NovelToon NovelToon
Pesona Gadis Bayaran

Pesona Gadis Bayaran

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:21.9k
Nilai: 5
Nama Author: Net Profit

Bagi mata yang memandang hidup Runa begitu sempurna tapi bagi yang menjalani tak seindah yamg terlihat.

Runa memilih kerja serabutan dan mempertahankan prinsipnya dari pada harus pulang dan menuruti permintaan orang tua.

"Nggak apa-apa kerja kayak gini, yang penting halal meskipun dikit. Siapa tau nanti tiba-tiba ada CEO yang nganterin ibunya berobat terus nikahin aku." Aruna Elvaretta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Net Profit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bijaksana

"Kak, besok yang nemenin mama cuci darah siapa? Adek nggak bisa, mau ada gladi bersih TKA." tanya Mayra disela-sela makan makan malam. Kali ini meja makan mereka lebih ramai karena sang ayah sudah pulang dari dinas luar sore tadi. Bagi siswa tingkat akhir kali ini memang sedang sibuk-sibuknya, banyak rangkaian kegiatan yang harus diikuti. Meskipun ujian nasional sudah tidak ada tapi ada pengganti lainnya. Membuat Mayra semakin sibuk dengan berbagai persiapan. Meskipun TKA tak wajib tapi bagi siswa yang berniat melanjutkan ke bangku kuliah diharuskan mengikutinya.

"Adek sekolah aja nggak apa-apa, mama besok ditemenin papa." jawab mama Retno.

"Kakak juga mau ikut nemenin mama." imbuh Qian.

"Sama kak Sandra juga kah?" tanya Mayra yang sudah selesai makan dan membereskan piringnya.

"Kalo bisa nggak usah ajak Sandra, kak. Mama nggak enak kalo ngerepotin Sandra. Meskipun dia pacar kamu tapi kan tetep aja nggak ada kewajiban buat ngurus mama, kecuali kalo kalian udah nikah. Nggak enak juga sama pak Dani dan bu Nita kalo terus-terusan ngerepotin anaknya." jelas mama Retno.

"Ngerepotin apaan sih, ma? orang nemenin mama juga baru sekali. Itu juga kabur. Pokoknya besok nggak usah ngajak kak Sandra, bikin kesel doang." ucap Mayra.

"Nggak, kakak udahan sama Sandra." jawabnya datar sambil terus menikmati makan malamnya.

"Syukur alhamdulillah kalo gitu." Mayra bersorak senang.

Lain halnya dengan Mayra, sang ayah justru langsung menghentikan aktivitas makannya dan menatap tajam ke arah putranya.

"Putus kenapa? Papa kira kalian bakalan langgeng sampe pelaminan." tanya papa Teguh.

"Ya ampun pah, amit-amit dah kalo adek sampe punya kakak ipar kayak kak Sandra. Big no lah." ucap Mayra.

"Adek nggak boleh gitu, " Sela mama Retno, "papah lagi nanya ke kak Qian. Biar kak Qian yang jelasin."

"Iya, maaf." jawab Mayra lirih.

"Jadi, kenapa kalian sampai putus?" mama Retno ikut bertanya.

"Nggak kenapa-napa, ma. Kayaknya aku sama dia beda prinsip." jawabnya bohong. Meskipun perkara selingkuh Sandra tak mengakui dan mengelak itu sepupunya tapi ia tak peduli. Kebohongannya yang mengaku masih menemani mama dan Mayra di rumah sakit sudah cukup menjadi alasan untuk mengakhiri hubungan mereka. Bohong meskipun hal sepele tetap saja bohong. Sekali orang berbohong maka tak menutup kemungkinan akan mengulanginya lagi dan lagi. Itu pun baru satu kebohongan yang Qian ketahui yang lain? entahlah.

"Aku juga mau fokus ke pengobatan mama aja. Aku harap putusnya hubungan aku sama Sandra nggak bikin mama banyak pikiran."

"Sama buat papa juga. Aku harap masalah hubungan aku sama Sandra tidak menganggu urusan bisnis meskipun orang tua Sandra pernah ngejalin kerjasama dengan perusahaan kita." Qian sedikit menghela nafas. Kali ini ia meletakan alat makannya dan duduk menyerong supaya bisa melihat langsung ke arah papa Teguh.

"Kemarin aku juga nerima proposal kerjasama untuk furnitur cluster yang akan kita resmikan bulan depan. Kayaknya Om Dani pengen masukin furnitur dari perusahaannya lagi." jelas Qian. Perusahaannya memang sudah menjalin beberapa kali kontrak kerjasama dengan perusahaan ayah Sandra.

Papa Teguh meneguk air putih di gelasnya, sebelum berucap. "Papa nggak masalah sama hubungan kamu sama Sandra yang udah berakhir, itu hak kamu, papa nggak ikut campur. Kamu sudah cukup dewasa untuk menentukan pilihan yang terbaik."

"Papa serius nggak masalah? dulu kan papa yang ngenalin aku sama Sandra." tanya Qian.

"Papa cuma ngenalin nggak nyuruh kamu jadiin dia pasangan meskipun pak Dani lumayan berharap waktu itu. Nggak nyangka kalian beneran jadian, kalo sekarang udahan yang nggak apa-apa berarti bukan jodohnya."

Qian mengangguk. Ia merasa sangat beruntung memiliki keluarga yang amat cemara. Orang tua yang bijaksana, adik yang manis dan materi yang terlampau dari kata cukup. Ia sadar kenapa Tuhan membuat mamanya sakit, mungkin ini salah satu ujian untuk keluarga dari segala nikmat yang sudah dikaruniakan pada mereka.

"Betul. Urusan pasangan kamu tentukan sendiri. Mama sama papa nggak akan ikut campur selama wanita itu baik dan nerima kamu apa adanya." sambung mama Retno.

Mayra yang dari tadi memprotes Sandra kini hanya diam. Ia menyimak obrolan orang dewasa di depannya yang semula hanya obrolan ringan kenapa sekarang terdengar sangat serius.

"Berarti kalo misal nih yah, ma. Misalnya adek ternyata punya pacar anak orang nggak punya gimana? sama mama dan papa tetep direstuin gitu?" tanya Mayra.

"Emangnya adek punya pacar?" tanya Qian.

"Kan misalnya kak. Misalnya, kalo aja, andai gitu kak." buru-buru Mayra menjelaskan.

"Udah kalian berdua nggak usah ribut. Papa sama mama nggak pernah menuntut kalian harus punya pasangan yang setara secara harta. Mau miskin atau pun kaya sama saja." lerai papa Teguh.

"Beda dong pah, kalo yang kaya banyak uangnya." sela Mayra.

"Papa belum selesai ngomong, dek." Qian melirik adiknya.

"Iya, maaf. Lanjut pah, gimana bisa miskin sama kayak dibilang sama aja?" Mayra memangku dagu dengan kedua tangannya. fokus menatap ke arah papa Teguh. Tak habis pikir kenapa kaya dan miskin sama? jelas beda lah, baginnya. Teman-temannya selalu bilang kalo cari pacar harus yang setara. Kaya sama kaya, gitu kata orang tua temannya. Dan ada beberapa tambahan lainnya yang Mayra tak ingat, kalo tidak salah bibit, bobot sama apalah entah.

"Kalo buat papa sama mama dapat mantu mikin atau kaya sama aja, nggak masalah yang penting setara akhlaknya. Urusan ekonomi kan bisa bangun sama-sama. Nggak harus orang kaya nikah sama orang kaya, toh mereka yang kaya sekarang aja pasti pernah miskin dulunya. Di dunia ini nggak ada yang tiba-tiba kayak, dek. Kalo adek sama kakak ngerasa kaya dari lahir itu karena papa sama papa yang udah sengsara duluan. Makanya banyak orang tua yang pengen anaknya hidup enak. Mungkin salah satunya dengan menikahkan anak mereka dengan orang yang setara secara harta." Jelas papa Teguh pelan supaya bisa dipahami oleh Mayra. Kalo Qian jangan ditanya, anak sulung pasti sudah paham.

"Tapi papa sama mama nggak gitu, nggak harus punya mantu kaya. Misal dapat menantu yang kurang mampu pun tak apa. Kan nanti bisa diajari sama papa, usaha biar ekonomi membaik. Kalo dapat yang sesama kaya yang alhamdulillah. Tapi yang harus kalian pahami satu hal, harus setara akhlaknya."

"Mayra harus cari pasangan yang bertanggung jawab, Qian harus cari pasangan yang penuh kasih sayang. Satu kunci utamanya, cari pasangan yang jujur. Asal jujur kekurangan yang lain bisa diperbaiki, tapi kalo sudah tidak jujur jangan harap. Mau punya pasangan sekaya apa pun kalo nggak jujur percuma." lanjut papa Teguh.

Mayra mengangguk setelah menguap beberapa kali. Entah kenapa bahasan papa nya membuatnya ngantuk, ia rasa otaknya belum sampai kesana. Dari sekian banyak obrolan sang apa Mayra bisa menyimpulkan orang tuanya nggak masalah mau punya mantu kaya atau miskin yang penting jujur.

"Paham nggak kamu, dek? malah nguap!" Sindir Qian.

"Paham dikit, adek ngantuk. Kak Qian yang harus paham, kakak kan udah tua bentar lagi nikah kali. Dengerin tuh cari calon istri harus yang kayak papa jelasin barusan." jawabnya, kemudian pergi ke meninggalkan ruang makan setelah mencium mamanya dengan manja.

"Liat adek kamu, Qian! Manjanya nggak ketulungan." ucap papa Teguh.

"Iya gitu pa dari kecil nggak berubah-berubah. Kemarin aja nangis mulu pas tau mama sakit." jawab Qian.

"Wajar, kita emang selalu manjain Mayra dari kecil. Mama jadi kepikiran kalo mama nggak ada adek gimana yah?" Mama Retno mendadak murung. Selama ini ia selalu menenangkan diri karena tak mau Mayra sedih, tapi tak dipungkiri dalam hatinya sedih bercampur takut. Takut meninggalkan keluarganya terlebih si bungsu yang dimatanya tetap anak kecil.

"Kakak kalo cari istri yang sayang sama Mayra juga yah. Biar bisa sayang ke Mayra kayak mama. Biar bisa jadi kakak ipar yang jagain Mayra juga. Mama takut umur mama nggak lama." kini bukan murung, ia benar-benar menangis di depan suami dan putra sulungnya.

Papa Teguh beranjak memeluk istrinya, "mama pasti sembuh, jangan mikir macem-macem. Kita usahakan semampunya. Mama harus semangat yah."

"Iya, mama pasti sembuh. Mama harus yakin yah. Kita usaha bareng-bareng ma." sambung Qian yang kini beranjak ke kamarnya. Ia tak kuat melihat mamanya menangis. Sampai usianya dua puluh lima tahun, rasanya baru sekarang dia melihat mamanya begitu putus asa.

Sampai kamar Qian mengirim sebuah pesan ke Runa, "besok jangan sampai telat yah!"

Tak sampai satu menit gadis itu sudah membalasnya, siap. Lengkap dengan emoticon hormat di belakangnya.

Qian hanya membacanya lantas meletakan ponselnya di samping bantal, menatap langit-langit kamarnya sambil memikirkan ucapan mama Retno tadi.

"Apa aku harus nikah secepatnya yah? supaya bisa ngurangin beban pikiran mama."

"Tapi nikah sama siapa coba? baru juga putus." gumamnya kemudian menghela nafas panjang.

.

.

.

Like komennya jangan lupa guys, ini udah panjang banget loh. Anggap aja ngeganti up yang kemaren cuma dikit.

1
Ummah Intan
ya ga papa klo disuruh nikahin runa
titissusilo
ahhhhh kacau kacau🤭🤭🤭
Jumi🍉
Siapa suruh pakai acara pura-pura segala ya kacau jadinya nikmati aja peran jadi-jadianmu Qian, tinggal tunggu ibunda ratu sama adikmu merealisasikan...🤣
lestari saja💕
ya gpp to pacaran setelah nikah.
heeeemmm gimana tanggapan mama retno yaaaa pasti ndukung bgt klo sandra bilang qian pacaran ma runa....
lestari saja💕
tinggal bilang aja klo pacaran....kontrak nya jgn disebutin....
lestari saja💕
aseeeekkkk🤣🤣🤣🤣🤣
lestari saja💕
kurang akhlak🤣🤣🤣
yaaa salamm....serba salah ngadepin modelan sandra.
lestari saja💕
🤣🤣🤣🤣kirain dah pernah pacaran.....semoga acting nya pro yaaa run
lestari saja💕
aseeeekkkk diskon karyawan🤣🤣🤣🤣
lestari saja💕
🤣🤣🤣🤣🤣kayak aku aja klo mau pake produk pt laen keingetan bahwa itu dulu kompetitor🤣🤣🤣🤣ga jadi pake meski lebih hemat
lestari saja💕
heeeemmm masa segitunya ortu mu run????
lestari saja💕
weeeh mau pake toga nih
lestari saja💕
itung2 berbagi rejeki ya run....
aisyah
AQ kok ngehalu ya ,,,berharap calon suami pilihan ortunya runa itu qian🤭
aisyah
disuruh nikah mah ,nikah aja dari pada terus di gangguin sandra
sum mia
emang sungguh kacau....
ya udh sih... nikmati aja . suruh nikah ya nikah aja.... gitu aja kok repot . emang kamu gak mau Qian nikah sama Aruna . pasti mau dong....masak gak mau...harus mau lah.... 🤭🤣🤣🤣 maksa ya .
oh ... Sandra....aduin aja ke mama Retno , sudah bisa dipastikan mama Retno bakal iya in aja . secara dia udah amat sangat cocok dengan Aruna .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
Maria Kibtiyah
klw ngadu pasti tante retno seneng bgt
Rita
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣aku suka pikiran mu disemogakan,skrg aku dukung Sandra ,ayo San ksh tau mm retno ma myra
Rita
nah yg cowok da baper,hmmmm aruna gmn kmu???
Rita
Aruna dag dig dug ngga nih?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!