai baru pulang kerumah, aku ingin memeluk anakku dulu" ujar Papa Kai memelas.

Kai menatap Levina tajam.

"Aku sudah pernah mengatakannya, anak yang dikandung Hanny itu bukan anakku" Nada suara Kai mulai meninggi.

" Apa maksud kamu Kai? bukankah Hanny itu kekasih kamu, papa tidak pernah mengajarkan kamu menjadi orang yang tidak bertanggung jawab" ucap orang tua itu terbata.

" Pa, aku kesini ingin memberitahu yang sebenarnya, anak yang dikandung Hanny adalah anak ..." tiba-tiba kalimat Kai berhenti.

Seorang wanita hamil datang dari pintu masuk, tidak lain tidak bukan dia Hanny berjalan dengan angkuh mendekati perkumpulan keluarga itu.

" Sayaaaang.....! kapan kamu datang" serunya kegirangan seraya mendekati papa Kai dan mencium pipi kanan dan kiri pria yang di kursi roda itu.

Nania terdiam melihat keakraban wanita itu dengan papa Kai.

ia mengalihkan pandangannya.

" Kenapa kamu bisa ada disini?" tanya Kai

" Mama yang undang Hanny kesini" sela Levina seraya merangkul pundak Hanny dan menatap ke arah Nania tajam.

" Sampai kapanpun aku tidak sudi memanggilmu mama, Levina"

" Kai, bersikaplah yang sopan pada ibumu!, meski dia hanya seorang ibu tiri tapi ia sudah menjaga papa selama ini!" hardik Devon.

Levina tersenyum licik menatap Kai.

Kai menggigit bibirnya mencoba mengendalikan emosinya.

" Pa, aku kesini cuma mau kasih tahu. Ini pacar aku Nania dan aku tidak ada hubungan apa-apa lagi dengan Hanny" Kai bicara mantap

" Kai!! hardik Devon dengan suara keras.

Semua yang ada disana terdiam. Tiba-tiba pria itu memegangi jantungnya, semua yang ada disana kelabakan.

" Vero cepat bawa papa ke kamar!" seru Levina.

" Baik ma". pemuda itu kembali mendorong kursi roda menuju kamar tempat ia keluar tadi.

Wajah Kai berubah cemas, timbul penyesalan atas apa yang ia lakukan barusan. Padahal ia hanya ingin memperjelas hubungan nya dengan Hanny yang ternyata tidak semudah itu diputuskan.

Hanny benar-benar sudah mengambil alih keluarganya. Ditambah ia sepertinya bersekongkol dengan Levina mama tirinya.

Levina menyusul suami dan anak kandungnya Vero ke kamar, memandang Kai dengan kesal.

Sedangkan Hanny, wanita itu memandangi sepasang kekasih itu dengan tatapan yang merendahkan.

" Sepertinya aku kenal kamu..." ujarnya menatap Nania.

Nania mengalihkan pandangannya. Ia tidak ingin berlama-lama menatap perempuan itu.

" In-Tech ya ujarnya dengan senyum merendahkan"

" Kai....kasihan banget kamu" ia tertawa kecil menutup mulutnya, seperti mempermainkan mental orang didepannya.

" Dengar ya Kai, sebelum anak ini lahir. Kamu dan keluarga Hanson, akan tetap dibawah kendaliku" ancamnya berbisik di telinga Kai.

" Dan kamu wanita jalang, kamu ga lihat aku lagi hamil anak orang yang kamu cintai?"

" Apa Kai tidak memberitahumu, berapa kali ia meniduri ku?" perkataannya membuat mata Nania berkaca-kaca.

"Sayang, jangan dengerin dia, oke?" Kai berbalik badan menatap Nania yang membeku.

" Mungkin saja ia tidak menceritakan itu, tapi kau tau? setiap mabuk ia bermain sangat ganas, lalu paginya malah lupa apa saja yang ia lakukan pada tubuhku ini" Hanny menunjuk bagian bawah tubuhnya semakin mengguncang Nania.

" Hanny, sebelumnya aku menaruh harapan bisa mengenalmu sebagai seorang anak konglomerat yang mempunyai imej yang high class, tapi ternyata aku salah. Kamu hanyalah seorang wanita kesepian yang melakukan hal-hal bodoh agar bisa diperhatikan orang lain" jawaban Nania tenang tapi menusuk.

Rahang Hanny bergetar mendengar ucapan Nania, ia meradang dan hampir saja melayangkan tamparannya ke Nania, namun Kai dengan sigap menahannya.

"Ayo sayang kita pergi" Kai menarik lengan Nania menuju keluar.

Tidak ada guna nya ia menjelaskan hubungan mereka ke keluarga Kai,

Mereka semua sudah dalam kendali Hanny wijaya.

Sementara Devon, papa Kai hanyalah pria tua yang sakit-sakitan. Meski ia menyayangi anaknya namun ia cenderung lebih mendengarkan perkataan istri mudanya Levina.

" Kau tidak akan semudah itu membatalkan pernikahan kita" kejar Hanny memprovokasi mereka.

" Kau lihat saja, kamu akan menerima akibatnya Nania! ancamnya dari kejauhan.

Buug...

Suara pintu mobil tertutup

Cepat-cepat Kai masuk dan memeluk Nania didalam mobil,

"maafin aku Na, aku juga ga nyangka kejadiannya bakal berakhir kaya gini"

" Tadinya aku berharap papa akan mendengarkan ku, dan membatalkan pernikahan aku dengan Hanny, tapi Hanny benar-benar sudah mempengaruhi keluargaku"

tangan Nania bergetar, ia menggigit bibirnya mencoba menahan tangis, ia teringat kata-kata Hanny yang memprovokasinya,

pikiran nya dipenuhi bayangan hubungan Kai dengan Hanny sebelumnya. Meski ia percaya perkataan Kai tapi tetap saja perkataan Hanny barusan berhasil memengaruhi nya, dimana ia telah berhubungan badan dengan Kai, bahkan disaat mabuk?

1
Koesbandiana
3 bagus tu gambarnya
Messan Reinafa: trmakasih, note 🙏🙏
total 1 replies
Shinn Asuka
Wah, keren betul!
Messan Reinafa
makasi
Libny Aylin Rodríguez
Pengen baca lagi dan lagi!
Messan Reinafa: ikutin terus ya 🙏🔥
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!