Path Of The Sovereign

BAB 25: Pertarungan Kultivator Bertopeng 2

Pertarungan sengit kembali terjadi antara Liu Xian dan ketiga pria bertopeng tersebut. Meskipun diserang oleh tiga Kultivator kuat, Liu Xian sama sekali tidak kewalahan menghadapi mereka. Ia masih tampak santai dan tenang menahan setiap serangan yang datang.

BOOMMMM!!

Ledakan kembali terjadi saat tinju Liu Xian dan tinju Topeng Emas beradu. Keduanya sama-sama terpental ke belakang, namun tangan Topeng Emas tampak sedikit bergetar.

"Gunakan senjata kalian! Kita tidak akan sanggup jika hanya mengandalkan tangan kosong!" ucap Topeng Emas sambil mengeluarkan pedang dari cincin ruangnya.

Topeng Hitam dan Topeng Merah kemudian mengeluarkan senjata mereka masing-masing. Topeng Hitam menggunakan tombak, sedangkan Topeng Merah memegang dua bilah belati tajam.

Liu Xian juga tidak tinggal diam. Ia mengeluarkan tombak peraknya dari cincin ruang. Pertarungan sengit kembali terjadi, suara senjata yang saling beradu menggema di seluruh hutan bagaikan alunan musik perang yang mengguncang bumi.

Kali ini Liu Xian tampak agak sedikit kewalahan menghadapi mereka. Selain tingkat kultivasi ketiganya yang lebih tinggi, jurus-jurus yang mereka gunakan juga bukan jurus sembarangan. Mereka menggunakan teknik tingkat tinggi yang membuat Liu Xian tidak bisa lagi bersantai.

BOOMMM!!

Tubuh Liu Xian terpental beberapa meter akibat serangan gabungan dari ketiga lawannya. Darah segar mengalir dari sudut bibirnya, menandakan bahwa ia mendapat luka dalam yang cukup serius.

"Serangan gabungan mereka sangat kuat," batin Liu Xian.

"Hahaha! Ini adalah akibatnya jika menolak keinginan kami!" ujar Topeng Hitam dengan tawa mengejek.

"Hahhh..."

Liu Xian menghela napas panjang untuk menenangkan dirinya. Setelah itu, ia kembali melesat dengan kecepatan tinggi menuju arah Topeng Hitam. Saat itu, Liu Xian baru menyadari sesuatu, jika ia terus menyerang ketiganya sekaligus, peluang menang akan sangat kecil. Namun, segalanya akan berbeda jika ia memfokuskan seluruh serangannya pada satu orang saja.

Tombak peraknya mulai bergetar, memancarkan aura biru keperakan yang menyilaukan.

"Tombak Naga Kilat!"

Seruan Liu Xian menggema keras. Dalam sekejap, petir biru menyelimuti tubuhnya, mengalir hingga ke ujung tombak perak itu. Suara menggelegar terdengar di udara, dan hawa listrik membuat pepohonan di sekitar medan pertempuran mulai menghitam terbakar.

Liu Xian menggunakan jurus tombak andalannya untuk menyerang Topeng Hitam, yang juga menggunakan tombak sebagai senjatanya. Kilatan cahaya biru melesat cepat, terlalu cepat hingga mata manusia biasa tak akan mampu mengikutinya.

"Serang dia! Jangan beri kesempatan untuk menyerang salah satu dari kita!" kata Topeng Emas.

Mereka bertiga kembali menyerang Liu Xian dengan formasi gabungan. Namun naas, Liu Xian sudah mengetahui celah dari formasi itu, membuatnya mampu membalikkan keadaan dengan cepat.

Ketiga pria bertopeng tersebut menyerang Liu Xian dengan ganas dan membabi buta. Mereka langsung menggunakan jurus andalan masing-masing. Suara senjata yang saling beradu kembali menggema di seluruh hutan, sementara aura dari keempat Kultivator itu menyebar ke segala penjuru, membuat semua binatang buas tingkat rendah berlarian ketakutan menyelamatkan diri.

Pertarungan sengit itu berlangsung cukup lama hingga akhirnya salah satu dari mereka, yaitu Topeng Emas, berhasil menusuk Liu Xian dengan pedang besarnya.

"Hahaha! Terimalah kematianmu!" seru Topeng Emas penuh kemenangan.

Topeng Hitam dan Topeng Merah tak mau kalah. Keduanya langsung berusaha menusuk tubuh Liu Xian dengan senjata mereka. Namun tepat saat senjata mereka hampir mengenai tubuh Liu Xian, tiba-tiba saja Liu Xian menghilang dari hadapan mereka, seolah tertiup angin dan lenyap seperti asap.

"Apa!! Ke mana dia pergi!!" kata Topeng Hitam kesal.

"Aku di sini!!" suara Liu Xian terdengar dari belakang mereka.

Liu Xian langsung melesat dan menyerang Topeng Hitam dengan tombak peraknya. Karena lengah, serangan Liu Xian tepat mengenai dada Topeng Hitam hingga menembus jantungnya.

Dengan satu gerakan cepat, Liu Xian memutar tombaknya, Topeng Hitam yang masih menancap di ujungnya ikut terputar. Sekali hembasan, tubuh Topeng Hitam terpental puluhan meter dan jatuh ke tanah dalam keadaan tak bernyawa.

"Sialan kau!!" teriak Topeng Emas marah.

Topeng Merah dan Topeng Emas kembali menyerang Liu Xian dengan ganas. Namun setelah kehilangan Topeng Hitam, formasi gabungan mereka tidak bisa digunakan lagi.

Kini mereka hanya mengandalkan kemampuan masing-masing. Sayangnya, serangan mereka tidak lagi efektif, karena Liu Xian bisa dengan mudah membaca setiap celah dari gerakan kedua lawannya.

"Serangan kalian memiliki banyak celah," ucap Liu Xian tenang.

Tombak peraknya berputar cepat dan menghantam Topeng Merah. Serangan itu terlalu cepat untuk dihindari, membuat tubuh Topeng Merah terpental beberapa meter dan memuntahkan seteguk darah segar.

"Dia benar-benar lawan yang kuat..." gumam Topeng Merah dengan napas tersengal.

Kini Liu Xian benar-benar membalikkan keadaan. Setelah kematian Topeng Hitam, kedua lawannya tampak sangat kewalahan. Meskipun mereka menggunakan jurus tingkat tinggi, tetap saja tak mampu memojokkan Liu Xian yang mulai mendominasi pertarungan.

Topeng Merah kembali masuk ke medan pertempuran setelah sempat memulihkan tenaga. Bersama Topeng Emas, mereka berdua menyerang Liu Xian dengan kekuatan penuh. Namun hasilnya tetap sama, keduanya masih kesulitan menghadapi kecepatan dan kekuatan Liu Xian yang luar biasa.

BBOOMMMM!!

Ledakan keras kembali terjadi, mengguncang hutan dan menimbulkan gelombang energi yang menyapu pepohonan di sekitar mereka. Tubuh topeng emas dan topeng merah terpental beberapa meter ke belakang, begitu juga dengan Liu Xian.

"Jika begini terus, maka kita akan kalah," ucap topeng merah.

"Kalau begitu, kita gunakan jurus rahasia," jawab topeng emas.

"Baiklah, asalkan dia mati aku akan melakukan apa saja!" balas topeng merah dengan suara berat.

Mereka berdua kemudian membentuk segel tangan. Cahaya merah kehitaman menyelimuti tubuh mereka, memancarkan aura yang sangat kuat dan mengerikan hingga membuat tubuh Liu Xian sedikit bergetar.

Kabut hitam tiba-tiba muncul dan menyelimuti kedua pria bertopeng itu. Beberapa saat kemudian, dari dalam kabut pekat tersebut muncul seekor naga hitam berukuran raksasa.

"Jurus apa ini?" gumam Liu Xian dengan dahi berkerut.

"Hahahaha! Sekarang kau akan benar-benar mati!" ucap naga hitam tersebut.

"Aku tidak akan mati semudah itu," kata Liu Xian dingin. Aura biru menyelimuti tubuhnya, dan siluet naga Azure muncul di belakang punggungnya.

"Aura ini... sangat mengerikan!" ucap naga hitam bergidik ketakutan.

Meskipun naga hitam merupakan gabungan dari topeng merah dan topeng emas, namun pada dasarnya hewan tetaplah hewan. Di hadapan naga Azure, ia tak ubahnya seperti seorang hamba yang mencoba melawan penguasanya sendiri.

Walau rasa takut melingkupi dirinya, naga hitam itu tetap menerjang Liu Xian dengan ganas.

"Siapapun dirimu, kau tetap harus mati!!" raung naga hitam sambil menghembuskan napas api ke arah Liu Xian.

"Kita lihat saja siapa yang akan mati," balas Liu Xian tenang.

Tapak Obsidian Raksasa beradu dengan semburan api naga hitam, menyebabkan ledakan luar biasa keras yang menggema di seluruh hutan. Getaran energi menghancurkan pepohonan di sekitarnya hingga seluruh hutan nyaris rata dengan tanah.

Debu dan asap hitam tebal beterbangan ke mana-mana, menutupi pandangan. Namun di balik kabut dan serpihan ledakan itu, pertarungan dahsyat antara Liu Xian dan naga hitam yang merupakan gabungan topeng merah dan topeng emas, masih terus berlanjut tanpa henti.