NovelToon NovelToon
Diselingkuhi Tunangan, Dinikahi Mas Mantan

Diselingkuhi Tunangan, Dinikahi Mas Mantan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berbaikan / Pengantin Pengganti / Pernikahan Kilat / Kehidupan di Kantor / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:93.3k
Nilai: 5
Nama Author: Deshika Widya

"Biar saya yang menikahi Dira, Om."
"Apa? Gak bisa! Aku gak mau!"
***
Niat hati menerima dan bertunangan dengan Adnan adalah untuk membuat hati sang mantan panas, Indira malah mengalami nasib nahas. Menjelang pernikahan yang tinggal menghitung hari, Adnan malah kedapatan berselingkuh dengan sahabatnya sendiri. Di saat yang bersamaan Rada—mantan kekasihnya, datang menawarkan diri untuk menjadi pengganti Adnan. Indira jelas menolak keras karena masih memiliki dendam, tetapi kedua orang tuanya malah mendukung sang mantan.
Apa yang harus Indira lakukan? Lantas, apa yang akan terjadi jika ia dan Rada benar-benar menjadi pasangan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deshika Widya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Merasa Asing

Indira berdiri di depan cermin besar yang terpasang di kamar. Tangannya merapikan blouse biru muda yang ia kenakan dengan pikiran yang tidak tenang.

Pertanyaan Rada yang terlontar malam itu belum juga ia beri jawaban hingga sekarang. Meski Indira yakin sang suami pasti sudah paham sejak pertama kali ia bilang akan kembali masuk kerja.

Ya, bukankah itu seharusnya sudah bisa menjadi jawaban atas pertanyaan Rada? Cukup jelas jika Indira masih ingin bergabung di Nuswantara.

Wanita berhidung mancung itu menarik napas dalam, menatap pantulan dirinya di depan. "Okey, tenang. Kamu gak perlu pikirin itu, Dira. Lagipula pernikahan ini masih baru. Ngapain buru-buru resign, sih?" gumamnya.

Indira tahu mungkin keputusannya cukup egois. Namun, sebagai orang yang sudah lebih dulu bekerja di Nuswantara daripada Rada, ia tidak ingin menyerah begitu saja. Jika mau, kenapa tidak pria itu saja yang mencari pekerjaan baru?

"Udah selesai belum, Sayang?" teriak Rada yang membuat Indira terkesiap. Bukan karena suaranya yang keras, melainkan karena panggilan "sayang".

Entah mengapa sejak malam itu Rada lebih sering memanggilnya demikian. Apa maksudnya, ia tak paham.

"Dira Sayang ...."

"Iya, iya. Ini udah selesai," sahut wanita itu dengan suara yang sedikit keras juga karena sang suami berada di luar kamar.

Ia melirik jam di pergelangan tangannya sejenak, memastikan masih cukup banyak waktu agar tidak terlambat.

Rada menyambut istrinya dengan senyum mengembang. Setelah wanita itu tiba di hadapan, segera ia bangkit dan merangkul pinggangnya mesra. Berjalan bersama keluar dari rumah peninggalan orang tuanya.

Ya, sejak beberapa hari lalu Rada dan Indira sudah pindah dan akan menetap di rumah peninggalan orang tua pria itu. Selain agar tidak terlalu jauh dari kantor Nuswantara Properti, Rada juga ingin rumah tersebut tetap ditempati. Setidaknya, rumah sederhana itu akan terus terjaga jika ia dan Indira ada di sana.

"Ayo, masuk!" Rada membukakan pintu mobil untuk Indira, tapi wanita itu malah menggelengkan kepala.

"Kan, aku udah bilang kalau mau naik busway, Rad. Biar gak ada yang curiga kita dateng bareng," katanya.

Seketika Rada mendesah lelah. "Kan, aku bisa turunin kamu sebelum kantor, Dira Sayang. Di depan toko atau supermarket gitu misalnya."

Untuk apa sang istri repot-repot naik busway segala, coba?

"Ck! Itu terlalu berisiko, tahu! Pagi-pagi, tuh, banyak karyawan yang keluar-masuk kafe atau minimarket buat cari sarapan. Aku gak mau mereka sampe liat kita."

Huh, rasanya Rada sudah lelah membujuk Indira. Wanita itu selalu saja memiliki alasan yang membuat ia tak bisa lagi menyanggahnya.

"Udah, deh. Aku ke halte depan dulu—"

"Aku antar sampai halte depan."

***

Tiba di kantor, Indira langsung disambut hangat oleh beberapa rekan kerja begitu memasuki lobi Nuswantara.

"Ya ampun pengantin baru .... Makin seger aja, nih!" seru salah satu staf bagian desain interior, sambil menghampiri dan memeluknya singkat.

"Kantor jadi sepi banget selama kamu cuti, Dir," celetuk yang lain.

Indira terkekeh pelan. "Kalian bisa aja. Tapi serius, aku kangen banget sama kantor ini, huhu. Pasti banyak yang aku lewatin selama cuti, ya?"

"Banyak banget, Dir. Tapi yang paling penting, kita sekarang lagi nunggu desain final dari Rada. Setelah di-acc, baru kita mulai promosi gede-gedean."

Rumi tiba-tiba muncul dari luar. Wanita itu langsung menggandeng lengan sang sahabat.

"Oh ya? Rada dikasih kesempatan buat pegang desain proyek baru kita?" Indira menaikkan alis. Kenapa Rada tidak bercerita padanya?

"Huum." Rumi mengangguk. "Mungkin karena dia udah punya pengalaman sebelumnya. Tapi selama ini kerjaan dia oke, sih," ujarnya sambil menoleh ke arah pintu masuk. "Tuh, orangnya baru datang."

Indira refleks menoleh, dan saat itu juga pandangannya bertemu dengan sepasang mata hitam milik Rada. Entah mengapa, jantungnya tiba-tiba berdetak tak karuan.

Rada berjalan masuk ke dalam lobi dengan langkah tenang. Raut wajahnya datar, terlihat profesional.

Di satu sisi, Indira senang karena sepertinya Rada bisa diajak kerja sama untuk saling berpura-pura. Namun, di sisi lain entah kenapa ia merasa tak nyaman. Ia dan Rada jadi benar-benar seperti orang asing sungguhan.

"Kenapa rasanya jadi gak enak gini, ya?" gumam wanita itu dalam hati.

***

"Brief dari Bu Vina soal promosi Cluster Alam Raya udah ada belum, Rum?" tanya Indira setelah beberapa saat fokus pada layar komputernya.

Rumi menoleh. "Udah. Kemarin Bu Vina kirim. Ini baru selesai aku baca. Coba cek email, deh, Dir!"

Indira menurut. Ia membuka email lewat komputer, lalu coba fokus untuk memahami isi brief di depannya. Cukup rumit, tapi menantang. Risikonya pun tak kalah besar dari proyek-proyek sebelumnya.

"Gila ya, target penjualannya ngeri banget. Kita disuruh push 30 unit dalam 3 bulan, mampus!"

Spontan Indira tertawa mendengar ocehan Rumi yang selalu putus asa di awal. "Bener, sih. Tapi gak menutup kemungkinan kita bisa capai target. Bahkan mungkin lebih."

"Emang. Tapi buatku ini terlalu berat, Dir. Apalagi sekarang orang-orang lebih suka tinggal di apartemen."

"Ck! Beda, Rum. Target market kita yang sekarang beda sama yang kemarin-kemarin. Pokoknya kita harus buat campaign yang bener-bener eye-catching. Gak bisa cuma brosur sama iklan sosial media aja, bosen banget," papar Indira. Ia sudah berencana membuat metode promosi dengan terobosan baru, tapi tetap bisa menembus pasar.

"Setuju, sih." Rumi mengangguk. "Kita tunggu desain final sama pembangunan beberapa cluster selesai. Targetnya, sih, desainnya bakal selesai bulan ini."

Baiklah. Kalau begitu, Indira masih punya waktu memikirkan konsep promosi terobosan baru untuk proyek baru Nuswantara. Tak lupa menyiapkan tim pemasaran yang solid dan profesional.

Setelah beberapa jam di depan layar, rasa kantuk mulai menyerang. Beberapa kali Indira menguap lebar.

"Ngopi sana, Dir! Mau aku panggilin OB?" tanya Rumi. Kalau dia, sih, sudah sedia kopi dari sejak duduk di ruangan itu.

"Gak usah. Aku bikin sendiri aja."

Indira bangkit dari duduknya, lalu keluar dari ruangan. Ia berjalan sendirian menuju pantry. Melewati beberapa ruangan divisi yang salah satunya adalah ruangan sang suami.

Langkah wanita itu terhenti sejenak tepat di depan ruangan Rada dengan pintu yang terbuka. Sehingga ia bisa dengan jelas melihat siapa saja yang ada di dalamnya.

Hanya Rada.

Seutas senyum terukir di wajah cantiknya sebelum kembali melanjutkan langkah menuju pantry. Ia akan membuat kopi juga untuk sang suami.

Tiba di pantry, Indira langsung mengambil 2 buah gelas. Kemudian, menuangkan kopi dan gula ke masing-masing gelas tersebut dengan tenang, sebab sedang tak ada siapa pun di ruangan itu. Namun, saat hendak menuangkan air, sebuah suara tiba-tiba muncul dan sukses membuatnya hampir tersiram air panas.

"Akh!"

"Hati-hati, Sayang."

Deg!

1
Kasih Bonda
next Thor semangat
Deshika Widya: asiiap Kakak
total 1 replies
Wardi's
ka othor adnan mo nitip donat d cafe rada boleh gk??
Wardi's: wkwkwkwk
total 3 replies
Wardi's
fix.. arum sm dafa resign dan bikin cafe cimol bojot sm sayur seblak., dan adnan nitip nimunan teh poci d cafenya mereka..
Wardi's: boleh.. boleh.. kebetulan es nya belum sadar.,
total 2 replies
Teh Euis Tea
huhhhhh aku kecewa kenapa bukan aku yg kau pilih babang revan, coba km berani melamar aku pd suamiku...huhhh aku sedih🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Teh Euis Tea: hihihihi
total 2 replies
Ayudya
seneng banget lihat Rumi dan Revan bahagia
Deshika Widya: jangan lupa siapin kado ya😄
total 1 replies
Eva Wahyuni
yeyeyeye 😄😄😄,,, akhirnya diterima 😍..
semangat Revan dan Arum🥰💪
Deshika Widya: semangat ke mana tuh🤭
total 1 replies
Arin
Beneran nih diterima lamaran Revan ke Rumi??
Apa hanya Revan yang lagi bayangin kalau lamarannya di terima🤭🤭🤭🤭
Arin: tolong wakilkan ya
total 2 replies
Wardi's
bikin cafe sebelahan sm rada aja ya ka othor., yg 1 jual seblak., satunya jual minuman biar gk brantem..
Deshika Widya: sekalian sama cimol bojot dan cireng kuah aja gak sih biar lengkap😌
total 1 replies
Wardi's
nanti siapa yg ngalah keluar dr nuswantoro??
Deshika Widya: kantornya aja yg suruh keluar dah😌
total 1 replies
Ir
kak kenapa kemarin ga up, seharusnya double nihh
Deshika Widya: capcaaayyy😌
total 1 replies
Kasih Bonda
next Thor semangat
Deshika Widya: asiiiap Kakak
total 1 replies
Teh Euis Tea
arum udah terima aj revan, awas klu ga mau aku rebut revannya, biarin jd pelakor jg demi revan🤣🤣🤣🤣🤣🤣
takut keduluan othor akunya😂
Teh Euis Tea: othor mainan pulici ga asik ach othor
total 2 replies
Kasih Bonda
next Thor semangat
Deshika Widya: asiiap Kakak
total 1 replies
Eva Wahyuni
cie cie cie ada yang masih jual mahal 😄, masih ngambekan..
semoga pak Revan bisa taklukkan hatinya Arum ya Thor
😄🥰
Eva Wahyuni: siap Thor 😄😄😄
total 2 replies
Wardi's
arum ultah yg keberapa kak othor??
Deshika Widya: ke 12🤣
total 1 replies
Teh Euis Tea
cieeee ada yg ultah trs di lamar abis itu nikah deh dan punya anak banyak trs anak rumi dan dirra pacaran🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Rohana Omar: ngacuh.....😄😄😄😄😄
total 3 replies
Ir
kaka jangan sampe yaa Indira punya niatan adopsi anak nya si Dita aku ga setuju, dia punya kake dan nenek
Deshika Widya: Kata Pak Ustadz, dendam itu tidak baik, Anak Muda🤣
total 1 replies
Ayudya
selamat ulang ya Arumi dan semoga pak Revan jodoh mu
Deshika Widya: Aamiin-in aja deh🤭
total 1 replies
Ir
maaf ya Rad kak Deshika pelit ga mau minjemin helikopter buat jemput ayang beb
Dita gue sumpahin lu makan rendang dapet nya lengkuas yaaa 😡😡
Deshika Widya: sedih banget lagi lahapnya makan daging malah gigit lengkuas😭🤣
total 1 replies
Kasih Bonda
next Thor semangat
Deshika Widya: asiiiap Kakak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!