NovelToon NovelToon
Mantan Menantu Yang Pura-Pura Miskin

Mantan Menantu Yang Pura-Pura Miskin

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Mertua Kejam / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: LC

Stella yang anak konglomerat hanya berpura-pura miskin di hadapan mertuanya. Dia menikah dengan Soni,yang merupakan karyawan swasta di sebuah bank ternama yang ternyata punya Stella sendiri. Tetapi Soni tidak tahu kalau bank itu milik mertuanya.

Semenjak Stella menikah dengan Soni,mertuanya mengira dia anak orang biasa. Dan di rumah dia di suruh kerja layaknya pembantu.

Kalau ada kesalahan sedikit dia di marahin dan di maki sama ibu mertuanya sendiri. Stella dan Soni sudah empat tahun menikah dan mempunyai putri yang sangat cantik. Sebenarnya Stella sudah capek hidup di rumah mertuanya seperti di neraka. Tetapi demi anak dia bertahan sampai akhirnya dia jenuh.

Akankah rumah tangga Soni dan Stella akan bertahan. Atau Stella memutuskan untuk bercerai dari Soni?

Ini hanya ringkasan cerita saja ya. Untuk selengkapnya silahkan di baca per bab nya ya. Terima Kasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LC, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

Sesuai janji Rico kepada Soni,keesokan paginya Rico mengantar Soni ke perusahaan cabang yang berada di Jakarta Barat.

Rico memperkenalkan Soni sebagai kepala cabang yang baru kepada semua karyawan di sana.

Mereka memberi ucapan selamat kepada Soni.

"Selamat ya pak,semoga kita bisa bekerja sama dengan baik",ucap manajer keuangan.

"Terima kasih pak",jawab Soni dengan sopan.

Begitu juga dengan yang lainnya memberi ucapan selamat kepada Soni.

Setelah selesai berkenalan dengan para karyawan,Rico mengajak Soni membeli motor di tempat leader motor.

Motor yang sangat bagus menurut Soni. Motor matic yang besar.

Soni merasa tidak enak. Dia memilih motor matic biasa tetapi di tolak Rico.

"Kak,jangan merasa tidak enak. Beli yang sedikit mahal dan besar. Jadi,kakak bisa ajak jalan Celia",ucap Rico.

"Baiklah kalau begitu",ucap Soni dengan pasrah.

Setelah melakukan pembayaran,Rico dan Soni menuju ke apartemen.

Motornya Rico minta di antar ke apartemen yang akan Soni tempati.

Rico mengantar Soni ke apartemen. Soni menempati apartemen di lantai lima dengan tipe studio.

Rico bertanya kepada Soni apakah terlalu kecil dengan tipe studio ini.

"Gimana kak,apa perlu kita pindah ke tempat yang lebih besar?"

Cukup lumayan Rik. Cukuplah untuk aku seorang diri. Kalau Celia mau menginap dia cukup tidur sama aku.

"Bagaimana kalau ada keluarga kakak yang datang dan ingin tahu tempat tinggal kakak?"

"Biarkan saja mereka mau bilang apa. Kalau mereka datang,aku akan tempatkan mereka di hotel."

Rico mengangguk.

"Baiklah kalau begitu. Kapan kakak mau mulai kerja?"

"Lusa aja ya. Besok aku mau beli barang-barang buat keperluan apartemen."

"Kakak masih mau di hotel atau langsung tinggal di sini?kalau mau di hotel,aku akan mengantar kakak ke hotel. Motor biarkan tetap di sini. Aman kok. Di sini di jaga ketat",Rico memberi penjelasan kepada Soni.

"Ya sudah. Aku ke hotel dulu. Besok pagi aku akan tinggal di apartemen sekalian ajak Celia juga. Biar dia tahu tempat tinggal papanya."

"Ya sudah,ayo kita pulang."

Rico dan Soni turun ke bawah melalui lift. Sesampai di bawah para resepsionis menemui Rico dan mengatakan ada pengantaran motor atas nama Rico.

"Baiklah,terima kasih. Orangnya masih ada di sini kan",tanya Rico.

"Ada pak. Mereka lagi tunggu di pos satpam",jawab salah satu resepsionis.

"Baik. Saya akan menemui mereka. Terima kasih."

Ya,Rico sama Soni satu apartemen. Hanya saja Rico di lantai paling atas sedangkan Soni di lantai lima.

Rico menemui orang yang mengantar motor. Setelah ketemu,mereka memberi penjelasan kepada Rico dan Soni. Setelah selesai,mereka pamit dan sekalian memberikan surat jalan kepada Soni.

Sore harinya di Palembang

Gaby datang lagi mendatangi Ana. Dia mengadu kepada Ana jika nomornya di blokir Soni.

setelah memasuki rumah Ana,dia duduk di ruang tamu. Ana membuat minum buat Gaby.

"Tante,nomorku di blokir Soni. Gimana ini Tante",adu Gaby.

"Sabar Gaby. Nanti Tante telepon Soni. Tante akan tanya sama Soni kenapa dia memblokir nomormu."

"Iya Tante. Kenapa Soni sampe membenciku. Apa karena aku dianggapnya sebagai pelakor",ucap Gaby dengan sedih.

"Jangan bilang begitu. Kamu calon istri Soni. Mereka akan bercerai",ucap Ana sambil menenangkan Gaby.

"Beneran Tante,mereka akan bercerai,aku bukan pelakor kan."

"Kamu bukan pelakor. Tante tidak Sudi punya menantu orang miskin. Tante akan membujuk Soni akan menikahi mu. Kalo perlu kamu kamu susul Soni ke Jakarta agar kamu lebih dekat dengan Soni."

"Baiklah Tante. Aku akan cari tahu Soni dulu. Baru aku akan susul dia ke jakarta."

Gaby tipe orang yang licik. Gaby tipe orang yang suka gonta ganti pasangan di atas ranjang. Sebenarnya Gaby bukan cinta sama Soni. Tetapi dia terobsesi sama Soni. Dia hanya menginginkan tubuh Soni yang bagus dan cukup tinggi. Itu akan mempengaruhi fantasi liar Gaby. Makanya dia mempengaruhi dan pura-pura baik di depan Ana supaya Ana bisa membujuk Soni menjadi miliknya.

Di saat Ana dan Gaby sedang mengobrol,Dika dan Vanda datang. Mereka baru pulang kerja. Dan kebetulan Dika mengambil barang-barang Soni untuk di kirim ke Jakarta.

Ana merasa senang Dika dan Vanda datang. Karena kesibukan mereka,Dika dan Vanda jarang datang ke rumah Ana.

"Mama senang kalian datang."

"Iya ma,kami datang mampir sekalian mau ambil barang-barang Soni",jawab Dika.

"Ini kenalkan. Dia anak teman mama bernama Gaby. Kebetulan dia calon istri Soni yang baru."

Vanda dan Dika saling pandang.

"Mama jangan asal ngomong. Kak Soni masih suami Stella. Memangnya Soni setuju menikah dengan dia dan apakah Stella mau di madu",tanya Dika dengan datar.

Dari awal kenal juga Dika dan Vanda juga tidak terlalu suka dengan Gaby. Mereka melihat Gaby tipe orang bermuka dua.

"Soni akan bercerai dengan Stella. Dari awal mama tidak setuju Soni dengan Stella. Tapi Soni nekat menikahi Stella",Ana tidak terima dengan ucapan Dika.

"Baiklah kalau begitu. Terserah mama. suatu saat mama jangan menyesal jika mama dijauhi sama kak Soni."

Setelah berkata begitu,Dika langsung naik ke atas dan masuk ke kamar Soni. Vanda mengikuti Dika karena Vanda tidak mau berada diantara Ana dan Gaby.

sedangkan di Jakarta di waktu sore hari,Soni meminta ijin ke Stella untuk mengajak jalan Celia dengan menggunakan motor barunya. kebetulan hari ini dan besok Soni masih libur.

Dia datang ke rumah orang tua Stella dengan menggunakan motor barunya.

Setelah satpam membuka pintu gerbang,Soni masuk dengan motornya. Setelah itu dia langsung ke taman belakang yang biasanya setiap sore keluarga Stella bersantai di sana.

"Sore Mi,Pi",sapa Soni.

"Eh Soni,ayo duduk. kebetulan Celia masih berenang",jawab Mami Lucy.

"Stella mana,mi. Kok tidak kelihatan."

"Stella tadi siang ke kantor bentar. kebetulan ada klien yang menemuinya di kantor",jawab Mami Lucy kembali.

"Gimana dengan apartemennya. Betah tidak kamu tinggal di sana",tanya Papi Leo.

"Belum aku tempati Pi. Rencana besok pagi aku mau tinggal di sana. Kayaknya di sana enak. Walaupun tipe studio tetapi peralatannya sudah lengkap. Ada kulkas kecil dan kompor listrik. Jadi,saya tidak perlu beli perlengkapan lagi kecuali kalo ada yang kurang saja baru aku beli."

Baguslah. Mudah-mudahan kamu betah ya tinggal di apartemen,ucap Mami Lucy.

"Iya mi. Mudah-mudahan aku betah tinggal di apartemen. Suasananya juga tenang."

"Oh ya Mi,Pi nanti aku ajak Celia jalan ya. Sekalian aku mau ajak Celia makan di luar dengan motor baru",Soni meminta ijin kepada orang tua Stella.

"Silahkan. Kita tidak akan melarang mu untuk menjenguk atau mengajak jalan Celia. Biar gimana pun Celia anakmu juga",ucap Papi Leo dengan tegas.

"Sudah ijin sama Stella belum",tanya Mami Lucy.

"Tadi sudah telepon,mi. Stella mengijinkan."

"Baiklah kalau begitu. Mami panggilkan Celia buat udahan berenang."

Lucy berjalan ke pinggiran kolam berenang untuk mengajak Celia dan Evan naik ke atas.

"Celia,udahan yuk. Ada papa datang."

"Papa datang gandma",tanya Celia.

"Iya,itu papamu sedang duduk di teras."

Lucy menunjuk ke arah Soni.

Celia senang dan langsung naik ke atas.

"Ayo Evan,kamu juga naik. Udah lama kalian berenang",aja Lucy sambil menarik Evan ke atas.

Evan dan Celia berjalan menuju ke teras belakang.

"Uncle",panggil Evan.

"Ayo Evan,kamu juga nanti ikut uncle dan Celia jalan-jalan",ajak Soni.

"Kalian ganti baju dulu ya."

"Baik papa/uncle",jawab Celia dan Evan bersama-sama.

1
Anonymous
membisankan cerita’a🥱🥱
LC: maaf jika ceritanya membosankan Krn ini cerita tentang rumah tangga...🙏🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!