Mahdi mengunjungi Ishwar tua yang tengah sakit. Ishwar mengenali siapa orang itu. Tamu dari masa lalu.
Tapi ada perlu apa Mahdi kembali menemui Ishwar setelah puluhan tahun berlalu?
Perjalanan Mahdi berkeliling waktu demi mewujudkan kebenaran.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kedamaian yang Kembali
Kematian Ratu Buto Ijo sama juga dengan kematian manusia yang menyekutukan Allah dengannya.
Pagi harinya diumumkan kabar bahwa Pak Kaji Ud telah berpulang.
Pak Kaji Ud ditemukan mati di atas tempat tidur. Seluruh lehernya berwarna biru lebam.
Pesugihan Ratu Buto Ijo berhasil dimusnahkan. Tidak akan ada lagi demit-demit yang berkeliaran dengan semaunya masuk ke desa-desa.
Orang-orang tidak perlu takut lagi keluarga mereka akan diincar untuk dijadikan tumbal.
Kedamaian yang sempat hilang pun kembali pulang. Meski tidak bisa dipungkiri akan ada bekas-bekas luka yang selalu terkenang.
Desa Ishwar tinggal sekarang sudah bebas dari ancaman makhluk-mahkluk halus. Kalau pun ada yang tertinggal mereka tidak lah lebih dari sekedar hantu-hantu lemah yang terbuang.
Kabar duka tersebar begitu cepat tentang meninggalnya Pak Kaji Ud. Kekayaan berupa harta benda dan usaha-usaha buah hasil dari pesugihan terkutuk itu pun berangsur-angsur surut.
Sapi-sapi peliharaan Pak Kaji Ud ikut mati menyusul tuannya. Begitu juga dengan ternak-ternak yang lain.
Usaha-usaha yang dimiliki oleh Pak Kaji Ud dan keluarganya mendadak bangkrut.
Kerabat dan keluarga pelaku pesugihan Ratu Buto Ijo pun tidak luput terpapar maut.
Beberapa dari mereka ada yang sampai meregang nyawa. Tidak sedikit dari mereka yang tetap hidup tapi menjadi gila.
Ada pun dari mereka yang sama sekali tidak campur tangan masih harus menjalani hidup dengan rasa malu. Tercoreng oleh perbuatan hina yang tidak akan bisa dihapus biar pun jauh hari nanti masanya telah menjadi masa yang berlalu.
Desa ini sudah kembali aman dan tentram. Ishwar dan warga yang lain bisa kembali merasakan hidup dengan tenang.
Semenjak peristiwa itu mbah Yuti tidak pernah terlihat lagi. Mereka tidak tahu pasti kemana perginya ibu mertua dari Pak Kaji Ud itu.
Banyak yang bilang mbah Yuti telah dimakan oleh demit peliharaan Pak Kaji Ud yang tinggal di rumah mbah Yuti.
Rumah mbah Yuti selamanya akan dilabeli menjadi rumah angker yang di dalamnya dihuni oleh setan-setan yang terbuang.
Beberapa hari setelah Pak Kaji Ud meninggal Siti pun pulang ke desa asalnya.
Sekarang Siti tinggal di rumah berhantu miliknya sendirian. Tanpa mbah Yuti yang tidak akan pernah pulang.
Di desa Siti masih punya Yuyun sahabatnya. Siti tidak pernah lupa dengan janjinya kepada Yuyun untuk berganti berkunjung ke rumahnya.
Beberapa kali Siti datang ke rumah Yuyun. Warga memahami perubahan perilaku Siti yang sekarang.
Kerapnya Siti datang ke rumah Yuyun malam-malam. Siti juga suka jalan-jalan pada waktu malam.
Terkadang Siti keluar rumah tanpa rasa malu dan tanpa berpakaian.
Situ pulang ke desa dengan keadaan yang sudah terganggu jiwanya.
“Aku mau diluar”,
“Di rumah ramai banyak setannya”,
Jawaban Siti ketika orang-orang desa menemukannya sedang keluar rumah malam-malam dengan telanjang.
*
Mahdi meninggalkan desa,
Mahdi pamit, pekerjaannya di desa ini sudah sepenuhnya berakhir.
“Sekarang seluruhnya benar-benar sudah berakhir”,
“Tugasku di desa ini sudah selesai”,
“Aku pamit Ihswar”, ucap Mahdi.
“Aku dan orang-orang di desa ini sangat berutang budi padamu”,
“Kami sangat berterimakasih kepadamu Mahdi”,
“Jika ada waktu yang tidak sibuk kunjungilah desa ini”,
“Kami dengan senang hati akan menerimamu”, balas Ishwar.
“Tidak usah terlalu bersedih Ishwar”,
“Kita pasti akan bertemu lagi”,
“Aku akan datang mengunjungimu”, kata Mahdi.
Di mata Ishwar yang seorang manusia biasa, Mahdi adalah sebuah fenomena.
Mahdi tidak hanya sekedar menjadi pahlawan bagi Ishwar dan penduduk desa. Bagi Ishwar Mahdi adalah sebuah keajaiban bisa mengenal dan berteman dengannya.
Mahdi telah melibatkan Ishwar dalam sebuah petualangan yang tidak semua orang bisa berkesempatan melakukannya. Perjalanan spiritual yang penuh ketegangan. Pengalaman mendebarkan yang begitu dekat dengan dunia supranatural.
Sebelumnya Ishwar tidak pernah bertindak sejauh ini. Menjadi berani dan tangguh seperti saat sedang bersama Mahdi.
Ishwar yakin Mahdi bukanlah manusia pada umumnya. Ketika berhasil mengalahkan Ratu Buto Ijo, Mahdi sempat terkena serpihan ledakan dahsyat yang membuat hampir separuh badannya melepuh dan hancur.
Namun di waktu itu juga tubuh Mahdi kembali utuh seperti sedia kala. Pemulihan dan regenerasi sel-sel yang sangat cepat.
Seketika Mahdi kembali dalam kondisi prima, segar dan bugar tanpa ada goresan luka.
Ishwar menyaksikannya dengan sadar.
“Mahdi, apakah kamu adalah imam Mahdi?”,
Mahdi tertawa kecil,
“Tentu saja aku bukan imam Mahdi”,
“Nama ku memang Mahdi, tapi aku bukan lah imam Mahdi”,
“Aku hanya bekerja di sekelumit urusan dunia”,
“Imam Mahdi yang akan datang di akhir zaman menjelang hari kiamat adalah seorang pemimpin yang jujur dan adil bagi seluruh umat manusia”,