NovelToon NovelToon
TUAN & NONA MUDA

TUAN & NONA MUDA

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / CEO / Lari dari Pernikahan / Cinta pada Pandangan Pertama / Konglomerat berpura-pura miskin / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: nitapijaan

"Selain sering berbicara kaku seperti Google translate, kamu juga tidak peka, Peony. Mengertilah, Aku menyukaimu sejak awal!!" — Van Jeffdan Admaja.

"Maaf, Saya hanya berusaha bersikap profesional, Tuan.” — Peony Thamyta Sedjatie.

***
Peony adalah tuan putri manja yang segala sesuatunya selalu di siapkan oleh para pelayan.
Makan dari sendok emas. Kehidupan layaknya tuan putri yang keinginannya selalu di turuti sang raja. Itulah Peony Thamyta.

Hidupnya serba mewah, apa yang dia inginkan hanya perlu dia katakan dan beberapa menit setelahnya akan menjadi kenyataan.

Setidaknya, hal itu terus berlanjut sebelum Ayahnya —Darius Sedjatie, tiba-tiba menjodohkan Peony dengan anak teman bisnisnya.

Peony yang merasa belum siap menikah pun menolak! Berharap keinginannya kali ini akan terkabulkan, tapi sayangnya kali ini keberuntungan Peony seolah hilang. Darius tak mau menurutinya lagi, sehingga lelaki paruh baya itu menawarkan sebuah perjanjian gila.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nitapijaan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Interogasi

“SAYANG—“

“Eh, sedang berkumpul ternyata.”

“Mommy? Sedang apa di sini?” Sebelah Alis Jeffdan terangkat, ketika netra nya menemukan sosok Tzuyu.

Iya, jadi yang barusan berteriak itu adalah Tzuyu. Dia baru saja tiba di kantor setelah menjemput putri sulung nya — Delina, tentunya tanpa pulang ke mansion terlebih dahulu.

Sesuai perkataannya kemarin malam. Kini Tzuyu sudah duduk manis di sofa singel dekat Yuka dan Tani, di ikuti dengan Delina juga tentunya. Entah lah apa yang Tzuyu perlukan di sini? Padahal tidak ada yang terlalu penting menurut Jeffdan!

“Tentu saja menepati perkataan Mommy yang semalam.” Jawab Tzuyu sembari menyilang kan kedua tangannya di depan dada.

Jeffdan menatap malas ke arah Mommy-nya yang tengah tersenyum, entah karena apa. “Eung, lalu, ada acara apa sampai Nona Tua itu juga ikut pulang? Bukanya seminggu lalu dia bilang tengah sibuk,”

Jeffdan menunjuk Delina dengan dagunya. Lelaki itu memutuskan untuk bangkit dari tempat singgahnya. Berjalan dengan santai sembari memasukkan satu tangannya ke dalam saku celana, meninggalkan Peony dengan segudang pertanyaan.

“Tentu saja untuk menemui calon asisten mu bocah, untuk apa lagi?” Jawab Delina, sinis. Sedikit membuat Tanu, Yuka, Jeffdan dan Peony mengernyitkan alisnya bingung. Memang perlu seperti itu?

“Memangnya sampai perlu sebegitu?” Tanya Yuka yang sedari tadi diam.

Tzuyu terkekeh kecil, “Tentu saja itu perlu, Yuka.” Sahut Delina menatap sang adik sepupu.

Hei, tolong jangan katakan mereka terlalu protektif meskipun memang begitu tampaknya. Sepenting itu kah pemilihan asisten untuk seorang Van Jeffdan?

“Eumm, Nyonya Tzuyu, saya permisi keluar terlebih dahulu.”

Tani pamit, dia merasa ini bukanlah obrolan yang bisa di masuki nya. Lantas setelah mendapatkan anggukan dari kedua Bos perempuannya, Tani pun segera melenggang ke luar dengan membawa Peony juga tentunya.

Namun, baru saja ingin menapakkan kakinya selangkah dari pintu keluar, Tzuyu, sang nyonya besar pun berucap memberhentikan langkah kedua kakak beradik sepupu yang identitasnya disembunyikan itu.

“Tunggu dulu Tani,” cegatnya. Tani dan Peony pun serentak menoleh ke arah mereka. Lagi.

“Iya nyonya, anda perlu sesuatu?” Tanya nya, sedikit kikuk. Ya, meskipun Tani sudah akrab dengan keluarga Bosnya, bukan berarti dirinya bisa seenaknya ikut campur dalam pembicaraan mereka kan?

Berbeda dengan Yuka yang memang sudah seperti anak bagi Tzuyu, karena mereka bersaudara.

“Tani, tujuan kami kemari untuk mengobrol dengan calon asisten perdana Jeff! Kenapa kamu malah membawanya pergi?” Delina gemas dan sedikit mengerucutkan bibirnya kesal.

“Eh, maaf saya kira nyonya butuh waktu untuk mengobrol, jadi saya membawa Peony pergi.” Ucap Tani sedikit tak enak.

“Ya Kak, Kakak gak dengar tadi Kak Delina bicara apa? Dia rela pulang dari Korea cuman buat ketemu calon asisten kak Jeff, dan Kak Tani malah membawanya pergi!”

Itu suara Yuka, dia menatap sinis Tani yang masih berdiri dengan Peony di sebelahnya. “Kak, apakah tidak apa-apa? Kalau aku membuat kesalahan nanti bagaimana, aku takut, kak!” Peony berbisik, agak ragu dan canggung pula jika dirinya di tinggal dengan para orang asing di dalam ruangan itu. Di tambah lagi tatapan mata dan aura yang di keluarkan oleh kakak perempuan calon Bos nya, seperti mengintimidasi dan bisa membunuhnya kapan saja.

Uh, kenapa Peony jadi hiperbola seperti itu!

“Tidak apa-apa, ada Yuka disini. Sana pergi, awas jangan sampai kelepasan.” Peringat Tanu balik berbisik sebelum pergi keluar ruangan.

“Kak!!” Pekik Prony pelan.

Peony menghela nafas pendek, percuma saja, dia sudah terjebak sekarang. Lantas dengan langkah perlahan namun pasti gadis itu pun menggerakkan kakinya, berjalan menuju tempat para atasannya.

Peony gugup, dia terus memaki Tani dalam hatinya. Tiba-tiba saja dia ingin menarik kembali perkataan nya beberapa waktu lalu, saat ia mengatakan bahwa dirinya beruntung telah memiliki Tanu sebagai Kakak nya.

“Kemari, Peony. Duduk di sebelahku.” Titah Yuka, dia menarik pergelangan tangan Peony untuk duduk di sebelahnya, di tengah-tengah dirinya dan Delina.

“Mommy, Nona tua, sebenarnya apa tujuan kalian datang kesini? Merepotkan saja!” Jeffdan mendengus, sebelum mencium bantal sofa yang di lemparkan Delina tepat mengenai wajahnya.

“YAK!!”

“Sudah!” Lerai Tzuyu, saat Jeff dan Delina mulai berdiri dan hampir saling baku hantam.

Akhirnya dengan berat hati dan wajah masamnya, kedua kakak beradik itu pun kembali duduk di tempat masing-masing. Menyimak pertanyaan Tzuyu yang di lontarkan kepada Peony.

“Jadi, anak manis, siapa nama aslimu?” Tanya Tzuyu, sedangkan Peony yang di tanya malah bengong sendiri. Masih shock dengan keributan tadi.

“Uh, ya. Perkenalkan nama saya Peony Thamyta —Eh, astaga maaf, maksud saya Peonytha, Nyonya.” Jawab Peony, setelah di senggol kecil oleh Yuka. Karena dia yang sedari tadi diam dan melamun, alhasil jadi loading sebentar.

Sejujurnya gadis itu tidak pernah segugup ini menjawab pertanyaan orang yang menanyakan namanya. Hanya kali ini saja rasanya.

“Peony Thamyta?”

1
DreamHaunter
Alur yang brilian
Oralie
Cerita yang menarik, gak capek baca sampe habis!
SGhostter
Thor bikin penasaran nih, ayo dong lanjut ceritanya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!