NovelToon NovelToon
Cinta Dua Bersaudara

Cinta Dua Bersaudara

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Tamat
Popularitas:93
Nilai: 5
Nama Author: Siti Gemini 75

Di Kota Pontianak yang multikultur, Bima Wijaya dan Wibi Wijaya jatuh hati pada Aisyah. Bima, sang kakak yang serius, kagum pada kecerdasan Aisyah. Wibi, sang adik yang santai, terpesona oleh kecantikan Aisyah. Cinta segitiga ini menguji persaudaraan mereka di tengah kota yang kaya akan tradisi dan modernitas. Siapakah yang akan dipilih Aisyah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Gemini 75, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Warna Warni Nusantara

Beberapa bulan setelah kesuksesan pameran di Singapura dan pembukaan cabang bersama di Solo dan Surabaya, nama "Jembatan Solo-Surabaya" mulai dikenal di seluruh Indonesia. Banyak daerah ingin bekerja sama dengan tim Andini dan pengrajin Pasar Klewer untuk membuat kolaborasi serupa, menghubungkan kekayaan kerajinan lokal dengan pasar yang lebih luas.

Salah satu undangan yang datang adalah dari pemerintah provinsi Bali, yang ingin mengajak mereka untuk membuat program kolaborasi dengan pengrajin anyaman dan ukiran kayu dari daerah tersebut. Andini dan timnya bersama tiga pengrajin dari Pasar Klewer segera berangkat ke Bali untuk melihat langsung potensi yang ada.

Ketika tiba di Ubud, mereka langsung disambut oleh Pak Made, seorang pengrajin anyaman bambu yang telah mengembangkan produknya hingga ke pasar mancanegara. "Kami sudah mendengar tentang kerja sama kalian antara Solo dan Surabaya," ucap Pak Made sambil menunjukkan karya anyamannya yang rumit namun indah. "Kami ingin belajar bagaimana cara menghubungkan tradisi lama dengan desain modern agar produk kami lebih menarik bagi pasar internasional."

Selama seminggu di Bali, mereka mengunjungi berbagai desa pengrajin, dari desa anyaman di Gianyar hingga desa ukiran kayu di Klungkung. Mereka melihat betapa kaya dan beragamnya kerajinan tangan Bali, mulai dari anyaman bambu, ukiran kayu, hingga keramik dengan motif khas Pulau Dewata.

Pada pertemuan dengan pemerintah provinsi Bali, mereka menyampaikan rencana kolaborasi baru yang diberi nama "Warna Warni Nusantara sebuah program yang akan menghubungkan pengrajin dari berbagai daerah di Indonesia untuk membuat produk kolaboratif yang menggabungkan kekayaan budaya masing-masing.

"Kita tidak hanya ingin membuat produk yang baik," ucap Andini di rapat tersebut. "Kita ingin menciptakan jaringan pengrajin yang kuat di seluruh Indonesia, di mana setiap daerah bisa saling belajar dan mendukung satu sama lain. Seperti yang kita lakukan antara Solo dan Surabaya, sekarang kita ingin memperluasnya hingga ke seluruh nusantara."

Setelah kembali dari Bali, timnya segera mulai mengembangkan program "Warna Warni Nusantara". Mereka bekerja sama dengan pemerintah daerah dan yayasan yang bergerak di bidang kerajinan tangan untuk mengidentifikasi potensi daerah-daerah lain yang bisa bergabung, mulai dari Yogyakarta dengan kerajinan batik dan wayang, hingga Sulawesi Selatan dengan kerajinan anyaman pandan dan perak.

Satu bulan kemudian, program resmi diluncurkan dengan acara besar yang diadakan di Surabaya, di mana pengrajin dari berbagai daerah berkumpul bersama. Ada pengrajin dari Solo, Bali, Yogyakarta, Malang, dan Makassar yang datang untuk berbagi ilmu dan mulai merencanakan kolaborasi produk baru.

Selama beberapa minggu, mereka bekerja bersama untuk membuat seri produk pertama "Warna Warni Nusantara", antara lain boneka rajut dengan motif batik Yogyakarta dan aksesoris anyaman Bali, kerajinan kayu dengan ukiran khas Sulawesi dan finishing seperti di Solo, serta tas anyaman pandan dengan desain modern dari Surabaya.

Pada hari peluncuran produk seri pertama, acara diikuti oleh banyak orang, mulai dari pelanggan, pemerintah daerah, hingga media massa. Setiap produk yang dipajang memiliki kartu informasi yang menjelaskan asal daerah, teknik pembuatannya, dan cerita di balik kolaborasinya.

"Saya sangat terkesan dengan produk ini," ucap seorang pelanggan yang datang dari Jakarta. "Setiap barang punya cerita yang mendalam dan menunjukkan kekayaan budaya Indonesia yang luar biasa. Ini jauh lebih berarti daripada produk impor yang tidak punya makna apapun."

Tak hanya itu, program "Warna Warni Nusantara" juga membuka kesempatan bagi anak muda dari berbagai daerah untuk belajar secara gratis. Beberapa peserta program pelatihan dari Surabaya dan Solo bahkan mendapatkan kesempatan untuk belajar langsung dari pengrajin di Bali dan Yogyakarta.

Beberapa bulan kemudian, mereka menerima undangan untuk memamerkan produk seri "Warna Warni Nusantara" di pameran kerajinan tangan internasional di Jerman. Kali ini, tim yang berangkat bukan hanya dari Surabaya dan Solo, tapi juga meliputi pengrajin dari Bali, Yogyakarta, dan Sulawesi Selatan. Mereka membawa lebih dari 1.000 produk yang dibuat dengan kolaborasi antar daerah.

Di pameran tersebut, produk mereka menjadi sorotan utama. Banyak pengunjung yang terpesona dengan keunikan desain dan cerita mendalam di balik setiap produk. Beberapa museum di Eropa bahkan ingin membeli produk mereka untuk dipajang sebagai bagian dari koleksi budaya Indonesia.

Pada malam puncak pameran, Andini bersama perwakilan pengrajin dari berbagai daerah naik ke atas panggung untuk menerima penghargaan sebagai "Produk Terbaik dengan Nilai Budaya". Saat mengambil piala penghargaan, Andini berkata dengan suara yang penuh perasaan:

"Ini penghargaan untuk seluruh pengrajin di Indonesia. Setiap daerah di nusantara punya kekayaan budaya yang luar biasa, dan ketika kita bekerja sama, kita bisa menunjukkan ke dunia betapa indahnya warisan kita. Semoga ini bisa menjadi awal dari banyak kolaborasi lainnya, sehingga keindahan kerajinan tangan Indonesia bisa dikenal dan dinikmati oleh seluruh dunia."

Ketika mereka kembali ke Indonesia, sambutan meriah menyambut mereka di setiap daerah yang mereka kunjungi. Di Surabaya, mereka mengadakan pameran khusus untuk masyarakat lokal agar bisa melihat hasil karya yang telah membawa nama Indonesia ke kancah internasional.

Di kebun belakang Toko Kreatif Din,Sal, mereka menanam berbagai jenis bunga khas dari seluruh Indonesia melati dari Solo, kembang sepatu dari Surabaya, melati putih dari Bali, bunga kantan dari Sumatera, dan anggrek dari Kalimantan. Semua bunga itu tumbuh berdampingan di satu kebun besar, mewakili keragaman budaya Indonesia yang saling melengkapi.

Cerita mereka masih panjang dan penuh dengan harapan. Ada banyak daerah lagi yang ingin bergabung dengan program "Warna Warni Nusantara", banyak produk baru yang akan dibuat, dan banyak cerita indah yang akan mereka tuliskan bersama. Tapi mereka tahu bahwa inti dari semua kesuksesan mereka adalah semangat kerja sama, rasa hormat terhadap kekayaan budaya masing-masing, dan tekad untuk terus mengangkat martabat kerajinan tangan Indonesia ke dunia.

Seperti warna-warna pelangi yang muncul setelah hujan, keragaman budaya Indonesia akan terus bersinar dan memberikan keindahan bagi dunia asalkan kita siap untuk bekerja sama dan saling mendukung satu sama lain.

\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!