Naurah harus terpaksa ikut pindah ke rumah neneknya karena sang ayah menjual rumah mereka untuk pengobatan nenek dan juga biaya kuliah tantenya, Kehidupannya yang dulu sangat bahagia kini perlahan menyisahkan kesedihan apalagi setelah di tinggal oleh ayahnya menghadap Ilahi, namun kehidupannya kembali membaik setelah naurah dan ibunya serta adiknya Hasan di minta pergi dari rumah oleh nenek dan tantenya, apalagi sang nenek tidak menyukai Hasan yang merupakan anak angkat
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aliyah Ramahdani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11.
Hasan menuruti keinginan kakaknya untuk ke jakarta, naurah berniat ingin mengajak hasan berkeliling di kampusnya dan berharap agar adiknya itu tertarik untuk melanjutkan kuliah di universitas yang sama dengannya meskipun mungkin beda fakultas
Hasan sedang berada di depan kampus naurah sedang menunggu kakaknya yang mungkin saja masih belajar di dalam karena pesannya saja belum terbaca olehnya
Tak sedikit gadis yang terpesona pada ketampanan hasan, meskipun penampilan nya sangat sederhana namun tak dapat di sangkal hasan terlihat sangat menarik
Meskipun usianya masih delapan belas tahun tapi dia terlihat sangat dewasa karena memiliki postur tubuh yang tinggi dan atletis
" Hai, lu anak kampus sini? Tapi kok gw baru lihat ya? " tanya seorang gadis yang sedari tadi memperhatikan hasan
" Bukan mbak" jawab hasan sopan
" Trus ngapain lu dari tadi disini? Lagi nunggu pacar ya? "
" Gak kok mbak" jawabnya lagi tersenyum terlihat sangat tampan
" Nama gw reva bukan mbak" ucapnya
" Aku hasan mbak reva"
" Oke, salam kenal ya hasan, tapi maaf nih ya gw harus masuk kelas nih, jadi gw gak bisa lama lama, kalo mau nunggu di sana aja ada cafe dari pada di sini"
" Iya mbak makasih "
" Ya udah gw tinggal ya" ucap reva berlalu
Tak lama setelah menunggu, akhirnya naurah berlari memeluk pria yang lebih muda dua tahun darinya namun posturnya jauh lebih besar dari naurah
" Maaf ya aku membuatmu menunggu lama" ucap naurah
" Gak apa apa kak, santai saja " jawab Hasan tersenyum
" Gimana perjalanan mu?" tanya sambil berjalan merangkul tangan adiknya
" Lumayan kak " jawab Hasan
Sementara mereka berjalan gani tak sengaja melihat mereka dan bertanya-tanya siapa gerangan pria tampan yang sedang bersama Naurah? Gani pun mengikuti nya diam diam
" Mesra sekali mereka, aku harus memberitahu rangga soal ini" ucapnya dan segera menghubungi rangga, namun sayangnya rangga tak menjawab panggilannya
" Sialan, mana gak di jawab lagi" ucapnya terpaksa mengambil foto menggunakan ponselnya
Hasan tak percaya jika rumah yang di tempati kakaknya sebagus itu
" Beneran kak naurah tinggal disini? "
" Iya, tapi ini kan bukan rumahku san, cuma numpang doang"
" Sampai kapan? "
" Sampai aku selesai kuliah, lalu gimana? Kamu mau melanjutkan kuliah mu kan? " tanya naurah menyiapkan makan untuk adiknya
" Maaf kak, setelah aku pikir pikir kayaknya aku belum ada niat buat kuliah kak"
" kenapa? Apa karena kamu takut menyusahkan ibu dan aku? Kamu gak usah mikirin soal biaya kuliah, aku dan ibu pasti gak merasa keberatan untuk membiayaimu, apalagi kamu tau kan kalo kakakmu ini sudah punya gaji " ucap naurah
" Bukan gitu kak, hanya saja saat ini aku hanya ingin menghasilkan uang, aku hanya tak ingin menyusahkan ibu dan kak naurah, aku ingin membalas semua kebaikan ibu dan kak naurah juga"
" Aku ingin mencari kerja karena impianku ingin sekali memberi gaji pertama ku untuk ibu kemudian kak naurah, aku sudah cukup menyusahkan ibu dan kak naurah, namun kalian masih tetap menyayangi ku padahal kita tau aku hanya lah anak terlantar yang di temukan oleh ayah dan ibu waktu itu "
" Kuliah sambil kerja juga kan bisa dek, aku gak suka kalo kamu bicara kayak gitu, aku sudah menganggap kamu adik aku, apa pun yang orang katakan kamu tetap adikku"
" Iya kak maafkan aku, dan aku sudah mendapatkan pekerjaan di sana kak, dan aku bisa mulai masuk minggu depan, meskipun hanya sebagai kurir"
" Baiklah kalo itu maumu, yang penting kamu merasa bahagia aku pasti akan mendukungmu"
" Terima kasih kak naurah" ucapnya tersenyum menyantap makanan yang di sediakan oleh kakaknya
******
Gani segera berlari kembali ke kampus dan mencari rangga, untung saja dia menemukan nya di parkiran sedang duduk termenung
" Broo...!!! " teriaknya
" Kenapa lagi lu, ganggu aja" jawabnya
" Lu masih dengan naurah kan? "
" Gak tau, gak penting" jawabnya terlihat bete
" Lu belum lihat pesan gw? "
" Pesan apaan? "
" Makanya buka whatsapp lu dulu"
" Nanti aja lah"
" Gw mau ngomong soal naurah"
" Udah gw bilang gak penting, gw gak mau dengar" ucapnya mengenakan helmnya
" Padahal gw mau ngasih tau kalo tadi gw lihat naurah jalan sama cowok" ucap gani
" Apaa? " ucap Rangga membuka kembali helmnya
" Lu bilang apa barusan?" Tanya rangga terlihat sangat penasaran
" Gak, gw gak ngomong apa apa kok" jawab gani
" Sialan lu, tadi barusan lu ngomong apa? "
" Emang lu dengar gw ngomong apa? "
" Naurah jalan sama cowok"
" Nah itu, lu sudah dengar kan"
" Tapi lu lihat naurah sama cowok dimana? "
" Yaelah, sudahlah tadi katanya gak penting "
" Gani...!! Gw serius..!! " ucap Rangga sedikit keras
" Makanya gw udah bilang BUKA WHATSAPP LU...!!! " jawab gani tak mau kalah
Rangga segera merogoh sakunya dan mengeluarkan ponselnya kemudian beralih ke aplikasi whatsapp
" Ini foto kapan? " Tanya nya menatap foto yang berada di layar ponsel nya
" Baru aja, gw ngikutin dia dan mereka masuk ke dalam rumah berdua "
" Serius lu"
" Iya mana berani gw bohong sama lu"
" Sialan, ternyata dia punya cowok lain"
" Mending lu samperin deh "
" Ya udah gw cabut dulu, thanks ya atas infonya, lain kali gw traktir"
" Siap bos" ucap gani memberi hormat sebelum rangga melajukan motornya
******
Rangga memperhatikan foto yang di kirimkan oleh gani
" Kamu pikir aku akan cemburu kamu jalan dengan pria lain? Tidak akan, aku bisa mencari wanita yang jauh lebih cantik darimu" ucapnya memperhatikan foto itu dan kemudian membuang ponsel nya di kasur
Malam pun tiba, rangga masih tak bisa melupakan soal foto itu
" Astaga, kenapa aku sepertinya gak bisa merelakan naurah dengan pria lain, apa aku harus kesana? " Ucapnya duduk di tepi ranjangnya
Tak seberapa lama akhirnya Rangga memilih untuk ke rumah naurah dengan menggunakan mobil, dia hanya ingin memastikan kebenaran foto itu
Rangga memarkirkan mobilnya sedikit jauh dari rumah naurah, saat sedang ingin keluar dari mobil dia tak sengaja mendapati naurah dan hasan sedang jalan berdua sembari tertawa bahagia
Rangga seperti terbakar api cemburu lantaran naurah sedang merangkul pria itu di depan matanya
" Sialan, jadi benar pria itu kekasih baru naurah? Lihat saja besok aku akan memberikan pelajaran pada pria itu" ucapnya tak jadi keluar dan memilih segera pergi dari sana
Malam itu rangga berusaha untuk memejamkan matanya namun terasa sangat sulit, dia membolak-balikan tubuhnya sembari membuang nafas panjang
" Sialan, Kenapa wajah naurah tak bisa hilang dari pikiran gw, mana wajah nya pas tersenyum sama cowok lain lagi" ucap rangga membayangkan wajah naurah yang tadi tertawa bersama hasan
Hingga pagi hari pun rangga belum juga bisa memejamkan matanya, dia memutuskan untuk segera mandi dan menghampiri abangnya yang sedang duduk di depan tv
" Tumben sekali kamu bangun sepagi ini" ucap randy
" Aku malah belum tidur bang"
" Kenapa? Ada masalah? "
" Aku putus sama kekasihku "
" Kok bisa? "
" Iya itu semua karena bang randy? "
" Loh kok aku? "
" Iya, emang karena abang"
" Gak jelas kamu rangga, kekasihmu saja aku tak tau siapa, apa kamu masih dengan leona?"
" Gak lagi "
" Jadi kamu punya kekasih baru? Kenapa gak kenalkan padaku? "
" Nanti saja, aku mau pergi dulu "
" Mau kemana pagi pagi begini? "
" Ada urusan, jalan dulu ya bang" ucap nya pamit pada randy