Married With Mr. Arrogant

🌹SELAMAT MEMBACA🌹

Tanggal 29. Tepatnya hari pernikahan Adelia dan Rian.

Rian dan keluarganya sudah siap – siap untuk pergi ke gedung tempat di mana pernikahannya di adakan. Ia sudah memakai setelan jas putih di tubuhnya. Ia naik mobil pernikahan yang sudah ia sewa. Mobilnya sudah di dekorasi dengan bunga di depan dan belakang mobilnya menandakan kalau mobil yang di kendarainya itu adalah mobil pernikahan.

Mobil itu di kendarai Jhon menuju gedung pernikahannya sedangkan kedua orang tuanya naik mobil lain bersama keluarganya yang lain. Mereka semua berangkat duluan menuju gedung pernikahannya karena mereka harus membantu keluarga Adelia menyambut tamu yang datang meskipun hanya keluarga dan orang terdekat mereka yang datang.

Rian yang sudah berada di jalan menuju gedung pernikahannya, tiba – tiba di cegat oleh dua mobil yang berhenti tepat di depan mobilnya. Beberapa orang berjas hitam keluar dari mobil. Mereka berjalan menghampiri Rian yang tengah berada di dalam mobil bersama Jhon. Mereka berdua terlihat syok melihat orang – orang berbadan kekar yang datang menghampirinya.

Salah satu dari mereka menggedor – gedor pintu mobil Rian membuat Rian keluar dari mobil bersama Jhon. Jhon terlihat ketakutan melihat orang – orang yang mengepung mereka berdua.

Ketika mereka sudah ada di luar, salah satu orang berbjas hitam itu langsung membius mereka berdua menggunakan sapu tangan di mulut Rian dan Jhon.

Mereka kemudian memasukkan Jhon dan Rian ke dalam mobil yang di kendarai Jhon tadi.

Setelah Jhon dan Rian masuk ke dalam mobil, salah satu dari mereka masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi pengemudi. Ia mengemudikan mobil Rian menuju sebuah rumah kecil diikuti kedua mobil tadi.

Ketika sampai di sana, para penculik tadi membawa Jhon dan Rian ke dalam rumah. Mereka memasukkannya di ruangan kecil yang ada di rumah itu.

Sementara Reqy yang baru kembali dari Inggris langsung naik mobil yang di kendarai Pak Osmar ketika Pak Osmar sudah ada di depan Bandara untuk menjemputnya.

“Tuan Muda....apa kita sekarang menuju tempat dimana Nona Adelia menikah?”

“Bagaimana dengan yang aku perintahkan?”

“Saya sudah menyuruh orang untuk membereskannya. Hari ini pasti pria itu sudah di culik oleh orang suruhan kita.”

“Kalau begitu. Kita langsung datang ke sana. Aku ingin melihat pria yang berani menikahi Adelia.”

“Baik.”

Pak Osmar pun melajukan mobilnya menuju sebuah rumah sederhana tempat di mana ia menyekap Rian.

Di dalam mobil Reqy bertanya tentang penyelidikan Pak Osmar pada Rian ketika ia tahu tentang pernikahan Adelia dengan pria itu.

“Paman sudah menyelidiki pria itu kan.”

“Sudah tuan. Dia pria yang kuliah di Universitas yang sama dengan Nona Adelia. Namanya Rian Ardiansyah. Dia mengambil jurusan kedokteran yang sama dengan jurusan Darel, kakak nona. Dia punya kedua orang tua yang tinggal di Kota ini. Mereka hidup sederhana. Dari yang saya tahu dari beberapa teman kuliah nona di Amerika. Kalau mereka sudah pacaran selama empat tahun, tuan.”

“Huh....ternyata mereka sudah berhubungan selama empat tahun. Seandainya aku tahu akan seperti ini. Aku akan menyewa mata – mata untuknya agar aku tahu semua gerak – geriknya itu.” Ucapnya dengan wajah dinginnya.

“Maafkan saya Tuan Muda. Saya lengah, seharusnya saya menjaga nona dengan baik. Saya pantas di salahkan.”

Reqy tak menanggapi ucapan asisten yang selalu melakukan semua perintahnya itu. Ia hanya menatap lurus dengan wajah dinginnya.

Tak lama kemudian, Reqy keluar dari dalam mobilnya bersama dengan Pak Osmar. Ia berjalan masuk ke dalam dengan gaya angkuh dan gaya sombongnya. Ia ingin sekali melihat pria yang akan menikah dengan Adelia.

Ketika ia sudah berada di dalam. Ia sudah melihat Rian dan Jhon yang sudah pingsan dengan keadaan tangan dan kaki di ikat. Mereka berdua sedang terbaring tak sadarkan diri di lantai.

“Kenapa ada dua orang yang kalian culik?”

“Maaf tuan, kami terpaksa menculik keduanya karena mereka berdua sedang bersama tadi.” Jawab salah satu orang suruhan Pak Osmar tanpa sekalipun melihat Reqy.

Ia hanya menunduk di depannya karena tak berani melihat wajah dingin Reqy yang mereka kenal dengan sifat kejamnya.

“Siapa yang bernama Rian?” Tanya Reqy

“Yang pakai jas putih tuan.” Balasnya yang hanya menunduk.

Reqy langsung menatap Rian dengan dingin. “Huh....orang seperti ini yang ingin dinikahi Adelia. Dia tidak bisa di bandingkan denganku. Beraninya dia mau menikahi Adelia.” Dalam hati Reqy yang terus menatap dingin Rian.

“Paman.” Panggil Reqy pada Pak Osmar.

“Iya...Tuan Muda.”

“Kamu tahu harus berbuat apa kan?” Tegasnya.

“Iya tuan.”

“Setelah paman menyelesaikannya. Paman lepaskan mereka berdua besok dan kirim mereka ke Norwegia. Jangan biarkan dia sampai meninggalkan Norwegia.”

“Baik tuan.”

Reqy pun pergi meninggalkan tempat itu menuju mobilnya yang terparkir di depan. Ia masuk ke dalam mobilnya dan menunggu Pak Osmar yang masih berada di dalam. Sedangkan Pak Osmar yang ada di dalam langsung mengambil telfon genggam milik Rian di kantong celananya dan mengirimkan sebuah pesan untuk Adelia dan kedua orang tua Rian.

Setelah melakukan tugasnya itu, ia langsung melemparkan HP milik Rian di sembarang tempat.

“Huh....berani sekali pria sepertimu mengambil calon istri Tuan Muda. Bahkan jika Tuan Muda membiarkanmu lolos dari sini, aku tidak akan membiarkan kau lolos dan mengganggu kehidupan Tuan Muda dan Nyonya Muda kami. Aku tidak akan pernah membiarkan Tuan Muda menderita lagi. Tuan Muda sudah cukup menderita kehilangan keluarganya. Kalau dia menikah dengan orang yang dia sukai maka aku akan melakukan apa saja agar Tuan Muda bisa hidup damai tanpa ada pengacau sepertimu. Jadi maafkan aku kalau aku berbuat kejam padamu.” Dalam hati Pak Osmar yang menatap dingin Rian.

Ia kemudian menatap ke arah salah satu orang yang ia suruh menculik Rian dan Jhon.

“Lakukan seperti yang aku perintahkan. Jangan sampai Tuan Muda tahu.” Perintahnya pada salah satu bawahannya.

“Baik. Tapi tolong jamin keluarga saya tuan.”

“Aku akan menjamin semua keluargamu kalau kau bisa menyelesaikan semua tugasmu dengan baik. Kau

tenang saja, mereka akan mendapatkan kehidupan yang nyaman seperti yang kau inginkan. Tapi jangan pernah tinggalkan jejak yang mencurigakan. Kau harus lakukan dengan bersih.”

“Baik tuan. Anda tenang saja.”

“Besok aku akan mengirimkanmu pesan untuk membunuh mereka. Kau tunggu kabar dariku dan terus kau awasi mereka. Jangan sampai lengah.”

“Baik.”

Pak Osmar kemudian memejamkan matanya di depan bawahannya itu.

“Tuan Muda...maafkan saya karena saya sudah melewati jalur. Tapi saya tidak bisa membiarkan ada orang yang mengusik kehidupan Anda. Jika saya membiarkan kekasih Nona Adelia hidup, saya takut kalau dia akan datang mengganggu kehidupan Nona Adelia dan kehidupan Anda. Mohon maafkan saya Tuan Muda. Ini saya lakukan demi kedamaian Anda di masa depan. Saya sudah berjanji pada Tuan Besar kalau saya akan menjaga Anda tetap bahagia.” Dalam hati Pak Osmar.

Pak Osmar kemudian meninggalkan tempat itu menuju mobilnya yang sudah terparkir di depan. Di dalam mobil sudah ada Reqy yang menunggunya dari tadi.

“Kenapa paman lama sekali sih?” Tanya Reqy yang kesal menunggu Pak Osmar.

“Maaf Tuan Muda. Tadi saya melakukan sesuai perintah Anda. Saya sudah mengirim pesan pada Nona Adelia.”

“Bagus. Sekarang kita menuju gedung pernikahan mereka.”

“Baik.”

Pak Osmar pun meninggalkan tempat itu menuju Gedung Pernikahan Adelia dan Rian.

Bersambung.