Lamha yang masih dalam keadaan berduka karena kehilangan bayinya kini dihadapkan dengan keadaan sulit dimana pemilik kontrakan tempatnya menyewa rumah memaksa Lamha untuk segera mendapatkan uang dalam waktu satu malam.
Dan akhirnya takdir membawanya kepada keluarga Graham. Lamha bekerja disana sebagai ibu susu baby A yang juga baru saja kehilangan ibunya. Pada suatu hari Lamha diminta pulang oleh ibunya dikampung, karena akan ada seorang lelaki yang akan mempersunting Lamha. Dengan berat hati Tuan El (Ayah baby A) terpaksa menikahi Lamha agar tetap berada disisi baby A yang sudah sangat ketergantungan kepada Lamha.
"Aku menikahimu karena baby A sangat membutuhkanmu, maka jangan pernah mengharapkan apa-apa dari pernikahan konyol ini." tuan El.
"Aku menikah denganmu ikhlas karena Allah. Jika kita berjodoh dan ditakdirkan bersama maka cinta akan tumbuh dengan sendirinya." Lamha.
Bagaimana kisah perjalan cinta mereka? apakah Lamha berhasil meluluhkan tuan El yang ternyata sudah memiliki kekasih bernama Mia. Ikuti kisahnya disini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BRATA_YUDHA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Merajuk
Tuan El terus menyesap bibir chery semanis madu milik Lamha, mengitarinya, dan menjelajahi setiap rongga mulut wanita yang sudah sah menjadi istrinya itu. Hingga Lamha merasa kehabisan nafas dan memukul-mukul dada tuan El, barulah pria itu melepas pertautan mereka.
Hah! hah!
Lamha dan tuan El sama-sama terengah. Namun sedetik kemudian, mereka kembali saling berpandangan.
"Tuan, boleh saya minta diantar pulang saja?" tanya Lamha dengan wajah menunduk karena malu jika harus menatap wajah suaminya yang baru saja merampas bibirnya itu.
"Em, baiklah. Ayo kita pulang" jawab tuan El lalu beranjak bangun dan membawa Lamha pulang ke kediaman Graham tanpa berpamitan kepada Mia.
Disepanjang perjalanan, Lamha dan tuan El sama-sama diam. Keduanya sama-sama gugup dan juga salah tingkah.
Beberapa saat kemudian...
Di Mansion keluarga Graham
"Tuan, apa anda akan balik lagi ke apartemen?" tanya Lamha saat mereka sampai dikamar utama.
"Tidak. Lagi pula dia sudah tidur" jawab tuan El.
"Jadi kalau dia belum tidur, anda akan kesana?" tanya Lamha.
"Tidak usah membahas hal yang tidak penting, sekarang tidurlah." titah tuan El. Lamha mengangguk lalu mengambil pakaian tidurnya dan menggantinya didalam kamar mandi. Dan kali ini Lamha kembali melepas hijabnya dan membiarkan rambut hitam panjangnya terurai indah.
Begitu keluar dari dalam kamar mandi, tuan El lagi-lagi menelan salivanya. Lamha tak habis-habis menggoda imannya dan selalu membuat tuan El keringatan.
"Sa-saya boleh tidur disitu tuan?" tanya Lamha ragu-ragu.
"Kemarilah" ucap tuan El sambil bergeser memberi tempat agar Lamha ikut tidur disisinya. Lamha berjalan sambil menunduk lalu merebahkan dirinya disamping tuan El dengan posisi tidur menyamping membelakangi suaminya itu.
Susah payah Lamha memejamkan matanya, namun usahanya sia-sia, dia tetap tak bisa tidur karena degupan jantungnya yang setiap detik makin bertambah kencang. Tuan El sendiri merutuki pentungan hansipnya yang sejak tadi sudah berdiri tegak.
"Lamha, apa kamu sudah tidur?" tanya tuan El pelan, namun masih bisa terdengar jelas ditelinga Lamha.
"Belum tuan" jawab Lamha tak kalah pelan.
"Aku... apa aku bo-boleh me-me..." Ah, sialan! kenapa seorang Libra berubah jadi aris gagap begini?
"Me apa tuan?" kini Lamha merubah posisinya menjadi duduk. Tuan El makin bertambah panas ketika wajah cantik Lamha kini terlihat jelas dan berjarak sangat dekat dengan dirinya.
Tuan El menghirup nafas dalam-dalam, lalu menghembuskan nafasnya perlahan. Dan setelah itu menatap Lamha dengan intens.
"Bolehkah aku meminta hakku sebagai suami malam ini?" tanya tuan El lembut.
"Itu... saya sebagai istri sebenarnya tidak bisa menolak, tapi... maafkan saya tuan, saya tidak bisa melakukannya tanpa ada cinta diantara kita." ucap Lamha sambil menunduk.
Jleb!
Rasanya saat itu tuan El merasakan sakit seperti tertusuk belati dihatinya karena Lamha menolak diajak bercinta dengannya. Padahal, dia merasa sudah bersikap lembut dan menurunkan egonya.
'Memangnya dia fikir dia siapa berani menolak Libra! bahkan diluaran sana wanita mengantri ingin bercinta dengaku. Sial!' umpat tuan El dalam hati.
"Ya sudah tidurlah!" ucap tuan El yang kini raut wajahnya berubah masam.
"Maafkan saya tuan" Lamha jadi merasa tak enak hati melihat suaminya yang merajuk dan tidur membelakanginya.
'Apa dia marah?' batin Lamha.
'Aku sungguh berdosa karena menolak ajakannya.' ucapnya dalam hati.
'Apa aku terima saja ya ajakannya?' gumamnya lagi.
'Tapi.. sepertinya dia sudah tidur, ah sudah lah, lebih baik aku ikut tidur juga' batinnya. Setelah itu dia ikut merebahkan diri namun posisinya berbalik menghadap kearah tubuh suaminya yang tengah memunggunginya itu. Lamha menatap nanar punggung tuan El.
'Seandainya anda mau membuka hati untuk saya, saya tidak akan ragu tuan. Tapi anda sendiri yang mengatakan akan menceraikan saya setelah menikahi wanita itu. Maafkan saya, bukannya saya bermaksud durhaka. Tapi saya juga harus memikirkan masa depan saya sendiri dan tidak mau terjebak dalam pernikahan yang anda anggap hanya sebuah kesepakatan saja' ucap Lamha didalam hati.
🍁🍁🍁🍁🍁
Enggak dikasih jatah ngambek luh, mangkanya gengsi jangan ditinggiin sampai sundul langit, ketabrak pesawat mampoos! Jangan lupa like komentar dan juga vote sebanyak-banyaknya ya.