NovelToon NovelToon
Reinkarnasi Sebagai Putri Di Dunia Terkutuk

Reinkarnasi Sebagai Putri Di Dunia Terkutuk

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Iblis / Ruang Bawah Tanah dan Naga / Romansa Fantasi
Popularitas:474
Nilai: 5
Nama Author: Azurius07

Berkisah tentang seorang wanita yang terbangun sebagai karakter game yang pernah ia mainkan, Putri Verxina. Seorang putri Kerajaan yang terpaksa menjadi pemimpin pasukan yang memerangi Raja Iblis dan pasukannya. Verxina memiliki dua rekan yang bersamanya sejak dia masih kecil, yaitu Lukasz dan Maria.
Verxina sering dijuluki sebagai Putri Gila karena berbeda dengan para bangsawan gadis seusianya, ia memilih jalan hidupnya sebagai seorang pejuang. Bahkan tanpa penyelidikan yang mendalam, ia menyanggupi menjadi pemimpin pasukan pertahanan dari Monster dan Iblis yang nantinya akan menjadi jalan hidupnya.
Setelah menyelesaikan pertempuran pertamanya yang membuat korban jiwa dalam jumlah besar, dia bertemu dengan Ivory yang menyatakan sebagai dewa dari dunia ini dan meminta untuk Verxina dapat mencapai babak akhir tersembunyi dari dunia ini tentunya dengan sebuah imbalan. Verxina menyanggupinya dan meneruskan perjuangannya dalam mempertahankan dunia ini dari serangan pasukan Raja Iblis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Azurius07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Drag The Vicious

Drag The Vicious

Salah satu Ksatria ras Naga yang memiliki kemampuan sangat kuat, sehingga dijuluki salah satu Jenderal Bayangan Raja Iblis. Salah satu Boss yang sangat dibenci karena kemampuannya muncul di awal-awal permainan dan menciptakan debuff tinggi untuk seluruh karakter wanita di game.

Memiliki tubuh tinggi menjulang dengan kekuatan destruktif yang mampu menahan tembakan meriam bahkan di jarak puluhan meter. Ditambah dengan pedang raksasanya yang mampu merusak benteng dan zirahnya yang sangat keras bahkan untuk sihir.

Namun, hal yang sangat dibenci oleh seluruh pemain adalah bahwa dia akan selalu memberikan debuff ke seluruh karakter game bergender wanita. Buff yang diberikan seperti rasa panik, pengurangan stat dan bahkan penguncian skill karenanya. Hal inilah yang membuatnya menjadi karakter yang dibenci di game dan disukai di konten tak senonoh komunitas game ini.

Dan sekarang seluruh tubuhku bergetar saat pandangan kami saling tuju. Aku mencoba melihat sekitar dan mendapati beberapa karakter wanita seperti Maria dan beberapa pasukan bayaran lain juga merasakan hal yang sama.

“Yang Mulia! Anda baik-baik saja?” perkataan Lukasz menyadarkanku, begitu juga dengan guncangan Elano ke Maria dan tamparan Alessandro ke tentara bayaran wanita di dekatnya. Aku mengangguk dan melihat Lukasz dengan keringat dingin membasahi keningku.

“Alessandro, kau melihatnya?” tanya Lukasz.

“Ya tuan Kesatria, aku melihatnya. Bagaimana dia memberikan pandangan itu ke para wanita disini. Aku merasakan dia adalah mimpi buruk seluruh wanita, termasuk Yang Mulia,” ucap Alessandro yang menatap Drag dengan tatapan tajam.

“Aku membenci tatapan itu. Saat dia mendekat, lindungi Yang Mulia, Maria dan wanita-wanita itu. Aku akan menuntaskan Pria busuk sepertinya,” ucap Alessandro dengan nada marahnya, sedangkan aku masih mencoba menenangkan Maria dan wanita lain.

“Izinkan saya mengikuti anda Tuan Alessandro,” ucap Elano.

“Hoh anak muda, kau berani juga ya,” ucapnya saat melihat Elano.

“Aku telah diselamatkan oleh Yang Mulia, sekarang adalah tugasku melindunginya,” jawabnya dengan menodongkan perisai it uke Drag.

“Kalian berhati-hatilah! Serangannya seperti tumbukan gajah, jangan mencoba menahannya, hindari serangannya. Dan kelemahannya adalah tanduk itu, jika itu patah, dia akan menjadi sekuat orang biasa,” ucapku pada mereka, namun tanduknya sangat keras dan sangat sulit diserang.

“musuh memasuki area jaring api, seluruh meriam tembak!” Perintah Lukasz dan seluruh meriam menembakkan pelurunya.

Kami menyebutnya jaring api karena peluru yang kami gunakan mengandung bahan peledak sehingga akan meledak di jarak tertentu. Peluru biasa akan sangat tidak akurat, sehingga kami memilih meledakkannya sebelum mengenai mereka.

Korban jiwa monster bertambah setiap saat, namun Drag tidak melakukan penyerangan langsung, dia hanya tersenyum saat melihat pasukannya mati terbakar hidup-hidup. Orang gila macam apa yang menyeringai saat pasukannya dibantai seperti itu?

(***)

“Jadi itu yang meraka bisa lakukan? Mereka lebih baik daripada orang-orang yang pernah kukalahkan,” ucap Drag dari atas, mulutnya tidak dapat menahan liurnya yang terlihat sangat banyak.

“Pakaian itu sepertinya dia bangsawan, dan dia berada di area pertempuran? Sangat nikmat, aku akan menikmatinya. Akan kulihat wajah ketakutan dan pasrahmu itu nanti nona muda,” ucapnya kembali sebelum mengusap mulutnya.

“Hmmm, apa ini? Tiga orang itu menarik perhatianku, sepertinya mereka kuat ya, tapi siapa yang dapat mengungguliku? Bahkan jenderal-jenderal itu tak berani menggangguku dari perjalanan ini, kecuali orang itu,” ia mengingat Dark yang membantai kawanan Wyvernnya sebelum dapat pergi keluar Kerajaan Amberwater.

“Saat aku kembali aku akan mencabik kepalanya!” ucapnya kini dipenuhi amarah mengingat Dark.

“Tapi, apa yang terjadi? Kenapa tidak ada yang masuk ke benteng itu, jangan-jangan?!” ucapnya kembali sebelum melihat salah satu Wyvern hancur menjadi daging cincang terkena peluru meriam dan Alessandro.

“Terus datanglah kalian kadal oversize! Senjata-senjataku telah haus darah monster seperti kalian!” Teriak Alessandro seperti maniak yang terus-menerus menembakkan keempat senjatanya. Lukasz melihatnya dari belakang Ballista dan menghela nafas.

“Untungnya kita rekan disini, akan sulit jika dia musuhku,” ucapnya sembari terus menembakkan anak panahnya.

“Kita telah sampai di setengah pasukan musuh, ini mungkin akan berjalan dengan lancar,” ucap Verxina melihat jumlah korban musuhnya. Tersisa 155 Wyvern dan boss mereka.

Namun, tidak semua yang mereka lakukan akan sesuai dengan rencananya. Secara mengejutkan, Wyvern Lord terlihat memimpin serangan frontal dari seluruh monster yang tersisa. Hal ini membuat panik seluruh pasukan terutama saat melihat peluru meriam hanya berhasil menggoresnya saja.

“Nyalakan artifak! Seluruh artifak aktifkan mereka semua! Hentikan Wyvern Lord itu!” perintah Verxina yang langsung dilakukan, seluruh sihir mereka lakukan. Mereka membakar Wyvern yang berada di belakang, namun Drag dan hewannya terus maju seperti tidak terkena efek apapun.

“Jangan panik, dan terus tembakkan senjata kalian!” perintah Verxina yang juga menembakkan busurnya yang berhasil mengenai Drag, namun anak panah itu hanya mampu memantul di helmnya.

“Kalian hebat! Tapi aku lebih hebat!” Teriak Drag sebelum melompat dari Wyvern Lord dan mengayunkan pedangnya ke arah Lukasz yang telah menantinya dengan pedang miliknya.

Sebuah ledakan terjadi di tempat pedang Drag mendarat. Lukasz menghindari serangan itu dan berhasil berada di belakangnya dan mengayunkan pedangnya secara vertikan kebawah, namun sebelum dia dapat meraihnya, Drag menendangnya kebelakang hingga Lukasz terbang menembus pembatas tembok benteng.

“Lukasz!” teriak Verxina saat melihat Lukasz terbang dan jatuh kebawah. Sebelum dia dapat berpindah, Drag melihatnya dan Verxina dapat merasakan hawa ini, hawa yang sangat busuk dari Drag.

“Ternyata itu benar, aku mencium bau Kerajaan yang kental darimu, kau seorang Putri atau semacamnya?” tanyanya ke Verxina yang tak sudi menjawabnya.

“Wah wah semakin menolak, biasanya akan semakin lezat,” ucapnya yang makin membuat Verxina jijik dengannya.

Elano, Maria dan Alessandro datang dari belakang Verxina dan semuanya menatap monster itu. Ketiganya juga melihat Wyvern Lord yang tadinya terbang juga mendarat di belakang Drag, pertarungan antara dua melawan empat sepertinya akan terjadi dengan sengit.

“Yang Mulia!” puluhan tentara mengepung Drag dan Wyvern Lord, mereka membawa berbagai persenjataan hingga Ballista.

“Kalian urus Wyvern lainnya, dia terlalu kuat untuk kalian semua!” teriak Verxina yang sekarang menghunuskan pedangnya yang berwarna kebiruan.

Mereka tidak mengeluarkan suara apapun. Keadaan diluar benar-benar kacau dengan para tentara mulai membunuh dan menghadapi Wyvern yang terlihat makin beringas dalam menyerang. Meskipun keadaan diluar kacau, mereka tidak berpindah dari lokasi mereka karena tekanan dari masing-masing pihak yang cukup untuk merusak moral orang biasa.

“Lebih baik kalian menyerah dan serahkan para wanita kalian. Dan aku akan membiarkan kalian para pria hidup,” ucap Drag yang menodongkan pedangnya saat melihat Verxina dan Maria disana.

“Pria macam apa menurutmu aku ini monster? Apa aku terlihat bisa percaya omongan monster sepertimu?” ucap Alessandro padanya.

“Hitung aku keluar dari rencanamu itu monster! Jiwamu sama menjijikkannya daripada yang kupikirkan,” ucap Elano yang mengikuti jejak Alessandro.

“Perkataanmu tidak ada bobotnya monster!” ucap Maria menambahkan dan maju selangkah.

“Jika kau berpikir akan menyerang para wanita di Kota ini, maka buang pemikiranmu itu! Yang akan mati disini adalah kau monster!” ucap Verxina yang menodongkan pedangnya pada Drag.

“Semakin mereka menolak, maka semakin enak rasa mereka. Baiklah kalian, aku terima tantangan kalian! Bersiaplah, aku takkan menahan diriku!” ujar Drag yang melesat secepat kilat menuju Verxina.

Secara tiba-tiba dia telah muncul di depan Verxina. Tangannya berubah menjadi bentuk cakar naga yang akan meraih wajah Verxina. Verxina diam dengan senyumannya, sebuah perisai telah menangkis tangan itu dan sabetan pedang mengenai leher Drag. Tak hanya itu, sebuah perisai sihir mendorong tubuhnya menjauh sebelum ia menerima serangan peluru bertubi-tubi yang membuatnya makin terlempar menjauh.

Wyvern Lord ikut terbang dan menukik, menyerang mereka berempat. Lukasz secara tiba-tiba telah berada di udara dan memukulkan pedangnya yang sulit tidak dapat menembus sisiknya, namun cukup kuat untuk menjatuhkannya ke Drag yang mencoba bangkit.

“Lukasz! Kau masih hidup?!” tanya Verxina dengan kaget.

“Anda pikir itu akan membunuh saya?” tanya Lukasz seperti tak percaya dengan Verxina.

“Saya tidak akan mati sebelum dapat memenggal kepalanya,” ucap Lukasz saat melihat kedua musuh utamanya bangkit kembali. Wyvern Lord kembali meraung dan menyerang kelima orang itu lagi.

“Lukasz, Maria kalian bisa mengatasi kadal oversize itu kan? Kami bertiga akan melawan Drag. Jangan tahan sihirmu Maria, kerahkan seluruh sihirmu. Dan Lukasz, sayapnya lebih lunak daripada lehernya,” ucap Verxina yang berlari menyerang Drag.

Lukasz mengeluarkan pedang Wyvern Slayer barunya dan melesat kembali untuk menyerang Wyvern itu.

Alessandro mengeluarkan senjata barunya dan mulai menembaki Drag, yang tentunya membuatnya marah.

“Sekeras apa kulit orang ini?!” ucapnya sembari menghindari ayunan pedang Drag yang menghancurkan apapun yang dia sentuh. Elano melemparkan tombaknya yang dengan mudah Drag menangkapnya. Verxina muncul dari samping kirinya, pedang sudah hampir mencapai leher Drag lagi, namun ia menangkap tangan Verxina. Verxina memberontak dengan memberikan tendangan memutar padanya. Drag hanya melemparnya ke Elano yang juga maju menyerangnya.

“Disini monster!” ucap Alessandro yang masih menembakinya. Ia juga banyak berpindah terutama saat serangan balasan Drag dilakukan. Berbagai senjata telah ia gunakan untuk menyerang Drag dan mereka tidak terlalu berefek padanya.

“Aaa!” Teriak Elano sebelum menghantamkan perisainya ke Drag. Ia merasa seperti menghantam tembok benteng, kekuatan Drag terlalu berbeda dengannya. Ia merasakan sensasi terbang dan menghantam pasukan Ballista yang masih menembak Wyvern yang menyerang mereka.

Disisi lain, serangan Lukasz tidak terlalu berefek pada Wyvern Lord. Sebuah semburan api membuatnya terkejut, namun Maria telah menahannya dengan perisai sihirnya. Satu semburan cukup untuk menghancurkan perisai sihir, namun Lukasz senang karena ia dapat menyerang kembali kepala musuhnya.

Wyvern Lord mengehentakkan kepalanya keatas, membuat serangan Lukasz gagal dan ia malah terbang keatas. Ia menghela nafas panjang sebelum turun kembali dengan lebih cepat. Pedangnya menyala, matanya juga menyala, begitupun dengan mulut Wyvern Lord yang juga menyala.

Wyvern Lord menembakkan apinya lagi, namun Maria telah membuat sebuah perisai sihir lagi didepan kepalanya yang membuatnya terkena apinya sendiri. Kepalanya bergerak kekanan dan kiri kesakitan, namun Lukasz telah datang dengan berputar, membuat momentumnya makin cepat dan satu ayunan menyelesaikan leher dan kepala Wyvern Lord untuk selamanya. Pedangnya langsung pecah setelah serangan itu.

“Sihir yang bagus Maria!” ucapnya memberi Maria sebuah jempol.

“Teknik yang indah tuan Lukasz,” balas Maria yang kelelahan dengan sihirnya.

“Tidak baik berdiam disini, Yang Mulia masih membutuhkan kita,” ucap Lukasz yang mengambil pedangnya yang lama.

“Benar tuan Lukasz, Yang Mulia masih membutuhkan kita,” balas Maria setelah meneguk ramuan penambah energi sihirnya.

1
ameliaha
luar biasa
Shinichi Kudo
Duh, hati rasanya meleleh.
Washi
🙏Tolonggg thor, update secepatnya!🙏
Azurius07: jam 12 siang kak updatenya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!