NovelToon NovelToon
Braga After Rain

Braga After Rain

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:676
Nilai: 5
Nama Author: Isma ismawati

Kita tidak tahu, kapan hujan itu akan datang? Entah, tiba-tiba atau dengan pertanda langit yang gelap disertai suara petir yang menggelegar. Begitu juga dengan rasa cinta, yang hadir tanpa bisa di tebak.

"Dulu, aku membenci hujan karena sudah merenggut seseorang yang aku sayangi. Namun, ketika hujan mempertemukan aku denganmu. Seketika aku selalu merindukan kehadirannya, seperti aku merindukanmu. "
~ *Aishakar Rafka Bagaskara* ~

"Aku sangat menyukai hujan. Terlebih, saat hujan mempertemukan aku dengan dirimu. Aku tak ingin hujan itu berhenti."
~ *Gabriella Anastasya*~

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isma ismawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terungkap

Seminggu sudah berlalu, kasus kecelakaan Bagaskara sudah terungkap dalang dibalik semua ini.

Mahesa jadi orang suruhan Clayden. Dia beralasan kalau saat itu dirinya sedang kepepet dan membutuhkan uang karena harus membayar hutang-hutangnya.

Soal masalah markas pun adalah ulah Mahesa, ia disuruh Clayden untuk itu semua.

Masalah Bagaskara dengan anggota Clayden sudah selesai. Dari dua belah pihak memilih damai untuk kenyamanan bersama.

Walaupun masalah antar Bagaskara dengan Clayden lumayan cukup berat. Saat ia masih tinggal di Surabaya kehidupannya terasa nyaman, beberapa anggota Clayden mengajarinya banyak hal, cara mengutak-atik mesin, dilatih bela diri, dan lainnya. Sampai dimana saat kejadian itu tiba.

Hari itu kabar duka datang dari salah satu geng motor yaitu Clayden. Salah satu anggotanya habis karena dikeroyok oleh orang asing, semua anggota merasa terpukul termasuk Bagaskara. Seiring berjalan waktu mereka mulai merelakan kepergian salah satu anggotanya itu, tetapi mereka tidak tinggal diam. Mereka mulai mencari tau siapa orang yang sudah mengeroyok rekannya itu.

Saat Bagaskara sedang asik bermain PS di dalam markas tersebut, sampai ketika ketua dari Clayden yang bernama Arsen itu datang menghampiri dirinya lalu menghajarnya. Bagaskara terkejut, dia tidak bisa melawan karena kalah telak. Saat itupun dia belum terlalu bisa untuk membela diri.

Bagaskara terkulai lemah, wajahnya yang bersimbah darah dan penuh luka memar di sekujur tubuhnya. Namun dia tetap berusaha kuat, dengan susah payah dia bangun dan ingin menghampiri Arsen.

 "Ada salah apa dengan dirinya sampai diperlakukan seperti ini?" Tanyanya dalam hati.

Naasnya saat Bagaskara sedang berusaha berdiri untuk menghampirinya, laki-laki itu kembali menghajar Bagaskara habis-habisan sampai ia tak sadarkan diri.

Orang tuanya sangat terpukul melihat keadaan anaknya yang sangat memprihatinkan. Dia mengalami patah tulang dibagian tangan kanan dan kaki kirinya, ada luka sayatan di area perutnya dan beberapa luka memar lainnya. Membuatnya mengalami koma beberapa minggu.

Anggota Clayden masih tak terima kalau yang membunuh anggotanya itu adalah orang terdekatnya yaitu Bagaskara. Mereka tak tinggal diam, mereka mulai menerornya dengan berbagai macam cara. Mulai dari melempar rumah Bagaskara menggunakan batu hingga beberapa barang rusak dan hancur, lalu beberapa anggotanya selalu mengintai kemanapun Bagaskara pergi, dan sampai menerornya lewat ponsel.

Bagaskara tak mengerti apa-apa waktu itu, pikirannya kosong. Dia di cap sebagai pembunuh padahal ia tak membunuh. Teror itu semakin lama semakin parah sampai dia mengalami depresi.

Pradipta selaku ayahnya tak terima anaknya diperlakukan seperti ini, selalu di cap sebagai pembunuh. Dia sempat ingin membawa masalah ini kejalur hukum, tetapi Bagaskara melarangnya. Pradipta tak ada pilihan lain selain membawa keluarga kecilnya pindah dan menetap dibandung sampai sekarang.

Pindah ke bandung membuat dirinya jauh lebih baik, dia rajin kontrol ke psikiater dan bertemu teman-teman yang sangat baik kepada dirinya. Meski hubungan dirinya dengan keluarganya tidak baik-baik saja, tak apa. Menurutnya punya teman seperti mereka saja sudah cukup.

****************

Beberapa hari lalu keadaan Bagaskara mulai membaik dan dokter sudah mengizinkannya untuk pulang.

Mahesa resmi dikeluarkan dari Lavegas oleh Bagaskara. Tak ada toleransi dari seluruh anggota, karena yang menjadi pengkhianat tak akan bisa diterima.

"Ada salah apa aing sama maneh?" Tanya Bagaskara.

"Maneh gak tau masalah aing!" Jawab Mahesa sedikit membentak.

"Maneh teu cerita ke aing!" Bagaskara membentak balik.

Mahesa terdiam hanya menunduk.

Bagaskara mendorong bahu Mahesa. "Cerita teu maneh!" Bentaknya.

Arjuna berusaha melerai lalu menatap wajah Bagaskara. "Gas, udah!" Tegasnya.

Arjuna menoleh ke arah Mahesa. "Cabut!" Tegasnya kepada Mahesa.

Mahesa berlalu pergi meninggalkan markas tersebut dengan perasaan kecewa, sangat kecewa. Mengapa teman-teman nya tidak ada yang bisa mengerti keadaannya? walau memang ini semua kesalahannya karena sudah dibutakan oleh uang.

****************

Malam itu di warung Mang Udin sudah dipenuhi oleh dirinya bersama teman-teman.

"Gimana kabar barudak?" Celetuk Mang Udin sambil menyiapkan pesanan kopi mereka.

"Bagas! Udah sehat maneh?" Lanjut Mang Udin.

"Sehat walafiat!" Candanya.

"Dia mah udah sibuk sama awewena" Celetuk Sagara dengan entengnya membuat yang ada disana tertawa terbahak-bahak kecuali Bagaskara.

"Jaga congor maneh!" Jawabnya sambil melempar sebungkus rokok marlboro.

Mereka semakin tertawa saat sebungkus rokok itu mengenai mulut Sagara.

Kini jam sudah menunjukkan pukul 00.30 dini hari, tak terasa Bagaskara sudah lumayan lama berada di warung Mang Udin. Dia berpamitan karena rasa kantuk yang sudah tidak bisa ia tahan.

"Aing cabut nya, udah ngantuk euy" Kata Bagaskara hendak mengambil kunci motor.

"Sama aing juga" Sahut Agha.

Akhirnya mereka semua memilih pulang bersama lalu berpamitan dengan Mang Udin. Satu persatu dari merekapun mulai meninggalkan warung itu.

...****************...

(Gabie POV)

Gabie keluar kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya yang basah menggunakan handuk, lalu berjalan menuju meja rias karena suara bising dari ponselnya yang sedari tadi tak terhenti.

"Saha sih, berisik banget ih" Celetuknya masih berjalan menuju meja rias.

...----------------...

Bagaskara ngeselin

aku di depan

aku di depan

aku di depan

aku di depan

^^^hah?^^^

coba keluar dulu atuh

^^^adanya abang ojol^^^

saha abang ojol? da itu mah aku

^^^NGAPAIN PAKE JAKET OJOL?^^^

kamu nolak kalo aku ajak bareng,

selalu lebih pilih naik ojol

^^^karena aku teh gak mau jadi^^^

^^^pusat perhatian^^^

Yaudah, karena kamu gak mau

jadi pusat perhatian, sekarang

aku jadi ojol aja. Tapi ini mah ojol nya

khusus untuk kamu seorang

^^^gak gitu juga.....^^^

...----------------...

Gabie menghela nafas.

Dia tidak habis fikir dengan tingkah laku laki-laki itu, sebab kelakuan nya suka diluar dugaan.

Dengan cepat ia memakai seragam sekolahnya lalu bergegas keluar kamar.

"Ayah, bunda, aku berangkat dulu ya" Ucap Gabie kepada orangtuanya yang sedang duduk sambil melahap sarapan.

"Loh, kamu gak sarapan dulu?" Ucap Amanda selaku ibunda Gabie.

"Gak usah bun, di sekolah aja" Jawabnya.

"Sarapan dulu atuh dek, sekalian ayah anter" Sambung Hendro selaku ayah Gabie.

"Gak usah yah, aku udah pesen ojol, pamit ya yah, bun" Sahutnya lalu mencium punggung tangan kedua orangtuanya, setelahnya Gabie keluar menghampiri Bagaskara.

Sesampainya di depan Gabie langsung membuka pagar dan disambut dengan wajah ceria seorang Bagaskara.

"Naon kamu kitu?" Tanya Gabie sinis.

"Aku senang pagi hari udah ngeliat neng geulis" Jawabnya sambil menyodorkan helm kepada Gabie.

Tanpa menjawab Bagaskara, Gabie langsung meraih helm yang diberikan kepadanya.

"Bisa ga?" Tanya Bagaskara yang melihat Gabie sedikit kesulitan.

"Bisa." Jawab Gabie singkat.

Setelah selesai memakai helm Gabie langsung berjalan untuk menaiki motor.

Setelah itu Bagaskara mulai melajukan motornya tetapi tidak mengikuti arah menuju sekolah.

"Ke sekolah kan belok kanan bukan belok kiri" Heran Gabie.

"Sutt diem, udah ikut aja" Jawab Bagaskara.

...****************...

Penasaran kan bagaimana kelanjutan kisah cinta mereka?

Nantikan bab selanjutnya 🥰.

Note :

Aing : aku.

Maneh : kamu.

Teu : tidak/gak.

Congor : mulut.

Saha : siapa.

Atuh : dong.

Naon : kenapa.

Kitu : gitu.

Geulis : cantik.

1
asrikaa
lanjuttt...bagus banget 😍
Isma Ismawati: SIAP KAA
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!