Kimberly Lansonia, Gadis cantik berasal dari keluarga kaya raya, Merupakan putri tunggal dari keluarga Lansonia. Dia tumbuh dengan kasih sayang berlimpah, Begitu di cintai dan di perlakukan dengan layaknya seorang ratu dalam keluarga tersebut.
Namun pernah dia memimpikan untuk memiliki seorang adik perempuan, Siapa sangka jika tuhan mengabulkan keinginannya, Namun sebuah fakta terungkap tentang jati dirinya.
Fakta tersebut menunjukkan jika dia memiliki adik sesuai keinginannya, Namun adiknya dalam kondisi tidak baik baik saja.
Membuatnya secara paksa masuk kedalam keluarga Fillmore membantu adiknya mendapatkan kembali miliknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pio21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ketiga gadis gila pembuat onar
"Apa kalian bisa tidak membuat keributan ketika datang di perusahaan ku?"
Suara bariton pria yang terdengar begitu seksi dan dingin itu membuat semua orang mengalihkan perhatian mereka.
Semua merasakan detak jantung mereka berdekat begitu cepat berkali kali lipat dari sebelumnya, Takut jika amarah bos mereka akan meledak kali ini.
Ketiga gadis itu kemudian berbalik menatap sosok pria yang mereka cari sedari tadi. Dan kini dilihatnya sosok pria tinggi dengan rupa yang begitu tampan rupawan bagai pahatan Sempurna yang mampu membuat semua orang terpukau melihatnya
Namun tidak bagi ketiga gadis itu, mereka telah terbiasa dengan aura ketampanan pria itu sejak lama.
"Heiiii bukankah kami yang harus mengatakannya, Bisakah kau tidak mencuri sahabat kami, bahkan kami kesulitan untuk menghubunginya"
"Dasar pencuri kau"
Maki Jiza yakni perempuan dengan rambut hitam panjang tersebut, Sepertinya dia benar benar tidak bisa menahan kekesalannya saat ini.
Semua orang melototkan matanya tidak percaya bagaimana gadis itu berani memaki bos mereka langsung dihadapannya.
Mereka fikir ketiga gadis itu benar benar memiliki nyali yang bagitu besar, Karna selama ini tidak ada satu orang pun yang berani berlaku tidak sopan kepada seorang Nick Lew Gibson.
Sedangkan Nick berulang kali mengatur nafasnya, Jika saja bukan karna gadisnya dia sudah menghilangkan ketiga gadis dihadapannya yang kerap kali membuat onar dan selalu memancing amarahnya.
Rasanya dia ingin membungkam mulut gadis itu, Menjahitnya kemudian menghancurkannya, Sayang sekali dia benar benar tidak bisa melakukannya jangankan untuk menyakitinya bahkan untuk menyentuh ketiga gadis itu dia benar benar tidak bisa karna akan berpengaruh besar dalam hidupnya.
Dia tau betul bagaimana arti ketiga gadis gila itu bagi seorang Kimberly Lansonia yang tidak lain adalah kekasihnya. Dan dia bisa hempaskan begitu saja jika dia menyakiti ketiga gadis gila itu.
"Setidaknya cari kebenarannya lebih dulu sebelum mengataiku, Kimberly pergi ke Dubai"
Ucap Nick kemudian, Dia memilih mengatakannya secepatnya agar gadis gadis gila itu segera pergi, Kepalanya terasa ingin pecah menghadapi ketiga gadis itu.
"Oh God, how could Kimberly go on vacation without inviting the three of us"
(Oh God, bagaimana bisa Kimberly pergi berlibur tanpa mengajak kita bertiga)
Gadis dengan rambut blonde dengan nama Rebecca itu tampak memekik kesal ketika mendengar sahabatnya itu pergi berlibur.
"Dia tidak pergi berlibur, Ada urusan yang dia harus kerjakan secepatnya"
Timpal Nick yang kemudian segera berlalu dari sana, Dia tidak ingin melepaskan amarahnya dan berimbas pada ketiga gadis itu.
"Tunggu sepertinya ada yang aneh, Jika Kimberly pergi begitu mendadak sudah di pastikan ini benar benar urgent"
Lilia gadis yang memiliki model rambut berponi itu tiba tiba membuka suaranya.
"Kau benar"
Rebecca dan Jiza tampak menganggukkan kepala setuju. Kini ketiga gadis itu memutuskan untuk pergi sana dan membuat semua orang yang ada disana kali ini bisa bernafas lega.
...****************...
Dubai
Beberapa hari telah berlalu.
Kimberly tampak sibuk dengan beberapa berkas yang kini ada ditangannya, Kini gadis telah di utus menjadi CEO namun peresmiannya akan dilakukan di dua hari lagi. Gadis itu begitu sibuk dengan kegiatannya membaca lembar demi lembar berkas penting ditemani cahaya lampu dan kesunyian yang mampu membuatnya merasa tenang.
Kimberly mengerutkan keningnya, Melihat rentetan nominal tidak sesuai dengan nominal yang masuk dalam rekening perusahaan, Gadis itu bisa menebak ada yang tidak beres disini, Sepertinya seseorang ingin bermain dengan dana perusahaan.
Korupsi? Di wilayahku?
Kimberly tampak terkekeh pelan, Yang benar saja, Apa mereka tidak tau jika Kimberly membenci orang orang yang begitu serakah.
Kimberly begitu membencinya, Bahkan bagi Kimberly adanya koruptor di dalam perusahaan akan menghambat perkembangan perusahaan. Sehingga sejak dulu Kimberly tidak pernah memberi kesempatan kedua bagi seorang koruptor karna baginya itu hanyalah membuang buang waktu saja.
Kimberly menghembuskan nafasnya pelan, Dia pikir dia cukup sibuk belakangan ini hingga benar benar menguras tenaganya.
Drttt drtttttt
Gadis itu mengalihkan perhatiannya, dilihatnya nama Daddy Nick tertera di layar ponsel gadis itu.
Seketika senyum Kimberly mengembang ketika menyadari itu adalah panggilan video. Gadis dengan cepat meraihnya.
"Hayyy baby aku merindukanmu"
Suara berat namun terkesan seksi itu langsung saja terdengar ketika Kimberly menjawab panggilannya.
"Aku juga merindukanmu"
Jawab Kimberly pelan, Gadis itu kemudian merebahkan tubuhnya di kasur empuk miliknya.
"Apa ada sesuatu yang salah?"
Nick di sebrang sana langsung bertanya dengan khawatir ketika melihat raut wajah kekasihnya yang terlihat lesu.
"Tidak, Hanya saja aku merindukanmu, benar benar merindukanmu"
Jawab Kimberly kemudian.
Itu adalah fakta, Terkadang hari harinya di penuhi oleh Nick mengantarnya kemanapun dia pergi, Salon, Berbelanja bahkan apapun yang dia minta nick tidak pernah berkata tidak untuknya, Sedangkan dia tau pria itu memiliki banyak pekerjaan namun dia masih memprioritaskan dirinya.
Nick tersenyum lembut
"Aku juga merindukanmu baby"
Jawab pria itu dengan hangat
"Bagaimana jika dihari esok kau bangun dan aku akan tepat di sampingmu"
Tiba tiba Nick berkata dengan cepat, Membuat Kimberly terkekeh yang menganggap perkataan Nick itu seperti gurauan.
"Mungkin aku sangat bahagia, Memelukmu dengan erat untuk melepaskan kerinduanku pada pria tua tampanku"
Ucap Kimberly yang berusaha menimpali lelucon dari Nick.
Nick terlihat memberengut kesal. Pria tua? Yang benar saja, Meski itu adalah faktanya namun dia merasa sulit untuk menerimanya.
"Aku tidak tua baby, Hanya kau begitu muda"
Jawab Nick dengan gemas.
"Benarkah? Kalau begitu kenapa kau mencintai gadis muda ini tuan tampan"
Kimberly menaik turunkan alisnya menatap pria tampan itu yang juga kini menatapnya.
"Kurasa aku tidak perlu menjelaskannya panjang lebar nona, Tidak ada pria yang bisa menolak seorang Kimberly Lansonia"
Jawab Nick dengan serius namun tidak bagi Kimberly dia tampak tertawa terbahak bahak mendengarnya.
"Kau terlalu berlebihan sayang"
Jawab gadis itu kemudian.
Jika Kimberly berfikir seperti itu maka tidak bagi Nick, dia merasa Kimberly terlalu sempurna untuk seorang gadis. Dia memiliki fisik yang begitu indah tidak membosankan dengan senyum manisnya yang terlihat begitu lucu, Dia juga genius dalam segala hal bersyukurnya Keluarga Lansonia melindungi identitas gadis itu, Sehingga membuat Nick tidak perlu khawatir jika ada pria yang akan mendekati kekasihnya.
"Kau mengantuk baby?"
Ucap Nick yang melihat Kimberly menguap.
Gadis cantik menganggukkan kepalanya, matanya begitu berat saat ini, Ada banyak tugas sehingga membuat tidurnya belakangan ini tidak teratur.
"Tidurlah aku akan menemanimu"
Kimberly hanya mengangguk pelan, dan mulai memejamkan matanya hingga tak berselang lama kemudian gadis itu kini telah berada di alam mimpinya.
Nick terlihat diam beberapa waktu, Menatap Kimberly yang terlihat damai dalam tidurnya, Kemudian secara perlahan dia memberi instruksi pada tangan kanannya seolah mengatakan sesuatu.