NovelToon NovelToon
Di Balik Kontrak

Di Balik Kontrak

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Cha Aiyyu

Pernikahan Briela dan Hadwin bukanlah hubungan yang didasari oleh perasaan cinta—

Sebuah kontrak perjanjian pernikahan terpaksa Briela tanda tangani demi kelangsungan nasib perusahaannya. Briela yang dingin dan ambisius hanya memikirkan keuntungan dari balik pernikahannya. Sedangkan Hadwin berpikir, mungkin saja ini kesempatan baginya untuk bisa bersanding dengan wanita yang sejak dulu menggetarkan hatinya.

Pernikahan yang disangka akan semulus isi kontraknya, ternyata tidak semulus itu. Banyak hal terjadi di dalamnya, mulai dari ketulusan Hadwin yang lambat laun menyentil hati Briela sampai rintangan-rintangan kecil dan besar terjadi silih berganti.

Akankah benar-benar ada cinta dari pernikahan yang dipaksakan? Ataukah semuanya hanya akan tetap menjadi sebuah kontrak?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cha Aiyyu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

APARTEMEN DAN RESLETING

Apa maksudnya itu?

Briela menyimpan pertanyaannya dalam hati. Banyak hal yang tidak ia mengerti dari Hadwin dan Hadwin sendiri sepertinya tidak ingin mengungkapkannya sampai detik ini.

Hadwin pulang bersama Briela dengan mobil pernikahan yang dihiasi bunga dan balon. Pria itu mengendarai mobil itu sendiri. Sebelumnya ia dengan sengaja mengusir sopir yang akan mengantar Briela dan Hadwin pulang.

"Aku tahu kau sudah tidak sabar berduaan dengan istrimu. Tapi, tunggu sampai tiba di rumah! Jangan sampai melakukannya di jalan!" celetuk salah satu saudara sepupu Hadwin.

Telinga Hadwin memerah senyum tipis terlukis di wajahnya yang kaku. Briela malu, namun tidak dapat melakukan protes. Itu salah satu resiko dari pernikahannya. Ke depannya mungkin ia akan lebih sering lagi mendengar hal-hal vulgar. Entah sebatas candaan atau alasan lainnya.

Keduanya tiba di apartemen mewah milik Hadwin. Apartemen yang disulap menjadi rumah baru pengantin. Sebelumnya Briela dengan tegas menolak usulan Hadwin untuk membeli rumah baru untuk mereka.

Lampu otomatis menyala, begitu mereka membuka pintu apartemen. Hadwin melepas sepatunya, menaruhnya di atas rak sepatu dan mengambil sendal rumah untuknya dan satu lagi dengan ukuran yang lebih kecil dari miliknya. Hadwin memberikan sandal yang masih baru itu pada Briela.

Keduanya masuk dengan memakai sandal rumah masing-masing. Ruang tamunya di penuhi hiasan, bunga juga balon di tata pada beberapa sudut.

Hadwin duduk di atas sofa abu-abu miliknya. "Maaf jika berlebihan, aku menyerahkan rumah pengantin pada asistenku. Aku juga baru tahu jika dekorasinya akan semeriah ini." Hadwin mendongak pada Briela yang masih berdiri.

Briela duduk di sofa yang berbeda. "Tidak masalah. Toh, sekertarismu tidak tahu jika ini hanya pernikahan kontrak."

Hadwin, menatap Briela. Ia tidak sakit hati, sejak awal Hadwin sadar jika Briela menikahinya murni hanya karena kontrak.

"Aku sudah merapikan kamar yang akan kau pakai. Aku juga sudah meletakkan piyama dan beberapa pakaian ganti untukmu. Tapi aku tidak tahu, apakah sesuai seleramu atau tidak," kata Hadwin.

"Kita bisa berbelanja besok," lanjutnya sembari melepas jas dan dasi kupu-kupu dari tubuhnya.

"Tidak perlu, aku bisa mengambil pakaianku di apartemen." Briela menolak, ia tidak ingin terlalu membebani Hadwin.

"Jangan menolak! Aku hanya berusaha memenuhi persyaratan dalam kontrak."

Briela diam, ia tidak lagi mendebat Hadwin. Wanita itu mengingat isi dalam kontraknya, jika Hadwin akan memenuhi segala keperluan Briela mulai dari hal terkecil sampai aset yang bernilai milyaran.

Seperti mendapat durian runtuh. Menikah dengan Hadwin benar-benar memberi banyak keuntungan baginya.

Keduanya diam, tenggelam dalam pikirannya masing-masing. Hadwin menatap canggung pada Briela, tiba-tiba Hadwin berdiri. "Kau sudah sangat bekerja keras hari ini. Ayo! Aku tunjukkan kamarmu, dan beberapa ruangan lain."

Hadwin berjalan dengan langkahnya yang tegap, Briela mengikuti dari belakang dalam diam. Hadwin menghentikan langkahnya di depan pintu kamar bercat putih.

"Ini kamar yang akan kau tempati mulai sekarang. Untuk kamar yang di sana aku pakai untuk ruang kerjaku." Hadwin menunjuk sebuah kamar setelah ruang terbuka dengan sofa dan televisi besar yang menempel di dinding.

Briela tahu jika itu dipakai sebagai ruang keluarga meski tanpa dijelaskan oleh Hadwin. Pria itu membuka kenop pintu yang ia tunjukkan sebagai kamar Briela. Wanita itu dapat mengintip kamarnya yang ditata rapi.

Hadwin kembali berjalan, pria itu menunjukkan laundry room dan dapur juga sebuah balkon yang dilengkapi dengan kursi santai. Briela mengikuti kemanapun Hadwin melangkah tanpa berkomentar. Ia hanya mengagumi dalam hati, semua yang ada di dalam rumah Hadwin adalah barang bermerek dan mahal.

Hadwin kembali melangkahkan kaki usai menghirup udara malam melalui pintu balkon yang sebelumnya ia buka untuk ditunjukkan pada Briela. Hadwin berhenti di sebuah pintu yang berhadapan langsung dengan pintu kamarnya.

"Dan yang terakhir, ini kamarku." Hadwin menunjuk lokasi kamar yang ia sebutkan. "Istirahatlah! Jika ada hal lain yang kau perlukan jangan ragu mengetuk pintu kamarku."

"Baiklah, kau juga beristirahatlah!" Briela masuk ke dalam kamarnya.

Begitu masuk, Briela mengamati isi di dalam kamarnya. Semuanya tampak baru, dan— mahal.

Briela bukan orang miskin yang tidak mengerti nilai suatu barang, ia terbiasa melihat barang mewah sejak kecil. Namun, level Hadwin berada jauh di atasnya dan tentu saja barang-barang milik Hadwin juga jauh lebih mahal dari apa yang pernah Briela miliki selama ini.

Briela menghempaskan bobot tubuhnya ke atas kasur. Perpaduan antara tekstur lembut dari seprai juga empuknya kasur membuat Briela malas beranjak namun ia harus membersihkan make up-nya, ia juga belum mengganti pakaiannya.

Briela berdiri dengan malas, membawa tubuhnya ke depan meja rias. Meja yang di penuhi berbagai perlengkapan make up.

Pantas saja dua hari lalu Hadwin menanyakan merk make up yang aku pakai, ternyata untuk ini semua.

Briela menatap pantulan wajahnya di cermin, ia mulai membersihkan wajahnya dengan make up remover. Wajahnya sudah bersih dari riasan, wajah tanpa make up Briela memang di atas rata-rata.

Briela berdiri tangannya dengan susah payah mencoba menarik resleting dari gaun pengantin yang ia gunakan sejak siang. Baru saja resleting itu turun sedikit namun tiba-tiba saja tangannya tidak lagi bisa menariknya ke bawah.

Wanita itu terkejut, ia berbalik dan menghadapkan punggungnya pada cermin. Briela mencoba menarik lagi resleting gaunnya, namun sayang usahanya sia-sia. Sepertinya resleting itu menyangkut.

Briela mengesah pelan. Wanita itu kebingungan, haruskah ia memakainya saja untuk tidur? Namun tubuhnya terasa lengket, ia butuh mandi.

Briela beberapa kali berperang dalam batinnya. Namun, akhirnya Briela memantapkan hatinya. Ia keluar kamarnya dan berdiri cukup lama di depan pintu kamar Hadwin. Ia ragu, haruskah Briela mengetuk pintu kamar Hadwin? Bagaimana jika pria itu sudah tertidur?

Briela dilema dalam keraguan cukup lama. Hingga akhirnya memberanikan diri. Briela mengetuk pintu kamar Hadwin. Wanita itu menunggu dengan gelisah setelah sahutan dari Hadwin terdengar dari dalam kamar. Dalam hatinya Briela menata kalimat, bagaimana ia akan meminta bantuan pada Hadwin.

Hadwin membuka pintu kamarnya, pria itu sudah berganti pakaian rumahan yang nyaman. Wajahnya segar dan rambutnya yang setengah basah menunjukkan jika pria itu baru saja selesai mandi.

Briela menatap Hadwin cukup lama, kali ini Briela menemukan ketampanan versi lain dari sosok Hadwin yang biasa ia lihat, sejenak ia menikmati pemandangan itu. Hadwin mendehem karena canggung dan Briela tersadar, ia menoleh kesamping dan Briela kembali terkejut oleh tampilan ranjang Hadwin.

Ranjang yang saat ini lebih mirip ladang bunga. Permukaan kasurnya di penuhi kelopak bunga mawar putih dan di tengahnya bunga mawar merah utuh dirangkai hingga membentuk gambar hati.Mulut Briela menganga.

Hadwin mengikuti arah pandang Briela, ia mengusap tengkuknya. "Itu juga perbuatan asistenku." Hadwin menjelaskan bahkan sebelum Briela bertanya.

Briela beralih menatap Hadwin yang malu. "Maaf mengganggumu. Bisakah aku minta tolong?"

"Katakan saja!"

"Tolong lepaskan resleting gaunku." Briela berbalik menggeser rambutnya yang tergerai ke samping agar tidak menghalangi.

Ia menatap punggung putih Briela yang sudah terbuka sedikit. Hadwin meneguk salivanya.

Hayo ada yang tahu nggak si Hadwin akhirnya bantuin Briela atau nggak? Komen yuk yang tahu!

1
Reni Anjarwani
lanjut thor
Reni Anjarwani
doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut
Reni Anjarwani
lanjut thor
iyz.e15: makasih yaa udah setia nungguin up nya. Aku lagi kurang enak badan tapi baca komen kamu yang dukung karyaku, bikin aku bersemangat. /Smile//Smile/
total 1 replies
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
iyz.e15: q up satu bab dulu ya.. kalo banyak yang baca nanti aku up dobel. bantu share ya biar banyak yang baca dan aku jadi makin semangat buat up nya ☺️☺️ makasih udah mau baca karya ku ☺️
total 1 replies
Verlit Ivana
sabarnya Hadwin/Smile/
iyz.e15: sabar kek lelaki idaman kan?
total 1 replies
Anyelir
ohh Hadwin suka sama Briela kah?
Anyelir: tebaknya sih ada, tapi keknya masih lebih ke arah punya kesan
iyz.e15: ayo tebak. Suka nggak??
total 2 replies
🔵❤️⃟Wᵃf⧗⃟ᷢʷঔৣ⃝𝐊ꪶꪖ𝘳ꪖ❦꧂
ku baca sampai sini duyu
iyz.e15: oke makasih yaa /Smile/
total 1 replies
🔵❤️⃟Wᵃf⧗⃟ᷢʷঔৣ⃝𝐊ꪶꪖ𝘳ꪖ❦꧂
baru bangun udah di lamar /Shy/
iyz.e15: eeh iya juga ya 😄
total 1 replies
🔵❤️⃟Wᵃf⧗⃟ᷢʷঔৣ⃝𝐊ꪶꪖ𝘳ꪖ❦꧂
eh ketangkep jodoh 🤭🤣
🔵❤️⃟Wᵃf⧗⃟ᷢʷঔৣ⃝𝐊ꪶꪖ𝘳ꪖ❦꧂
perjodohan bisnis
🔵❤️⃟Wᵃf⧗⃟ᷢʷঔৣ⃝𝐊ꪶꪖ𝘳ꪖ❦꧂
wah LDR
Farhan1212
seru ceritanya,jangan lupa mampirnya
CF
berseok2 gk tuhhhh
CF
waduuuhhhh otakk w sktika trapeling
iyz.e15: hayolo traveling ke mana tuh?
total 1 replies
Anyah aatma
menatap ak sabar pada 'SEKERTAS'

sekertaris keknya beb. ada typo.
iyz.e15: iya keknya waktu revisi aku udah ngantuk 😄😄
total 1 replies
Anyah aatma
keknya Hadwin ini beneran suka sama Briela
Anyah aatma: suka dong
iyz.e15: Hayo suk nggak ya?
total 2 replies
Ry zee
yang cepet up nya thor
iyz.e15: Noted ☺️
total 1 replies
Anyue
lanjut nanti karena waktu maghrib
iyz.e15: oke makasih ya udah mau baca ☺️
total 1 replies
Azthar_ noor
lanjut akkaka😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!