Terlihat seorang wanita yang harus menerima takdir barunya bertransmigrasi ke tubuh wanita yang tidak dia kenali.
Naura adalah nama barunya yang dimana dia harus menerima statusnya menjadi istri yang tidak dianggap oleh suaminya sendiri dan lebih sialnya dia harus menjalani peran itu.
Dibalik itu semuanya dia diam-diam melakukan sesuatu pada lawannya yang membuat dirinya harus mati dan masuk ketubuh wanita ini.
Sedangkan suaminya begitu tak peduli dengan dengan dirinya, apakah suaminya itu bisa berubah menerima kehadiran dan tanpa dia ketahui dia bukan jati istrinya melainkan orang lain.
Apakah dendamnya akan terbalaskan dari orang-orang yang sengaja ingin melenyapkan dirinya dan pada akhirnya dia mendapatkan kebahagiaan diakhir hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ArsyaNendra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Musuh baru
"Apa kamu masih percaya dengan apa yang wanita itu katakan, tidak mungkin aku melakukan hal itu pada kakakku sendiri. Apa kamu gila."Marco mengelak dan mencoba menyakinkan Tom untuk tidak percaya lagi pada wanita di sampingnya.
"Kau kira aku akan berbohong dengan apa yang aku katakan. Apa yang menyebabkan dirimu melakukan hal sebodoh itu. Bahkan kamu tak sadar dengan siapa yang kau hadapi."ucap Naura yang semakin memancing kemarahannya.
"Lebih baik aku bunuh kamu sedari awal, jika kamu hanya ingin membuat masalah denganku."seketika Tom langsung menghajar Marco hingga pipinya lebam bekas pukulan dari Tom.
"Jaga mulut kamu, apa yang dikatakan Nona itu memang benar. kamulah yang tidak sadar diri, tak menyadari siapa orang yang kamu hadapi dan kamu memang layak untuk mati." Perkataan itu langsung membuat Marco makin menantang mereka berdua.
"Diam mulutmu brengsek."
"Sepertinya kita harus bermain kasar pada pria ini, ambil senjata di kotak warna hijau." Seketika Marco terkejut dengan perkataan wanita itu.
"Pasti kamu mengetahui bukan apa yang aku maksudkan dengan kotak warna hijau?"Marco terdiam dan Sebenarnya dia mengerti apa yang dimaksudkan oleh wanita itu.
"Sebelum aku mengeksekusi, aku akan jujur padamu tentang siapa sebenarnya aku." suasana makin hening dan beberapa orang yang ada di sana mulai keluar dan hanya tinggal Naura dan Tom di ruangan gelap itu.
"Asal kau tahu, Aku bukan Naura. Tapi Angel, orang yang pernah kau bunuh kini kembali di hadapan."Naura pun akhirnya membongkar identitasnya.
"Tidak mungkin, Nona Angel sudah meninggal. Kamu jangan seenaknya mengaku sebagai Nona Angel."Marco tetap tak percaya dengan apa yang wanita itu katakan.
"Sepertinya aku harus menjelaskan lagi adikku, Aku sudah muak dengan cara licikmu. Bagaimana tom, apa kita langsung mengeksekusi?"tanya Naura pada Tom.
"Jika Anda menginginkan secara langsung silahkan, untuk tahap terakhirnya biarkan saya yang akan melanjutkan." jawab Tom yang tahu apa yang akan Nonanya lakukan.
"Kamu memang yang terbaik." secara langsung Naura langsung mengambil salah satu senjata dan langsung menusuk perut Marco dengan senjata tajam.
Marco berteriak kesakitan senjata itu memulai mengoyak bagian perutnya. Naura pun makin menunjukkan sifat kejamnya, yang tak akan memberikan ampun pada musuhnya.
Di sekitar lokasi, banyak darah mengalir hingga menggenangi sekitar di lokasi itu. Naura semakin gila karena rasa kesalnya dan kecewanya orang yang dia percayai kini mengkhianatinya.
"Sudah lama aku tidak melakukan hal ini, sisanya kamu bersihkan dan buang di hutan. Pasti jasadnya akan dimakan oleh hewan buas di dalam hutan sana."perintah Naura kepada Tom untuk segera membuang jasad dari Marco.
"Baik nona, akan segera saya laksanakan. segala keperluan anda sudah ada di ruang khusus anda."Tom yang sudah mempersiapkan beberapa baju ganti untuk Nonanya.
Setelah kepergian Naura, Tom langsung melihat jasad dari Marco yang sudah tidak utuh bahkan sudah berantakan karena ulah nonanya.
"Sepertinya dia benar-benar Nona Angel yang aku kenal, walaupun wajahnya berbeda tapi sifat dan kelakuannya sama seperti Nona Angel. Betapa mengerikan jika Nona sudah begitu marah dia tidak akan berpikir panjang untuk menghabisi orang yang sengaja bermasalah dengannya." Batin Tom yang menilai perilaku Nona Naura tak berubah.
Naura sudah berada di ruang pribadinya yang saat itu sedang tidak mengganti pakaian barunya, baju pertamanya yang dia pakai sudah kotor terkena percikan darah dari Marco.
Ia pun segera mengganti dengan pakaian barunya yang sudah disiapkan oleh Tom di kamar pribadinya.
Setelah selesai barulah dia keluar dari ruangan itu dan langsung menghampiri Tom yang saat itu berada di ruang tengah.
"Apa semuanya sudah beres?"tanya Naura pada Tom.
"Sudah nona, semuanya sudah beres. maaf Nona, ada sesuatu hal yang ingin saya bicarakan pada anda."ucap Tom yang terlihat serius dengan apa yang dia ingin bicarakan dengan Nona Naura.
"Ada masalah apa lagi?"Naura pun dapat menebak jika Tom ingin membicarakan hal penting mengenai sesuatu.
"Ini mengenai seseorang yang sudah lama memendam dendam pada Anda."Naura langsung terdiam dan mencoba mendengarkan secara detail apa yang kamu ingin katakan .
Setelah mendengarkan penjelasan dari Tom, Naura pun membalas dengan ekspresi dingin dan dia pun mulai mengerti apa yang ingin Tom katakan pada dirinya.
"Apa kamu yakin, jika semua yang terjadi pada hubungannya dengan Rihanna?"
"Iya nona, saya sudah menyuruh beberapa orang untuk mengawasi Tuan Marco dan orang yang terakhir beliau Kamu adalah Nona Rihanna."Naura terlihat begitu marah bahkan dengan beraninya wanita itu mengganggu pekerjaannya.
"Lalu Apa hubungan Rihanna dengan Marco?"tanya Naura yang begitu penasaran dengan hubungan mereka berdua.
"Mereka berdua hanya rekan kerja yang di mana mereka bertujuan untuk menjatuhkan Anda nona. Bahkan dari laporan yang saya terima mereka berdua sengaja merencanakan pembunuhan Anda. Dengan satu tujuan, memiliki semua aset milik Anda dan beberapa perusahaan yang anda miliki di luar negeri."mendengarkan penjelasan itu Naura pun mengerti kenapa adik angkatnya mengkhianatinya dengan membunuh dirinya.
"Bagiku mereka sampah, bukankah sampah harus dibuang di tempatnya. Apa sekarang Rihanna akan bisa melakukan sesuatu untuk menghancurkan ku, itu tidak akan mungkin. Malahan mereka berdua lah yang akan hancur di tanganku."mendengar penjelasan itu Tom mengerti kemarahan dari nonanya.
"Lalu saya harus bagaimana nona, apa kita beri pelajaran pada wanita itu."
"Biarkan saja, jika dia berani berbuat sesuatu akan aku habis sendiri dengan tanganku. Mereka mulai berani melakukan itu padaku, maka aku sendiri yang akan melenyapkan wanita itu."ucap Naura yang terdengar begitu sangat marah, dengan kebenaran Marco dan wanita itu bekerja sama melenyapkan dirinya.
"Awasi betul pergerakan wanita itu, jika dia berani berbuat sesuatu aku akan maju menghadapinya sendiri."Tom yang mendengarnya hanya membalas dengan menganggukkan kepala.Dirinya mengerti jika sudah mengenai masalah pribadi nonanya tak akan tinggal diam.
Naura pun bergegas pulang, walaupun tak terasa waktu sudah 7 malam. Dia segera pulang sebelum suaminya mencurigai dirinya.
Di tempat lain
Alex berada di ruang tengah seperti sedang menunggu seseorang. Sebelumnya, menghubungi asistennya. Setelah dia pulang dari kantor Naura belum saja pulang sampai malam.
"Dia sebenarnya pergi ke mana, Apa mungkin dia pergi menemui ayahnya atau ke mana."batin Alex yang mulai kebingungan istrinya dulu juga pulang setelah waktu sudah malam.
Bibi Nora datang menghampiri tuanya dengan membawa secangkir kopi untuk tuannya.
"Ini tuan kopinya."ucap Bibi Nora yang langsung meletakkan gelas itu di depan tuannya.
Alex hanya terdiam dengan tangannya terus memegang handphone.
