PEMBANGKANG SURGAWI

Setelah peningkatan yang melampaui batas normal itu. Tak satupun Murid Luar maupun Murid Dalam yang berani menyinggung Xu Yin.

Di tambah, tatapan mata pemuda tampan itu semakin hari semakin dingin. Setiap orang yang menatapnya, merasakan energi yang menyesakkan dada.

Saat ia hendak pergi ke aula pelatihan, sebuah kerumunan berdiri di depan papan pengumuman yang terbuat dari giok putih.

Xu Yin melangkah maju, murid-murid di sekitar memberinya jalan. Saat ia menatap papan giok itu, sebuah cahaya menembus kornea mata dan menampilkan tulisan-tulisan dalam sinar itu. Di dalamnya tertulis:

‘Dalam waktu lima bulan, Sekte Tiangu dan Sekte Gaogu akan mengadakan pelatihan silang. Untuk seluruh murid inti dan murid dalam, diharapkan mempersiapkan diri.’

Jika seseorang tidak memiliki energi Qi sama sekali, alias Manusia Fana, ia hanya akan melihat papan giok biasa tanpa tahu fungsinya. Tapi, jika orang itu memiliki energi Qi, maka papan giok akan menjadi sumber berita yang ditulis dengan formasi tertentu.

Xu Yin mengangguk paham. Fungsi giok di dunia ini benar-benar efisien, seperti teknologi di dunia modern. Lalu, ia juga memikirkan tentang isi dari pengumuman itu.

“Pelatihan silang? Apa maksudnya?” Gumamnya tanpa sadar.

Salah satu murid di sebelahnya, memberanikan diri untuk bicara. “Acara ini adalah jenis pertandingan antara murid Sekte Tiangu melawan murid Sekte Gaogu sebagai tanda persahabatan kedua sekte besar ini. Tapi, hanya murid inti dan dalam yang diperbolehkan.”

Xu Yin mengangguk paham. Lalu, ia meninggalkan kerumunan itu. Ia tahu, ini akan menjadi panggung pertamanya. Walaupun, dia harus sadar diri bahwa posisinya saat ini hanyalah Murid Luar.

Maka, yang harus ia lakukan hanyalah diam-diam kembali menutup diri dalam meditasi tertutup di kamarnya. Tujuannya kali ini adalah untuk menarik perhatian para petinggi sekte. Ia berharap mendapatkan guru dengan kekuatan yang lebih tinggi dari Xu Liang.

Walaupun Xu Yin bisa mempelajari apapun secara mandiri, dengan hanya membaca gulungan-gulungan di perpustakaan. Namun, ia tetap membutuhkan bimbingan dari seorang guru agar tidak salah arah.

Dalam meditasinya, Xu Yin juga mempelajari teknik rahasia yang pernah ia baca dari gulungan kuno di perpustakaan paviliun warisan. Teknik itu adalah teknik penyembunyian tingkat dan ranah kekuatan.

Dalam waktu lima bulan, Xu Yin berhasil mencapai tahap ke-19 Qi Awakening. Batas tertinggi dari tingkat murid luar, namun tak seorang pun menyadarinya. Karena menggunakan teknik penyembunyian, ia terlihat seperti murid pada tahap 9 Qi Awekening. Tapi, teknik itu tidak akan mempan jika dilihat oleh praktisi dengan dua ranah diatasnya.

Satu minggu sebelum pertandingan dimulai, langit di atas Sekte Tiangu tiba-tiba menjadi gelap gulita, kumpulan awan mendung menjadi satu di tengah-tengah. Seluruh murid Sekte Tiangu, yang berjumlah lebih dari dua ratus orang dan para Tetua, berdiri seolah menunggu kedatangan tamu Agung. Sekte Gaogu, yang namanya dikenal karena murid-muridnya yang brutal, akhirnya tiba.

Rombongan besar itu turun dari langit dengan menaiki kereta surgawi berlapis batu giok hitam, ditarik oleh tiga makhluk aneh yang membuat banyak murid merasakan getaran yang mengerikan, Roh Binatang Antelop dari Neraka. Makhluk itu bertanduk patah, bermata merah menyala, dari mulut dan hidungnya menguap asap hitam yang menebarkan aura busuk serta dingin menusuk tulang.

Kereta itu tidak megah, tetapi setiap kilauannya memberikan tekanan spiritual yang membuat udara di sekitarnya bergetar. Seluruh murid Sekte Tiangu yang menyambut kedatangan rombongan itu, tubuhnya merinding hebat, menggigil karena hawa kematian yang dibawa olehnya.

Rombongan sekte Gaogu terdiri dari dua puluh Murid Dalam, lima Murid Inti, lima orang Tetua, dan Ketua Sekte. Sorot mata mereka angkuh, seolah mereka tengah berjalan diatas rumah para semut.

Xu Yin berdiri di antara kerumunan murid Tiangu, fokusnya teralihkan ketika ia melihat seorang gadis berambut hitam panjang, bermata tajam seperti kilatan petir, dan aura kuat yang melingkupi tubuhnya. Wajah itu... mirip dengan seseorang yang sangat ia rindukan selama ini.

Tatapan mata Xu Yin berhenti padanya.

"Lu Rei...?" Celetuknya tanpa sadar.

Tidak. Gadis itu bukan Lu Rei. Namun kemiripannya terlalu nyata.

Gadis itu bernama Yu Xinyi, kultivasinya mencapai ranah Qi Tempering tahap awal, ia Murid Dalam terkuat Sekte Gaogu. Namun, tidak seperti Lu Rei yang lembut tapi kuat, Yu Xinyi adalah sosok angkuh yang memandang murid Sekte Tiangu seperti debu di bawah kakinya.

"Sekte Tiangu? Tchh…" decaknya di balik senyuman. "Semoga ada yang bisa bertahan lebih dari tiga gerakan dariku."

Seluruh Murid Luar yang turut menyambut kedatangan Sekte Gaogu, menunduk sebagai tanda penghormatan. Sementara itu, para Tetua dari kedua sekte saling memberi hormat satu sama lain.

Seorang pria paruh baya dengan rambut hitam panjang yang dibiarkan teurai, mengenakan jubah biru muda dengan ornamen megah. Auranya memancarkan sebuah keagungan, ia berada pada ranah Golden Soul tahap tengah. “Selamat datang saudara Dao.” Ucapan hormat dari Ketua Sekte Tiangu, Sun Long.

Kehangatan itu segera dibalas oleh Cao Qiang, pria dengan rambut perak, janggut perak dan kumis perak. Ialah ketua Sekte Gaogu. “Terima kasih saudara Dao.” Cao Qiang adalah kultivator tua di ranah Golden Soul tahap akhir, selangkah menuju ranah berikutnya.

“Saya sudah penyiapkan paviliun khusus di sayap barat untuk penginapan. Dan sudah menyiapkan formasi khusus untuk roh binatang asal neraka ini.” Jelas Ketua Sun.

Hanya para Murid Inti dan Murid Dalam pilihan yang menyambut mereka di dalam aula utama. Murid Luar maupun Murid Dalam yang tidak terpilih, hanya bisa menyambut dalam beberapa waktu saja.

Setelah rombongan itu menghilang dari pelataran. Para murid pergi satu persatu. Tak terkecuali Xu Yin, ia menatap kosong ke arah paviliun barat.

Isi pikirannya berkecamuk setelah melihat gadis yang tampak sangat mirip dengan sahabatnya. “Jika dia benar-benar Lu Rei, maka teoriku benar. Dunia ini adalah dunia renkarnasi. Tapi… jika ini adalah dunia renkarnasi, kenapa begitu aku membuka mata, sudah menjadi remaja?”

Dua hari berlalu. Setiap sudut asrama sayap timur, suara-suara gaduh para Murid Luar terdengar. Mereka tampak asyik membicarakan tamu asal sekte Gaogu.

“Kau sudah lihat? Murid Dalam paling kuat di sekte Gaogu, ternyata dia sangat cantik!”

“Maksudmu yang bernama Yu Xinyi?”

“Iya! Kalau Murid dalam saja berada di ranah Qi Tempering, aku ragu Murid Intinya akan setara dengan Sekte Tiangu.”

“Ini akan menjadi pertarungan besar! Aku tidak sabar menunggu hari.”

Bisikan-bisikan suara mereka tiada henti membicarakan murid-murid sekte Gaogu. Sementara para Murid Luar sibuk bergunjing, Xu Yin fokus mempelajari berbagai teknik dan mantra di perpustakaan.

Xu Yin duduk bersila di sudut ruangan, di hadapannya dua keping giok memancarkan sinar berwarna putih. Dari sinar giok itu, ukiran samar dalam aksara kuno menampilkan teknik terlarang, 'Nafas Tanpa Bentuk’ dan 'Langit Tanpa Bentuk'

Xu Yin menemukan kepingan giok itu secara kebetulan.

Kepingan giok itu tersegel di balik dinding rahasia perpustakaan tingkat ketiga, tersembunyi di balik lukisan naga berkepala ganda. Tak seorang pun murid boleh masuk ke sana kecuali mereka yang telah mencapai ranah Golden Core. Namun bagi Xu Yin, peraturan hanyalah halangan kecil.

Dengan sekali lihat, ia memecahkan segel tersebut dan menyusup masuk tanpa suara. Bahkan sensor formasi penjaga pun tak bisa mendeteksi keberadaannya.

Ketika dia menyentuh kepingan giok untuk pertama kalinya, kilatan energi hitam menyelimuti tubuhnya, lalu meresap ke dalam meridian. Tapi bukannya merusak, energi itu menyatu dengan sempurna.

"Teknik ini..." bisik Xu Yin, matanya menyipit. "Bukan sekadar teknik tingkat tinggi. Ini teknik pembunuh."

......