NovelToon NovelToon
Kemelut Di Istana Juragan

Kemelut Di Istana Juragan

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Harem / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang / Roh Supernatural / Horror Thriller-Horror / Identitas Tersembunyi
Popularitas:187.4k
Nilai: 5
Nama Author: aisy hilyah

Wulan Candramaya, seorang gadis belia yang terpaksa turun gunung atas permintaan bapaknya untuk menikah dengan seorang penguasa dari istana Nagari. Juragan Nataprawira, laki-laki dewasa yang berwajah tampan, tapi terkenal dengan kekejamannya.

Laki-laki berusia tiga puluh lima tahun, memiliki tiga orang istri dan satu orang anak. Wulan adalah istri keempatnya, istri tebusan hutang bapaknya.

Wulan dibuang ke gunung Munding sejak kematian sang ibu oleh bapaknya sendiri. Gunung yang tak terjamah oleh manusia dan konon dihuni oleh para demit. Wulan setuju menikah hanya untuk mengungkapkan misteri kematian sang ibunda tercinta.

Bagaimana Wulan menghadapi intrik licik dari para istri juragan di istana itu? Misteri apa saja yang Wulan temukan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aisy hilyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5

"Siapa?"

Wulan bertanya cemas saat suara pintu terdengar. Paviliun tempat tinggalnya cukup luas, ia tak perlu keluar saat ingin pergi ke kamar mandi. Bahkan, dapur kecil pun tersedia di sana untuk memudahkan para pelayan dalam melayani majikan.

Sesosok bayangan muncul perlahan, memasuki kediamannya. Wulan menunggu dengan cemas, menyusun rencana untuk segala kemungkinan yang akan terjadi.

Dia bukan juragan. Apakah istri juragan yang lain?

Batin Wulan bergumam, matanya tak berkedip menunggu sosok itu muncul di hadapannya. Wulan mengernyit saat melihat seorang wanita berusia lima puluh tahunan berdiri di hadapannya dengan sedikit membungkuk.

"Siapa kamu?" tanya Wulan tanpa beranjak dari ranjang.

Wanita itu mengangkat wajah, tersenyum lembut. Aura keibuan begitu terasa hangat di hati Wulan. Sosok itu sama persis seperti Nyai Darsih yang merawatnya selama ini.

"Saya Sumi, pengasuh juragan. Juragan meminta saya untuk melayani Nyai Wulan. Mulai sekarang jika Nyai butuh apa-apa panggil saja saya," ucap wanita itu dengan sopan.

"Pengasuh juragan?" Wulan mengulangi kata-kata itu.

"Iya, Nyai?" sahut Sumi sambil tersenyum.

"Nyai?" Wulan kembali mengulang, bingung dengan situasi yang sedang dihadapi.

Untuk apa juragan mengirim pengasuhnya ke sini? Apakah untuk menjadi mata-mata?

"Semua istri juragan di istana Nagari ... kami para abdi menyebutnya seperti itu," ucap Sumi menjelaskan.

Wulan tersenyum, beranjak dari ranjang dan berjalan mendekat. Bi Sumi terlihat seperti orang baik, tapi Wulan tetap harus waspada dan hati-hati. Ia asing di istana itu.

"Bibi tidak perlu memanggil saya seperti itu. Panggil saja saya Wulan, Bibi terlihat seperti ibu saya," ujar Wulan sembari menelisik sosok di hadapannya dengan jeli.

Bi Sumi terkesiap, ada riak kekhawatiran di garis wajahnya yang dipenuhi keriput.

"Ta-tapi ...."

"Tidak ada tapi. Wulan masih muda, masih belum tahu apa-apa. Ke depannya harap Bi Sumi mau mengajari Wulan bagaimana cara hidup di istana Nagari ini," sela Wulan dengan suara lembut mendayu.

Bi Sumi terharu mendengar itu, tak menyangka ia akan mendapat majikan yang begitu sederhana dan tidak sombong. Tak seperti majikan sebelumnya.

"Baiklah kalau begitu. Tetap saja, saya harus membicarakan ini dengan juragan. Khawatir beliau tidak senang," ujar Bi Sumi tidak berani memutuskan.

Juragan lagi? Apakah segala sesuatu di istana ini harus dengan izin darinya? Artinya semua orang tidak punya privasi di sini?

Wulan menghela napas panjang, istana megah itu seperti sangkar burung yang mengurungnya. Dia adalah orang yang bebas, seseorang yang tidak pernah bisa berdiam diri di dalam rumah.

"Wulan tidak apa-apa? Kenapa melamun?" tegur Bi Sumi dengan hati-hati. Ia khawatir telinga juragan akan mendengarnya.

"Tidak apa-apa, Bi." Wulan tersenyum, tapi kekhawatiran jelas terlihat di kedua matanya.

"Saya dengar istri muda juragan tinggal di paviliun ini? Apakah ada di dalam?" Suara seseorang mendayu, terdengar tegas dan dingin menusuk.

Wulan menatap Bi Sumi, bertanya tanpa kata.

"Nyai Ratih, istri pertama juragan," jawab Bi Sumi pelan.

Wulan membulatkan bibir, menunggu sang kakak madu yang sudah berdiri di depan pintu. Entah apa yang akan dia lakukan kepadanya?

Brak!

Pintu dibuka dengan kasar, tapi Wulan terlihat biasa saja. Teringat pada ucapan Nyai Darsih tentang orang-orang di istana Nagari itu.

Ratih, adalah istri pertama juragan yang diakui para abdi. Dia anak dari sepupu jauh ibu tiri juragan. Telah melahirkan seorang anak perempuan untuk juragan yang saat ini berusia sepuluh tahun. Dia sombong dan begitu berkuasa di istana Nagari. Semua abdi harus tunduk dan patuh padanya. Jika tidak, maka dia akan mati dan jasadnya dibuang ke gunung untuk menjadi makanan binatang buas. Kamu harus berhati-hati di depannya.

Kata-kata Nyai Darsih kembali terngiang di telinga Wulan. Tentang sosok istri pertama sang juragan yang berhasil melahirkan seorang anak.

Bi Sumi melirik Wulan yang tidak terlihat takut ataupun cemas.

Dia terlihat biasa saja. Apakah Wulan ini tidak tahu siapa Nyai Ratih ini? Bi Sumi menghela napas.

"Secantik apa istri muda juragan sampai dibuatkan pesta begitu meriah seperti ini?" katanya sembari melangkah masuk ke dalam kamar Wulan. Ia duduk tanpa diminta, di kursi kayu yang tersedia di sana.

Wulan tersenyum, berjalan perlahan mendekati wanita tersebut. Sementara Bi Sumi hanya melirik tanpa beranjak.

"Wulan menyapa Nyai!" ucap Wulan dengan sopan.

Brak!

Ratih menggebrak meja, membuat Bi Sumi terperanjat.

"Lancang! Baru pertama datang ke istana ini, bukannya datang menghadap, kamu seenaknya di kamar? Tidak punya sopan santun!" hardik Nyai Ratih geram.

"Wulan tidak sopan, tapi juragan sendiri yang membawa Wulan ke sini. Wulan tidak tahu jika harus menghadap Nyai terlebih dahulu," ucap Wulan sambil tersenyum.

"Kamu ...."

"Tolong jaga sikap, Nyai!"

Ratih membeliak, seperti melihat hantu.

"Kamu ...!"

1
Sandisalbiah
hem.. emang udah mengalir di darah Wulan.. gadis dgn keistimewaan tersendiri..kali ini Ratih dan Lastri salah cari lawan.. krn Wulan adalah rival yg tangguh, bukan kaleng-kaleng
Sandisalbiah
biasanya suka parno kalau baca cerita horor krn jadi kebayang bayang.. tp ini bikin penasaran.. 🤦‍♀️
Siti Sarifah
seru
Sandisalbiah
keistimewaan apa yg ada di tubuh Wulan...? semakin menarik.. 🤔🤔
Sandisalbiah
apa tubuh juragan Nata juga dlm pengaruh teluh si Ratih..? 🤔🤔🤔
Sandisalbiah
Ratih pergi menemui dukun santet tuh buat menyantet Wulan dan Lastri lagi suru pelayannya buat pasang guna² utk menyakiti Wulan.. hadeh... semoga Wulan selalu waspada dan hati²
Sandisalbiah
mungkin Ratih yg menyebarkan rumor buruk tentang sang juragan agar tdk ada org, terutama para gadis yg menggodany... di tambah sikap juragan yg memang sangat tegas dan tak pandang bulu
Sandisalbiah
Wulan memang tega krn itu gen turunan dr kamu Asep.. kalau kamu lupa itu... krn kamu sendiri si raja tega... 😏
Sandisalbiah
jadi jika ibu Wulan adalah wanita yg sangat cantik dan lemah lembut itu dibuang, emang secantik apa si Patma itu..? apa mata si Asep yg kataraknya tingkat mampus sampe gak bisa bedakan mana kain sutra dan yg mana kain lap..?
Sandisalbiah
heleh.. kebiasaan para maling, para perampok, para begal plus para pelakor... kalau udah kepergok, udah ketauan, udah ketangkep baru deh.. memelas minta ampun, minta maaf dgn wajah sedi, sendu.. tp kalau gak ketauan.. wah.. songongnya.. ngerasa paling hebat dan selebrasi krn ngerasa sukses... herannya jd penjahat, jd perampas hak org lain kok bangga, jumawa... lupa kalau di dunia itu ada hukum tabur tuai...
Sandisalbiah
keren banget aksi Wulan dan bi Sumi... menjatuhkan mental lawan ke dasar lumpur hina.. krn itu harga yg pantas utk manusia berhati iblis seperti Asep, Patma dan Sari..
Sandisalbiah
bener-bener maling yg angkuh.. hadeh... kelakuan Sari dan Parma ini menggambarkan para koruptor jaman sekarang.. jd maling tp sombongnya gak ketulungan.. amit dah
Sandisalbiah
ayok Wulan.. kita grebek para maling yg berstatus keluarga itu.. rampas balik hasil curian mereka...
Sandisalbiah
Wulan.. istri kecil juragan yg meresahkan.. 🤦‍♀️😂😂
Sandisalbiah
kan.. satu lagi bukti kalau juragan Nata itu SESUATU ke Wulan... 🤔🤔🤔🤭
Sandisalbiah
good job Wulan... jadilah perempuan tanggu yg tdk mudah di tindas... tunjukan pd mereka apa posisimu dan di mana posisi mereka
Sandisalbiah
sepertinya sang juragan bukan secara asal menjadikan Wulan istri mudanya tp mang ada sesuatu, buktinya dia juga menyertakan gelang peninggalan ibunya utk seserahan yg dia berikan pd Wulan, termasuk mengirim bikin Sumi sebagai pelayan Wulan...
Sandisalbiah
Ratih yg rajin mengirim teluh.. dan utk dua istri Nata, kemungkinan gak akan bisa hamil dan itu jelas ulah Ratih..
Sandisalbiah
untungnya Wulan juga memiliki pengetahuan tentang hal mistis jd tdk mudah buat du singkirkan.. syukur deh kalau dia juga pribadi yg tangguh...
Sandisalbiah
keluarga topik... bapaknya picik, ibu tirinya licik.. dan komplit dgn keserakahannya.... dasar keluarga ke blangsak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!