[Sebelum Membaca mohon di Subscribe dan star 5🙏 Terima kasih]
Cerita ini hanya fiktif belaka, khayalan pengarang semata, banyak mendeskripsikan hal-hal yang tidak nyata karena Novel ini ber-genre Fantasi Romantis, hanya dijadikan sebagai hiburan pembaca saja🙏
Gadis bernama Bella Arunika sedang terjerat masalah dengan seorang pria bernama Jay Kavindra. Pria yang dipercaya berasal dari Putra Mahkota keturunan Kavindra. Jauh sebelum abad Masehi, Kavindra adalah seorang Raja yang menerima kutukan karena telah melanggar aturan kehidupan yaitu mencintai dan menikahi wanita yang ternyata adalah adik kandungnya sendiri yang hilang dalam sebuah peperangan.
Kejadian itu disebut dengan kutukan cinta pertama, setiap keturunan Kavindra yang nekat mencintai cinta pertamanya, menganggap kutukan itu hanya sebuah dongeng, maka ia akan segera bertemu dengan kematiannya.
Apa yang terjadi ketika Jay Kavindra bertemu dengan Bella Arunika?
Seperti apa kisah uniknya, yuks langsung dibaca guys
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sarah Mai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11
Seperti pada umumnya seorang Raja tentu memiliki sifat arogan yang tinggi. Jay sedikit belum puas jika kejengkelannya terhadap Bella belum terlampiaskan. Pria itupun mulai beraksi.
Jay cukup geregetan dengan Bella.
"Sebelum bekerja harus di ospek dulu (menjalani masa orientasi)" gumamnya tersenyum tipis, setipis kulit bawang.
"Tapi Tunggu!" Jay memberhentikan langkahnya secara tiba-tiba, sehingga Bella yang persis berada di belakang menabrak pundak pria itu.
"Aduh!" ucap kaget Bella.
Jay langsung berbalik dan berkata dalam aura wajah yang lebih bersemangat.
"Sebenarnya aku memiliki dua lagi hewan peliharaan!" ucap Jay.
"Hewan peliharaan lagi?" dahi Bella sedikit berkerut merasa kaget bercampur penasaran, ia mulai menatap serius ke wajah Jay
"Namun sayangnya banyak yang tidak berminat?"
"kenapa?" tanya Bella semakin penasaran.
"Hem, mungkin gajinya terlalu tinggi!" Jawab santai Jay tanpa dosa.
"Bukannya gaji besar adalah impian semua orang!" komentar polos Bella.
"Seharusnya begitu!"
"Berapa gajinya?" Tanya Bella mulai kepo.
(Jay sedikit tersenyum namun ia berusaha menahannya, pemuda itu sangat paham jika kaum manusia sangat mencintai duit, termasuk dirinya yang setengah manusia)
"Hem, sekitar 200 juta, itu baru gaji pokok, belum yang lain-lain," jawab serius Jay.
Mata Bella langsung melotot, saat mendengar upah 200 juta hanya dengan merawat hewan peliharaan.
"Mungkin kau berminat, jika kucing hanya 20 juta per bulan sedangkan dua peliharaanku ini masing-masing 200 juta?"
"Masing-masing 200 juta berarti totalnya 400 juta per bulan?" Gumam Bella semakin bergelora.
Bola Mata dan lidah gadis itu seakan-akan berubah menjadi lambang duit, ia benar-benar tergiur mendengar tawaran besar dari Jay.
Bella masih terdiam berpikir-pikir.
"Ouh, sebelum kita ke istana kucing, aku ingin melihat dua hewan peliharaan ku itu terlebih dulu untuk memastikan mereka baik-baik saja. Apa kau mau ikut, mungkin kau bisa berubah pikiran ingin menjadi pengasuh mereka!" ucap Jay lagi dengan lembut.
"Ah, baiklah, saya ingin melihatnya, Tuan ?" Jawab polos Bella.
"Mari ikutlah denganku!" Ajak Jay
Keduanya pun mulai berjalan dengan perasaan riang.
"Jika boleh tau, hewan peliharaan apa ya Tuan?" tanya semangat Bella.
"Hem, yang pasti imut-imut dan menggemaskan!" Jawab santai Jay.
"Ouh, benarkah!" Bella semakin tidak sabaran.
Langkah Bella pun tampak begitu bersemangat mengikuti pria itu.
"Iiii 200 juta, ini sungguh menyenangkan!" batin Bella.
Tanpa penglihatan Bella, Jay terlihat senyum-senyum tipis bahagia karena sudah berniat ingin menjahili Bella sebagai obat pelampiasan rasa jengkelnya yang sudah membuat jantung pria itu terasa sakit.
Mereka kemudian menuruni tangga masuk ke arah pekarangan belakang yang sangat luas bahkan ujungnya tidak bisa terjangkau oleh pandangan mata.
Jay langsung menuju sebuah club car yang biasa dia pakai untuk bermain golf dan berkeliling-keliling kebun sekaligus melihat kinerja para stafnya.
Club car village dengan bangku dua didepan dan di belakang, kendaran mini itu biasa dipakai sendiri oleh Jay dan sesekali bersama Neo, bangku tempel belakangnya dibuka karena Jay tidak memerlukan itu.
Kendaran mini itu sudah memiliki jalan khusus sehingga untuk berkeliling kebun tidak terkena lumpur.
"Hayo naik!" ucap Jay begitu bersemangat kepada Bella.
Bella masih tampak berpikir-pikir.
"Sebenarnya ini mau kemana sih?" Tanya batinnya.
"Saya mau duduk dimana Tuan!" ucap Bella sedikit sungkan jika duduk berduaan bersama Jay di depan.
Jay tersenyum lebar sambil memukul-mukul bangku disebelahnya.
"Disini masih muat, santai saja," jawab Jay.
"Perasaan, dia tidak begitu ramah ini!"
"Tapi?"
"Hayo lah!" Bujuk Jay.
"Baiklah!" Jawab Bella walau sedikit ragu namun ia berusaha tetap tenang.
*
Matahari mulai tinggi, sinar ultraviolet begitu cerah pagi itu.
Jay mulai mengendarai club car dengan santai, keduanya pun duduk berdampingan dengan jarak yang cukup dekat. Sambil mengitari perkebunan yang sangat luas. Keduanya terlihat seperti pasangan romantis.
Rambut halus Bella mulai melambai-lambai oleh hembusan angin sepoi-sepoi. Hatinya sangat senang dan tertarik dengan pemandangan nan hijau menyegarkan. Merasakan pengalam hidup yang baru.
"Waaaah ada banyak buah-buahan segar, sayur mayur juga!" celoteh takjub Bella.
"Yah, semua hasil perkebunan sebagian akan di ekspor atau di jual ke pasar Mall yang sudah menjalin kerja sama dengan Kavindra Group!"
"Ouh!" angguk Bella melihat sisi sepanjang jalan dengan berbagai kelompok buah dan sayuran.
"Hebat juga bisnis rumahan si Tuan Jay ini? Aku tidak menduga ia memiliki pekarangan seluas ini. Sebenarnya, berapa hektar luas pekarangan rumahnya yah, ia sudah seperti Tuan takur saja?" Batin Bella.
"Yah begitulah, semua ini peninggalan orang tuaku, aku sendiri tidak memiliki apa-apa hanya pemuda yang miskin!" jawab santai Jay seolah-olah mendengar kata hati Bella.
"Ouh, Iyah...Iyah!" tawa nyengir Bella masih fokus melihat pemandangan nan indah itu.
Sepanjang jalan, ada beberapa staf Jay yang reflek menegur majikan mereka.
"Selamat pagi Tuan."
"Pagi Tuan."
"Selamat pagi Tuan"
"Pagi Tuan!"
Sapa para staf yang berpapasan langsung dengan Jay, diantaranya bertanya-tanya, merasa tidak percaya sampai menoleh lagi kebelakang memperhatikan fokus ke arah Jay dan Bella.
Mereka cukup takjub jika hari itu Bos mereka tidak bersama Neo seperti biasanya, melainkan bersama seorang wanita cantik.
Percakapan staf setelah melihat Jay membawa Bella.
"Apakah Neo sudah berubah jenis kelamin?"
"Sepertinya itu seorang gadis bukan Neo!"
"Kenapa kali ini si Bos bersama gadis muda cantik!"
"Mungkin saja itu kekasihnya!"
"Benar juga!"
"Syukurlah, jika ia sudah terpikir ingin menikah, setidaknya ia bisa memiliki keturunan sebagai generasi yang tersisa diantara keluarganya!"
Hati Bella sedikit lega karena ternyata ada manusia yang juga banyak bekerja disana sama seperti dirinya.
*
Meskipun Bella senang diajak berkeliling oleh Jay untuk melihat pekarangan kebunnya, sepanjang jalan Bella merasa menyesal mengikuti Jay, ia tampak diam saja dan harap-harap cemas, akan menuju kemana, mengapa lokasi hewan peliharaan itu cukup jauh dari rumah utama. Lain hal dengan Jay yang justru tersenyum -senyum sambil bersiul-siul, hatinya semakin riang, karena kejengkelannya terhadap Bella akan segera terbalaskan.
"Seharusnya aku tidak tertarik dengan penawaran ini, tempatnya sangat jauh dari rumah!" gumam bella yang ingin membatalkannya.
Belum sempat berbicara kepada Jay, pria itu sudah berkata;
"Kita sudah sampai!" Jay tampak riang, langsung memarkirkan santai club car miliknya dengan rapi.
"Ok!" ucap Bella segera turun, ia merasa sudah tidak punya pilihan lagi.
"Tidak jauh kan!" ucap Jay.
"Benar Tuan, tapi lumayan lelah jika berjalan kaki!" Jawab lemas Bella sudah tidak bersemangat seperti diawal.
"Biasanya aku berjalan kaki sekaligus berolahraga, namun karena ada kamu, kita harus menggunakan club car agar bando kuping kucing kamu itu tidak layu" ucap kocak Jay tanpa merasa lucu.
Dengan polosnya Bella reflek memegang bando kucingnya yang masih tetap berada diatas kepalanya, karena ia sendiri sudah lupa.
"Ayo!" ucap Jay dengan raut wajah cerianya.
alhamdulillah Jay bisa berkumpul lagi bersama keluarga kecilnya
ayok semangat bikin adek buat gannesh 😱
Pengikut setia memang keren mereka berkorban demi kesayangan nya Jaynuddin biar kembali lagi,jd manusia seutuhnya
sehat2 sllu ditunggu karya trbarunyaa😉
Smoga kehadiran bayi gemoy ini hadir brsama kedatangan sang ayah Jay Kavindra...
terimakasih kak mai,extra chapnya🥰🥰
Happy Ending akhir ceritanya seneng dan bahagia buat Jay dan keluarga