NovelToon NovelToon
My Boss My Husband

My Boss My Husband

Status: tamat
Genre:Tamat
Popularitas:6.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Sept

Yuk senam bibir, cerita Sarasvati yang kocak dalam menghadapi majikannya yang lumpuh.

Terlahir kaya raya membuat Dewa bersikap arrogant dan dingin kepada siapa saja. Terutama mahluk yang bernama wanita. Namun, ketika melihat mantan pacarnya bermesraan di suatu pesta, ia menyeret dengan asal seorang gadis dan mengaku pada semua tamu undangan, mereka akan segera menikah.
Sartika Sarasvati, si gadis miskin yang tidak tahu apa-apa. Ia harus terlibat dengan bongkahan es tersebut gara-gara mengantar dompet pelangan yang tertinggal di cafe tempatnya bekerja. Ya, Tika hanya gadis pelayan di sebuah cafe. Tapi, malam ini semua mata tertuju pada gadis manis yang tangannya digengam oleh CEO Diamondland, perusahaan real estate nomor satu di Indonesia. Apa mereka akan menikah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sept, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BOHONG

Jerat Cinta Tuan Muda #11

Oleh Sept

Rate 18+

- Mencium Dewa -

Tika pikir mencari uang akan mudah mulai sekarang, ia pikir sudah berada di tambang emas yang bisa ia keruk kapan saja. Tika salah, karena ternyata mencari uang di mana-mana tetap susah.

Terlalu banyak tragedi di hari pertama ia kerja, dari sengitnya rekan kerja. Sampai mendapat majikan yang super duper menyebalkan. Ah, mungkin Tika memang diciptakan untuk hidup susah.

***

"Tuan!"

Tidak peduli pada barang yang ia pegang, ketika menatap kursi roda tanpa penghuni di tepi kolam, Tika sudah panik bukan main. Tanpa pikir panjang, ia langsung menceburkan diri ke dalam kolam.

Tika menyelam ke dalam kolam sedalam lebih dari lima meter tersebut. Ia merutuk, mengapa kolam ini begitu dalam? Untung saja ia sejak kecil suka main di kali alias sungai. Jelek-jelek begini ia bisa berenang.

"Tuan!" teriak Tika dalam hati. Dengan penglihatan buram, ia bisa melihat tubuh Dewa hampir menyentuh dasar kolam. Pasti pria itu baru saja menceburkan dirinya sendiri. "Ya Tuhan ... apa dia tidak punya iman? Apa dia sebegitu putus asa? Atau dia terpeleset?" pikir Tika sambil terus menyelam.

Dengan susah payah Tika menarik tubuh Dewa, karena terbiasa kerja kasar membuat fisik Tika tangguh. Dengan gigih gadis itu membawa Dewa ke permukaan.

Setelah berhasil membawa Dewa dari dalam sadar kolam, Tika menyeret tubuh Dewa. Ia menyeret tubuh pria itu ke tepi kolam. Memompa air dengan menekan perut Dewa. Beberapa kali ia mencoba, tapi tak ada hasil.

Karena sering melihat drama di TV, Tika lantas mencontoh. Bagaimana cara menyelamatkan orang yang habis tengelam. Awalnya ia ragu, tapi karena di sana tidak ada orang sama sekali. Akhirnya Tika menutup matanya.

Perlahan ia memberikan napas buatan pada pria yang pingsan tersebut. Sekali tidak ada respon, kali kedua pun sama saja. Tidak mau tambang emasnya meninggal sia-sia, Tika mengambil napas dalam-dalam kemudian kembali memberikan napas buatan.

Uhuk uhuk uhuk

Tika langsung mundur, ia terlihat ngos-ngosan.

"Tuan!"

Tika akan menyentuh tubuh Dewa. Namun, pria itu malah dengan kasar menangkis tangan Tika. Gadis yang baru saja membawa nyawanya kembali.

"Tuan tidak apa-apa?"

"Untuk apa kamu menyelamatkanku? Bisa tidak jangan ikut campur?" ujar Dewa dengan nada marah.

"Lalu apa aku harus melihatmu mati di depanku?" bantah Tika. Ia sakit hati, Dewa hanya bisa menyakiti. Hanya karena Dewa kaya dan lumpuh bukan berarti pria itu bisa bersikap kasar dan kejam padanya.

"Itu lebih baik!"

Tika tidak bisa berkata-kata, berdebat dengan manusia kepala batu tidak akan menemukan titik temu.

"Kalau begitu, terserah Tuan mau mati! Tapi tolong jangan di depanku!"

Dewa menatap wajah Tika dengan mata merahnya. Bukan karena marah, tapi karena iritasi setelah tengelam.

Dengan gusar, Dewa mencoba merangkak ke kursi roda miliknya. Tika yang tidak tahan, meski sedang kesal. Ia berjalan mengambil kursi tersebut.

"Tolong kerja samanya. Mari jangan saling menyusahkan!"

Wajah Dewa mengeras, inilah yang paling ia benci. Menjadi pribadi yang menyusahkan banyak orang. Hal yang paling ia benci, lumpuhnya kedua kaki.

***

Kamar Dewa.

"Tika, kenapa Tuan muda basah kuyub?" Mbak Mar terkejut melihat Dewa yang basah semua.

"Tidak apa-apa, tinggalkan kami!" perintah Dewa dengan dingin. Membuat Mbak Mar menundukkan kepala dan pergi.

Tika tak berani berkomentar. Ia lantas membawa Dewa menuju kamar mandi, dan langsung keluar menutup pintu. Membiarkan Dewa melepas pakaiannya sendiri.

Sayangnya Tika lupa memberikan handuk kering, entah lupa atau malah sengaja.

"Handuk!" teriak Dewa dari dalam.

Tika melengos, gadis itu kemudian menuju lemari dan mengambil handuk kering.

Tok tok tok

"Aku masuk, Tuan,"

Dewa tidak menyahut.

"Tuan!"

"Tutup matamu!" titah Dewa.

Dengan langkah berat, Tika melangkah menuju kamar mandi, yang bagai ruang tamu di rumah lamanya yang ada di kampung. Tapi bukan rumahnya sih, hanya rumah tetangga yang perlu ia rawat. Karena penghuninya ke luar negeri jadi TKW.

"Ini Tuan," Tika mengulurkan handuk dengan mata tertutup.

"Maju sedikit, aku tidak bisa meraihnya."

Karena berjalan sambil merem, membuat Tika malah terpeleset. Ada bekas shampoo yang belum disiram bersih oleh Dewa, membuat kamar mandi sebesar ruang tamu itu menjadi licin lantainya.

"Ehhh ...!"

Tika hampir terjerembab ke lantai. Untung ia langsung membuka mata dan meraih tangan Dewa. Alhasil ia mendarat sempurna di bawah kaki Dewa.

"Astaga!"

Tika langsung menutup mata seketika itu juga, ada pemandangan tak biasa yang mengotori matanya yang terbilang masih polos tersebut.

"Tika!" sentak Dewa, betapa malunya pria tersebut. Lebih tepatnya, dua insan itu dihujani rasa malu yang sangat luar biasa.

"Saya nggak lihat, Tuan!" tepis Tika sambil mendudukkan wajah. "Astaga! Mimpi apa aku semalam? Mengapa mendapat nasib sial bertubi-tubi?" batin Tika.

Melihat Tika yang masih menunduk, Dewa lantas merampas handuk yang masih ada pada Tika.

"Tutup matamu!"

"Iya, Tuan."

"Awas kamu, Tika!"

"Saya nggak lihat, Tuan. Nggak ada apa-apa juga di situ," Tika mencoba membela diri. Namun, hal itu malah membuat Dewa makin gusar, snewen dan uring-uringan. Betapa memalukannya hal gila ini. Tika dengan berani melihat senjatanya yang masih koma.

"Sial!" rutuk Dewa dengan rasa benci yang sudah campur aduk.

"Kamu saya pecat!"

Tika langsung mendongak, "Saya nggak lihat apa-apa, Tuan!"

"TIKAAA!" bersambung.

1
Winny Anpooh
Luar biasa
juwita
emg laki-laki mah pasti blgnya mijitin tp ujung"nya tanganya pijit yg lain. 🤣🤣
juwita
beda dr yg lain paku payung ini mah wkwkwk
juwita
pake cabe bibirnya biar panas 🤣🤣
juwita
satu x cium 20 jt 3 x dpt 60 jt sok lah gaskeun tika🤣🤣🤣
JesiraSeni
Luar biasa
Nurmiati Aruan
aih Mak .. bukan tangan dan kaki az yg kapalan.... lidah juga bisa kapalan 🤣
Nurmiati Aruan
itu mah dewa yang mau 🤣
Nurmiati Aruan
ahh si tuan muda jatuh cinta 🤭
Nurmiati Aruan
ada apa dengan mama nya dewa
Kaka Siregar
Lumayan
Mei Prw
luar biasa
Memyr 67
𝗲𝗶𝘁𝘀 𝗺𝗮𝗶𝗻 𝗻𝗶𝗸𝗮𝗵 𝗮𝗷𝗮. 𝗶𝘁𝘂 𝘀𝗶 𝗺𝗮𝗺𝗮 𝗱𝗮𝗵 𝘂𝗿𝗶𝗻𝗴 𝘂𝗿𝗶𝗻𝗴𝗮𝗻
Memyr 67
𝗽𝗲𝗴𝗮𝘄𝗮𝗶 𝘀𝘂𝗸𝗮 𝗺𝗲𝗻𝗰𝘂𝗿𝗶 𝘀𝗲𝗲𝗻𝗮𝗸𝗻𝘆𝗮 𝗺𝗼𝗱𝗲𝗹 𝗺𝗯𝗮𝗸 𝗺𝗮𝗿, 𝗸𝗼𝗸 𝗱𝗶𝗽𝗲𝗿𝘁𝗮𝗵𝗮𝗻𝗸𝗮𝗻 𝗶𝗯𝘂𝗻𝘆𝗮 𝗱𝗲𝘄𝗮?
Memyr 67
𝘁𝗲𝗿𝗻𝘆𝗮𝘁𝗮 𝗱𝗲𝗮 𝗱𝗮𝗻𝗶𝗲𝗹, 𝘀𝗮𝗹𝗮𝗵 𝗻𝗼𝘃𝗲𝗹 𝘁𝗼?
Henym
Luar biasa
oncom
😭😭😭😭😩🤙🏻🤙🏻
oncom
ahahahaha lucu
oncom
kurang asem ngabrut
oncom
hahahaha
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!