Squall dari novel Hasrat Cinta Adrian (Balas Dendam Pria Patah Hati)
Diana namanya, seorang wanita yang menjadi selingkuhan Frans. Seorang anak angkat dari ayah bernama Toni dan Ibu bernama Halimah. Awalnya dia tinggal di kampung bersama Ayahnya yang seorang penjudi, mabuk-mabukan, dan terlilit banyak hutang.
Sengaja datang ke kota metropolitan untuk mengundi nasib, berharap kehidupannya akan semakin baik.
Namun naas, yang didapatnya bukanlah pekerjaan baik-baik seperti rencananya. Dia terpaksa menjadi seorang wanita penggoda pria berdompet tebal demi memenuhi tuntutan ayahnya yang terus-terusan meminta uang padanya.
Silih berganti masalah terus dia hadapi, hingga mendapati tragedi naas terjadi saat berhubungan intim dengan pemuda bernama Ansel, tanpa diduga, alat kontrasepsi yang dipakai Ansel masuk ke rahimnya. Dan pada akhirnya membuahkan bibit bayi. Dan pernikahan paksa pun terjadi.
Dan inilah kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ana Azzura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mendapat Panggilan Tak Dikenal
Diana sudah kembali ke rumah, kemarin dia langsung diperbolehkan pulang oleh dokter karena tidak terjadi hal yang serius.
Saat ini Diana sedang bersandar di kursi belakang rumah, menikmati hangatnya terik matahari bersamaan dengan sejuknya angin yang menerpa kulit. Tubuhnya dia sandarkan pada kursi yang terbuat dari belahan bambu tertata rapi yang sudah di cat plitur menjadi sedemikian rupa, sembari memandangi pohon-pohon rindang yang dengan lincahnya terus menari kesana-kemari dengan riang gembira akibat terpaan angin yang terdengar begitu syahdu.
Andai pikiran nya sedang tenang, mungkin kali ini dia benar-benar menikmati keindahan alam yang Tuhan ciptakan. Sayangnya, semua keindahan disekelilingnya nampak biasa-biasa saja akibat pikiran nya yang tak menentu. Meksi alam disekitar nya tampak tenang dan menyambut nya bahagia, namun pikiran nya sendiri lah yang justru mengganggu dan membuat nya tak nyaman.
Ya, semenjak perkataan Ansel kemarin, Diana benar-benar tak bisa melupakan begitu saja. Bukan karena cemoohan nya, tetapi dia lebih bingung dengan pemikiran Ansel yang bahkan sudah mengatainya begitu rendah namun tetap memaksa menikahi dia. Apa sebegitu takutnya Ansel dengan nasib anaknya? Apa sebegitu tak percaya nya laki-laki itu menitipkan anaknya pada seorang ibu yang notabene nya seorang pelacur?
Ah, bukan pelacur! Melainkan mantan seorang pelacur, karena mulai sejak sebulan lalu Diana benar-benar sudah memutuskan untuk berubah dan tak mungkin dia ingkari. Kecuali jika memang ada sebab yang membuat nya kembali berubah ke arah yang menyesatkan. Kecuali jika Tuhan masih mengutuk dengan beratnya cobaan yang akan membuat nya berubah bahkan mungkin lebih binal dari sebelumnya.
Diana bukannya ingin berencana seperti itu, tetapi ini adalah bentuk ancaman nya pada Tuhan yang menurut nya sudah kelewat batas. (Warning! Kalimat ini tidak boleh ditiru!)"
Seberapapun dia berusaha menjadi lebih baik, namun nyatanya ujian masih terus mengikuti. Dia jadi berpikir, apakah ini ujian atau sebuah kutukan yang mungkin bahkan sebelum dirinya dilahirkan?
Buktinya orang tuanya meninggal saat dirinya masih kecil, lalu ibu Halimah mengalami sakit keras setelah beberapa tahun merawat nya, setelah itu dia kembali mendapatkan nasib yang lebih buruk saat direnggut keperawanan nya oleh seorang rentenir penagih hutang ayahnya. Lalu kali ini?
Niatnya ingin mengadu nasib di kota metropolitan, berharap ada pekerjaan layak untuk nya dengan gaji stabil agar bisa memenuhi perekonomian ayahnya yang sangat boros serta bisa menghidupi ibu angkat nya yang sangat membutuhkan perawatan akibat sakit menahun nya.
Namun, harapan itu tak bisa dia raih. Justru penawaran kotor dari seorang milyarder lah yang dia dapat. Lalu, dia putuskan untuk memilih jalan itu karena memang Tuhan yang sudah mempertemukan dengan laki-laki yang menawarkan pekerjaan kotor.
Dan kali ini, dia kembali dihadapi dengan masalah yang tak kalah rumit akibat dari dampak perilaku buruknya. Dan kali ini, dia benar-benar sadar bahwa masalah yang dihadapi saat ini merupakan teguran Tuhan agar tak terus-terusan berbuat zina.
Ya, Diana menyadari bahwa bayi di rahimnya ini merupakan bentuk anugerah sangat besar. Dengan kehadiran makhluk tak berdosa dalam perut nya, dia kembali sadar akan semua dosa yang sudah dia lakukan.
Namun, disisi lain dia juga mengalami permasalahan yang tak kalah rumit. Dimana dia harus menghadapi keegoisan Ansel. Menyalahkan, mencemooh, bahkan menghina Diana, namun dia juga tetap bersikeras untuk menikahi. Padahal jelas-jelas Diana tak menginginkan pertanggungjawaban nya. Karena bagaimanapun dia cukup sadar diri, dia tak pantas untuk siapa pun. Bahkan sebelum orang-orang sempat menghinanya, Diana tahu bahwa dirinya wanita menjijikkan, dan tak pantas untuk satu orang pun di dunia ini yang bernasib sangat sial hingga mendapatkan nya.
"Aku harus bagaimana?" Diana bergumam sembari mengusap perut ratanya. "sungguh, aku tak menginginkan pernikahan. Aku lebih menyukai pergi dari keramaian dan mengasingkan diri agar bisa hidup tenang." Semilir angin yang menerpa wajah nya mendorong nya untuk memejamkan mata.
Dia menikmati hawa sejuk serta hangat nya sang mentari yang masih berbaik hati menampilkan diri dengan berseri seri.
Dering ponsel yang terletak di sebelah tempat duduk nya berhasil mengalihkan konsentrasi Diana. Dilihat nya nama kontak dari sang pemanggil yang ternyata masih berupa angka, pertanda si pemanggil tak ada dalam daftar kontak nya.
Antara ingin mengangkat atau tidak, Diana ragu dan bimbang hingga menuntut nya untuk berpikir keras.
Dan pada akhirnya Diana memutuskan untuk mengangkat panggilan itu, karena dia sangat penasaran dengan si pemanggil tak dikenal juga alasan apa yang membuat orang itu menelpon nya.
Huft, dengan bermodalkan menghela nafas akhirnya Diana mengangkat panggilan itu.
"Halo, Dengan siapa Disana?"
"Cih, dasar pelacur! Kau tak perlu berpura-pura tak mengenali nomer ku."
Deg.
makasih thor 🙏
auTo ngakaaak
spideRmaN😂😂😂😂