NovelToon NovelToon
Masuk Ke Dunia Novel Menjadi Antagonis

Masuk Ke Dunia Novel Menjadi Antagonis

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Transmigrasi ke Dalam Novel / Romansa
Popularitas:9.8k
Nilai: 5
Nama Author: noerazzura

Gubrakkk

Nala Casandra memegang kepalanya, dia baru saja membaca sebuah novel dan sangat kesal. Dia marah sekali pada seorang antagonis yang ada di novel itu. Sangking kesalnya, dia melemparkan novel itu ke dinding, siapa sangka novelnya mental kena kepalanya, sampai dia jatuh dari sofa.

Dan siapa sangka pula, begitu dia membuka matanya. Seorang pria tengah berada di atas tubuhnya.

"Agkhhh!" pekik Nala.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon noerazzura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11. Pengakuan Pangeran Arga Yudha Kertajaya

Prangg

Ratu Sekar Arum melemparkan sebuah gelas perak ke atas nampan yang dibawa oleh pelayannya.

Wajah pelayan itu sampai memar, terkena pentalan gelas perak itu setelah menabrak nampan. Namun pelayan wanita yang sudah paruh baya itu sama sekali tidak memberikan reaksi apapun. Seolah hal itu sama sekali tidak menyakitinya.

"Ibunda Ratu, suara tadi begitu keras. Jika ada yang mendengar, maka akan sangat tidak baik, ibunda" Arga Lelana mencoba untuk mengingatkan ibunya.

Namun di ingatkan seperti itu oleh anak sulungnya itu. Ratu Sekar Arum malah terlihat semakin marah. Lirikan tajam, dia tujukan pada anaknya yang sudah di anggapnya sangat tidak berguna itu.

"Kamu coba menasehati ibu? lalu apa yang kamu lakukan sudah benar? kenapa melakukan sesuatu hal saja tidak becus, ibu minta kamu mencari pangeran Arga Yudha Kertajaya kan? ibu minta kamu menahannya bersamamu sampai perburuan berakhir kan? lalu apa yang kamu lakukan? kenapa dia bisa ganti baju, kenapa dia bisa bertemu dengan pangeran Arga Panji Mahadipa? kamu sudah menghancurkan semua rencana ibu. Sekarang pergi! temui pamanmu, minta dia menghabisi orang yang melukai putra mahkota. Jika jenderal Mahesa lebih dulu menemukannya. Kita akan berada dalam masalah!"

Ratu Sekar Arum tampak begitu murka. Tentu saja, rencananya gagal. Tentu dia sangat murka.

Sementara di tendanya, Nala terlihat kembali mondar-mandir seperti sedang memikirkan sesuatu tapi belum juga mendapatkan solusinya.

'Aku tidak bodohh kan? aku membantu pangeran Arga Yudha Kertajaya itu, artinya aku membantu diriku sendiri kan?' batinnya.

Tapi baru juga dia berpikir seperti itu saat dia berjalan ke arah kanan, begitu berbalik dia sudah memikirkan sesuatu yang lain lagi.

'Hais, tapi kan dia sukanya itu sama Ratih Jayengwati, sedangkan Ratih Jayengwati itu bencinya setengah mati sama aku. Kalau dia jadi raja, aku juga gak akan jadi ratu. Yang ada dia akan angkat itu si Ratih Jayengwati jadi ratunya. Terus aku akan disemena-menakan juga oleh Ratih Jayengwati' batinnya lagi.

Dan begitu dia berbalik ke kanan lagi.

Brukk

Mata Nala melebar, dia menabrak sesuatu yang tinggi besar, tapi bukan tiang. Itu adalah pangeran Arga Yudha Kertajaya. Dan saat ini pria itu memeluknya, sebenarnya bukan sengaja ingin memeluknya. Posisi seperti itu, sepertinya juga tidak di sengaja, karena sang pangeran tadi spontan menangkap tubuh Nala yang nyaris terjatuh ke belakang setelah menabraknya secara tidak sengaja.

Cup

Mata Nala semakin melebar, ketika pangeran Arga Yudha Kertajaya menciumnya.

Nala mendorong pangeran Arga Yudha Kertajaya, dan mengusap bibirnya.

"Heh, main cium-cium saja sih? ketagihan ya?" tanya Nala yang langsung mengambil jarak cukup jauh dari pangeran Arga Yudha Kertajaya.

"Iya"

Makin membelalak pula lah mata Nala. Nala berbalik dan memicingkan matanya ke arah pangeran Arga Yudha Kertajaya yang maju mendekatinya.

"Hei, jangan maju-maju! jangan macam-macam!" kata Nala memperingatkan.

Enak saja, pikir Nala. Di hatinya ada wanita lain, tapi dia mau terus menerus menyentuh Nala. Sorry ye!

"Apa yang kamu pikirkan? aku hanya mau mengucapkan terimakasih!" kata pangeran Arga Yudha Kertajaya.

Nala mendengus kesal dan duduk di salah satu kursi di belakangnya. Masalahnya bukan dia tidak mau mundur lagi. Masalahnya, kalau dia mundur lagi, dia akan menabrak kursi itu dan pasti dia akan jatuh terjengkang dengan sangat tidak mempesona. Jadi, daripada dia malu, atau di tertawakan oleh pria yang baru saja memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan itu, lebih baik dia duduk. Itu lebih terlihat elegan.

"Tinggal bilang saja, tidak usah dekat-dekat juga!" ujar Nala ketus.

Tapi melihat kelakuan Nala yang seperti itu. Pangeran Arga Yudha Kertajaya malah tak bisa memalingkan pandangannya dari istrinya itu. Wanita yang dulu selalu merajuk dan melakukan segala cara untuk mendapatkan perhatian darinya. Kenapa sekarang menjadi sangat cuek, dan seolah tak ingin berurusan dengannya.

"Ada apa denganmu? atau sebenarnya kamu bukan Sekar Nala?" tanya pangeran Arga Yudha Kertajaya curiga.

Nala langsung berdiri. Dia langsung menoleh ke arah pangeran Arga Yudha Kertajaya.

"Heh, kalau bukan Sekar Nala? lalu aku siapa? hantu hutan?"

"Mungkin saja kan?" balas pangeran Arga Yudha Kertajaya.

Nala nyaris mengeluarkan kata ajaib dari mulutnya. Tapi dia menahannya. Dia ingat, saat ini dia berada di jaman yang tidak mungkin mengenal apa itu 'Shiballl'

Nala memilih diam, dia berbalik membelakangi pangeran itu dah mengumpat dalam hatinya.

'Sudah di bantu, di selamatkan, masih berpikir dan curiga padaku. Orang kalau bucin sudah susah, yang benar di matanya itu pasti cuma Ratih Jayengwati. Aku? heh... dia pasti benar-benar anggap aku hantu hutan. Menyebalkan, Shiballl!' pekiknya dalam hati.

Tapi, baru Nala mengumpat begitu. Sepasang tangan malah sudah memeluk pinggangnya.

"Tapi... aku suka kamu yang sekarang Sekar Nala. Sungguh lebih baik. Tetaplah seperti ini!" ucapnya lalu meletakkan dagunya di bahu Nala.

Mata Nala melebar, tubuhnya menegang.

'Dia mabukk ya? jangan-jangan yang makan buah liar di hutan, dia. Bukannya pangeran Arga Lelana?' batin Nala.

Tapi, Nala sangat tidak nyaman seperti ini. Apalagi kalau sampai mata-mata si Ratih Jayengwati itu melihat dan melapor, bisa makin pendek saja umur Nala di tempat ini kan?

"Aku terima ucapan terimakasih mu. Tapi lepaskan aku, kalau nanti ada mata-mata kekasihmu itu, bisa habis aku!" kata Nala dengan lantang.

Pangeran Arga Yudha Kertajaya segera melepaskan pelukannya. Dan Nala mendengus pelan.

'Kan! begitu aku sebuah kekasihnya baru ingat dia. Dasar pria!'

"Eh..."

Nala terkejut bukan main. Dia pikir pangeran Arga Yudha Kertajaya melepaskannya karena dia menyebut tentang Ratih Jayengwati. Tapi ternyata dia tidak benar-benar dilepaskan. Nala malah di tarik ke tempat tidur dengan posisi yang sudah jelas, pangeran Arga Yudha Kertajaya mau apa.

"Kenapa kamu selalu mengatakan hal seperti ini? seolah aku, pangeran Arga Yudha Kertajaya menyimpan wanita lain di dalam hatiku, selain istri pangeran ini?" tanya pangeran Arga Yudha Kertajaya dengan tatapan yang tidak senang.

Nala mulai tertekan, bukan hanya terintimidasii oleh tatapan dan kata-kata dari pangeran Arga Yudha Kertajaya. Tapi juga oleh tubuh besar dan kuat dari pria itu.

"Bukannya memang iya, kamu mencintai Ratih Jayengwati kan?" tanya Nala dengan berani.

Dia meyakini itu, makanya dia mengatakan semua itu dengan berani.

Dan mendengar hal itu, tatapan pangeran Arga Yudha Kertajaya semakin berkabut. Tanpa menjawab ucapan Nala dengan perkataan, pangeran Arga Yudha Kertajaya malah mencium Nala tanpa ampun.

Cukup lama, sampai Nala sulit untuk bernafas. Dengan wajah dan mata masih merah, pangeran Arga Yudha Kertajaya bangkit dan melepaskan Nala.

"Apa ada pria yang mencintai wanita lain tapi melakukan hal seperti ini pada istrinya. Aku pangeran Arga Yudha Kertajaya, hanya akan menyentuh wanita yang aku cintai!" ucapnya langsung pergi.

Nala terdiam di tempatnya. Dia bangkit dan membenarkan pakaiannya yang diacak-acak oleh pangeran Arga Yudha Kertajaya saat pria itu menciumnya tadi.

"Cih, bisanya menggertak! apa katanya? 'pangeran Arga Yudha Kertajaya hanya akan menyentuh wanita yang aku cintai' apa hebatnya? eh..." Nala menjeda ucapannya, dia tertegun diam.

Bukannya pangeran Arga Yudha Kertajaya menyentuh Nala. Apa itu artinya, pangeran Arga Yudha Kertajaya sebenarnya mencintai Nala?

"Hehh, kok begini? kok ceritanya jadi beda dengan di novel kuno itu?" gumam Nala bingung.

***

Bersambung...

1
Srie Ncii Herdiansyah
kirain mau up banyak whehee..
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦ɳσҽɾ: kan anuu ya, jadinya ya gitu 🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️
total 1 replies
Srie Ncii Herdiansyah
aaaaaaaa, akhirnya nemu novel Time travel yang masuk ke jaman kuno versi indo bukan yg china2..aku suka bangett dari duluuu kaya kolosal2 gitu
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦ɳσҽɾ: aaaaaaa senang baca komennya 💜💜💜💜💜💜💜
total 1 replies
Hema
suka ceritanya, bagus
Clara Joya
suka novel ini
Grace Nelli
good
Yoongi marry me
suka ceritanya
Usaka
emejing ya, kerajaan jawa
Irene
bagus
Fani
langsung subscribe, suka benar
Yuyun
luar biasa sih, ini kerajaan kuno tapi bagus
Donita
semangat terus Thor, keren
Nimiarti
bagus
Diyah
bagus serius tapi lucu
Cecen
sangat menarik
Cecen
emang iya bunyinya gitu
🍏A↪(Jabar)📍
up
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦ɳσҽɾ: siap grakk 🚴🏿‍♀️🚴🏿‍♀️🚴🏿‍♀️💜💜💜💜💜💜💜
total 1 replies
🍏A↪(Jabar)📍
tampan=>tampak
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦ɳσҽɾ: iya itu maksudnya 🤣🤣🤣 otewe repormasi 🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️
total 1 replies
Esperanza
suka
🍏A↪(Jabar)📍
up
🍏A↪(Jabar)📍
menanti mu = menantumu
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦ɳσҽɾ: 😍😍😍😍😍😍😍
🍏A↪(Jabar)📍: 💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜👍😂
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!