Menceritakan kisah seorang pemuda yang mempunyai rasa trauma di masa kecilnya. Dan rasa trauma itu disebabkan oleh keluarganya sendiri yang sangat membenci kehadiran dirinya. Saga, di usir dari rumah karena telah dituduh menyakiti adik lain ibu dari ayahnya, Saga juga sering di hina dan di caci maki oleh ayah serta kakak kandungnya sendiri. Sampai akhirnya Saga keluar dari rumah yang seperti neraka dan hidup di dunia luar. Banyak kejadian menyakitkan yang Saga alami, tapi semua itu telah menjadi pecut untuk dirinya agar bisa menjadi lebih kuat dan juga tahan banting. Sampai akhirnya Saga bergabung dengan kelompok Gengster, dan bertarung melawan banyak Gengster yang menjadi musuhnya? Dan beberapa tahun kemudian, Saga bertemu dengan adik tirinya itu, yang ternyata merupakan musuh bebuyutan dari kelompok mafia miliknya. Di saat itulah pembalasan dendam akan dia mulai. Sagara berjanji akan menghabisi seluruh orang yang telah membuat hidup nya menjadi menderita.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ilham risa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu Jack Lemos
"Kurang ajar! Berani sekali kau memukul rekan ku hah!"
Suara kemarahan menggema di depan pintu dari Bar mewah itu, para Bodyguard yang lain langsung berlari ke hadapan Marko dan beberapa anak buahnya yang berdiri tepat di belakangnya.
Mereka semua tidak terima kalau teman mereka ada yang diserang dan di pukul dengan begitu keras hingga membuatnya sampai jatuh ke atas lantai.
"Siapa kau! Kenapa kau malah menyerang rekan kami?" tanya salah satu dari Bodyguard menatap lekat wajah Saga.
Sedangkan Saga yang mendapat pertanyaan itu hanya tersenyum tipis, lalu dia meniup ujung tinjunya sambil membersihkan tangannya menggunakan sapu tangan yang dia keluarkan dari sakunya.
"Aku. Aku merupakan pelanggan baru di Bar ini. Tapi rekanmu malah melarang kami untuk masuk ke dalam." jawab Saga dengan nada santai.
Kedua mata Bodyguard langsung menelisik tajam ke arah Saga. Jika dilihat dari penampilannya pemuda ini terlihat seperti pemuda kaya raya. Dan itu artinya dia tidak boleh menyakiti tamu yang menguntungkan untuk bos mereka.
Dan di saat para Bodyguard itu tengah menatap ke arah Saga, tiba tiba saja salah satu Handphone milik mereka bergetar dengan keras. Lalu salah satu dari mereka langsung mengangkat panggilan tersebut.
Hingga detik kemudian, terdengar suara bos mereka yang menggema di dalam Handphone. Lalu bos mereka mengatakan untuk mempersilahkan tamunya masuk ke dalam.
"Biarkan mereka masuk. Mereka merupakan tamu ku."
"Baik bos. Saya akan mengantarkannya untuk bos." jawab Bodyguard itu dan langsung menutup telfonnya.
Setelah itu dia pun mempersilahkan Saga bersama rekannya untuk masuk ke dalam Bar. Mendengar hal itu tentu saja membuat Saga dan rekannya menjadi senang.
"Tuan silahkan masuk ke dalam. Bos sudah menunggu kalian." ucap Bodyguard itu sambil membungkuk sopan.
"Ck. Kenapa tidak sejak tadi kau menyuruhku masuk. Gara gara ulah rekanmu, aku jadi mengotori sebelah tanganku." omel Saga sambil melirik Bodyguard yang terkena pukulan darinya.
Sedangkan Bodyguard yang di ejek oleh Saga merasa sangat geram. Entah mengapa dia tak bisa percaya kalau kelompok dari pemuda ini merupakan tamu yang ditunggu oleh bos mereka.
"Tunggu! Apa kau tidak salah, mana mungkin preman gembel seperti mereka merupakan tamu yang ditunggu oleh bos?" ucap pria itu yang belum mau kalah.
"Hei, apa yang kau katakan ini. Biarkan mereka masuk ke dalam, jangan sampai bos murka denganmu." omel Bodyguard yang satu sambil menatap kesal ke arah temannya itu.
Saga yang melihat perdebatan mereka berdua hanya tersenyum tipis, lalu tanpa permisi dia pun langsung melangkahkan kakinya melewati mereka dan masuk ke dalam pintu diikuti oleh para anak buahnya yang ada di belakangnya.
Melihat apa yang dilakukan oleh Saga, salah satu Bodyguard hendak mencekal tangan Saga, tapi langsung di tahan oleh Bodyguard yang satunya lagi yang mengiringi Saga untuk masuk ke dalam Bar.
"Hei! Sudah cukup. Kau jangan gegabah, pria itu bukan orang biasa."
"Apa maksudmu itu hah! Dia hanyalah ketua preman yang ada di pasar! Kenapa kita harus menghormati dia?" tanya Bodyguard itu dengan nada kesal.
"Iya. Kau memang benar kalau dia hanyalah pemimpin preman di pasar. Tapi asal kau tahu saja, produksi obat obatan dan juga penawar racun dan candu akibat barang terlarang yang sangat langka untuk ditemui, itu dialah yang telah memproduksinya. Dan bos kita sedang melakukan kerjasama dengannya, agar kelompok klan mafia kita memiliki obat penawar yang sulit di cari itu." jelas Bodyguard tersebut kepada temannya.
Mendengar apa yang dikatakan oleh temannya, membuat pria yang sejak tadi begitu sombong di hadapan Saga menjadi sangat terkejut. Sungguh dia tidak menyangka kalau pria gembel itu merupakan pemilik dari perusahaan pembuatan obat obatan yang begitu mahal harganya.
"Sial. Kenapa kau tidak memberitahuku sejak awal? Aku hampir saja mencari masalah dengan pemuda itu." ucap pria tersebut memasang wajah pucat.
"Hah. Aku juga baru mengetahuinya setelah bos memanggilku ke dalam. Sekarang, ayo kita berjaga lagi." ajak pria tersebut sambil berdiri di depan pintu masuk persis seperti patung.
Sedangkan di dalam Bar, kedatangan Saga bersama para anak buahnya langsung disambut ramah oleh sekelompok pria yang berwajah sangar.Lalu dari para pria itu terlihat seorang pemuda tampan yang berjalan mendekati Saga sambil melebarkan kedua tangannya guna menyambut kedatangan Saga.
"Akhirnya. Akhirnya tamu istimewa ku tiba juga di sini." sapa pria itu dengan nada bahagia.
Saga yang mendapat sambutan itupun langsung tersenyum. Lalu dia berjalan mendekati pria tersebut dan juga ikut merentangkan kedua tangannya.
"Halo tuan Jack Lemos. Apa kabarnya. Senang juga bisa bertemu dengan anda untuk yang pertama kalinya." jawab Saga yang tak kalah ramah.
Hingga detik kemudian kedua pemimpin itu saling berpelukan erat, lalu keduanya berbincang bincang sambil duduk di sofa yang sudah disediakan.
"Ayo duduklah. Kita harus segera membicarakan bisnis kita berdua." ucap Jack kepada Saga.
"Iya. Boleh tuan. Lalu bagaimana? Apakah tuan setuju dengan permintaan yang aku katakan kemarin?"
"Tentu saja aku setuju. Obat obatan milikmu merupakan obat yang langka. Dan sangat beruntung kalau kami bisa mendapatkannya. Jadi harga berapapun yang kau minta tentu kami akan menerimanya tuan Saga."
"Wah. Anda sangat baik tuan. Rasanya kami benar benar senang bisa berbisnis dengan anda."
Dan di saat mereka baru saja selesai menandatangani surat kerjasama lalu menyerahkan obat obatan yang Jack butuhkan, tiba tiba saja kedua mata Saga melirik ke arah pelayan wanita yang sedang diganggu oleh para pria yang menjadi tamunya.
Tarrr.....
Suara pecahan gelas terdengar nyaring, dan ternyata wanita itu merupakan pelakunya. Dia yang mengenakan pakaian seragam pelayan, tampak terkejut saat melihat pecahan gelas hampir saja melukai para tamu tersebut.
"Hei wanita j*Lang! Apa yang kau lakukan hah! Kenapa kau malah melempar kami menggunakan gelas kaca!" bentak pria itu dengan sangat marah.
"Siapa suruh kalian mau menyentuhku. Sudah aku katakan dari awal bulan, kalau aku hanya pelayan di sini, bukan wanita sewaan!" jelas wanita itu dengan nada bergetar.
Sebenarnya dia merasa takut, tapi wanita itu berpura pura berani di depan para pelanggannya agar bisa melindungi dirinya sendiri.
Dan di saat kedua tangan pria itu hendak menyerang wanita cantik tersebut, tiba tiba saja Saga sudah bergerak menolongnya dan langsung mencekal kedua tangan dari pria yang melayangkan tamparannya ke arah wanita cantik itu.
"Kurang ajar! Ayo kita pukul dia!"
"Arghhhh...!"
Krekkkkk....
