NovelToon NovelToon
Promiscuity After

Promiscuity After

Status: tamat
Genre:Percintaan Konglomerat / Tamat
Popularitas:310.7k
Nilai: 5
Nama Author: Virus

Cassie, seorang remaja yang beranjak dewasa masuk kedalam pergaulan bebas para anak konglomerat, disaat kedua orang tuanya bercerai. Ketika etika dan sopan santun mulai menghilang. Kehidupannya terus mengalami konflik besar.

Ditengah masalah perceraian orang tuanya, Cassie jatuh cinta dengan seorang Duda Perjaka. Tetapi cintanya tak direstui. Cassie pun dijodohkan dengan seseorang yang pernah membuatnya kesakitan karena sakau.

Dapatkah ia menjaga mahkota kewanitaannya, atau terus terjerumus dengan pergaulan bebas? Dan dapatkah Cassie bersama dengan cintanya Om Duda?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Virus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terror Hera

Cassie membuka lemarinya lalu memilih beberapa pakaian dan mengepasnya di tubuhnya. Karena dirasa kurang cocok, ia pun memasukkan lagi kedalam lemari tetapi saat dirasa sedikit pas, ia pun melempar pakaiannya ke atas tempat tidurnya.

Baru kali ini Dia merasa kebingungan saat akan memilih pakaian yang cocok untuk dipakai nanti.

"Andai aja aku punya nomer telepon Kevin Cakra, kan bisa tuh tanya soal pakaian yang cocok dipake, sayangnya gak punya," gumam Cassie

(Kevin Cakra tokoh dalam novel Obsesi Sang Pemikat karya Septira Wihartanti. Mampir ke novelnya ya dijamin bagus)

"Sumpah ya, gini amat ketemu om-om. Ini bukan kencan Cass, cuma ketemuan balikin hape sama makan doang plis deh gak usah dipikirin,"

Dan akhirnya Cassie mengambil blouse berwarna hitam dengan sedikit corak, lengan pendek dan celana panjang berwarna hitam. Cassie memilih lengan pendek agar tidak ribet saat makan dengan menggunakan tangannya dan memakai warna gelap untuk menghindari adanya percikan saus yang jatuh ke pakaiannya.

.

.

.

Joy mendekati Wasabi yang sedang duduk di sofa dengan wajah sambil membaca koran dengan wajah serius. Ia mengambil koran dan kacamata baca milik Wasabi lalu meletakkannya diatas meja. Setelah itu Joy duduk di pangkuan Wasabi dengan agresifnya sembari mengecup bibir suaminya itu.

Dari dulu sampai sekarang sifat agresifnya tidak pernah hilang. Meskipun begitu Wasabi tetap menyukainya.

"Joy, aku sedang membaca berita misterius,"

"Lebih penting berita misterius itu atau aku?" Joy menangkup rahang Wasabi dan menatapnya lekat.

"Kau, kau, dan kau yang lebih penting, sekarang turunlah sebentar lagi Barra kemari. Dia tadi mengirim pesan mau mampir kerumah kita,"

Joy menggeleng tanda tidak mau, Wasabi tahu betul jika istrinya itu sedang meminta tetapi ini bukan waktu yang tepat.

"Sayang, bisa nanti kan,"

"Kau menolakku? Apa aku sudah kelihatan tidak cantik lagi ya?"

Wasabi terkekeh, "Bukan itu, tapi anakmu sebentar lagi akan kemari,"

"Biarkan saja, dia sudah besar. Salahnya saat itu tidak mau mendengarkan ku. Aku dari dulu tidak setuju dia sama Hera. Kenapa gak sama si Angel aja sih anaknya Diego,"

"Beda agama sayang," jawab Wasabi sembari sesekali menciumi bibir Joy.

Meskipun sudah tua mereka semakin hari semakin cinta dan perasaan bosan itu hampir tidak pernah ada dikamus Wasabi.

"Atau dia bisa dengan si Kenza kan,"

"Cinta itu tidak bisa di atur,"

"Tapi bisa diusahakan, berjuang dulu. Seperti saat itu aku yang selalu kau tolak,"

"Itu karena aku kasihan padamu,"

"Apa!?" Joy sedikit sebal dengan Wasabi, ia pun menggelitik pinggang Wasabi dengan jemarinya.

"Haha becanda sayang," Wasabi tertawa karena diserang gelitikan.

Tak berapa lama Barra datang dan langsung menuju keruang tengah, tempat Joy dan Wasabi bercanda.

"Assalamualaikum....," Barra melihat Joy berada diatas sementara Wasabi yang tadinya di posisi duduk menjadi posisi tidur karena Joy sedang menyerangnya dengan gelitikan.

"Astaga Mama, Papa beuuh kayaknya aku salah waktu deh datang kesini," ucap Barra yang langsung membelakangi mereka

"Wa'alaikumsalam," jawab keduanya

"Tuh apa ku bilang, Barra sebentar lagi datang," sahut Wasabi

"Haha gak salah kok sayang, sini come to Mama,"

"Barra udah gede gak usah peluk-peluk dia," ucap Wasabi yang cemburu dengan anaknya sendiri

"Sama anak sendiri cemburu," ucap Barra yang mendekati Joy dan mau memeluknya tapi langsung di cegah Wasabi yang langsung memeluk Barra.

"Papa bilang jangan peluk Mama, sini peluk papa aja," ucap Wasabi

Barra menurut, apalagi Joy yang hanya bisa tertawa melihat Suaminya yang cemburu dengan anaknya sendiri. Sejak Barra sudah baligh, Joy dilarang mencium anaknya sendiri, apalagi memeluknya. Wasabi begitu cemburu dengan Barra yang lebih tampan darinya. Sehingga jika Joy ingin mencium pipi anaknya sendiri harus sembunyi-sembunyi.

Barra meletakkan paper bag yang berisi coklat ke atas meja. Joy melirik apa yang dibawa Barra.

"Buat Mama ya,"

"Ini buat Mama," Barra memberikan paper bag lain yang lebih kecil yang isinya kotak kecil berisi cincin berlian.

Joy membukanya dan melihatnya dengan mata berbinar, "Wow ini bagus sekali. Terimakasih Barra, lalu coklat itu untuk siapa?"

"Pacar baru ya?" terka Wasabi

"Bukan Pa, itu buat orang yang gak sengaja Barra tabrak. Trus hape kita ketukar,"

"Dari hape ntar lama-lama cinta," goda Joy.

"Dia masih kecil Ma, anak SMA,"

"Ya gak masalah. Kalau dia baik, dan yang paling penting dia tulus sayang sama kamu, bukan harta kamu," ucap Joy tetapi Wasabi langsung menyenggol lengannya.

Wasabi tidak ingin ikut campur dalam urusan rumah tangganya, mau dia menduda seumur hidup. Mau dia menikah lagi dengan wanita yang seumuran, lebih tua atau bahkan lebih muda darinya yang terpenting Barra nyaman dan bahagia.

"Liat nanti aja lah Ma, Barra pinjam kamar mandinya," Dan Barra langsung pergi ke kamarnya.

Baru saja Barra ke kamarnya, ada seseorang yang membunyikan bel pintu rumah Joy.

Ting Tong

Wasabi membuka pintu rumahnya.

"Kau....Hera?" ucap Wasabi sedikit menerka.

Karena Hera menjadi lebih tirus dan wajahnya sama sekali tidak terlihat kerutan. Dia pernah melakukan operasi plastik pada bagian wajah, hidung sedikit lebih mancung dan juga dada. Ia melakukan oplas saat suaminya masih sehat dan belum sakit-sakitan. .

"Ya Om, Saya Hera. Om apakabar?" jawab Hera dan lalu ia menanyakan kabar Wasabi sekedar berbasa-basi, bukan untuk benar-benar ingin tahu keadaanya karena Hera sama sekali tidak peduli.

Wasabi tidak menjawab, dia bisa membaca raut wajah Hera jika apapun jawaban Wasabi tidak penting baginya.

"Ada apa kemari?" Tanya Wasabi

"Saya ingin bertemu Barra Om, dia ada dirumah ini kan?"

"Barra tidak ada, kamu pulang saja ya," usir Wasabi yang langsung menutup pintu rumahnya.

"Siapa sayang?" Joy menghampiri dan langsung melipat dua tangannya kedepan saat melihat Hera ada didepan rumahnya.

"Mau apa kesini?" Joy mengangkat dagunya.

"Tante, saya mau ketemu Barra,"

"Gak punya malu, atau memang muka tembok hah? Saya peringatkan sama kamu ya, jangan coba-coba mendekati Barra lagi,"

"Saya cuma ingin bersilahturahmi saja Tante, karena saya merasa bersalah saat itu. Dan ingin minta maaf,"

"Baru sekarang minta maaf? Kemana saja kemarin? Oh saya lupa, kemarin kamu baru jadi orang kaya ya, jadinya lupa akan segalanya," ujar Joy

"Sayang jangan emosi, tutup aja pintunya," bisik Wasabi

"Tapi aku gedek liat mukanya," ucap Joy dengan nada suara yang di besarkan agar Hera mendengar.

"Maaf ya Hera bukannya kita gak mengijinkan kamu datang kemari. Lebih baik kamu berpikir sendiri, maaf ya," ucap Wasabi yang langsung menutup pintu rumahnya.

"Arghh nyebelin banget sih, gue tahu Barra didalam," gumam Hera

Ting Tong

Joy membuka pintu rumahnya, dan Hera masih ada disana.

"Hush hush," usir Joy lalu menutup kembali

Dan Hera terus menekan Bell pintu berharap Barra akan menemuinya. Karena kesal, Wasabi lalu memutuskan kabel bel rumahnya.

Karena Hera tahu bel itu tidak berfungsi, dia terus menggedor pintu, membuat bising tetangga sekitar.

"Barra aku tahu kamu didalam, aku cuma pengen ngobrol berdua sama kamu," teriak Hera.

Adzan Maghrib pun berkumandang, namun Hera terus menunggu didepan pintu rumah Joy dengan sesekali mengetuk pintunya. Saat itu Hera sedang haid jadi dia melewatkan waktu ibadah.

Teror Hera belum selesai sementara Barra harus pergi setelah waktu Maghrib selesai.

"Pah, bisa gak itu Mak Erot papa pindahin ke gunung Himalaya,"

"Barra, kamu akan diteror terus sama dia. Temui dia, bicarakan dengan tegas. Kalau kamu gak mau dia hadir dalam hidup kamu sekalipun sebagai teman. Jangan pergi dari masalah, tapi hadapi,"

"Tapi kalau Barra udah bicara dan dia tetap mengganggu?"

"Laporkan saja ke polisi,"

Dan Barra pun bingung, siapa yang akan dia temui dulu, Hera atau Cassie.

1
Rini Handayani
Luar biasa
Renesme
Baguss 👍👍
Renesme
wkwkwk bajunya minimalis ya mama Joy...tapi harganya maximalis 🤣🤣
ˢ⍣⃟ₛFhan🦐⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©ꪻ꛰͜⃟ዛ༉☆⃝𝗧ꋬ
wah.. ada si reporter indigo jg nongol
ˢ⍣⃟ₛFhan🦐⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©ꪻ꛰͜⃟ዛ༉☆⃝𝗧ꋬ
eh.. nongol di sini si Agus, untung ga jd tumbal di wahana pesugihan
ˢ⍣⃟ₛFhan🦐⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©ꪻ꛰͜⃟ዛ༉☆⃝𝗧ꋬ
hahhahaha.. kamu telat lagi Za aku udah duluan ngakak 🤣🤣🤣
ˢ⍣⃟ₛFhan🦐⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©ꪻ꛰͜⃟ዛ༉☆⃝𝗧ꋬ
hahhahaahahaa... sejak zaman merdeka 🤣🤣🤣🤣
ˢ⍣⃟ₛFhan🦐⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©ꪻ꛰͜⃟ዛ༉☆⃝𝗧ꋬ
hahahhaha.. jd inget pas ngidam anak pertama, hrus nyium ketek suami baru bisa tdur🤣🤣🤣
ˢ⍣⃟ₛFhan🦐⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©ꪻ꛰͜⃟ዛ༉☆⃝𝗧ꋬ
uuuuuh... aku biasanya kalau bgtu, kadang jd sariawan
ˢ⍣⃟ₛFhan🦐⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©ꪻ꛰͜⃟ዛ༉☆⃝𝗧ꋬ
ooo ternyata novel ini dlu bru detektif wasabi, aku malah baca wasabi duluan 😁😁😁
ˢ⍣⃟ₛFhan🦐⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©ꪻ꛰͜⃟ዛ༉☆⃝𝗧ꋬ: eh iya ya.. 🤭🤭🤭🤭
total 2 replies
ˢ⍣⃟ₛFhan🦐⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©ꪻ꛰͜⃟ዛ༉☆⃝𝗧ꋬ
ooo. bodyguard yg dia tembak di kelas itu
ˢ⍣⃟ₛFhan🦐⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©ꪻ꛰͜⃟ዛ༉☆⃝𝗧ꋬ
Luar biasa
ˢ⍣⃟ₛFhan🦐⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©ꪻ꛰͜⃟ዛ༉☆⃝𝗧ꋬ
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
ˢ⍣⃟ₛFhan🦐⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©ꪻ꛰͜⃟ዛ༉☆⃝𝗧ꋬ
astgaaa.... bsa2 si Bram terobsesi sma Cassie
ˢ⍣⃟ₛFhan🦐⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©ꪻ꛰͜⃟ዛ༉☆⃝𝗧ꋬ
melipir ke sini sambil nunggu Dalton up😁
Lia Kiftia Usman
saat awal pdkt ... paksu lah laki2 yg bisa melihat kekurangan saya dan mengingatkan dgn cara yg bisa saya terima....ternyata selama perjalanan berumah tangga yg dgn lancar diutarakan yg kekurangan sayaaa 😁😁😁
virus💜💜ᴅ͜͡ ๓: wkwkkw🤣
total 1 replies
Lia Kiftia Usman
setuju.... g beda mom's karyamu juga bikin candu... 👍😘
Lia Kiftia Usman
mampir nih karena iklan dari mom's septira 🤭
Ersa
Luar biasa
virus💜💜ᴅ͜͡ ๓: terimakasih
total 1 replies
Hanachi
terima kasih banyak kk author
Hanachi: ah ga kok kk .. 🤗
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!