"Aku mau seperti Bibi tidak menikah saja," ucap ku yang pasti akan membuat bibi nya marah
"Kau ini jangan bicara sembarangan! bagaimana kalau di dengar oleh mama mu!"
"Aku tidak secantik Bibi dan tidak punya tubuh sebagus tubuh Bibi yang seorang model, mana ada cowok yang tertarik dengan orang sejelek aku ini, gadis pendek dan berkacamata tebal."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon waini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Siapa?
Agatha berjalan pelan sambil memegangi payungnya sampai langkahnya tiba-tiba terhenti seolah-olah tidak mau bergerak, matanya mulai berkaca-kaca karena teringat kembali kejadian tiga tahun yang lalu.
Saat kelas 3 SMP, Agatha menyukai Elan, Agatha juga mempunyai sahabat yang tak lain adalah Mia, Agatha sering curhat pada Mia tentang pria yang disukainya, lalu Mia pun membantu menjodohkan Agatha dengan Elan, dan tidak ia sangka Elan mau menerimanya. Lalu mereka pun berpacaran, tapi tidak sampai seminggu Agatha mendengar kenyataan yang sangat menyakitkan baginya saat ia tak sengaja mendengar percakapan antara Elan dan Mia.
“Elan! Kenapa kau mau pacaran dengan Agatha? Kau tidak sungguh-sungguh mencintainya kan?” tanya Mia pada Elan.
“Kenapa kau tanyakan ini padaku? Bukankah kau yang minta aku pacaran dengannya? Aku hanya ingin menuruti permintaanmu”
“Tapi kalau kau tidak menyukainya, kau kan bisa menolaknya” protes Mia.
“Kenapa? Apa kau menyukaiku? Kalau iya, aku akan meninggalkannya sekarang juga demi kamu” ucap Elan.
“Bukankah kalian sedang pacaran?”
“Benar, tapi aku tidak pernah mencintainya! Aku hanya berpura-pura pacaran dengannya"
“Kenapa kau lakukan itu? Kau kan tau kalau Agatha itu sahabatku”
“Karena aku mencintaimu Mia, kalau aku tidak lakukan ini, kau selamanya tidak akan pernah melihat keberadaan ku, padahal kau tahu aku menyukaimu, tapi kau malah menjodohkan kami berdua" jelas Elan.
“Maafkan aku, aku lakukan ini karena Agatha sangat menyukaimu, aku hanya ingin membantunya, tapi setelah kalian pacaran aku sadar kalau aku juga mencintaimu” ucap Mia sambil menangis.
Elan langsung memeluk Mia kemudian mengelus rambutnya “Sekarang kau mau menerimaku kan?”
“Bagaimana dengan Agatha?”
“Aku akan putus dengannya” ucap Ian.
“Tapi kasihan Agatha, dia pasti akan sedih nantinya"
“Dia sendiri yang bodoh mau mempercayai kata-kataku begitu saja. Apa dia tak pernah ngaca di rumah kalau wajahnya itu begitu jelek jadi bagaimana mungkin aku bisa menyukainya” Elan menertawakannya begitu keras saat itu.
“Kau ini jahat sekali, sungguh menyebalkan” ucap Mia memukulnya dengan gemas.
Mendengar perkataan Elan, Agatha pun merasa sangat terpukul. Samai di rumah saat menatap cermin, tanpa sadar ia pun memecahkan semua cermin yang ada di kamarnya, lalu mengurung diri selama beberapa hari di dalam kamar.
Akhirnya Elan menemuinya ketika Agatha memberanikan diri untuk kembali masuk sekolah
“Agatha, aku ingin bicara denganmu, ak-“
“Lebih baik kita berteman saja, aku rasa kita berdua tidak cocok” ucap Agatha duluan karena tentu saja ia sudah tau apa yang akan dikatakan Elan padanya, makanya sebelum pria itu mengatakan maksudnya, ia saja yang mengatakannya dulu agar tidak terlalu menyakitkan baginya.
“Agatha...” Elan sangat terkejut karena tiba-tiba saja Agatha minta putus darinya.
“Terima kasih telah mau pacaran denganku, walaupun sangat singkat” itulah ucapan terakhirnya pada Elan, sejak saat itu Agatha tidak pernah berbicara lagi dengannya sampai mereka lulus.
Setelah tiga tahun ini, Agatha sudah berusaha melupakan kejadian itu dan sekarang mereka muncul lagi di hadapannya.
“Kenapa aku harus bertemu dengan mereka lagi?” suara Agatha bergetar, air matanya sudah bercampur dengan air hujan yang seolah ingin menutupi kesedihannya.
"Kalian lihat Agatha tidak?” tanya Val pada Ian dan Mike saat di dalam mobil.
“Aku tidak melihatnya” ucap Mike.
“Aku lihat gadis jelek itu sudah pulang tadi” ucap Ian.
