NovelToon NovelToon
Not Her, But Me!

Not Her, But Me!

Status: sedang berlangsung
Genre:Bullying dan Balas Dendam / Mafia / Balas dendam pengganti / Cintapertama / Mengubah Takdir
Popularitas:76
Nilai: 5
Nama Author: Mecca SK

Hidup Brianna hancur lebur, karena ulah seorang pria tidak bertanggung jawab yang mengincar saudara kembar nya. Briella telah melakukan sebuah kesalahan fatal, hingga membuat Aarav Anderson menaruh dendam pada nya. Niat hari ingin membalas dendam pada Briella, tapi justru Brianna lah yang harus menanggung semua nya.
Brianna diusir dari rumah dalam keadaan terhina. Tidak ada satu orang pun yang membela nya, termasuk juga Briella. Bahkan gadis itu menutup mata walaupun tau jika tragedi ini disebabkan oleh ulah nya sendiri. Seolah takdir belum cukup mempermainkan hidup nya, beberapa tahun kemudian dia mendapatkan kabar jika pria yang dulu menghancurkan hidup nya, akan bertunangan dengan Briella.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mecca SK, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2

Aarav pergi ke rumah sakit jiwa tempat Roseanne dirawat. Gadis yang merupakan teman masa kecil nya itu, tampak menyedihkan akibat perundungan yang dialami oleh nya sebulan yang lalu. Roseanne yang seharus nya bisa menikmati moment sweet seventeen nya dengan penuh kebahagiaan, justru harus mendapatkan sebuah trauma terbesar di hidup nya.

Gadis itu telah dilec*hkan!

Aarav yang merasa iba dan kasihan pada gadis itu, mencoba untuk menyelidiki kejadian buruk itu lebih jauh lagi. Dia berhasil menemukan para pria yang ikut serta dalam kejadian itu, namun Ironis nya semua orang yang dia temui mengaku bahwa mereka hanya diperintahkan oleh seorang gadis yang belakangan dia ketahui sebagai salah satu sahabat dekat Roseanne sendiri.

Briella!

Mereka tergabung didalam sebuah grup berisikan cewek - cewek highclass yang populer di sekolah nya. Walaupun mereka semua mengaku bersahabat, nyata nya terdapat persaingan tidak sehat diantara anggota nya sendiri. Masing - masing dari mereka tidak mau kalah dari yang lain, dan nekad melakukan segala cara untuk bersinar sendiri.

Dalam kasus ini, Roseanne dan Briella bersaing untuk menjadi ketua tim cheerleader yang baru. Dari segi popularitas memang Briella lah yang unggul, namun dari segi kemampuan Roseanne lah yang dipastikan akan menjadi juara nya.

Hal itu membuat Briella tidak terima, dan nekad melakukan sesuatu yang buruk pada Roseanne untuk memberikan gadis itu pelajaran. Tepat setelah acara ulang tahun nya yang ke 17, Roseanne dibawa secara paksa ke sebuah unit apartemen dan di sana lah dia mendapatkan sebuah perlakuan yang mengerikan.

Roseanne ditel*njangi padahal saat itu berkumpul banyak murid cowok dari sekolah nya, yang sedang mabuk dan kehilangan akal untuk berpikir jernih. Mereka pantas dipengaruhi oleh Briella, untuk ' memakai ' Roseanne secara beramai - ramai, sementara diri nya tetap diam di sana dan menonton pertunjukan live itu sambil bertepuk tangan.

Briella mengacuhkan Roseanne yang terus memohon pada nya untuk dilepaskan, dan malah meminta para cowok itu untuk bermain dengan lebih kasar. Hal itu menimbulkan sebuah trauma tersendiri di hati Roseanne, bahkan hingga saat ini.

Setidak nya itu lah yang berhasil Aarav ketahui dari hasil penyelidikan anak buah nya. Dia marah dan geram akan sikap Briella, dan bertekad untuk membalas gadis itu agar bisa merasakan apa yang Roseanne rasakan.

Dia ingin melihat gadis itu hancur, dan menderita dalam rasa frustasi dan trauma nya. Dengan begitu mungkin semua akan menjadi impas, dan Roseanne pun bisa lebih bahagia menjalani hidup nya.

" Anda datang untuk menjenguk Roseanne, Tuan? Kebetulan dia bisa ditemui secara langsung, karena kondisi mental nya sedang dalam keadaan tenang! " Ucap seorang perawat yang menyadari kedatangan Aarav.

" Benarkah tidak masalah jika aku mendekati nya? "

" Tentu saja. Kami akan mengawasi dari jauh, seandainya Pasien mendadak kumat! "

" Terimakasih, suster! "

Aarav masuk ke ruang rawat Roseanne untuk pertama kali nya. Sebelum nya dia hanya menatap gadis itu dari kaca jendela, karena khawatir jika kedatangan nya akan membuat kondisi mental Roseanne memburuk.

" Selamat pagi Rose! " Sapa Aarav, " Kau terlihat sangat cantik hari ini! "

Roseanne menatap Aarav dengan ekspresi ketakutan di wajah nya. Berdekatan dengan makhluk bergender pria, tampak nya menjadi sebuah ketakutan tersendiri bagi nya.

" Kau tau? Aku sudah berhasil membalaskan dendam mu pada Briella. Mulai sekarang kau bisa menjalani hidup dengan lebih tenang dan fokus lah untuk mendapatkan kesembuhan mu, Rose. Aku menunggu mu untuk kembali menjadi mawar putih ku yang cantik seperti dulu! " Ucap Aarav.

" Briella? " Gumam Roseanne. " Briella... Briella... Briella... Briella... Briella... ! "

Aarav terkejut melihat Roseanne yang tiba - tiba berubah menjadi tidak stabil hanya karena dia mendengar nama gadis itu. Jelas hal itu menujukkan bahwa Roseanne sangat trauma dengan apa yang telah Briella lakukan pada nya.

Hmmm... Jika setelah ini dia masih melihat Briella hidup dengan tenang, maka dia akan memberikan pelajaran tambahan untuk gadis itu.

Bagaimana jika dia menyewa beberapa pria untuk melakukan hal ' itu ' dengan Briella? Rasa nya itu baru sepadan dengan apa yang gadis itu lakukan pada Roseanne.

Ya... Itu baru adil!

***

Brianna meringkuk di atas tempat tidur nya. Seharian ini dia enggan melakukan apapun, bahkan untuk sekedar sarapan bersama dengan keluarga nya pun dia merasa malas. Dia hanya ingin diam dalam kesendirian nya dan meratapi kehancuran hidup nya.

Bukan kah takdir hidup nya sangat kacau?

Dia selalu hidup dengan cara yang lurus tanpa membuat ulah apapun. Segala sesuatu yang akan dilakukan oleh nya selalu dipikirkan terlebih dahulu, sebelum dieksekusi agar tidak menimbulkan kekacauan dan masalah di kemudian hari. Namun tampak nya semua yang dia lakukan itu hanya menjadi sebuah tindakan yang percuma, karena justru dia mengalami kehancuran akibat dari ulah orang lain.

Ya, dia hancur karena ulah Biella!

Akan sangat lucu jika setelah semua kesialan yang terjadi dalam hidup nya, dia lantas masih memaafkan Biella dan menjalin hubungan sebagai biasanya dengan gadis itu. Tidak. Hati nya tidak sebaik itu untuk memberikan toleransi atas kesalahan Biella kali ini. Gadis itu sudah melampaui batas kesabaran nya, dan sudah waktu nya dia memberikan paham pada gadis itu agar tidak lagi berbuat seenak nya.

Untuk langkah pertama dia harus mulai membuka bobrok Biella di hadapan kedua orang tua nya. Mereka harus tau seliar apa pergaulan putri kesayangan nya, ketika tidak ada satupun mata dari keluarga ini yang mengawasi nya. Karena nyata nya Biella tidak lah sebaik yang terlihat di muka.

Gadis itu licik dan cenderung manipulatif. Dia akan melemparkan kesalahan yang dilakukan oleh nya pada orang lain, agar nama nya tetap bagus dan bersih. Selain itu dia akan menggunakan banyak cara untuk mendapatkan apa yang dia inginkan, walaupun hal tersebut memiliki kecenderungan bertolak belakang dengan etika dan moral.

Persetan dengan semua aturan yang ada, selama apa yang Biella inginkan dapat tercapai. Setidak nya itulah cara berpikir Biella yang diketahui oleh Brianna.

Brianna bangun dari tidur nya, dan menuju ke kamar mandi. Di sana dia membasuh wajah nya dengan air, dan terlihat dari pantulan cermin seberapa kacau kondisi nya saat ini.

Wajah nya terlihat sangat pucat, dengan kantung mata yang menghitam. Semalam suntuk dia tidak bisa tertidur, karena terus terbayang akan perbuatan bejat Aarav kepada diri nya.

Aarav Anderson...

Kedua tangan Brianna terkepal dengan mata yang menatap ke arah cermin dengan tajam. " Pria itu harus hancur! " Gumam nya.

Brianna sudah membulatkan tekad untuk menghancurkan semua orang yang sudah menyakiti diri nya. Biella dan Aarav adalah dua orang yang menduduki posisi teratas untuk dieksekusi pertama kali. Untuk menghancurkan Aarav, dia tidak bisa bertindak gegabah dan memerlukan beberapa riset juga penelitian akan identitas dan asal usul nya. Dia harus membuat sebuah strategis untuk menghancurkan pria itu, tanpa harus merusak kehidupan nya lagi.

Sementara untuk Biella, dia hanya harus mencari bukti akan kenakalan yang dilakukan oleh saudara kembar nya itu, lalu memberikan nya kepada kedua orang tua mereka. Dia yakin jika kedua orang tua nya itu cukup cerdas, untuk memahami tujuan Brianna melakukan semua ini pada Briella.

Brianna meraih sebuah cutter, dan menggoreskan nya pada jari telunjuk nya. Darah segar keluar dari ujung jari telunjuk nya, dan dengan darah itulah dia menuliskan nama Briella dan Aarav di cermin yang ada di kamar mandi nya. Itu adalah sebuah simbolik sumpah dari nya untuk menargetkan mereka berdua. Dia tidak akan pernah melepaskan kedua nya, sampai mereka hancur lebur tidak bersisa.

Itulah sumpah nya!

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!