Setelah Empat Tahun Berlalu ( Luka)

Wanita yang di maksud oleh Bagas dan Dimas ternyata adalah Angel, setelah di keluarkan dari kampus.Angel tak lagi melanjutkan pendidikannya karena tak punya nyali menghadapi bully dari orang - orang yang mengikuti gosip panas tentang nya.apalagi ekonomi keluarga nya sedang memburuk dan sekarang dia harus bekerja keras agar bisa membiayai pengobatan ayah nya.

Untuk tempat tinggal sementara,Angel memutuskan untuk menyewa sebuah apartemen yang tidak terlalu luas tapi cukup untuk menampung ia dan Ayah nya nanti.

" Kamu mau kemana lagi dandan seperti itu?"tanya Halimah adik dari ayah Angel yang baru pulang dari negara A.

Kedua mata nya sakit melihat penampilan Angel yang begitu menor, keponakan nya ini memang susah untuk di kasih tahu.masih sama seperti beberapa tahun yang silam.

Sudah lama Halimah ingin pulang menjenguk kakak nya,tetapi terbentur dengan pekerjaan yang sedang menumpuk.baru sekarang ia bisa pulang ke tanah air.alangkah kaget nya Halimah begitu mendengar apa yang sudah terjadi kepada kakak nya saat ini.

" Aku mau ketemu sama teman Aku , Tan." jawab Angel masih sibuk memoles kan makeup ke wajah nya.

" Teman yang mana?" tanya Halimah curiga.

" Ada deh,Tante mana kenal sama teman-teman ku."kilah Angel tak mau berterus-terang kepada Tante nya.

" Kamu jangan macem-macem ya Ngel! Ayah mu lagi sakit dan itu gara-gara Kamu.kalau sampai Kamu membuat u...."belum sempat Halimah menyelesaikan ucapannya tapi sudah di potong dengan cepat oleh Angel.

" Tan! Please jangan berisik di sini, lebih baik Tante istirahat saja dan siang nanti tolong jaga Ayah ya." sentak Angel semakin pusing setelah mendengar ucapan Tante nya.

Angel lalu meraih tas secara kasar dan pergi tanpa berpamitan kepada Tante nya,Halimah geleng-geleng kepala melihat tingkah keponakan nya yang sudah terbiasa manja sedari kecil.

" Angel tunggu Ngel! Dengerin Tante dulu."panggil Halimah tapi sama sekali tidak di gubris oleh Angel.

Halimah bahkan sampai mengejar Angel hingga turun ke parkiran apartemen,namun keponakan nya terus berjalan lurus mengabaikan panggilan dari nya.Angel langsung masuk ke dalam sebuah mobil mewah yang sudah menunggu kedatangan nya di parkiran apartemen depan.

" Dasar! Keponakan keras kepala." umpat Halimah untuk Angel.

Sudah miskin dan hidup susah tetapi keponakan nya itu tetap sombong,Halimah lalu naik lagi ke lantai atas untuk mengistirahatkan tubuh yang masih lelah setelah menempuh perjalanan jauh.

Sedangkan Angel sendiri saat ini dalam perjalanan menuju ke sebuah hotel yang terletak tidak jauh dari apartemen nya.mobil mewah ini adalah milik Lusi sahabat yang mencari kan pekerjaan kotor untuk Angel dan sudah begitu lama menekuni pekerjaan ini.

" Lus! Kali ini orang nya ganteng nggak?" tanya Angel sembari sibuk dengan kaca di tangan nya.

" Nggak tau gue! Dalam pekerjaan ini ganteng itu bonus Ngel.jadi jangan berharap terlalu banyak dengan client hari ini."tutur Lusi sambil tertawa.

" Ihh Lo! Udah lama gue nggak dapat client tampan dan muda." timpal Angel dengan genit.

Mobil milik Lusi akhirnya sampai juga di tempat tujuan,Angel yang sudah selesai dengan alat makeup nya langsung memasukkan kembali alat make up itu ke dalam tas nya.

Pekerjaan seperti ini sudah beberapa bulan ini ia lakoni, semakin lama ayah nya berada di rumah sakit maka semakin banyak biaya yang di butuhkan.anggap saja semua biaya yang Angel keluar kan sekarang adalah sebagai penebus rasa bersalah nya terhadap sang Ayah ,sebab gara-gara dia perusahaan mereka bangkrut.

" Udah nggak usah capek-capek bayangin wajah nya,bayangin dompet mereka yang tebal saja,sana turun! Jangan buat client kita menunggu lama.mau punya uang banyak kan... Semangat Besti.." teriak Lusi sambil berteriak mengepalkan tangannya di hadapan Angel.

Angel yang melihat itu hanya tertawa kecil lalu menemui receptionist mengambil kunci kamar yang sudah di pesan kan oleh Lusi untuk nya.

" Demi punya rumah mewah lagi! Gue pasti bisa." gumam Angel menyemangati diri nya sendiri.

Tok..Tok..Tok..

Ceklek,pintu terbuka lebar menampilkan wajah pria tua dengan tubuh tinggi besar dan perut buncitnya serta kepala botak licin mengalahkan jalan tol.

Pria itu menatap Angel dengan begitu liar dan jelalatan.Angel sendiri berusaha terus tersenyum centil karena tak mau kehilangan client nya.

" Silahkan masuk sayang,kita nikmati pagi ini dengan penuh gairah."ucap pria itu lalu memeluk erat tubuh Angel.

Lalu mereka berdua masuk ke dalam kamar dengan bibir yang saling bertautan mesra,salah satu tangan pria itu sudah meluncur bebas ke gunung kendor milik Angel.

Hanya karena demi uang dan tetap bisa berbelanja barang mahal. angel rela melakukan segala cara termasuk menjadi wanita pemuas dahaga para pria hidung belang.

" Anak itu... Ternyata nggak pernah berubah." ucap Lara sambil terbelalak karena tidak sengaja melihat Angel sedang bercumbu mesra dengan pria tua.

Mata polos nya sudah ternodai oleh ulah angel,Lara yang baru saja selesai melakukan meeting dengan pihak hotel tiba-tiba saja di kagetkan dengan keberadaan Angel di salah satu kamar hotel.

Kemarin-kemarin Lara masih ragu dengan gosip yang beredar, setelah melihat dengan mata nya sendiri baru lah Lara percaya.

" Maling teriak maling." ujar nya mengedikkan bahu acuh lalu pergi dari sana karena ia sudah tidak punya kepentingan lagi di hotel ini.

Di rumah sakit,Anjani selalu menyempatkan waktu untuk membesuk calon besan nya.Anjani datang dengan menenteng banyak makanan di tangan nya.

" Bagaimana keadaan Mbak Maryah hari ini?" tanya Anjani setelah meletakkan semua barang bawaan ke atas meja .

" Alhamdulillah sudah lebih baik,tapi belum boleh pulang sama dokter,paling lama seminggu lagi kata nya.setelah ini akan ada pemeriksaan lanjutan untuk memastikan bekas operasi ini sudah kering sekalian dengan penyakit nya juga." ujar Maryah yang entah kenapa bisa merasa nyaman berbicara dengan Anjani.

Begini lah orang kaya yang sesungguhnya, tidak sombong dan selalu berbicara dengan lemah lembut, tidak seperti mantan kakak iparnya yang baru punya dua sepeda motor saja belagu nya tidak tertolong kan lagi.

Hati kecil Maryah mendadak ngilu mengingat kembali bagaimana sikap Lidia dulu kepada nya.

" Oh begitu, sambil kita ngobrol Mbak makan buah dulu,biar cepat sembuh dan bisa segera pulang ke rumah." Anjani lalu meminta perawat yang sejak tadi menjaga Maryah untuk beristirahat saja mumpung dia sedang berada di sini.

Anjani juga menyuapi Maryah dengan potongan buah yang ia bawa dari rumah.perhatian yang Anjani berikan kepada nya membuat Maryah terharu serasa memiliki keluarga baru padahal mereka sama sekali tidak memiliki ikatan darah.

" Pernikahan nya mau di tunda dulu atau bagaimana Mbak?" tanya Anjani mewakili putra nya.

Anjani sama saja dengan Bagas yang sudah tidak sabar lagi menjadi kan Naima bagian dari keluarga mereka.

Untuk itu ia sengaja membahas ini kepada calon besan nya.

" Tidak usah di tunda! Boleh tidak pernikahan nya di lakukan di rumah sakit saja.nanti mengenai pesta nya terserah Mbak Anjani saja." pinta Maryah ragu-ragu.

" Boleh dong Mbak, Aku akan menyiapkan semua nya ,pokok nya Mbak tenang saja ya." seru Anjani bersemangat.

Yes... Sebentar lagi Aku punya mantu....

Bersambung.

Jangan lupa like dan tinggal kan jejak kalian di kolom komentar ya guys.

Sepi banget nih kolom komentar nya.

Bagi yang masih bingung alur cerita nya, EMPAT TAHUN SETELAH BERLALU INI adalah lanjutan dari LUKA.

Bantu rate ⭐ ⭐ ⭐ ⭐ ⭐ juga ya guys.