ini sekuelnya dari kisah(menikah dengan tuan muda dingin)
mohon baca terlebih dahulu supaya ngerti akan alurnya
gina gadis sederhana yang di besarkan oleh paman dan bibi karena ayah dan ibu nya telah berpisah
namun sungguh di sayangkan di dalam urusan kerja dia cukup beruntung,berbeda dalam urusan cinta dia selalu tidak beruntung.
kisah cintanya selalu berujung berakhir setelah dia kehilangan gelang yang pernah di berikan sang mama sebelum sang mama tiada kabar
sang mama pernah berpesan jika gelang itu tidak boleh sampai hilang karena gelang itu adalah gelang perjodohan,siapapun yang membawanya akan terikat dengan yang punya.
sedang gelang yang ber ukiran nama gina itu telah berada di tangan seorang pria yang gina benci,bernama faris.
lalu bagaimana kah kisah mereka selanjutnya?
apakah gina akan bersama dengan Faris sesuai dengan pesan sang mama?simak yuk...😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mom_nurul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 11
3 hari pasca tragedi
Gina masih tak sadarkan diri,dia di temani oleh Ita sang bibi yang menjaganya setelah
me makam kan sang suami selepas kejadian naas tersebut
Sedang para penyidik tengah mencari pelaku tabrak lari gina dan sang paman yang masih dalam pencarian,di bantu oleh Faris yang menggunakan caranya sendiri untuk menangkap pelaku yang tak lain adalah ayah kandung gina.
Maia dan juga Karina lah yang melaporkan adanya tindak kriminal di kasus tabrak lari setelah melihat cctv yang di tunjukan oleh faris.karena bagi mereka itu adalah pembunuhan berencana jadi mereka ingin si pelaku segera tertangkap dan di hukum seberat beratnya
Faris yang berada di ruang tunggu sejak gina masuk ke rumah sakit,di persilahkan untuk masuk ke ruangan dimana gina masih tergeletak tak berdaya oleh sang bibi dan juga Karina.
Namun Faris terus saja menolak,dia tetap ingin berada di luar saja,entah mengapa namun dia lebih nyaman untuk berada di luar,dan dia juga tak ingin mengganggu gina saat ini yang tengah istirahat dari segala rutinitas nya"mungkin dia masih lelah"begitulah pemikiran dari Faris
Dan saat Karina beserta bara datang berkunjung,bara menatap Faris yang begitu salah tingkah sebab karena mereka lah awal mula ia bisa dekat dan mengenal gina
"kenapa kau di luar?"bara lah yang bertanya kepada Faris yang sudah mati kutu itu
"em sudah banyak yang mengunjungi pak,takut ruangannya sesak"Faris beralasan
"alah alesan saja,kenapa! takut mewek?"tanya bara kemudian dia duduk di samping Faris dia pun juga tak masuk ke dalam
Faris hanya tersenyum dia menyembunyikan dengan wajah tertunduk
"apa dia sudah sadar?"tanya bara lagi
Dan Faris pun menggeleng
"kau yang antar dia kemari?"dia mengangguk
"cobalah untuk menemuinya lagi,siapa tahu dia merindukan dirimu"bara menggoda Faris
Faris hanya melirik sedang bara tertawa kecil"Faris Faris kau dari dulu tak pernah berubah,kalau kau seperti ini yang ada dia bisa di ambil oleh orang lain"bara mengatakan itu dengan menepuk pundak Faris
"baiklah aku tinggal dulu ke dalam,oh ya aku lupa,Karina mengatakan kepadaku jika kau harus sering berjuang lebih keras lagi untuk mendapatkan seseorang seperti gina karena dia berbeda dari wanita yang lain,dan dia juga ingin kau lebih meluangkan banyak waktumu,aku berniat memberimu libur satu hari,bagaimana?"bara
"mengapa anda melakukan itu pak?"tanya Faris berhati-hati
"anda memperbolehkan saya untuk?"tanya Faris menatap bara yang baginya sudah seperti saudara
"tentu saja,kau ini bagaimana.kau itu sudah banyak membantuku mana mungkin aku melupakan orang yang setia kepadaku"sambil menepuk pundak Faris
Faris tersenyum menatap tangan bara yang berada di pundaknya
"baiklah kau mau masuk ke dalam bersama?"ajak bara
"tidak pak saya akan tetap berada disini"ucap Faris kekeh
"keras kepala!!!"seru bara dengan tersenyum"baiklah aku masuk dulu"
"silahkan pak"dan saat bara hendak masuk seorang pria tampan yang berlarian hendak masuk ke dalam ruangan gina
Pria itu hampir saja menabrak bara"oh maaf saya terlalu bersemangat tadi sampai hampir menabrak anda"kata pria itu
"tidak masalah!"bara menjawab santai
"apa ini benar ruangan nya gina larasati?"tanya pria itu
"iya be...."belum juga bara menjawab tiba-tiba dari dalam Maia membuka pintu
"kakak kemana aja,ayo cepat masuk"kata Maia mengajak sang kakak Edo untuk masuk
"sebentar kakak baru saja sampai princes,kakak tadi berlarian dari stasiun kesini tau"Edo
"ya udah ayo buruan katanya mau lihat keadaan gina!"
"iya iya,em permisi saya duluan"pamit Edo ramah kepada bara dan juga Faris lalu kemudian masuk ke dalam setelah itu bara pun mengikutinya dan berjalan berdiri di samping sang istri Karina.
Sedang keadaan gina pun masih sama dia masih belum sadar kan diri,Edo yang menatap gina yang berbaring seperti itu merasa sangat sakit.
Dia mencoba untuk mendekati gina dan menggenggam tangan gina
"hai gadis nakal kenapa kamu tidur nya lama,bangun lihat banyak orang nungguin kamu bangun"kata Edo matanya sudah berkaca-kaca.melihat beberapa luka di wajah gina yang masih basah serta kepala yang di perban dengan muka pucat nya
"nyonya,saya Edo atasan gina,apa yang bisa saya bantu disini nyonya,apa perawatan disini kurang memadai,perlukah saya bawa gina ke rumah sakit yang lebih canggih supaya gina cepat tertangani?"tanya Edo menatap Ita yang matanya terus sembab dan lagi di tenangkan oleh sang adik
"tidak usah nak Edo,biar disini saja,disini perawatannya juga sudah maksimal,memang gina nya sendiri yang masih nyaman akan tidurnya"sahut Ita perlahan
"ini semua pasti karena kakak,nyuruh gina untuk ini itu,jadi dia kecapean dan hasilnya dia masih stay seperti ini!"Maia beranggapan
"benarkah begitu gina,kau tak mau bangun apa karena kecapean?aku minta maaf jika kau handle pekerjaan karena aku harus pergi keluar kota kemarin"
"lagi pula aku kan nggak pernah nyuruh kamu untuk mengerjakan yang berat kan?"bertanya kepada gina seolah dia akan menjawab
Sedang bara sudah tidak betah dengan drama itu dia pun berbicara ke sang istri"sayang apa film ikan terbang berpindah kesini ya?"bara berbisik ke telinga Karina
"mana ada yang seperti itu mas,kamu nih jangan ngeledek gitu,dia itu atasan gina kakak nya Maia mas kamu nih ih"
"dia begitu drama sayang,aku bosan aku temani Faris saja ya di luar,hanya dia yang waras disini rasanya,pantas saja dia tidak mau di dalam"kata bara dan itu sukses membuat Karina menoleh ke arah Faris berada
Dan benar saja pria bernama Faris itu masih stay di luar sambil ber sedekap dada dan menyenderkan dirinya di tembok dengan kepala menunduk
"ajak dia masuk!"kata Karina
"dia tidak mau,kau saja sana"ucap bara
Karina pun berjalan keluar dan bara mengobrol dengan Mario didalam
,"Faris???!"tanya Karina
"iya nona"jawab nya menghadap Karina
"tolong belikan minuman untuk para tamu dan juga makanan untuk bibi ya"kata Karina
"baik nona!"Faris pun berlalu dia hendak beranjak dari kamar gina namun tak sengaja dia bertabrakan dengan seorang pria bermasker dan memakai topi hitam.
"hati-hati Faris!"seru bara
"maaf tuan saya tidak melihat anda"berucap kepada pria bermasker itu
Pria itu hanya menjawab"tidak apa-apa "dengan menepuk tangan Faris yang memegang lengannya
Faris menatap batu akik yang terpasang di jari manis pria tersebut,dia mengernyitkan keningnya"seperti pernah lihat"dalam hati faris sedang bara di susul oleh Mario menunggu di luar
*****
Sesaat kemudian Faris datang dan masuk ke dalam dengan membawa beberapa minuman pesanan Karina dan juga makanan untuk Ita bibi gina
Mata Faris sejenak melirik ke arah Edo yang memegang tangan gina begitu erat,ada rasa getir tak suka kala ia melihat nya
Faris pun berjalan ke arah Karina untuk memberikan Minuman pesanannya
Dan berjalan kembali ke arah bibi Ita untuk menyerahkan satu box makanan untuk wanita yang tengah hamil tua itu
"bibi makan lah!"menyerahkan satu box makanan kepada Ita
"terima kasih faris,tolong tetaplah disini bibi mau ke toilet sebentar!"pamit Ita
Faris pun berdiri di samping tempat duduk Ita tadi,sedang Maia membantu bibi Ita untuk ke toilet
Mata Faris dan Edo saling ber si tatap ada kilatan tidak suka dari Edo saat menatap faris yang berada di dalam ruangan,dia merasa tidak suka atas kehadiran Faris
"jadi dia yang bernama Faris,tampan juga"ucap Edo dalam hati menatap sinis ke arah faris
Kemudian dengan sengaja Karina menyenggol Faris dan cepat untuk duduk di kursi yang sama saat bibi Ita duduk tadi,sedang bara mengikuti sang istri dan berjalan melewati Faris serta Mario yang menarik tubuhnya ke depan mendekat ke arah ranjang pasien.
Faris reflek tak sengaja menyentuh tangan gina,dia langsung menatap ke arah tangan gina takut jika infusnya terlepas dan saat Faris mundur ia di tatap cukup aneh oleh edo,dengan tatapan yang tak suka,sedang tatapan Edo di lihat jelas oleh bara,dengan tatapan yang tak menyukai Faris.
Sedang Mario bisa melihat begitu jelas saat tangan Faris yang hanya menyentuh tangan gina yang terpasang infus lalu menjauh membuat reflek tangan gina bergerak,dan itu langsung membuat Mario heboh memanggil sang kekasih.
"eh tangannya bergerak sayang lihatlah,gina sadar,lihat lah sayang cepatlah kemari"kata mario sedikit berteriak memanggil Maia dan menunjuk ke tangan gina yang memberi reaksi tadi
Sedang Edo yang menggenggam tangan gina tidak merasakan apapun seperti yang di katakan oleh Mario tadi
Semua mata pun tertuju pada Mario dan semua nya mendekat ke arah gina
berbeda dengan Faris,yang memilih untuk mundur setelah tak sengaja menyentuh tangan gina tadi
Dan sesaat kemudian Edo pun benar merasakan tangan gina yang bergerak benar benar bergerak begitu juga mata gina yang terpejam seolah tengah bergerak merespon setiap sentuhan yang ada
"dokter panggil dokter faris,cepat panggil dokter!"Karina berteriak antusias tak kuat menahan rasa senangnya karena temannya akan segera siuman
Maia pun sama"benarkah gina siuman sayang,bagaimana bisa?"tanya Maia
"tadi aku melihat Faris menyentuh tangannya ini yang ada infusnya dan setelah Faris menarik tangannya tangan gina bergerak"jelas Mario antusias ikut senang melihat sang kekasih yang melompat lompat kegirangan
"aku sudah bilang sejak tadi untuk Faris di dalam tapi dia tidak mau"ucap Karina kepada Maia
"aku merasa memang mereka itu ada ikatan yang entah lah hanya mereka sendiri yang tau,aku senang sekali Mai"ucap Karina lagi
"iya aku juga merasa begitu Rin"kata Maia melirik sang kakak yang cemberut saat ini
Ita pun keluar dari toilet di barengi oleh Faris yang membawa dokter untuk memeriksa keadaan gina saat ini.
Visual Edo albaraq
Bersambung
pasti ingat terus kejadian kokop mengkokop