NovelToon NovelToon
Saya Alona

Saya Alona

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Wisye Titiheru

Alona gadis introvert yang mulai merasakan sesuatu yang berbeda di hatinya ketika bertemu dengan Vier pemuda tegas yang cuek di tempat tugasnya didaerah terpencil. Di daerah perbatasan Indonesia dan Kalimantan.
Apakah cinta seorang dokter spesialis penyakit dalam dengan seorang perwira angkatan darat yang tegas dan cuek bisa terjadi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wisye Titiheru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

2. Daerah Perbatasan

Alona sudah kembali ke Indonesia, sementara dia masih di Jakarta mengurus surat - suratnya untuk mengikuti penempatan dokter spesialis di daerah terpencil. Oleh sahabatnya sesama dokter ditawarkan menjadi dokter di rumah sakit swasta yang ada di Jakarta, namun Alona juga lewat kenalan mamanya ditawarkan untuk melayani di rumah sakit yang ada dikota Denpasar tempat kelahirannya.

Setelah semua surat dilengkapi di kementrian kesehatan, Alona memutuskan untuk pulang ke kota kelahirannya di Denpasar. Sambil menunggu surat permohonannya menjadi dokter di daerah terpencil dijawab, Dia mengabdikan dirinya di rumah sakit daerah sebagai dokter kontrak.

"Jadi lari pagi di pantai non."

"Jadi papa, sudah lama tidak olah raga. Kapan papa selanjar?"

"Minggu depan non, ada kelas turis Australia. Mau gabung?"

"Lihat jadwal pa, tetapi kalau tidak sibuk weekend baru gabung." Selesai ngobrol dengan papanya, dia langsung menggunakan motor maticnya. Dengan baju pantai, Celana pendek berwarna coklat dan baju kaos berwarna putih. Serta tas goodie bag mengisi laptop, ipad dan handphone serta pakaian ganti dan perlengkapan mandi. Seperti dia akan menitipkan barang tasnya pada cafe viral milik temannya.

Pukul tujuh Alona sudah tiba, cafe sudah ada pengunjung. Alona langsung bertemu Sisca sahabatnya waktu sekolah. Sisca dan Anton adalah berpacaran dari sekolah menengah atas sampai sekarang membuka usaha bareng, yang puji Tuhan usahanya ini laku keras. Sudah bertahan sudah lebih dari empat tahun.

Anton sedang berbicara dengan Xavier saudara sepupunya. Waktu Alona masuk, pandangannya tertuju kepada sosok Alona yang terus melangkah mencari Sisca pacarnya Anton, sahabatnya Alona.

"Mingkem mas. Lalat masuk." Muka Xavier masih seperti orang kebinggungan, dia merasa seperti mengenal cewek yang baru lewat, tetapu lupa dimana. "Itu Dokter, baru pulang dari China sekolah spesialis penyakit dalam."

"Oooooo Alona Timothy."

"Kamu kenal?"

"Dua kali bertemu di Beijing China." Orang yang dibicarain sudah keluar dari cafe,dan langsung lari pagi di pinggir pantai. Mata Xavier tidak berpindah dari sosok Alona sampai dia berlari jauh di sepanjang pantai.

"Sahabat Sisca. Jago selancar, papanya punya sekolah bagi yang mau belajar. Zoe sudah kembali dari pantai dan bajunya sudah basah karena selesai berenang.

"Hai Thon, aku langsung kebelakang ya?"

"Oke, Sisca ada di belakang juga." Sepuluh menit Sisca dan Alona sudah didepan. Alona membantu Sisca mengantar pesanan kopi pelanggan. Setelah pengunjung yang banyak sudah dilayani dengan baik, Alona memilih duduk di pingir pantai beralasankan handuk besarnya sambil menikmati kopi dan mengerjakan beberapa tugasnya. Xavier hanya bisa mengamati.

Diakuinya secara penampilan Alona gadis yang menarik, dengan postur tubuh seratus tujuh pukuh empat senti meter, dan kulit tubuhnya berwarna coklat tua, menambah kesan anggun dari setiap penampilannya. Baju apapun dikenakan tubuh Alona selalu tampak bagus, elegan dan berkelas. Pukul sebelas siang Alona sudah pamit kepada sahabatnya Sisca dan menuju bangku paling pojok disitu ada Xavier yang sedang membicarakan bisnis.

"Pak bos, aku pulang ya. Terima kasih buat pelayanannya."

"Sama - sama dokter manis."Sambil mengedipkan matanya kearah Alona.

"ngak tertarik aku sama kedipanmu?" Alona langsung memukul lengan Anthon. Langsung dia memeluk Anthon. Ketika hendak keluar Anthon memperkenalkan Xavier lagi.

"Kenalkan ini temanku Kapten Xavier Anthonio."

"Ahk, sudah kenal kami sudah perna bertemu? Senang bertemu lagi." Xavier berpura - pura tidak mengenal. Dia cuek. Ketika Alona mau berjabat tangannya. "Ooooooo sori, ternyata saya salah orang." Xavier tersenyum waktu melihat Alona yang mukanya sudah merah. Xavier sebenarnya mau mengerjainnya.

Alona yang sudah malu, akhirnya memilih meninggalkan cafe dan kepedean dirinya yang mengaku mengenal sosok misterius Xavier.

1
Tuxedo Mask
Gemes banget 😍
Ceisye: terima kasih 🙏🙏🙏
total 2 replies
Elysia
Gak bisa berhenti baca
Ceisye: 😊😊😊 terima kasih
total 2 replies
Devan Wijaya
Bikin galau.
Ceisye: terima kasih sudah membaca semoga bab selanjutnya juga suka
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!