Berjodoh nya Gen milenial dan Gen Z sungguh perpaduan yang sempurna!.
Dijodohkan dengan wanita labil benar-benar membuat Ze merasakan kehidupannya jauh berubah dari yang biasanya begitu tenang menjadi sangat berisik !
" Bocah Gen Z kau benar-benar menguji kesabaran ku " geram Zeques Ferdinand menatap wanita yang kini berstatus istrinya dengan sangat geram .
" Apalah Om ini marah-marah saja kerjaan nya capek aku dengar " ketus Kiara keluar kamar sudah lelah mendengar Om Ze marah-marah hanya karena masalah sepele .
" Aku belum selesai " ucap Ze menarik telinga Kiara sampai masuk kembali kedalam kamar .
" Apa sih Om masalah sepele aja marah ?" ucap Kiara mengelus telinga nya yang dijewer .
" Sepele kamu bilang ? itu adalah Baju kesayangan ku" teriak Ze menatap kemeja kesayangan nya yang kini menjadi lap kaki didepan pintu kamar mandi .
" Kesayangan ya kesayangan tapi kalau udah jelek tetap aja jadi lap kaki " kata Kiara realistis .
yuk baca kelanjutannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mul_yaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12 Cuek-cuek perhatian
" Iya dong kapan lagi jalan sama calon suami orang " ucap Mommy yang membuat Kiara tertawa ngakak mendengarnya.
" Hai Om " ucap Kiara mengulurkan tangannya tersenyum pada Ze .
" Iya " ucap Ze sedikit gugup lalu mengulurkan tangan sepertinya Kiara ingin bersalam .
" Lah kok salam Om, minta duit " ucap Kiara dengan cemberut walaupun tetap bersalam ketika Ze mengulurkan tangannya.
Mommy malah manggut-manggut melihat Kiara yang berani minta uang pada Ze di hadapan nya .
" Aku emang matre Tante " ucap Kiara dengan senyum nakalnya seolah paham apa yang akan dipikirkan calon ibu mertua tentang nya .
" Harus dong , masa ketemu pria kaya tidak minta apa-apa" jawaban Mommy tersenyum lebar dan itu sungguh diluar ekspektasi Ze .
" Ayo lah Om mau beli es krim " ucap Kiara dengan senyum manjanya .
Ze mengeluarkan dompetnya lalu memberikan separuh dari uang cash yang ada dalam dompetnya untuk Kiara .
" Selembar aja Om cuma mau beli es " ucap Kiara lagi mengambil selembar saja uang yang Ze berikan .
" Terimakasih, aku pergi dulu . Daa tante " ucap Kiara kesenangan memeluk Mommy lalu kembali pergi bersama teman-teman nya .
............
Setelah kepergian Kiara Ze dan Mommy kembali melanjutkan makan mereka .
" Kenapa Ze ?" tanya Mommy melihat wajah bingung Ze yang tiba-tiba banyak pikiran sepertinya.
" Kok Kiara beda ya Mom " ucap Ze yang dipikir-pikir jadi kepikiran.
" Ya beda , dia gen Z pikirannya sangat realistis dan cenderung melakukan apapun seperlunya" pendapat Mommy yang semakin yakin untuk menjadikan Kiara menantunya.
" Tapi Mommy juga kaget kan pas dia minta duit?" pertanyaan Ze yang tidak bisa memungkiri hal itu karena disini Kiara seolah-olah tidak memikirkan image dirinya padahal didepan calon suami dan mertua.
" Mommy lebih kaget dia ambilnya cuma selembar" jawab Mommy yang bahkan tadi sungguh berpikir Kiara akan minta tambah dari nominal yang Ze berikan.
" Tapi kayaknya Kiara emang minta seperlu nya nggak niat porotin kayak wanita-wanita kebanyakan " pendapat Ze .
" Ya ngapain dia memporoti harta laki-laki harta warisannya aja banyak " pendapat Mommy yang tau betul siapa Kiara .
" Tapi dia punya bisnis Mom kemarin aku ketemu dia lagi mantau hotel nya " ucap Ze teringat.
" Ze calon istri kamu ini jangan disepelekan, Kiara itu mau dibuang sekalipun nggak akan pernah jadi sampah dan sampai saat ini publik belum ada yang tau macan seganas apa yang bersembunyi dibalik wajah polos dan nakal itu " ucap Mommy memberitahu Ze sebuah fakta.
Malam harinya.
" Huftt" Ze masuk ke apartemen nya dengan langkah lambat lalu melepas sepatu dan duduk memijit pelipisnya yang terasa berdenyut setelah bekerja seharian .
Drettt
Drettt.
" Hai Om " sapa Kiara begitu Ze mengangkat panggilan vidio darinya.
" Hai " senyum Ze dengan wajah lelahnya.
" Om baru pulang kantor ?" tanya Kiara melihat Ze yang masih memakai setelan jas.
" Iya , ini baru sampai apartemen" jawab Ze.
" Om itu CEO di perusahaan atau bagian keamanan pintu gerbang ? Kenapa baru pulang larut malam begini apa menunggu semua pegawai perusahaan pulang dulu " ucap Kiara memutar bola matanya menatap Ze yang bekerja sampai tak kenal waktu .
" Aku lembur Kiara " ucap Ze dengan seulas senyum mendengar omelan Kiara .
" Ngapain lembur kayak nggak ada hari esok aja " ucap Kiara .
" Tadi setelah mengantar Mommy pulang aku kembali kekantor untuk menyelesaikan pekerjaan " ucap Ze menjelaskan.
" Perasaan aku Om udah atasan paling tinggi jadi apa lagi yang Om takutkan kalau pekerjaan tidak selesai ?" tanya Kiara heran .
" Tanggungjawab, bukan berarti karena aku CEO jadi akan bertindak seenaknya atau bekerja sesuka hati yang ada hancur perusahaan yang aku pimpin " ucap Ze dengan dewasa .
" Ya tapi nggak sampai mengorbankan diri sendiri juga " ucap Kiara kasihan melihat Ze .
" Tidak apa-apa, aku terbiasa seperti ini " jawab Ze tersenyum menatap wajah Kiara yang memenuhi layar ponselnya.
" Kalau buruk nggak usah dibiasakan" kata Kiara .
" gimana lagi terbiasa " jawab Ze
" Ihhh, aku males ngomong sama Om nggak bisa dengerin hal baik yang orang sampaikan" kesal Kiara ngambek .
" Ehhh, jangan ditutup telfon nya " ucap Ze melarang ketika Kiara akan menutup telfon.
" Males bicara sama Om " ucap Kiara ngambek .
" Iya , besok nggak lembur lagi " ucap Ze patuh tidak lagi melawan apa yang Kiara katakan .
" Senyum lagi dong , jangan cemberut " ucap Ze menatap Kiara dengan mood lebih membaik .
" Kenapa telfon ?" tanya Ze setelah beberapa saat mereka saling diam .
" Apa harus ada yang akan aku sampaikan untuk menelfon Om , ohhh lupa orang sibuk ya " ucap Kiara .
" Tidak untuk kamu " jawab Ze langsung tersenyum lebar menatap Kiara yang meronta-ronta diatas ranjang nya .
" Om ini cuek-cuek pintar gombal juga " meleleh Kiara menutup wajahnya dengan selimut .
" Jangan panggil Om " ucap Ze yang sudah lama ingin komplen dengan panggilan Kiara tapi baru kesampaian sekarang.
" Nanti aku panggil Ayang, Om langsung jungkir balik " tawa meledak Kiara mendengar Ze yang tidak mau dipanggil Om .
" Ya jangan Ayang juga itu terlalu alay untuk Aku yang sudah dewasa " ucap Ze .
" Ayah deh " ucap Kiara .
" Ayah " ulang Ze .
" Ayah dari anak-anak Aku . hahahaha " tawa ngakak Kiara setelah menggombal sampai tubuhnya bergetar dan batuk-batuk.
" Kiara " panggil Ze mengulum senyum menatap langit-langit kamar Kiara , entah kemana bocah gen Z itu pergi .
" Iya tunggu " teriak Kiara terdengar dari jarak cukup jauh .
Ze berjalan masuk ke dalam kamar nya dan mengganti bajunya agar bisa istirahat.
" Om " panggil Kiara sampai 3 kali terdengar tidak sabaran
" sebentar lagi ganti baju " ucap Ze .
" Astaga, Om benar-benar ya bawa anak dibawah umur kedalam ruang ganti " ucap Kiara walaupun Ze mengarahkan ponselnya ke atas .
" Terus kenapa , kamu mau liat " tanya Ze .
" Dihhh , boleh deh " ucap Kiara yang awalnya terdengar ilfeel tapi akhirnya meminta juga karena penasaran.
" Ayolah Om " ucap Kiara karena Ze hanya diam .
" Mau liat tubuh Om sixpack apa enggak?" ucap Kiara penasaran .
" Om " panggil Kiara tidak sabaran.
" Mana ?" tanya Kiara begitu wajah Ze kembali terlihat .
" Apa yang mana ?" tanya Ze berjalan keluar ruang ganti dan berbaring di atas ranjang nya .
" tubuh Om kan aku mau liat " ucap Kiara penasaran.
" Hehhh, bocah gen Z jaga pikiran kamu itu " peringatan Ze .
" Apa yang harus dijaga cuma liat perut doang lagian di sosmed udah sering liat banyak yang pamer " ucap Kiara yang bukannya gatal tapi penasaran doang nggak lebih .
" Beda " ucap Ze .
" Ya makanya liat " rengek Kiara .
" Tidak ada yang boleh kamu liat sebelum sah jadi istri aku " pernyataan Ze .
awas Kiara pergi sama teman² tapi ada yg cowok, Ze bisa cemburu mungkin bisa ngamuk juga 🤣
Kiara keceplosan ngungkapin apa yg lagi di pikirkan 😂
mencurigakan 🙄
hempaskan bibit² pelakor ya Kiara 💪
kak Mul nih yg bikin kita ikut senyum² sendiri pas baca 🤣