Cha Yuri berkerja sebagai perkerja paruh waktu pada sebuah minimarket.
menjalani hidup yang rumit dan melelahkan membuatnya frustasi .
Namun Suatu Hari dia bertransmigrasi ke Dunia Isekai dengan bantuan sistem dia mencoba untuk menjalani setiap misi yang diberikan.
Sampai pada akhirnya dia tanpa sengaja mengubah plot nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kimlauyun45, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
peristiwa absurd
Embun pagi telah hilang. Tapi udara yang tersisa di aula latihan masih menahan sesuatu rasa malu, kekesalan… dan sisa aroma konflik.
Liangyi berjalan cepat menjauh dari tempat itu, tapi langkahnya tak sepenuhnya stabil.
“Bodoh,” gumamnya pelan, meski entah siapa yang ia maki Xuanwei, sistem, atau dirinya sendiri.
[Sistem ][Poin daya tarik +10%. Kinerja emosional luar biasa.
Catatan: Hampir 2 cm lagi dan kau dapat bonus tambahan!]
“Berisik. Aku seharusnya meninju pipinya, bukan membuatnya merah.”
[Sistem ]Tapi pipinya memang memerah, bukan karena ditinju.
Sistem menyarankan: pelajari efek psikologis sentuhan intens.
“Kalau kau masih hidup di wujud fisik, aku udah lempar kau ke jurang sekarang.”
Liangyi terus berjalan. Tapi langkahnya melambat saat melihat sosok berdiri di sisi luar halaman.
Xuanwei.
Berdiri membelakangi jalan utama, menatap kosong ke arah pepohonan taman. Bengong. Diam. Punggungnya lurus, tapi napasnya goyah.
Liangyi menyipit. Ia melangkah mendekat pelan.
"Masih hidup ternyata."
Xuanwei menoleh cepat, sedikit terkejut. Tapi belum sempat bertanya, pergelangan bajunya ditarik.
“Eh, kau...”
"Diam dan ikut. Kau akan berterima kasih nanti. Atau tidak. Aku juga tak peduli."
Liangyi menariknya, cepat dan paksa, ke sisi timur taman ke arah bangku batu tua yang tersembunyi di balik pohon lebat.
Xuanwei nyaris tersandung ketika Liangyi mendorong bahunya ke kursi.
"Bersikap natural. Jangan bodoh. Dan jangan napas terlalu keras."
"Aku apa ini?!"
"Operasi pengamatan. Kau target bantuanku, diamlah."
Xuanwei ingin membantah, tapi matanya mengikuti arah pandang Liangyi.
Di depan sana, agak jauh… Yuyan dan Yu Zhan sedang berbicara.
Dekat. Fokus. Terlalu damai untuk Xuanwei yang baru dilempar ke kursi pengintaian oleh seorang gadis sinis.
Liangyi duduk di sebelahnya. Satu kaki tersilang, tangan di sandaran, bahu hampir menempel. Wajahnya datar. Fokus. Matanya seperti menembus daun dan jarak.
"Yu Zhan. Senyumannya terlalu cerah hari ini. Mencurigakan."
"...Apa kau selalu begini?"
“Tidak. Aku lebih sibuk menghancurkan harapan orang biasanya. Tapi hari ini aku sedang mood ‘mengawasi takdir’.”
[Sistem ]Pendeteksian
Tuan Rumah dalam jarak <50cm dari Target.
Apakah ini taktik menggoda tersembunyi?
“Aku akan mencabutmu dan pakai kau buat garukan punggung.”
Liangyi bergumam tanpa menoleh.
Xuanwei masih memandangnya bukan ke arah taman, tapi wajahnya.
Dia sadar betapa sedikit jaraknya dari Liangyi. Betapa gadis itu tak merasa canggung sedikit pun.
Seolah semua ini memang harus terjadi.
"Kenapa kau menyeretku ke sini? Kau bisa melakukan ini sendiri."
“Aku bisa. Tapi kau akan terus berpikir sendiri kalau tidak melihat kenyataan.”
Liangyi meliriknya.
“Lihat, protagonis wanita dan figuran istimewa sedang berdiskusi diam-diam. Kau tidak penasaran?”
"..."
“Pikirkan ini latihan mata-mata. Atau terapi ego.”
Xuanwei tak menjawab.
Tapi kepalanya menunduk pelan.
Dan untuk sesaat… Liangyi mengamati profil wajahnya. Diam. Matanya menyipit.
Lalu ia bangkit. Langkahnya ringan, suara sepatunya nyaris tak terdengar.
Xuanwei mendongak. "Kau mau ke mana?"
Liangyi menoleh setengah, senyum tipis di bibirnya tapi dingin seperti angin pegunungan.
"Sudah cukup. Aku cuma butuh validasi kalau mereka bukan satu-satunya yang tahu cara menarik perhatianmu."
Dan dengan itu dia pergi.
Tanpa menjelaskan, tanpa memalingkan wajah lagi.
Karena baru dua langkah dari kursi, kakinya menginjak akar kecil tersembunyi di bawah rumput.
Liangyi kehilangan keseimbangan.
"Ah...!"
Seketika itu juga, Xuanwei yang refleks berdiri untuk menahan tubuhnya.
malah ikut terseret.
BRUK!!
Suara jatuh mereka bukan cuma keras, tapi memalukan.
Liangyi Tepat di atas dada Xuanwei.
Rambutnya berantakan menutupi separuh wajah, tapi matanya masih dingin.
Dan tangannya… entah sejak kapan menahan dada Xuanwei buat tumpuan.
Detik itu sunyi. Lalu...
"Xuan...?"
Mereka berdua menoleh BERSAMAAN ke arah suara itu.
Di ujung jalan taman, Yuyan dan Yu Zhan berdiri.
Mereka melihat semuanya.
Semuanya.
Liangyi membeku.
Xuanwei menutup wajah dengan lengan.
Yu Zhan mengangkat alis, Yuyan menatap dengan ekspresi netral… terlalu netral.
[Sistem ]: [Poin daya tarik +3%. Posisi jatuh romantis terdeteksi.
Saran: Lain kali, jatuhlah dengan gaya lambat untuk efek dramatis maksimal.]
“AKU AKAN MELEMPARMU KE DIMENSI LAIN, SISTEM!”
Note dari penulis:
“Kalian juga rebahan sambil baca? Sama dong 😆
Kalau sempat, tinggalin emoji 😴biar aku tahu kalian masih bangun!”