NovelToon NovelToon
Gadis Desa Kesayangan Sang Suami

Gadis Desa Kesayangan Sang Suami

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Cinta setelah menikah / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Lentera Sunyi

Suatu kondisi yang mengharuskan Zidan menikahi Khansa, teman masa kecilnya yang tinggal di desa, atas permintaan terakhir neneknya yang terbaring di ranjang rumah sakit.

Disisi lain, Zidan memiliki kekasih setelah bertahun-tahun tinggal di kota.

Pernikahan itu terjadi karena satu syarat yang diberikan Khansa, mau tidak mau Zidan menerima syaratnya agar pernikahan mereka bisa berlangsung.

Bagaimana kehidupan pernikahan Zidan dan Khansa?

Lalu bagaimana hubungan Zidan dengan kekasihnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lentera Sunyi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terpesona

“Kita berangkat sekarang?” Tanya Khansa yang berjalan menghampiri Zidan yang duduk santai memainkan ponselnya.

“Boleh—” Zidan terpaku saat melihat penampilan Khansa yang sangat cantik dan elegan.

Khansa terlihat begitu sangat anggun, seperti wanita yang sangat berkelas. Tanpa berkedip, Zidan berdiri, melangkah mendekati Khansa.

Sikap Zidan yang seperti patung membuatnya Khansa merasa bingung. Melihat penampilannya sendiri, memastikan apakah ada yang aneh.

“Zi? Kenapa bengong? Aku nggak pantes ya pakai ini? Kalau gitu kamu tunggu disini sebentar, aku mau ganti pakai baju yang biasa. Aku memang jarang pakai dress, aku nggak akan lama kok.”

Khansa berbalik untuk kembali ke kamarnya, mengganti bajunya. Mungkin Khansa akan memakai celana panjang dan kaos seperti biasanya.

“Eh?” Zidan menarik tangan Khansa. “Ada apa?”

“Tidak perlu mengganti bajumu,” kata Zidan yang tidak melepaskan pandangannya pada Khansa.

“Kenapa? Aku anehkan? Makanya kamu liatin aku kaya gitu. Lepasin tangan aku, Zi. Biarin aku ganti baju dulu.” Khansa mencoba melepaskan tangan Zidan yang menggenggam tangannya.

“Siapa bilang aneh? Aku nggak bilang apa-apa. Kenapa kamu berasumsi kalau kamu aneh pake baju itu? Sa, kamu cantik pakai dress ini,” ungkap Zidan dengan tulus.

Khansa diam menatap Zidan, sedetik kemudian memalingkan wajahnya karena merasa malu. Wajahnya terasa panas, sudah dipastikan pipinya akan memerah. Beruntungnya Khansa memakai perona pipi, meskipun hanya tipis. Setidaknya bisa menutupi pipinya yang memerah karena malu.

“Kita berangkat sekarang, keburu siang, takut pulangnya kesorean.” Zidan menarik tangan Khansa keluar rumah.

Saat akan masuk ke dalam mobil, Zidan membukakan pintu untuk Khansa. “Tunggu! Kita tidak sama sopir?”

“Tidak, aku sudah bilang kalau aku akan mengajak kamu jalan-jalan. Jadi, kita hanya akan berdua. Memang sudah seharusnya kan?”

Khansa tidak menjawab, ia memilih masuk ke dalam mobil. Bukan hanya sekali, tapi sudah berkali-kali Khansa selalu menghindar ketika Zidan mulai mendekatkan hubungan mereka.

Zidan juga menyadari jika Khansa selalu menghindarinya, apalagi saat Zidan berusaha menggodanya.

Sayangnya, Khansa bukanlah gadis yang mudah luluh. Mengingat, hubungannya dengan Zidan masih ngegantung. Apalagi, ia juga tau jika Zidan belum sepenuhnya selesai dengan masa lalunya. Jadi, pilihan Khansa hanya diam meyakinlan dirinya untuk tetap pada pendiriannya.

Di dalam perjalanan suasana terasa canggung karena Khansa hanya menatap ke arah luar.

“Sa, gimana kalau kita makan siang sekalian?” tanya Zidan yang memecah keheningan di antara mereka.

Khansa melihat ke arah Zidan yang sesekali melihat ke arahnya. “Aku ngikut aja. Lagipula aku juga tidak tau kota ini.”

“Oke, setelah belanja buku yang kamu cari, kita bisa langsung makan siang. Kita ke mall aja sekalian kalau kamu mau beli keperluan yang lain.”

“Apa di mall ada buku yang aku cari?”

“Tentu saja!” Zidan melihat Khansa sekilas.

“Kamu yakin? Bagaimana jika tidak ada?” Khansa menatap Zidan, menunggu jawabannya.

Zidan tersenyum tipis, “Aku sangat yakin, kalaupun tidak ada kita bisa cari di toko buku. Atau kita bisa pergi kemanapun toko buku yang ada di kota ini.”

“Tidak perlu sampai segitunya, Zi. Itu hanya akan buang-buang tenaga dan waktu. Jika bukunya tidak apa, aku bisa cari materinya di internet.”

“Jika di internet ada kenapa nggak belajar dari situ aja?” tanya Zidan merasa bingung kenapa harus mencari buku, jika di internet ada.

Khansa terkekeh, ia mengerti kenapa Zidan menanyakan hal itu. “Kamu tau, ada dua tipe orang dalam belajar. Yang pertama dia hanya bisa belajar melalui buku, karena jika dia belajar melalui internet fokusnya akan terbelah. Begitu sebaliknya, kita belajar hanya menyesuaikan kenyamanan. Jika bisa memilih aku akan belajar dari buku langsung.”

Zidan mengangguk paham, sebenarnya ia juga tipe orang yang belajar dari buku langsung. Mereka bisa belajar melalui internet, itupun jika pilihan pertama tidak ada.

“Aku paham, dan aku juga sama seperti kamu. Jika kamu tidak keberatan aku akan ajak kamu ke ruang baca aku. Semua buku ada di ruangan itu.”

“Ruang baca? Dimana? Di rumah? Tapi kenapa aku tidak pernah melihatnya?”

Selama Khansa tinggal di rumah itu ia sama sekali belum pernah melihat ruang baca yang dimaksud oleh Zidan. Khansa bingung, ia tau semua ruangan yang ada di rumah, tapi tidak pernah melihat pintunya.

“Aku tau kamu bingung sekarang, memang ada ruang baca. Maaf aku tidak memberitahumu dari awal.” Zidan melirik Khansa yang menatapnya, menunggu jawaban darinya.

“Dimana, Zi?” tanya Khansa penasaran.

“Ada kok, kamu lihat hiasan marmer yang ada di dinding tidak jauh dari kamar kita? Lebih tepatnya di ujung?” Khansa mengangguk.

“itu pintu masuknya, memang tidak terlihat seperti pintu, karena aku sengaja minta dibuatkan tersembunyi.”

“Jadi itu?” Zidan mengangguk, “Iya. Itu ruang baca yang aku maksud. Setelah pulang nanti aku akan ajak kamu ke sana.”

Raut wajah Khansa ini terlihat senang, karena tidak sabaran masuk ke ruang baca rahasia. Iya, ruang baca rahasia, dari tempatnya saja sangat tersembunyi. Tidak akan pernah mengira hiasan dinding dari marmer yang super besar itu adalah ruang baca.

“Kamu kenapa, Sa? Setelah bahas ruang baca, kamu terlihat lebih bersemangat.”

“Aku memang sangat bersemangat! Aku sudah tidak sabar untuk masuk! Apa banyak buku disana?” Zidan mengangguk membenarkan pernyataan Khansa.

“Sangat banyak, selain bukuku ada buku milik mama sama papa. Semua buku yang kita beli akan selalu diletakkan di sana. Kecuali, buku yang masih kita baca.”

“Sungguh?” Khansa benar-benar antusias mendengarnya.

Hanya ruang baca, tapi dia sangat antusias. Bahkan aku belum melihat dia se-bersemangat ini. Sebenarnya hal-hal apa yang paling dia sukai? Jika mengenai buku dia sangat bahagia, itu pasti menjadi salah satunya. Gue ingin lihat nanti bagaimana reaksinya, batin Zidan penasaran

“Baiklah, sepulang nanti aku akan tunjukan.”

“Aku akan menunggu, jika kamu lupa aku sendiri yang akan mengingatkanmu,” seru Khansa memperingatkan Zidan.

Zidan tertawa kecil, ia tidak pernah menduga jika respon Khansa akan seperti ini, benar-benar diluar apa yang diharapkan. Begitu antusias dan penuh semangat.

Ah iya, Zidan baru menyadari jika kamar Khansa terdapat sebuah lemari yang berukuran cukup sedang. Lemari itu dipenuhi dengan buku-buku.

Memang bisa disimpulkan jika Khansa sangat menyukai buku. Sekarang, ia penasaran buku apa yang disukai Khansa.

“Kamu sangat menyukai buku?” tanya Zidan yang menatap lurus ke depan.

“Sangat! Apapun bukunya aku sangat menyukainya. Selagi itu masih buku, aku akan membacanya,” jawab Khansa.

Khansa begitu senang, sampai ia tidak sadar memegang tangan kiri Zidan yang ingin mengambil botol minum.

Zidan melihat tangannya lalu beralih menatap Khansa yang senyum-senyum sendiri. Melihat situasi saat ini, Zidan tidak akan membuangnya begitu aja, ia memilih membiarkan Khansa memegang tangannya, hingga Zidan harus mengemudi menggunakan satu tangan.

1
partini
semoga Zidan tau siapa laki" yg dulu di hati istri nya di tunggu part itu ya Thor lanjut👍👍
Mericy Setyaningrum
Khansa, mampir ikutan baca Kak
♡お前のペンデハ♡
Semangat terus thor, aku yakin ceritamu akan menjadi luar biasa!
Uchiha Itachi
wow, thor! Gak sabar nunggu karya selanjutnya!
minsook123
Tidak sabar untuk kelanjutannya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!