orang gadis yang berusia 20 tahun harus terpaksa menikah dengan seorang CEO muda yang berusia 26 tahun.
Natasha bukannya bahagia dengan pernikahannya. tapi nyatanya malah selalu disiksa secara fisik serta batin oleh sang CEO karena dia merasa gadis itu adalah penghancur masa depannya dengan hubungan asmara pacarnya.
apakah Natasha bisa bertahan dengan sikap kasar CEO atau tidak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dwi Nila purwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
rumah baru
"Jadi kalian akan benar-benar pergi sekarang?", mom Lina.
"Iya, Mom", jawab Ana
"Ayo kita pergi!", ajak Alvaro setelah memasukkan semua koper ke dalam bagasi mobil.
"Mom, merasa kalau kamu seolah-olah bersemangat sekali untuk meninggalkan rumah ini ?", ucap Mom Lina datar.
"Bukan seperti itu ,mom", kata Alvaro
"Baiklah terserah kamu saja, Al", ketus mom
"Kami pergi dulu ,Mom", pamit Ana sambil
tersenyum.
"Sayang, pasti Mom ,akan merindukanmu. sering-seringlah berkunjung kemari. jika Alvaro melarang kamu ke sini atau tidak mau mengantarmu bukan saja kepada ,Mom. Mom akan menjemputmu. Jika Alvaro menyakitimu
katakan kepada ,Mom!", ucap mom
\*\*\*\*\*
"Alvaro kita akan bisa kamar kan?", tanya Ana setelah mereka sampai di rumah baru Alvaro.
"Hm, Jika aku ingin Aku akan pergi ke kamarmu", jawab Alvaro atuh
Hati Ana sangat sakit saat Alvaro mengatakan itu bagai ditusuk belati, Alvaro bener-bener menganggapnya seperti jalang.
Ana hanya mampu mengganggukan kepalanya sambil tersenyum kecut.
Setelah itu Alvaro melangkah menuju kamarnya sendiri sambil menyeret kopernya.
dan Ana pun akhirnya melakukan hal yang sama dia juga berjalan menuju kamarnya.
setelah berada di kamar Ana merapikan bajunya ke dalam lemari. setelah itu dia keluar kamar menuju dapur untuk membuat makan siang mereka .
Ana berjalan menuju kulkas dan membuka kulkas dan melihat tidak ada sayuran sama sekali di dalam kulkas.
Ana berjalan menuju kamar Alvaro, dia ingin meminta uang kepada Alvaro untuk membeli kebutuhan bahan dapur.
"Alvaro!", panggil Ana sambil mengetuk pintu kamar Alvaro
Tapi tidak ada jawaban. Saat Ana mencoba membuka pintunya, ternyata pintunya tidak dikunci.
Ana membuka pintunya perlahan mendapati Alvaro yang sedang tidur pulas di atas ranjang.
Ana kembali berjalan menuju pintu dan kembali menutup pintunya. Dia akan membeli kebutuhan dapur menggunakan uangnya sendiri.
Setelah itu dia berjalan menuju minimarket yang di dekat rumah Alvaro.
.
.
"Engh....jam berapa ini?", gumam Alvaro ketika bangun dari tidurnya.
Dia meraba nakas dan mengambil ponselnya untuk melihat jam ternyata sudah hampir sore.
Alvaro ingat bahwa dia belum makan siang karena perutnya terasa lapar. Alvaro keluar dari kamarnya setelah mencuci mukanya.
Alvaro berjalan menuju ruang makan mendapati meja yang masih kosong tidak ada makanan satu pun.
"CK, wanita itu, benar-benar tidak becus!", kesalnya.
"Ana!", panggil Alvaro sambil berteriak
Tidak ada jawaban dari Ana, bahkan rumah ini terasa sunyi.
" Ana!", panggil Alvaro lebih keras lagi
"Sial!", ke mana wanita itu perginya!", gumam Alvaro yang kesal.
Dia berjalan menuju kamar ana, namun dia mendapati kamarnya kosong.
Alvaro membuka lemari pakaian Ana dan masih ada seluruh pakaian Ana yang ada di lemari yang tertata rapi di sana.
'Berarti dia tidak kabur', batin Alvaro
"Terus sekarang dia pergi ke mana!", gumam Alvaro
Alvaro berjalan ke arah dapur dan mengambil air minum di dalam kulkas.
Beberapa saat kemudian Ana pulang dan langsung menuju ke arah dapur.
"Kau sudah bangun?", tanya Ana
"Uhuk....Uhuk ..."
Alvaro yang sedang minum dia tidak menyadari kehadiran Ana hingga membuatnya tersedak ketika mendengar suara Ana dari belakang.
"Maafkan Aku, aku tidak bermaksud membuatmu terkejut", kata Ana sambil mengusap punggung Alvaro.
Ketika kerongkongannya merasa baik, Alvaro langsung menoleh ke belakang sambil menatap tajam ke arah Ana.
"Dari mana saja kau,hah!", bentak Alvaro
"Aku -aku... Aku..."
"Tidak bisakah kau memberitahuku dulu sebelum pergi dari rumah!"
"Jangan pernah berpikir jika aku mulai peduli padamu! Aku tidak ingin tiba-tiba Mom, datang kemari dan mencarimu. Aku harus bilang apa pada, Mom. Sedangkan aku tidak tahu keberadaan kamu dimana. Dan akhirnya aku disalahkan oleh Mom!", ujar Alvaro sebelum Ana berpikir Jika dia mulai peduli.
"Maafkan Aku, tadi aku pergi ke minimarket untuk membeli bahan masakan karena aku lihat di dalam kulkas kosong", kata Ana yang menunduk.
"CK! cepatlah memasak, Aku sangat lapar!", ujar Alvaro yang ketus